Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lepaskan!
Reyhan terus saja me lu mat milik Jenny, lalu dia memainkan lidahnya memasuki ke bagian dalam daging yang empuk itu memasukan dan mengeluarkan lidahnya secara berulang-ulang.
Jenny semakin mengerang saat Reyhan masih saja mengobrak abrik kepemilikannya, dia semakin mengelinjang saat Reyhan menyesap benda kecil di tengahnya.
"Rey... akh.. akh... "
Tanpa disadari Jenny terus menekan kepala Reyhan sehingga terbenam di bawah sana, dan mencengkram rambutnya.
Reyhan masih saja mengobrak abrik milik Jenny dengan bibirnya, dia membiarkan lidahnya menari-nari memainkan benda kecil itu dengan ritme cepat lalu menghisapnya.
Jenny semakin menggelinjang menahan rasa geli dibawah sana, mau minta dihentikan tapi badannya sangat menikmatinya dengan penuh damba. Membuatnya frustasi. Sementara tangannya terus menekan kepala Reyhan dan mencengkram rambutnya.
Bibirnya begitu sangat mendominasi dibawah sana, Reyhan tak akan melepaskannya sebelum Jenny mencapai pelepasannya. Dia sudah tidak peduli bahwa wanita ini anak Andreas, orang yang mungkin saja akan di bunuh pada akhirnya, yang penting malam ini dia akan merasa puas sebagai lelaki yang sangat normal pastinya menginginkan moment nikmat seperti ini.
"Rey... aku akh... Rey...akkkhhh " Jenny mengerang saat miliknya menumpahkan sesuatu.
Dengan cepat Reyhan membuka celananya dan menghunuskan adiknya yang sudah berdiri dengan kokoh.
"Akhhh.... pelan-pelan Rey!" Jenny menjerit saat Reyhan mencoba memasuki dirinya. Namun hanya masuk seperempatnya saja.
Ternyata tidak segampang menancapkan pisau pada badan lawan, dia sedikit kesulitan saat menancapkan miliknya ke milik Jenny sampai miliknya terasa sedikit linu.
"Kau membuatku sakit!" bentak Jenny.
Reyhan mengeluarkan miliknya kembali, dia menarik nafas sebentar lalu menancapkan kembali miliknya dengan cepat sampai miliknya sukses terbenam di dalam sana.
"Arrhhttt... kau menyiksaku Rey, sakit! Lepaskan!" Jenny mendorong tubuh Reyhan memintanya untuk melepaskan adiknya itu di dalam miliknya. Jenny pikir rasanya akan sama seperti dia sedang membaca novel yang menceritakan begitu nikmatnya malam pertama, ternyata malah membuatnya sangat kesakitan .
Sampai jeritan itu terdengar oleh para pelayan disana, para pelayan hanya bisa tersenyum geli karena majikannya sedang menikmati malam pertamanya, ini pertama kalinya Reyhan membawa wanita ke rumahnya apalagi langsung menyergapnya malam itu juga. Padahal Reyhan sama sekali tidak kepikiran untuk melakukan itu jika Jenny tidak menggodanya.
"Lepaskan kau bilang? Enak saja! " Reyhan menahan tangan Jenny yang terus mendorong dadanya agar miliknya bisa lepas dari Jenny.
"Kau menyakitiku!"
"Cepat lepaskan!"
"Aku nyerah. Aku tidak mau meneruskannya!"
Reyhan menahan tangan Jenny di atas kepala Jenny, dia masih membiarkan miliknya berdiam diri di dalam sana, denyutan milik Jenny sangat terasa dan membuatnya melayang.
"Tidak bisa, kita sudah terlanjur melakukannya." tegas Reyhan.
Reyhan menyerang kembali bukit kembar milik Jenny, dia melahapnya agar Jenny terangsang kembali dan melupakan rasa sakit itu.
Jenny men de sah kembali saat Reyhan menyesap dadanya. Jenny kembali terbawa hanyut dalam permainan Reyhan.
Reyhan mulai mengerak-gerakan pinggulnya dengan pelan, dia mencium bibir Jenny dengan lembut, tidak ada penolakan lagi di diri Jenny, dia terus menggenjot tubuh Jenny. Mengatur ritmenya untuk tidak terlalu pelan dan tidak juga terlalu cepat.
Terdengar suara petanda bahwa kedua tubuh itu terus beradu dan menyatu disetiap gesekan demi gesekan kedua benda itu.
Kini Jenny merasakan jiwanya terbawa hanyut saat Reyhan terus memompa dirinya
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...
