NovelToon NovelToon
Tetangga Sebelahku Pemuas Gairahku

Tetangga Sebelahku Pemuas Gairahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Pelakor
Popularitas:324.5k
Nilai: 5
Nama Author: PRINCE_R

Issabel adalah wanita yang tidak pernah merasakan cinta, tetapi dia tidak single. Malah dia sudah menikah dengan seorang pria konglomerat bernama Jonathan selama tiga tahun. Dan selama itu juga Jonathan tidak ingin disentuh karena memilih untuk berhubungan dengan kekasihnya. Makanya Issabel kerap memuaskan dirinya sendiri.

Hingga seorang pria menjadi tetangga sebelahnya. Pria yang baru saja pulang dari Australia itu bernama Dominic. Hal itu menarik perhatian Issabel. Dan kebetulan Dominic adalah sahabat Jonathan. Pertemuan demi pertemuan akhirnya membuat mereka berdua semakin dekat.

Apakah ini waktunya Issabel membalaskan dendam dengan Jonathan?
Walaupun konsekuensinya bahkan bisa lebih buruk.
Tapi mungkin ini juga saatnya Issabel tidak lagi memuaskan dirinya sendiri, tapi bersama tetangga sebelahnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCE_R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27: PARASIT BARU

DI HARI berikutnya, suara sapa nan lembut dari Dominic terdengar.

"Sayang."

Issabel baru saja menghabiskan bubur ayam buatan suaminya itu, tetapi dia dikejutkan dengan kehadiran Dominic yang tiba-tiba di dapur. Pasalnya baru sejam berangkat kerja, malah sudah pulang kembali ke apartemen.

Dasar Dominic, benar-benar punya banyak waktu untuk mengurusi Issabel!

"Tebak apa yang saya bawa untukmu sayang," goda Dominic. Tetapi Issabel tidak peduli dan malah asik bermain ponsel. "Tada! Ini tas baru buat kamu. Ini merk Gucci loh sayang."

"Iya, makasih." Issabel mengatakannya tanpa melihat sedikit pun ke arah Dominic. Bukannya tidak suka dengan tas bermerk tersebut, namun akhir-akhir ini jam keluarnya sangat dibatasi. Jadi Issabel merasa sangat bosan harus terus berada di apartemennya.

Dominic hanya tersenyum melihat tingkah istri tercintanya itu. Dia lalu duduk di sebelah Issabel dan merangkulnya.

"Kenapa sayang? Kamu tidak suka warna tasnya? Atau tas itu kurang bagus untukmu?" tanya Dominic membuat Issabel menggeleng.

"Aku suka kok," jawab Issabel malas.

"Kalau gitu, coba jawab kenapa wajah sayangku ini tertekuk begitu? Apa yang semalam kamu kurang puas?" Dominic mencoba menggoda Issabel. Namun Issabel tidak tertarik dan berdecak kesal.

"Nic, aku bosan di apartemen terus. Setidaknya beri aku waktu untuk keluar jalan-jalan bersama temanku. Atau-"

"Cukup! Pokoknya kamu tidak boleh keluar dari apartemen kecuali ijin dari saya. Saya tidak ingin di luar sana terjadi sesuatu terhadapmu. Kalau mau keluar, yah ... saya juga harus ikut denganmu," jelas Dominic dengan tegas.

Issabel hanya bisa memutar matanya sebagai tanda kekalahan. Sementara Dominic mengecup kening Issabel.

"Oh iya sayang, kamu tidak lupa kan dengan Kak Laura, kakak saya yang dari Amerika itu?" tanya Dominic. Issabel langsung mengangguk. "Nah, dia akan pulang dari Amerika dan sebelum pulang ke New York dia akan menginap sementara di sini untuk mengurus surat kepindahan staf kerja di perusahaannya. Dan kamu tidak keberatan kan kalau Tante Laura menginap sementara di apartemen kita?"

Issabel seketika berdiri dan menghentakkan kakinya dengan keras ke lantai. "Terserah kamu. Aku memang tidak ada hak di apartemen ini!" Kemudian Issabel berlari menuju ke kamar.

Dominic menghela napas panjang dan berjalan mengikuti sang istri. Tidak lupa tas Gucci pun di bawanya. Kemudian, meletakkannya di meja ujung kamar dan tidur di sebelah Issabel.

"Sayang marah yah?" tanya Dominic sembari mendekap tubuh Issabel.

"Tidak," jawab Issabel singkat. Dia menggeser tubuhnya ke depan hingga terlepas dari dekapan Dominic.

Dominic tidak peduli, malah dia memeluk Issabel sangat erat dari belakang. "Saya minta maaf yah sayangku." Issabel masih tidak peduli. "Sayang, jadi bagaimana, kamu tidak ingin Kak Laura menginap sementara di apartemen kita? Atau biar saja kita menginap di hotel dan dia menginap di apartemen kita?"

Issabel seketika melepas paksa pelukan Dominic. Bangkit dari ranjang dan berdiri menatap suaminya itu yang masih berbaring sambil menatapnya juga.

"Pilihan bodoh macam apa itu? Ya sudah, dia boleh menginap bersama kita. Memangnya kapan dia akan pulang dari Amerika?"

"Sebentar malam mungkin."

"Jadi kamu akan menjemput Kak Laura?" tanya Issabel langsung disambut dengan gelengan kepala Dominic.

"Saya akan menyuruh sekretaris Karin menjemputnya."

Issabel mengangguk mengerti.

Tiba-tiba Dominic bangkit dan menarik tubuh Issabel ke ranjang lalu menindihnya. Issabel malah meronta-ronta. Berusaha menjauhkan tubuh Dominic darinya.

"DASAR MESUM!"

...****************...

Malamnya, Issabel sedang menonton drakor di ruang utama apartemennya sambil menikmati popcorn yang telah suaminya sediakan.

Tiba-tiba bel apartemen berbunyi. Ada dua pertanda. Jika bukan Dominic, pasti itu Laura. Issabel langsung menutup laptopnya dan melangkah menuju ke arah pintu.

"Selamat datang Ka—"

"Berhenti basa-basi, saya capek dan langsung mau istirahat di kamar," potong Laura dengan nada ketus.

Dengan melihat reaksi kakak iparnya itu, Issabel menjadi tidak bersemangat. Padahal Issabel sudah berniat akan menyambut Laura dengan baik.

Issabel akhirnya hanya memasang senyum palsu.

"Silahkan, aku antar ke kamar," kata Issabel memberikan jalan Laura untuk masuk.

"Okay, tolong yah bawain koper saya. I am very tired." Laura langsung memberikan kopernya kepada Issabel dan berjalan lebih dulu sambil mengamati seisi ruangan dengan tatapan begitu sombong.

Issabel hanya tersenyum kecut lalu mengekori Laura.

"OH MY GOD! Kamarnya bau sekali. I don't like lavender! Mending pengharum ruangannya kamu ganti. Lagipula kamar ini terlalu kecil untuk saya." hardik Laura membuat Issabel menarik napas dalam-dalam menahan emosi. "Saya tidak ingin kamar ini!"

"Kak Laura ...." Baru saja Issabel ingin membela diri, suara Dominic tiba-tiba terdengar dari belakang.

Issabel dan Laura spontan berbalik. Tetapi setelah itu perhatian Issabel malah fokus ke wajah Laura yang seketika berubah menjadi ramah dan tersenyum ceria. Kakak iparnya itu malah berjalan santai ke arah Dominic dan memeluk suaminya itu.

"Oh, my little brother, i miss you." kata Laura sembari melepas pelukannya dan menatap Dominic dengan wajah berseri-seri.

"Kakak suka kamarnya? Issabel sayangku yang merapikan kamar itu," tanya Dominic disambut dengan anggukan Laura yang sangat bersemangat.

"Of course, saya sangat suka kamarnya," jawab Laura membuat Issabel terkejut. Dasar munafik.

"Syukurlah, jadi kalau begitu kakak istirahat saja dulu," pinta Dominic.

Laura langsung mengambil kopernya dari tangan Issabel dan masuk ke kamar. Sementara Dominic melangkah mendekati Issabel dengan senyum lebar lalu mengecup keningnya.

Laura yang mengintip di ambang pintu memutar matanya.

"Yuk, ke ruang utama," kata Dominic sembari memberi lengannya. Issabel menatap wajah lelaki brewok itu, yang sangat berusaha mengambil hatinya, dengan datar. Tetapi Issabel menurut, mengambil lengan Dominic dan memeluknya.

Mereka berjalan dengan romantis ke ruang utama. Duduk di sofa saling menatap wajah masing-masing.

"Nic, memangnya sampai kapan Kak Laura akan tinggal di apartemen kita?" tanya Issabel to the point.

"Kamu tidak suka Kak Laura tinggal di sini?" Dominic balik bertanya dengan lembut sambil mengelus rambut Issabel.

"Iya. Asal kamu tau. Sebelum kedatanganmu, dia tadi menghina kamar yang sudah capek-capek aku bersihkan," jawab Issabel bersemangat, tetapi malah membuat Dominic tertawa kecil.

"Iya-iya sayang. Kalau begitu, kita jalan di luar yuk!" Dominic tersenyum mengatakannya dan Issabel mengangguk semangat hingga membuat Dominic mencubit pipinya karena terlalu gemas.

Issabel cepat-cepat mengambil jaket di balik pintu apartemen dan membuka pintu. "Ayo Nic sekarang."

Dominic tersenyum kemudian bangkit dari sofa, namun baru beberapa langkah Laura keluar dan berkata, "Loh, mau pergi kok tidak memberitahu saya dulu. Mau kemana kalian?" Dominic menoleh sementara Issabel menghela napas malas.

"Kita mau jalan ke luar Kak. Mungkin Kak Laura—"

"No! Sudah lama saya tidak ke sini. So, I will come with you guys." Dominic seketika memandang Issabel. Meminta reaksinya.

"Okay!" kata Issabel dengan ketus lalu keluar dari apartemen lebih dulu.

"Sekarang Kakak siap-siap. Kami berdua menunggu di mobil." Tanpa menunggu tanggapan Laura, Dominic berlari keluar mengejar Issabel.

...BERSAMBUNG...

1
Yan Diningrat
sebenar ny mw ny dominic ap sikh ya. ko ke ad dua sifat gitu ya
Imas Maela
ketahuan
Imas Maela
sama" selingkuh
Imas Maela
seru
Imas Maela
lanjut
Imas Maela
mampir
Rini Haryati
lanjut
Yernanita Tanjung
omg,astga !!!!
kenapa gk updet2 ni novel ????😧😑
PRINCE_R: Novel ini Hiatus. Belum tau kapan bisa update. Sambil nunggu, silahkan baca karya saya yang satunya yah
total 1 replies
Hasni Pasaribu
lanjut ceritanya yg menarik sx
deris1989 deris
lnjut
Hasni Pasaribu
lanjut ceritanya
mrs YoYaman
ni cerita sbenernya mngrah kmana sih.konsepnya ap?
mrs YoYaman
hatiku sakit karna authornya g kasih ksmptan utk pmran utamanya.ksian atu thor.jgn bilng ini novel psikopt ih
Lilinana
ini lebih ke obsesi
mrs YoYaman
istri thor
mrs YoYaman
ag terganggu dg pengguna'an kata SAYA oleh dominic thor.di cerita ini kn posisi dominic sahabat.feelnya g dpt klo sahabat ngucapn utk diri sendiri saya
irmsyunita
kenapa sih kok jadi nya dominic jahat banget
irmsyunita
apa jangan2 dominic sama selena sekongkol buat bunuh jonathan ya
deris1989 deris
thor pinter bisa2 nya bkin pembaca jadi bingung..si dominik tuh penjhat apa bukan😁
maharastra
masih salpok sm dominic keluarga😎😎😎👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!