NovelToon NovelToon
Simpanan Brondong Tajir

Simpanan Brondong Tajir

Status: tamat
Genre:Patahhati / Berondong / Cintamanis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: thatya0316

Kakak readers tersayang, tolong jangan di boomlike ya! Budayakan kasih like setelah membaca. Terima kasih 🙏🏻

Saat dia dicampakkan oleh kekasihnya, dia bertemu dengan seorang lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya.

"Dengar! Meski kita sudah menikah, tapi kamu jangan berharap banyak padaku, karena aku sudah memiliki seseorang yang aku cintai," Dave Sky Pradipta

"Aku tidak keberatan jika kamu menceraikanku sekarang juga. Lagipula pernikahan kita hanya siri," Sevia Kireina Dzakiya

Pernikahan yang awalnya dijalani tanpa cinta, tetapi saling menguntungkan untuk keduanya, mampu menumbuhkan benih-benih cinta tanpa disadari oleh Sevia dan Dave.
Sampai pada saat cinta semakin berkembang dalam pernikahan rahasia mereka. Keduanya sepakat untuk mengungkapkan perasaan di hari yang telah di tentukan. Namun ternyata, hari itu adalah awal dari perpisahan yang tidak mereka harapkan. Sementara tanpa Sevia ketahui, dia telah mengandung anaknya Dave. Mungkinkah cinta dapat menyatukan mereka kembali ataukah hanya menjadi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thatya0316, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Jangan salahkan aku!

Sepulangnya dari rumah sakit, Dave begitu pehatian pada Sevia. Dia selalu mengikuti apapun yang Sevia inginkan. Seperti malam ini, saat mereka akan tidur Sevia merengek ingin makan bubur kacang Madura, terpaksa Dave pun mengikuti keinginan istrinya.

"Dave, aku ingin bubur kacang Madura. Malam-malam begini pasti sangat enak." Sevia terus menjilati bibirnya sendiri membayangkan rasa nikmat di lidahnya.

"Nyari di mana? Udah jam sembilan malam, Via." Dave sedikit merengut karena aksi nakalnya sepertinya harus tertunda.

"Kita nyari yuk pake motor kamu! Aku ingin ngerasain dibonceng pake motor sport. Biar nanti bisa meluk kamu dari belakang," rayu Sevia yang sukses membuat pikiran Dave travelling membayangkan dua bukit kenyal itu menyentuh punggungnya di tengah dinginnya malam.

"Baiklah! Kamu pake jaket biar gak kedinginan," ucap Dave yang langsung mendapat satu kecupan di pipi kanannya.

Dave langsung memegang pipinya. Sudut bibirnya membentuk bulan sabit. Tidak biasanya Sevia bersikap agresif seperti itu. Dia pun langsung bergegas mencari jaket kulit untuk dipakainya. Setelah semuanya siap, pasangan suami istri itu langsung turun ke basemen apartemen.

"Dave kamu ingat waktu pertama kali aku naik motor ini? Aku tidak menyangka karena kamu menolongku, kita malah menikah." Sevia mengenang kembali saat dulu dia kecelakaan dan ditolong oleh Dave.

"Itu namanya jodoh, Via! Kita tidak akan tahu dengan siapa kita akan menikah. Bukankah dulu kamu berharap menikah dengan si brengsekk itu? Sampai menangis sesegukan di taman seperti anak hilang," ledek Dave.

"Wajar aku nangis, Dave! Aku yang udah bantu dia dapat pekerjaan tapi dia malah selingkuh dengan sahabatku," ucap Sevia sendu.

"Aku sudah tahu! Aku ada dibelakangmu saat kalian putus. Ayo peluk aku erat, Via!" Dave mengambil kedua tangan Sevia agar melingkar di perutnya sebelum dia menjalankan motor sportnya.

Sevia pun hanya menurut dengan apa yang suaminya katakan. Dia melingkarkan tangannya di perut sixpack suaminya.Tidak hanya itu saja, Sevia pun menyenderkan kepalanya di punggung tegap brondongnya.

Motor Sport itu melaju secara perlahan di kawasan Cikarang baru yang biasanya banyak menyajikan kuliner malam. Namun, sepertinya yang dicari tidak ditemukannya. Ada juga satu tenda yg menjual bubur kacang itu, ternyata sudah habis. Sampai akhirnya dia teringat pada penjual bubur kacang langganannya.

"Dave, kita muter ke pertigaaan gombong aja yuk! Biasanya yang di depan Indmart suka sampai malam," ucap Sevia yang langsung disetujui oleh Dave.

"Via, pegangan! Aku mau ngebut!" Benar saja apa yang dikatakan Dave, dia langsung menambah kecepatannya di atas rata-rata. Membuat Sevia langsung memeluk erat tubuhnya.

Hanya butuh hitungan menit, Dave dan Sevia sudah sampai di tempat yang dituju. Sepasang muda-mudi itu pun langsung memesan bubur seperti yang diinginkan oleh Sevia. Sembari menunggu buburnya dibungkus, Sevia pit pada Dave untuk membeli minuman di minimarket. Namun, saat Sevia akan masuk ke minimarket yang ada di belakang penjual bubur kacang itu, tanpa sengaja dia berpapasan dengan Ines di pintu masuk minimarket.

"Puas, kamu! Gara-gara kamu, Andika ingin bercerai denganku. Kamu tahu, sekarang aku sedang mengandung anaknya tapi dia malah meragukan aku." Tidak ada hujan tidak ada angin, Ines langsung memarahi Sevia di depan pintu masuk minimarket.

"Maksud kamu apa? Aku gak ngerti dengan apa yang kamu katakan," elak Sevia.

"Gak usah pura-pura depan aku. Muka polos tapi jablai kaya kamu memang suka merebut suami orang," sentak Ines dengan menunjuk muka Sevia.

"Bukan aku yang merebut suamimu, tapi kamu yang sudah merebut kekasihku. Kalau sekarang dia minta cerai sama kamu, berarti dia sudah sadar kalau kamu tidak sebaik yang dia lihat." Tidak terima dikatai oleh Ines, Sevia pun akhirnya membalikkan ucapan mantan sahabatnya itu.

"Berani ya kamu sekarang!" Ines mengayunkan tangannya ingin menampar Sevia. Namun, tangannya tertahan di udara saat ada tangan kekar yang menahannya.

Dave segera bergegas setelah dia membayar bubur kacang yang dibelinya. Untung saja dia tepat waktu sehingga bisa menahan tangan Ines yang ingin menampar istrinya. Dengan kasar, Dave pun menghempaskan tangan kecil Ines.

"Kamu, berani menamparnya? Bereskan barang-barang kamu dan jangan kembali lagi ke AP Technology," ancam Dave.

"Mr. Dave," lirih Ines.

Sial! Bekingan dia Mr. Dave, tidak mungkin aku melawannya secara terang-terangan. Aku gak mau kehilangan pekerjaan seperti Andika. Mana sekarang aku sedang hamil, tentu butuh biaya yang banyak untuk kelahiran anakku. Lagian Andika tahu dari mana kalau ini bukan anaknya?

Tanpa bicara lagi, Ines pun pergi begitu saja. Meninggalkan sepasang muda mudi yang melihatnya dengan tatapan heran. Sevia hanya menggelengkan kepalanya melihat punggung ringkih Ines. Gadis yang dulu selalu bercerita tentang pacar-pacarnya yang banyak dan royal padanya. Kini gadis itu malah akan diceraikan oleh suaminya di saat dia sedang mengandung.

"Sudah, katanya mau beli minum?" Dave merangkul Sevia dan membawanya masuk ke dalam minimarket.

Sevia hanya tersenyum mendapat perlakuan manis dari suaminya. Semakin hari sikap Dave semakin manis padanya. Sevia menjadi takut dia akan benar-benar terjerat oleh pesona brondong tampannya.

Jangan salahkan aku, Dave! Jika aku benar-benar jatuh cinta padamu. Aku hanya seorang gadis biasa yang kekurangan kasih sayang. Sementara kamu memberikan kasih sayang yang aku butuhkan, batin Sevia.

"Via, jangan melamun terus! Burung tetangga mati karena melamun terus," tegur Dave.

"Ngadi-ngadi kamu, mana ada karena melamun orang jadi mati." Cebik Sevia.

"Ada! Orang yang mengira baygon sirup lalu meminumnya. Saat dia teringat lalu dia melamun dan langsung berbusa tuh mulutnya," canda Dave yang terdengar garing.

"Garing banget kamu!" ledek Sevia.

"Biarin! Biar istriku tidak kepikiran terus dengan mantan kekasihnya." Dave langsung memilih beberapa minumn dingin untuk stok dia nanti di apartemen, begitupun dengan Sevia yang memilih beberapa minuman dingin dan cemilan. Sampai pada rak yang berisi mie dengan aneka rasa nusantara. Dia pun meminta pendapat dulu pada suaminya.

"Dave, mau rasa apa?" tanya Sevia dengan tangan terus memasukan mie instan untuknya.

"Kamu mau memberiku makan mie instan lagi?" tanya Dave.

"Ini masakan paling praktis di saat kita malas mencari makan di luar," sanggah Sevia.

"Ini kurang sehat, Via!" tegas Dave.

"Kurang sehat kalau kita memakannya setiap saat. Kalau hanya sekali-kali gak papa. Ya sudah kalau kamu gak mau, aku saja." Sevia segera beranjak pergi meninggalkan Dave yang masih berdiri dijajaran rak mie instan.

"Iya juga sih. Kalau sekali-kali mungkin gak apa-apa. Waktu itu juga rasanya enak. Aku coba rasa yang lain deh." Dave pun langsung mengambil beberapa bungkus dengan rasa yang berbeda tiap bungkusnya lalu dia mengejar Sevia yang sudah berdiri mengantri di depan kasir.

Ternyata dia mudah diprovokasi, katanya gak sehat tapi ngambil banyak, batin Sevia.

...~Bersambung~...

...Hai! Jangan bosan dukung Author ya! Klik like, comment, vote, rate, gift dan favorite....

...Terima kasih!...

1
Ristiana Wang
Alhamdulillah, terimakasih untuk ceritanya yaa kak,
kira2 ada S3 nya g kak?
IG : @thatya0316: Makasih kak udah mengikuti sampai tamay. kayaknya gak ada S3 kak
total 1 replies
Ristiana Wang
11 13 sama Luna yaa🤣
Ristiana Wang
haduhh Dian Koo terpesona gitu sih
Ristiana Wang
hamil mungkin yaa
Ristiana Wang
semogaaa semua lancar
Ristiana Wang
😭😭😭
Ristiana Wang
Alhamdulillah udah baikaann
Ristiana Wang
Dian cemburuuu
Ristiana Wang
😭😭😭😭
Ristiana Wang
semogaaa Dian juga hamil
Ristiana Wang
duarrrr
Ristiana Wang
🤣🤣🤣
Ristiana Wang
gilaaaa ii gilaaaa
Ristiana Wang
ehh kepergok ternyata
Ristiana Wang
🤣🤣🤣ya Allah 🤣🤣
Ristiana Wang
🤣🤣😭😭ak masih sediihhhh
Ristiana Wang
🤣🤣
Ristiana Wang
haduuhhh
Ristiana Wang
🤣🤣
Ristiana Wang
Nadine mokat?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!