Membaca novel ini bikin ketawa, sedih, kesal dan hareudang.
Sequel dari My Sexy Old Man, menceritakan kisah Crystal anak pertama dari Devan dan Raya.
Mempunyai Bodyguard yang sangat tampan, Hot, gagah tapi super dingin seperti balok es, tidak mudah tersentuh oleh wanita dan juga sangat misterius.
Membuat gadis bernama Crystal merasa tertantang untuk menakhlukkan Bodyguardnya yang ia anggap penyuka sesama jenis.
Tapi, apakah Crystal mampu menakhlukkan bodyguardnya yang super dingin dan misterius? Atau justru dirinya yang takhluk pada bodyguardnya itu?
Penasaran sama kisah selanjutnya?
Simak terus kelanjutannya!
Follow
IG Emak @Thalindalena
FB Emak @Thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kram perut
Bacanya malam aja,,🤣
Suara rintihan kenikmatan dari bibir Crystal terus terdengar memenuhi ruang tamu tersebut. Kedua tangan lentik itu meremat sandaran sofa yang ada di bawah telapak tangannya, saat Ryan terus memberikan hujaman kenikmatan dari belakang.
"Ah, Ryan." Crystal terus meracau dan menggeliat, ketika tempo hujaman itu semakin cepat.
"Kamu menyukainya?" Ryan bertanya sambil terus menyodokkan tombak saktinya kedalam lembah kenikmatan itu. Ia membungkukan sedikit badannya lalu dan salah satu tangannya meraih buah pir yang bergelayutan indah mengikuti tempo hujamannnya.
"Ehm, sangat," jawab Crystal, menggigit bibir bawahnya.
"Move," ucap Ryan, mencabut Tombak saktinya lalu ia merebahkan Crystal di sofa yang ukurannya cukup besar jadi sangat nyaman untuk bermain seperti ini.
Ryan membuka kedua kaki Crystal dengan lebar, dan ia mulai memposisikan dirinya untuk melesakkan tombak sakktinya kedalam lembah ranum dan nikmat itu.
Nafas keduanya memburu, keringat membasahi tubuh keduanya dan wajah Ryan tampak merah menandakan jika pria itu sangat bergairah dan menikmati permainan panasnya.
Cup
Ryan mengecup dan melumaat bibir istrinya, salah satu tangannya ia jadikan tumpuan agar tidak menindih istrinya dan salah satu tangannya lagi, menuntun senjatanya yang jumbo itu masuk kedalam sarangnya.
Blesh
"Eugh." Crystal mengerang tertahan, karena bibirnya sedang di bungkam dengan ciuman panas itu.
Tombak sakti itu sudah tertanam sempurna di dalam sana. Ryan melepas pagutannya dan ciumannya kini berpidah ke dua buah Pir yang mengkal dan bulat itu, menyesapnya bergantian tanpa memberi tanda merah disana, karena Ryan bukan tipe pria yang seperti itu. Ia lebih suka menyikasa istrinya dengan hujaman yang membuat Crystal tidak berhenti mendesah.
Ryan mulai menggerakan pinggulnya dengan pelan namun pasti. Membuat Crystal terus mengerang di bawah kungkungan suaminya.
Ryan menatap wajah Crystal yang menejamkan mata, mulutnya sedikit terbuka dan terus mendesaah, membuatnya semakin sangat bergairah.
*
*
*
Percintaan panas itu belum berakhir, walau mereka sudah melakukannya hampir dua jam lamanya dan juga mencoba berbagai gaya. Dan sudah di pastikan jika Crystal saat ini sudah sangat lemas karena sudah mencapai pelepasan berulang kali, namun suaminya itu masih bertahan lama.
"Ryan!" Crystal mengernyitkan keningnya, saat ia merasakan sakit di bagian bawah perutnya, ia mencengkram erat kedua bahu suaminya.
"Kenapa?" tanya Ryan, tanpa menghentikan gerakannya, namun wajahnya juga terlihat panik saat melihat istrinya seperti kesakitan.
"Sakit! Perutku kram," rintih Crystal, menggigit bibir bawahnya. Rasa sakit itu terus semakin dominan. Keringat dingin mulai mulai membanjiri wajahnya.
"Sebentar lagi sayang, bertahanlah," ucap Ryan, masih bergerak cepat untuk mengejar pelepasannya.
"Please, hentikan! Ini sangat sakit!" Crystal memohon dan memukul lengan suaminya.
Ia benar-benar kesakitan, saat ini.
"Sebentar lagi, kamu bisa dan kuat," ucap Ryan, lalu menangkap kedua tangan istrinya dalam satu genggaman, kemudian ia mengunci kedua tangan itu diatas kepala Crystal.
Ryan semakin mempercepat gerakanya, sembari menyesap buah Pir yang terlihat menantang di depan matanya.
Crystal sampai berlinang air mata, menahan kesakitan itu. Selalu saja begini, suaminya itu menyukai percintaan yang sangat keras dan long time, tapi anehnya dia juga sangat menyukainya dan puas dengan apa yang Ryan lakukan kepadanya.
Namun saat ini berbeda, perutnya benar-benar terasa sangat sakit, tidak seperti biasanya.
"Aku sampai, sayang," racau Ryan, lalu menghujamkan senjatanya dengan kuat, saat benihnya menyembur kedalam rahim istrinya.
Nafas Crystal naik turun dan ia bernafas lega, ketika Ryan sudah mengakhiri permainannya.
"Terimakasih, sayang. Kamu hebat bisa mengimbangiku. Aku sangat puas," ucap Ryan, benar-benar merasa puas dengan istrinya, lalu ia mencabut penyatuannya dan merebahkan dirinya di samping Crystal.
"Sama-sama, tapi perutku sangat sakit," ucap Crystal.
Ryan tersenyum, lalu menghapus air mata istrinya dan mencium seluruh wajah Crystal dengan mesra.
"Ayo, kita kedokter." Ryan langsung mendudukan diri, dan membantu Crystal duduk juga.
"Untuk apa ke dokter? ini hanya kram biasa," tolak Crystal.
"Tidak ada penolakan!" tegas Ryan.
Jangan lupa dukungannya dengan cara tekan favorir, like, komentar, vote dan kasih gift semampu kalian aja,❤