Pengantin Kecilku

Kenan masih terdiam di ruangan nya, rasa pusing menghadapi masalah membuatnya melampiaskan ke barang-barang yang ada di hadapan nya.

“Kenapa kamu tidak mengerti Alya ??”, teriaknya penuh amarah.

Sekarang ruangan itu sudah seperti kapal pecah, Pras yang baru kembali menjalan kan tugas nya kaget karena mendengar suara seperti barang-barang pecah yang berada di dalam ruangan nya.

Laki-laki yang umurnya tidak kala jauh dari Kenan itu sedikit berlari untuk masuk kedalam ruangan Kenan. Tanpa mengetok pintu dahulu Pras langsung masuk saja, mata melebar sempurna melihat ruangan itu sangat berantakan, di tambah dengan nafas Kenan naik turun, Pras yakin kalau Kenan sangat di penuhi amarah.

“Ada apa tuan ?? apa yang terjadi ??” tanya Pras pelan, dia bahkan tak berani mendekat karena tidak mau menjadi sasaran amukan Kenan.

“Bagaimana Pras, apa kamu sudah mendapatkan orang-orang bodoh itu ??”

Tanpa menjawab pertanyaan sang Asisten Kenan malah melontarkan pertanyaan.

“Sudah tuan, mereka sudah di bawah ke markas”

“Bagus, ayo antar kan aku kesana !!"

“Baik Tuan”

Kenan berjalan duluan, di ikuti oleh Pras di belakangnya, saat di luar ruangan Pras memanggil sala satu OB untuk membersihkan ruangan Kenan, jangan sampai saat Kenan kembali ruangan itu masih terlihat berantakan.

****

Pras membuka pintu sebuah bangunan tua yang di sebut Markas oleh Kenan tadi.

Kenan menatap tajam ke arah tiga pria paruh baya yang saat ini tengah terikat di kursi kayu, mereka yang di tatap oleh Kenan langsung ketakutan.

“Berani-berani nya kalian bermain curang dengan ku” bentak Kenan dengan menatap tajam ke arah mereka.

“Ampuni kami tuan” salah-satu dari mereka menjawab.

“Hahahaha, ampuni kata mu, setelah perusahaan ku hampir hancur karena ulah kalian, dan dengan seenaknya kalian bilang ampuni” mendekat ke arah pria yang bicara tadi kemudian menarik rambutnya kebelakang, Pria itu meringis kesakitan manakala Kenan menariknya dengan kuat “Tak ada kata ampun dari ku” ucap nya lagi.

Ketiga Pria itu sangat ketakutan, tubuh mereka gemetar, di dalam pikiran mereka hanya satu, yaitu tewas di sini dengan cara menggenaskan.

“Pras” panggil Kenan.

Tau dengan maksud Kenan, Pras langsung memberikan pistol ke tangan Kenan, seperti mainan yang biasa dia mainkan Kenan memutarnya sembari tertawa sinis.

“Sekarang pilih, kalian mau di tembak bagian mana ?? kepala apa jantung ??”

“Ampuun Tuan, tolong jangan bunuh kami”

“Diam !! sudah ku bilang tak ada kata ampun buat kalian”

Emosi Kenan benar-benar memuncak, yang ada di pikiran nya sekarang adalah menghabisi para bajingan yang berani-beraninya bermain curang dengan Kenan.

Pras sang asisten juga tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya terdiam karena kalau Kenan sudah sangat marah seperti ini tidak akan ada yang berani meredahkan nya.

“Sekarang aku minta, beri aku alasan kenapa kalian melakukan itu !! cukup satu saja jika itu masuk akal maka aku akan memberikan sedikit toleransi”.

Tiga Pria itu sedikit bernafas lega, cukup memberikan satu penjelasan maka mereka akan di bebaskan, begitu pikir mereka, tapi mereka lupa kalau pria di hadapan nya itu lebih cerdas dari mereka, Kenan hanya ingin menguji kejujuran dari mereka.

“Kami melakukan ini terpaksa tuan, anak dan istri kami butuh makan” jawab Pria yang duduk di tengah.

Kenan tersenyum sinis.

“Kenapa kalian malah menciptakan kebohongan lagi ?? dasar bodoh !!” batin Pras.

“Hanya itu ??” tanya Kenan datar.

“Iya Tuan, hanya itu”

Kenan kemudian berbalik, dia langsung meminta kedua bodyguard nya mendekat.

“Lepaskan ikatan mereka !!” pinta Kenan dengan tegas.

“Baik Tuan”

Kedua pria bertubuh tegap itu langsung menjalan kan tugasnya, sementara tiga pria yang sedang terikat memberikan senyum manis nya, bernafas lega karena membohongi Kenan bukan lah hal yang mudah.

Setelah ikatan terlepas dengan tidak tau malunya mereka langsung mendekat ke arah Kenan, merapikan jas nya seperti seseorang yang tidak melakukan kesalahan.

“Tuan”

“Masukan mereka kedalam penjara bawah tanah !! jangan di beri makan biarkan mereka mati secara perlahan” pinta Kenan dengan tegas.

Ketiga pria itu menelan salivanya berulang, mereka salah kalau berpikir Kenan langsung luluh karena alasan yang tak masuk akal itu.

“Aaaapppaa Salah kami lagi tuan ??”

“Masih bertanya apa salah kalian ?? apa kalian pikir aku percaya dengan penjelasan kalian ?? kalian pikir saya bodoh” bentak Kenan membuat ketiga pria itu langsung menunduk ketakutan.

Pras langsung memerintahkan anak buah nya untuk membawa mereka..

“Pras pulang !!" ucap Kenan setelah selesai memberi perhitungan kepada bawahan nya yang bermain curang.

”Baik tuan”

*

*

Seminggu telah berlalu semenjak kejadian dimana Alya marah-marah sama Kenan, kini pria itu tak pernah lagi menghubungi sang istri, membuat Alya berpikir kalau Kenan sangat marah padanya.

Alya menghapus air matanya, rasa penyesalan merasuki dirinya.

“Maafkan aku kak Kenan”

Berbagai pikiran negatif menyerang otak nya, bagaimana kalau Kenan mencari wanita lain disana ?? atau bagaimana kalau Kenan tidak pernah pulang lagi??

“Huuuuaaa, Hiks---Hiks---Hiks, Kak Kenan”.

“Kenapa ?? ada apa .?”

Suara itu ?? suara yang selama ini Alya rindukan ? kenapa seperti suara Kenan ?? tapi bukan nya Kenan masih di luar negeri.

Alya menggelengkan kepalanya, dia pasti sudah gila karena terus kepikiran Kenan.

“Kamu kenapa ??”

Oh suara itu lagi, Alya langsung membalikan badan nya untuk mencari sumber suara itu.

Mata melotot mulutnya menganga dengan lebar, tatkalah melihat sosok yang sangat dia rindukan berdiri di depan nya dengan tersenyum manis.

Kenan tersenyum, dia rentangkan kedua tangan nya, Alya langsung berhambur memeluk sang suami.

“Kamu nangis ?? kenapa ??” tanya Kenan sambil memeluk tubuh mungil sang istri, dia ciumi rambut Alya yang sangat wangi.

“Aku rindu Kakak” jawab nya manja.

“Benarkah ??”

“He,em”

“Kakak juga merindukan kamu”

Alya melepaskan pelukan nya tapi tangan nya masih berada di pinggang Kenan, mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah sang suami.

“Ini beneran Kak Kenan kan ??" tanya Alya memastikan.

“Menurutmu ?? emang kakak punya kembaran ??”

Alya terkekeh, kemudian wajahnya terlihat cemberut lagi, membuat Kenan menautkan kedua alisnya.

“Kakak jahat, kenapa selama seminggu ini tidak mengabari Alya ??”

Cup

Kenan mencium kening istrinya.

“Maaf, tapi kakak sibuk banget supaya bisa cepat menyelesaikan pekerjaan disana, terus bisa pulang nemuin kamu” jawab Kenan sambil memencet hidung mancung sang istri.

“Tapi kan harus nya kakak masih harus menghubungi Alya”

“Kamu kalau Kakak telefon marah-marah terus, jadi biar aja kamu menahan rindu sama kakak”

“Emang kakak gak rindu sama aku ??”

“Enggak”

Jawaban Kenan tentunya membuat Alya sangat kesal, tapi ternyata Kenan hanya mengerjai sang istri, karena bagaimana mungkin dia tidak merindukan sang istri yang selalu menggemaskan itu.

*

*

*

...**LIKE DAN KOMEN...

...BAGI KEMBANG 🌹...

...ATAU KOPI☕...

...ATAU INI ❤️...

...MAKASIH SEMUANYA** ...