Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Dad James
Malam harinya..
"Anak ku" ucap Jessy pelan dan baru sadar setelah obat biusnya habis.
"Kak, Alhamdulillah" Salsa senang melihat kakak nya sudah membuka matanya.
Jessy mengadahkan pandangan nya melihat sekeliling nya, dan dia bisa memastikan jika saat ini dirinya sedang berada di rumah sakit.
"Haus" kata Jessy pura-pura minta minum.
"Nih" Salsa memberikan segelas air putih.
Jessy menerima nya dan langsung meleguknya sampai habis.
Salsa menatap kakak nya dengan pandangan yang penasaran, membuat Jessy yang menerima tatapan tak sedap itu merasa salah tingkah.
"Jangan pura-pura lupa ingatan, sekarang kakak harus jelaskan semua skandal ini" kata Salsa dingin.
"Apa maksud mu? aku tidak paham" sahut Jessy pura-pura tidak paham.
Padahal Jessy sudah menduga jika fakta akan kehamilan nya pasti sudah di ketahui oleh semua keluarga nya.
""Kakak hamil anak siapa?" tanya Salsa dengan lantang.
"Apa bayi ku selamat?" tanya balik Jessy.
Huh...
Salsa tahu jika kakak nya sedang membalikan pertanyaan, tapi dia mencoba untuk menjawab pertanyaan kakak nya karena tahu kakak nya pasti cemas akan bayi nya.
"Janin kakak tidak kenapa-kenapa, hanya saja kakak harus banyak istirahat karena insiden jatuh kakak hampir membuat kakak keguguran" jelas Salsa.
"Dan aku minta maaf karena aku sudah membuat kakak jatuh, aku benar-benar tidak sengaja" lanjut Salsa mengakui kesalahan nya.
Jessy mengusap lengan adiknya, "Tidak apa, selama bayi ku selamat aku tidak akan marah pada mu, tapi jangan tanya siapa ayah bayi ini karena aku malas membahas nya" Jessy mengatakan nya dengan wajah dingin nya.
Dia juga melepaskan tangan adiknya, Salsa menatap bingung kakak nya yang terlihat seperti menyembunyikan banyak hal.
"Kalau kakak hamil seharusnya kakak bisa meminta pertanggungjawaban pria itu, jangan diam" kata Salsa so bijak.
Jessy menatap tajam adiknya.
"Jangan urusi urusan orang dewasa, cukup belajar yang benar dan jangan mengikuti jejak kakak mu yang pembangkang ini, ingat cukup aku yang melakukan kesalahan, jangan kecewakan Mommy Daddy" kata Jessy sambil mencabut selang infus yang ada di tangan nya.
Awww !
Jessy sedikit meringis karena rasa sakit membuka infus, belum lagi dia merasakan sakit di bagian bawah nya yang membuat nya semakin meringis.
"Kak jangan pergi" kata Salsa.
"Aku akan membawa anak ku bersama ku, aku tidak ingin menjadi aib keluarga" kata Jessy terus berjalan.
Hingga..
Ceklek..
"Mom Dad!" Jessy mematung dengan wajah yang syok.
"Mau kemana?" tanya Mom Yerin nadanya dingin.
Jessy biasanya akan bisa mengelak dan juga melakukan hal gila, tapi untuk kali ini kenapa rasanya sangat berat.
"Tidur kembali!" titah Dad James.
"Salsa bantu kakak mu tiduran di tempat nya" titah James lagi.
Salsa langsung melakukan apa yang di tugaskan Daddy nya, Jessy tidak menolak dia merasa takut akan raut wajah Daddy nya yang sangat tajam.
Pun dengan Salsa yang baru pertama kalinya melihat wajah marah Daddy nya, Jessy dan Salsa selalu melihat raut wajah Daddy nya yang lembut penuh perhatian berbanding terbalik dengan sekarang yang terlalu mengerikan.
"Siapa ayahnya!" tanya Dad James dingin.
Jessy terdiam tidak berani menjawab pertanyaan yang di berikan Daddy nya.
"Jessy Flora?"
Huh..
"Daffin Putra Chris" akhirnya Jessy menjawab.
Daffin!
Dad James dan yang lain nya tentu terkejut dengan pengakuan Jessy, mereka tidak menyangka jika Jessy dan Daffin sudah sejauh itu.
"Lalu kenapa kau menolak perjodohan nya?" tanya Dad James nada bicaranya masih dingin.
Jessy tidak menjawab, dia hanya diam dengan wajah takut nya dan hal itu membuat amarah Dad James semakin meningkat, dia dengan kesal nya membawa Jessy untuk mengikuti nya.
"Dad no, sudah ku bilang dia anak kita senakal apapun dia" kata Mom Yerin tidak terima Jessy di bawa suaminya.
"Salsa tahan Mommy mu, biarkan Daddy urus anak nakal ini" kata Dad James masih dengan amarahnya yang memuncak.
"Mom bagaimana ini" tanya Salsa menangis.
"Tidak ada yang bisa merubah watak Daddy mu, dia terlahir dengan pemikiran yang keras dan apa yang dia lakukan semua itu adalah bentuk dari sikap keras nya" Mom Yerin memeluk Salsa.
Keduanya menangis melihat Jessy di bawa pergi oleh Dad James.
Sepanjang perjalanan Jessy menahan sakit di perutnya, dia benar-benar tidak menyangka Daddy nya akan semarah ini.
"Aku terlalu memanjakan mu, lihat kah menjadi tidak terkendali seperti ini!"
"Dad, maaf"
Jessy terus menangis melihat kemarahan Daddy nya, hingga tak lama setelah itu mobil yang di kendarai Dad James berhenti tepat di halaman rumah mewah.
"Dad no" Jessy menggelengkan kepalanya.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
