seorang gadis yg terpaksa menerima perjodohan dengan orang yg tidak dia kenal
seorang gadis berumur 24 tahun.kaisa marhamah sajinah,gadis yg sangat manis dan imut secara bersamaan.
memiliki sifat pendiam tapi sebaliknya jika dekat dengan sahabatnya dan keluarganya.
jika ingin tau lebih lanjut ceritanya mampir sebentar yuk
oh ya ini novel pertama autor jadi jika ada kesamaan nama tokoh/judul/alur cerita autor minta maaf,dan cerita ini autor ambi dari salah satu mimpi autor :v jadi jika sama autor minta maaf ok.
karya ini diterbitkan atas izin noveltoon,isi konten pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakiti noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sifa puteri a., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Lagi
"Itu semua atas kesalahan mereka sendiri"acuh Azka.
"Kau ni,coba bayangkan jika kau di posisi mereka"ucap Kaisa
"Mereka kesusahan membiayai sekolah anaknya, bahkan makan pun susah,lihat tak ada listrik di rumah mereka"ucap Kaisa.
Azka melihat rumah keluarga Salsa,benar saja tak ada kabel listrik,tv,kipas angin,semua yg bersangkutan dengan listrik tak ada.
"Apa kau tega,pikir kan lah kak Azka"ucap Kaisa meminum air putih di depannya.
Azka terdiam memikirkan apa yg diucap kan Kaisa.
"Maaf ya nak Kaisa menubggu lama"ucap Ibu Salsa tak enak hati.
"Tak apa bik,saya juga ingin berpamitan,tadi baru pulang dari kampus belum mandi hehehehe"ucap Kaisa cengengesan.
"Gk papa kak gk bau kok"ucap Farel keluar dari kamar.
"Loh Ferel gk tidur? "heran Kaisa.
"Hehehe tadi Falel tidul tapi saat falel dengal kakak cantik mau pulang Falel kebangun lagi hehehe"cengenesan Ferel.
"Uh imutnya"ucap Kaisa.
"Baiklah ini ada uang sedikit,untuk membayar dana sekolah Farel"ucap Kaisa.
"Maaf tadi saya tak sengaja mendengar pembicaraan kalian"ucap Kaisa tak enak hati.
"Tak usah nak,tak apa malah kami yg harus minta maaf karna tuan Azka dan nak Kaisa mendengar pembicaraan yg tak bagus untuk didengar"ucap Ayah Salsa.
"Tak masalah,tolong trima ini"ucap Kaisa memohon.
Azka yg melihat Kaisa memohon menjadi jengkel ia menatap tajam keluarga Salsa bermaksud agar uang ya diambil.
"Na baik lah,saya akan menerima ini,sekali lagi terimakasih nak"ucap Ayah Salsa.
Kaisa tersenyum lebar.
"Baiklah saya permisi, dadah adik kecil jangan merepotkan Ayah dan Ibumu ya,jadi anak yg pintar dan baik hati, jangan sombong karna semua yg kita punya ini hanya titipan"ucap Kaisa dengan memeluk Farel.
Saat di depan pintu Azka berhenti.
"Aku akan bekerja sama dengan perusahan mu,dan kau harus memulai dari nol,apakah kau sanggup? "tanya Azka tamapa membalikan badan.
Suami istri tersebut tersenyum bahagia.
"Sa saya sanggup saya tak akan mengecewakan tuan"ucap Ayah Salsa.
"Bagus,aku ingin 1 bulan perusahaan mu mulai terbentuk setelah itu kau boleh bekerja sama dengan ku,agar perusahan mu kembali lagi"tegas Azka berjalan menuju mobil tampa melihat kebelakang.
Kaisa terpukau atas ucapan Azka.
"Ia sangat berwibawa"gumam pelan Kaisa.
Kaisa melihat kebahagian terpancar dari mata keluarga Salsa.
"Semoga kalian bahagia selalu"ucap Kaisa memasuki mobil.
Di perjalanan Kaisa selalu menatap Azka seperti anak kecil yg meminta mainan.
Azka yg gugup pun tak fokus mengendarai mobilnya.
"Ada apa?"tanya Azka.
"Kau sangat keren"kagum Kaisa.
"Aku tau"sombong Azka.
"Cek gak usah sombong"ucap Kaisa kesal.
"Hmm aku mau nanya"ucap Kaisa dengan tatapan ragu.
Azka menatap Kaisa menunggu pertanyaan yg ditunjukan.
"Apa kau pernah menangis dan em dan menyatakan cinta padaku? "ucap gugup Kaisa.
Azka membulatkan matanya, tetapi dengan segera ia menutupi dengan raut wajah datar.
"Gk"singkat Azka tetapi jika di teliti ada sedikit rona merah pada pipinya.
"Oh ber arti itu bukan kamu, tetapi siapa atau,,,,,,,,tapi tak mungkin,tapi bisa aja sih kan aku imut, manis pokoknya perfect"ucap pd Kaisa.
Azka yg mendengar pria lain disebut menjadi kesal, ia melajukan mobil di atas rata rata.
"Eh pelan pelan aja,kau ingin aku mati muda"teriak Kaisa.
"Kau kalau cemburu bilang jangan seperti ini"ucap Kaisa.
Azka mengerem dadak,Kaisa yg lupa memakai sabuk pengaman,kepalanya terbentur keras,luka kering pun terbuka lagi,darah membanjiri kening.
"Au shhh sakit"ucap Kaisa.
Azka yg mendengar ringisan Kaisa menatap Kaisa,betapa terkejutnya melihat luka yg kering kini malah basah lagi karna kecerobohonnya.
"Maaf,maaf,maaf"tiba tiba mimpi saat Kaisa meninggalkannya terlintas kembali.
"Hiks maaf,maaf aku hiks gk sengaja hiks"tangis Azka seperti anak kecil.
"Eh aku gpp nanti juga kering lagi udah cup cup"ucap Kaisa menepuk kepala Azka lembut.
Kaisa heran saat melihat Azka berubah 180% berubah.
'Apa aku melewatkan sesuatu?'ucap Kaisa dlm hati.
"Obati dulu yuk"ucap Azka seperti anak kecil.
"Gk usah"tampa sadar Kaisa berucap ketus karna menahan pusing.
Azka yg mendengar nada ketus Kaisa,matanya berkaca kaca.
Kaisa menyadari pun mengela nafas.
'Aku lebih suka kak Azka dingin dan dewasa huaa,dari pada gini walau tampan dan polos sih tapi kan huaaa'tangis kaisa dlm hati.
"Hah maksut ku,aku mau di obati di rumah aja selesai mandi,lepaskan pelukanya ya apa gk bauk".
Azka menggeleng polos.
"Kamu wangi seperti mawar hihihihi aku suka"ucap Azka tertawa kecil.
Kaisa terpana tapi ketika sadar saat mobil mereka masih berada di tengah jalan.
"Aduh ayok kita pulang kepala ku pusing apa masih bisa nyetir?"tanya Kaisa memegang kepalanya seakan sangat sakit.
Azka pun melepaskan pelukannya dan melajuakn mobilnya diatas rata rata.
"Sabar ya kita akan sampai"dengan raut muka serius seperti sedia kala.
'Hah untung ia sifatnya kembali seperti semula'lega Kaisa.
Azka yg mendengar helaan nafas Kaisa.
"Tahan ya apa sanagat sakit"khawatir Azka.
"Gpp kok aku bisa tahan"jujur saja memang sakit tapi ia tak mau mengatakanya nanti sifat polos Azka kembali.
Based on pengalamanku kuliah 4 tahun lebih ga ada tuh yg namanya bel masuk, bel istirahat, UKS.
Anak kuliahan tuh masuknya ga bareng, tergantung jam Mata kuliah bersangkutan. Jadi ga pakai bel.
O ya, di kampus istilahnya bukan UKS tapi KLINIK