Empat tahun telah berlalu, Yollanda Amber dengan Arkana Charles resmi bercerai. Dari pernikahan hasil perjodohan yang masih di bangku SMA kelas tiga untuk Yollanda.
Seusai bercerai mereka berdua sibuk dengan cita-cita nya sendiri, dengan melanjutkan kuliah nya di luar negeri.
Selama satu tahun bersama, belum ada tanda-tanda benih cinta bertumbuh dan berakhir perceraian.
Bagaimana selanjutnya nya ketika mereka berdua bertemu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 27
''Jaga dia, selama dia berada di Rumah Sakit.''
''Siap, Nyonya. ''
''Perhatikan juga gerak-gerik Arka, usahakan dia mengetahui kondisi mantan istri nya itu.''
''Baik Nyonya, saya pastikan kalau tuan Arka mengetahui nya.'' Jawab nya.
''Kabari saya, setiap hari nya. '' Ucap Mama Dania.
Tut panggilan berakhir, tak selang lama Dokter keluar dari dalam UGD.
''Keluarga Yollanda Amber. '' Panggil Dokter wanita tersebut.
''Saya, Om nya, '' Jawab Om Herman cepat, berlalu menghampiri Dokter wanita tersebut.
''Oh, Profesor Herman. Gini Prof______''
''Saya mewakili dari keluarga nya langsung Dok,'' Potong salah satu bodyguard Nyonya Dania.
''Hais dia lagi, ''Gumam nya, ''Kita sama aja, tidak ada beda nya. Lebih bagus, cepat Dokter jelas kan. !'' Perintah Om Herman.
''Baik lah, pasien terkena tipes tetapi,'' Dokter wanita itu melirik dua laki-laki itu sebentar. ''Jangan menyimpulkan kalau dia kelelahan. Penyebab tipes bukan karena kecapaian, melainkan lantaran infeksi bakteri Salmonella typhi. Tapi, perlu diingat bahwa kecapaian bisa melemahkan daya tahan tubuh dan membuat seseorang jadi mudah terkena infeksi termasuk tipes, terutama jika tempat beraktivitas atau orang sekitar ada yang terkena penyakit ini.'' Jelas Dokter wanita tersebut pada dua bodyguard itu.
''Aku mengerti, '' Jawab Dokter Herman.
Sedangkan dua bodyguard itu menganggukkan kepala nya, kalau dia juga sudah paham.
''Baiklah, Pasien Yolla harus di rawat inap di Rumah Sakit ini selama empat hari atau bisa lebih dari itu. Sebab, dia membutuhkan cairan lewat infus untuk mencegah dehidrasi akibat demam.'' Beritahu Dokter wanita.
''Selain cairan, infus juga mungkin digunakan untuk mengalirkan obat antibiotik cair langsung ke pembuluh darah agar bekerja cepat melawan infeksi.'' Lanjut Dokter tersebut, yang seperti tau arti tatapan dari dua bodyguard di depan nya ini.
''Kasih yang terbaik Dok, soal biaya biar kami yang tanggung. Kami perintah dari keluarga nya langsung.'' Membuat Dokter wanita itu mengangguk paham. ''Silakan mengurus Administrasi nya Pak, '' Kasih tau Dokter wanita itu lagi.
Salah satu bodyguard itu mengangguk mengerti, ''Saya permisi dulu, Dok. '' Ucap bodyguard itu, berlalu pergi menuju bagian Administrasi Rumah Sakit ini.
''Bukan nya, dia Dokter koas di Rumah Sakit ini, ya Prof.?'' Tanya Dokter wanita itu, sebelum meninggalkan ruang UGD, hanya sekedar basa-basi sebagai satu profesi di dunia medis.
Om Herman tersenyum seraya menganggukkan kepala nya, ''Iya dia salah satu Dokter muda yang lagi koas di Rumah Sakit ini.'' Jawab nya.
''Kalau tidak salah anak didik kamu ya Prof, ?''
Lagi dan lagi Om Herman menganggukkan kepala nya lagi.''Ya udah, saya keluar duluan Dok.'' Pamit Om Herman.
''Silakan Prof, ''
Di sisi yang berbeda, Arka yang baru sampai langsung berlari ke arah lobby Rumah Dakit. Berlalu masuk ke dalam ruang UGD.
Dari kejauhan, Arka sudah melihat Om Herman sedang berbincang-bincang dengan Dokter wanita di depan pintu UGD. Arka juga melihat kalau ada bodyguard Mama nya stand by berada di sana.
''Jangan sampai bodyguard orang tua nya tau, kalau aku sekarang ini berada di sini. Aku harus bisa menjaga jarak, supaya pernikahan nya tidak tercium oleh mereka. Aku tidak ingin Yolla pergi lagi dari sisi nya dan juga hidup nya. Sudah cukup, aku membiarkan dia pergi selama empat tahun dari hidup ku. Sekarang ini, dia tidak ingin mengulangi lagi di masa-masa kemarin, masa-masa di mana dia menahan rindu, dan ternyata rindu itu sangat berat, Yolla. '' Batin Arka.
''Aku harus menyamar menjadi seorang perawat. Iya, itu ide yang bagus sebelum di pindahkan ke kamar inap. '' Pikir Arka penuh semangat.
Arka berjalan cepat menuju ruang perawat laki-laki, untuk meminjam seragam yang ada nama tag khusus perawat.
Setelah mendapatkan, Arka bergegas berganti pakaian nya. Sepuluh menit Arka keluar dengan seragam perawat serta masker nya untuk menutup bagian wajah nya .
Dengan santai, Arka melewati bodyguard yang berdiri tidak terlalu jauh dari pintu UGD.
Ceklek,
Arka mengahampiri Yolla, dengan gerakan lembut tangan nya menyentuh kening istri nya. ''Panas, '' Lirih nya,
''Kalian keluar, siapkan kamar inap VIP untuk Dokter Yolla. Dan, kalian berdua jangan bilang ke siapa pun, ?Kalau saya menemui Yolla dengan seperti ini. Kalau sampai ada yang mengetahui nya, kalian berdua saya pecat sebagai perawat di Rumah Sakit ini.'' Ancam Arka, yang kini tatapan nya fokus ke arah istri nya Yolla
''Seperti nya aku harus mengontrol kamu, kalau kamu sudah lelah sering kali malas membersihkan kan tubuh terlebih dahulu sebelum beristirahat. Seharusnya nya kamu sudah tau sayang, bekerja di Rumah Sakit itu resiko nya terkena virus, virus berkeliaran di mana-mana apa lagi di Rumah Sakit.?'' Ucap nya setelah dia mengusir dua perawat.
''Sayang, hai bangun aku ada di disini. Tadi bilang nya mau pulang ke rumah kita. Kenapa kamu pulang nya kesini, ?'' Ucap Arka, mengajak Yolla berbicara supaya cepat bangun dari pingsan nya.
Ceklek
''Sudah ku tebak, dari gerak-gerik kamu tadi aku sudah curiga. Saat di luar ketika mau masuk ke dalam sini.'' Ucap Om Herman sambil mendekat ke arah Arka ponakan nya itu.
Perjuangan Ucup mampir