NovelToon NovelToon
Dia Yang Tak Biasa

Dia Yang Tak Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Duniahiburan / Wanita perkasa / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Showbiz / Cintapertama
Popularitas:28
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​Lina adalah pewaris kekuatan supranatural Dorong & Tarik yang hebat, sebuah energi kinetik yang hanya mengalir di garis keturunan perempuan keluarganya. Jika Lina fokus, ia bisa memindahkan truk. Tapi karena ia ceroboh, ia lebih sering menghancurkan perabotan rumah, membuat Ayah dan adiknya, Rio, selalu waspada.
​Kekuatan yang harus ia sembunyikan itu, ia gunakan secara terlalu ikhlas untuk membantu seorang kakek mendorong gerobak rongsokan, yang menyebabkannya melesat kencang di jalanan.
​Insiden konyol ini ternyata disaksikan oleh CEO Aris, seorang pebisnis jenius nan tampan yang sedang diburu musuh misterius. Aris langsung terobsesi dan merekrut, apa yang terjadi di kehidupan lina Bersiaplah mengikuti drama komedi supranatural ini.lerstgooo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Dika Punya Pacar

Detektif Dika kini merasa sangat penting. Setelah diberi 'Misi Rahasia' dan dipercaya mengamankan 'Resep Kue Kering Berbahaya', ia menganggap dirinya sebagai mata-mata utama Liga Kinetik. Namun, hal ini membawa kekacauan baru bagi Aris.

Pagi itu, Aris sedang mencoba mengadakan video conference penting dengan investor dari Eropa.

“Tuan Aris, kita harus membahas strategi Green Energy—” kata investor di layar.

Tiba-tiba, Aris menerima pesan pop-up di layar hologram-nya, yang membuat video conference itu terhenti.

"WARNING: RESEP KUE KERING AMAN. DETEKTIF MENGAMANKAN SEMUA TOKO ROTI DI BLOK INI. DIKA, MATA-MATA TERBAIK."

Aris memijat pelipisnya. “Maaf, Tuan, itu hanya bug sistem. Green Energy kita sangat aman.”

Lina masuk, tertawa terbahak-bahak. “Aris! Dika sedang melakukan Operasi Pengawasan Kuliner! Dia menginterogasi semua baker di Jakarta karena mengira mereka adalah antek Orion Corp. Reborn!”

“Dia merusak reputasiku lagi, Lina!” keluh Aris.

Lina merangkul Aris. “Tenang, Direktur Taktis. Kita harus mendukung Dika. Setidaknya dia tidak mengawasimu lagi. Dia sibuk mengawasi resep.”

Aris menghela napas. “Aku butuh solusi. Dika butuh Titik Nol Emosi lain selain dirimu.”

“Dia butuh pacar,” kata Lina, menyeringai.

Beberapa hari kemudian, Lina mendapat telepon panik dari Dika. Ia dan Aris segera melacak Dika ke sebuah pusat perbelanjaan.

Mereka menemukan Dika berdiri di depan sebuah toko buku, wajahnya merah padam, rambutnya sedikit gosong, dan jaketnya basah kuyup. Di depannya, berdiri seorang wanita muda yang sangat cantik, berpakaian kasual tetapi dengan aura yang unik. Namanya Siska.

“Siska, aku bilang, aku minta maaf! Aku tidak sengaja!” Dika memohon.

“Tidak sengaja? Kamu membuatku basah kuyup! Dan kenapa kamu menciumku tiba-tiba?!” Siska berteriak.

Lina dan Aris menyimak dari balik pilar.

“Apa yang terjadi?” bisik Lina.

“Aku nggak tahu, tapi ini pasti akan jadi kekacauan,” balas Aris, mengeluarkan popcorn dari saku jaketnya (ia selalu siap untuk drama).

Dika menjelaskan. “Aku sedang mengawasimu dari jauh. Tiba-tiba, air di fountain sana melonjak dan membasahiku! Aku kaget, lalu aku terpeleset, dan saat jatuh, aku refleks memegangmu, dan… dan mulutku mendarat di mulutmu!”

Siska menatapnya dengan aneh. “Kamu pikir itu konyol? Setelah itu, saat aku mau menamparmu, tiba-tiba rambutku berdiri semua seperti disengat listrik! Aku benci kamu, Detektif Aneh!”

Siska pergi dengan marah, rambutnya masih sedikit kaku.

Lina dan Aris langsung mendekati Dika.

“Dika! Rambutmu kenapa gosong sedikit?” tanya Lina, menahan tawa.

“Aku nggak tahu! Aku cuma bilang dia cantik! Lalu tiba-tiba air di fountain itu menyerangku!” Dika panik.

Aris menyentuh rambut Dika. “Dika, aku rasa... kamu baru saja bertemu pewaris kinetik.”

Lina dan Aris menghabiskan malam itu di ruang kontrol, menganalisis insiden Siska. Liga Kinetik ikut nimbrung (kecuali Rio yang sibuk membuat Sup Anti-Paranoid untuk Kenji).

“Siska,” kata Aris, memproyeksikan foto Siska di hologram. “Dia adalah pewaris kinetik yang sangat langka. Dia tidak mengendalikan Dorong atau Tarik. Dia mengendalikan Kinetik Emosional/Reaksi.”

“Kinetik Emosional?” tanya Lina.

“Ya. Kekuatannya aktif secara tidak sadar berdasarkan emosi intensif di sekitarnya. Jika Dika panik, air di fountain itu bereaksi pada kepanikannya. Jika Siska marah, energinya bereaksi pada kemarahannya (rambut gosong Dika adalah bukti discharge listrik statis),” jelas Aris, matanya berbinar.

Nenek Kinetik mengangguk. “Itu namanya Kinetik Simpatetik. Kekuatan yang sulit dikendalikan karena terikat pada emosi orang lain.”

Lina menyeringai. “Dika adalah sumber energi yang sempurna! Dika itu kan Drama Berjalan! Setiap hari dia panik! Siska akan selalu chaos di dekatnya!”

“Tepat!” seru Aris. “Kita harus membuat mereka bersama! Siska adalah Titik Nol Emosi Dika yang baru, dan Dika adalah Pemicu Kinetik Siska yang lucu!”

Lina dan Aris mengatur 'kencan' kedua Dika dan Siska di sebuah museum seni—tempat yang tenang, logis, dan anti-fountain.

“Ingat, Dika, jangan panik. Katakan saja hal yang logis,” Aris memperingatkan Dika.

Dika dan Siska berjalan di museum.

“Karya seni ini... sangat logis. Garisnya lurus. Seperti aturan hukum,” kata Dika, mencoba tenang.

Siska tertawa kecil. Tiba-tiba, Lukisan di belakang Siska (yang menggambarkan badai laut) bergerak sedikit, seolah badai itu menjadi nyata.

Lina dan Aris, yang mengawasi dari kejauhan, terkejut.

“Siska tertawa! Itu emosi senang! Kekuatannya bereaksi dengan membuat lukisan menjadi real!” bisik Aris.

Lina harus menggunakan Sentuhan Mikro-nya untuk menstabilkan lukisan itu, membuatnya kembali normal.

Tiba-tiba, Dika melihat seorang satpam yang mencurigakan (padahal satpam itu hanya menguap). Dika langsung panik, mengira itu antek Nova Prime.

WHUSHH! Karena Dika panik, semua bingkai foto di dinding museum terbang dan berputar mengelilingi kepala Siska seperti cincin Saturnus.

Siska menjerit. “Apa lagi ini?! Kenapa bingkai foto menyerangku?!”

Dika panik lagi. “Ini pasti ulah Agen Sleazy! Dia memasang perangkap bingkai foto!”

Siska berlari keluar dari museum, Dika mengejarnya. Lina dan Aris mengikuti, tertawa terbahak-bahak melihat kegilaan kencan kinetik ini.

Di luar museum, Siska menangis frustrasi di pinggir jalan.

Dika mendekat. Kali ini, ia tidak panik. Ia merasa bersalah dan tulus.

“Siska, aku minta maaf. Aku tahu aku aneh. Aku tidak mengerti kenapa kekacauan ini selalu terjadi di sekitarku. Tapi… tapi aku hanya ingin melihatmu tertawa lagi,” kata Dika, suaranya pelan dan tulus.

Saat Dika berbicara tulus, energi Siska merespons. Tiba-tiba, semua bunga di taman kecil di samping mereka mekar serentak dalam warna-warna cerah, padahal itu bukan musim semi.

Lina tersenyum. “Emosi tulus menciptakan keindahan. Dia adalah Titik Nol Cinta Dika.”

Aris mengangguk. “Dan Dika adalah satu-satunya orang yang bisa menciptakan chaos kinetik yang begitu indah.”

Siska menatap bunga-bunga itu, lalu menatap Dika. Ia menyadari: kekacauan ini hanya terjadi di dekat Dika. Tetapi, anehnya, chaos itu tidak buruk.

Siska tersenyum, mengulurkan tangan. “Aku tidak tahu apa yang kamu lakukan, Detektif. Tapi aku penasaran. Aku ingin tahu lebih banyak tentang kenapa kekacauan terjadi saat aku bersamamu.”

Dika memegang tangan Siska. “Aku akan melindungimu dari semua bingkai foto dan air mancur!”

Lina dan Aris tersenyum lega. Mereka kembali ke penthouse, meninggalkan Dika dan Siska yang kini berjalan bergandengan tangan, dikelilingi oleh bunga yang baru mekar.

Di penthouse, Aris memeluk Lina. “Misi berhasil, Ratu Kinetik. Dika punya Titik Nol yang baru, dan kita punya pewaris baru yang sangat menghibur!”

Lina menyeringai. “Tapi, Direktur Taktis, kita punya masalah besar. Siska akan menjadi pewaris yang sangat menantang. Kekuatannya bisa mengubah suasana hati seluruh Liga Kinetik.”

“Tepat. Tapi itu adalah tantangan yang Top Markotop,” kata Aris.

Malam itu, Rio membuat Sup Kinetik Perayaan (rasanya seperti kimchi dan cokelat).

Lina dan Aris duduk di sofa, menonton Liga Kinetik berinteraksi dengan kesemrawatan baru:

* Kenji sibuk mencoba membuat Siska marah agar dia bisa menganalisis lag kinetiknya.

* Klaus, yang pemalu, secara tidak sengaja menciptakan perisai kinetik kecil di sekitar Siska setiap kali Dika menelepon.

* Nenek Kinetik terlihat senang, mengklaim Siska adalah pewaris 'drama' yang dinanti-nanti.

Lina memandang Aris. “Kontrak Hati kita akan selalu teruji, Aris. Tapi aku suka kekacauan ini.”

Aris mencium Lina. “Aku mencintaimu, Lina. Mari kita hadapi chaos kinetik ini bersama.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!