Evan, pangeran mahkota dari kerajaan Li yang biasanya selalu hidup mewah dengan banyak wanita disisinya. Kini setelah kedua orang tuanya tiada dan dikhianati oleh paman2 serta saudara2nya.
Evan jatuh kejurang penderitaan yang paling dasar. Tanpa status Pangeran mahkota, tidak ada orang yang ingin berteman dengannya lagi.
Evan dihina, dicaci, dan dicemooh oleh semua orang yang ada disekitarnya.
Menjadi pangeran sampah yang terbuang dan dibenci oleh semua orang, Evan tidak tahu harus berbuat apa.
Di sepanjang perjalanan yang tidak tahu harus kemana, Evan terus menangis.
Evan yang tidak tahu harus kemana, pergi kedalam hutan.
Hingga di suatu malam keajaiban terjadi, disuatu malam Evan tertimpa bintang jatuh dan tubuhnya dimasuki oleh Jiwa 12 Kaisar Dewa Elemen.
Dengan adanya kekuatan 12 Elemen, Evan memiliki dua tujuan utama dalam hidupnya.
Membalas Dendam dan Melenyapkan Seluruh Ketidak Adilan Diseluruh Dunia.
Perlahan sikap Evan yang Naif dan Bodoh mengalami perubahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tri wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian sekte #7
Pagi hari pun tiba, evan keluar dari hutan bambu dan pergi mencari shan dan yun sembari mencari benda benda berharga dihutan kematian
"saat mencari barang bagus"
evan setelah beberapa saat........
"waaah ini seperti surga !, semuannya bahan dan tanaman obat langka!"
evan mengambil sebanyak banyaknya hingga cincin ruangnya penuh
"kenapa ini terjadi disaat saat penting !!?, huuft.... ya sudahlah lain kali aku akan membawa ruang penyimpanan yang lebih besar dan mengambil semua yang ada dihutan ini"
"hei bocah, kau jangan terlalu serakah!" ucap petir
"ya betul !!" ucap elemen lainnya
"bukan begitu, kalian tidak tau kah ambisi aku?, yaitu menguasai dunia dan kalau ingin menguasai dunia perlu modal yang besar juga, mengertikan maksudku??"
"hummm betul juga sih"
"iyah sih, betul yang kamu bilang"
"sudah sudah, evan aku merasakan ada tempat yang wajib kamu datangi, kesana!" ucap api
evan pergi ke tempat yang dikatakan oleh api
"ini......
"ini "kristal api", walaupun hanya sedikit tetapi sangat berharga untukmu karena setidaknya bisa meningkatkan pelatihanmu sebanyak 1 level"
"waaah benar benar barang bagus"
kemudian evan menyimpannya dan langsung pergi untuk mencari shan dan yun, tetapi disaat diperjalanan dia selalu dihadang oleh monster, jika dia menemui yang lebih lemah darinya dia akan membunuhnya dan jika lebih kuat dia terpaksa menghindar (saat ini evan mampu mengimbangi monster spiritual tingkat 2 level puncak kebawah)
"hiyaaaaa..... hiyaaaa..... hiyaaaaa ...!!
"sial mengapa bertemu dengan yang tingkat tiga disini??"
hari hari pun berlangsung cepat dan hari kelima ujian dihutan kematian pun tiba.
evan singgah dan beristirahat ditepi sungai disore hari setelah mencari shan dan yun seharian
"huuf lebih baik aku menyerap inti inti spiritual yang aku dapatkan terlebih dahulu saja"
evan menyerapnya hingga malam dan dia langsung naik tingkat hingga prajurit level 9
"Haha naik tingkat lagi !"
"evan ini waktu yang bagus untukmu naik tingkat menjadi tingkat guru menggunakan kristal api" ucap api
evan berlatih dengan kristal api hingga pagi, dengan bantuan pil juga ia berhasil naik tingkat menjadi tingkat guru di usianya yang 14 tahun
"ini sudah hari keenam dan besok hari terakhir kemana shan dan yun?, huuf...., semoga mereka baik baik saja" ucap evan sembari berbaring diatas rumput. "kruuuk......!!, uuhh aku sampai lupa makan karena terlalu sibuk mencari mereka" ucap evan kelaparan
evan terduduk dan melihat ikan yang melompat lompat disungai, dia mencoba menangkap beberapa ikan untuk dia bakar dan disaat evan membakar ikan, shan dan yun muncul
"Evan !!" panggil shan dan yun
"Shan, Yun !?"
"hai"
evan menghampiri shan dan yun
"akhirnya aku bertemu kalian, aku sangat khawatir kalian tidak kenapa napakan?"
"tenang kami baik baik saja"
"ngomong ngomong kenapa kalian bisa tahu aku ada disini?" tanya evan
"hmmm itu, tadi kami melihat ada bekas pertarungan disekitar sini dan itu memiliki aura api dan angin dan itu mirip dengan aura milikmu, jadi kami mengikutinya" ucap shan menjelaskan.
"Oooooo.....
"kruukk..!" suara perut yun keroncongan dan membuat suasana seketika mnjadi canggung.
"kalian laparkan?, ayo makan! aku tadi membakar banyak ikan" ajak evan.
"maaf jadi merepotkan"
"hahaha tidak apa kita kan teman" jawab evan
mereka makan bersama dan kemudian mereka beristirahat sambil bercerita apa di alami masing masing dari mereka
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
...----------------...
......................