Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26 Lamaran.
Rasyid berada di kantornya, di meja kerjanya terlihat cukup frustasi dengan banyaknya pekerjaan yang menumpuk. Belum lagi Perusahaan yang dipimpin Rasyid juga belakangan ini mengalami masalah.
"Apa sebaiknya aku melakukan tes DNA atas Mikayla, untuk memastikan dia putriku atau tidak. Jika tidak aku bisa mengambil keputusan untuk mengakhiri semua ini?" batin Rasyid tiba-tiba saja kepikiran dengan perkataan temannya.
Tok-tok-tok.
"Masuk!" sahut Rasyid.
Sekretarisnya akhirnya memasuki ruangan tersebut dengan menundukkan kepala.
"Bagaimana? Kamu bisa mengatur pertemuan dengan klien kita?" tanya Rasyid.
Devia menggelengkan kepala samar, wajahnya sudah terlihat tampak tidak yakin.
"Gagal lagi?" tanya Rasyid.
"Maaf, Pak," jawab Devia tidak memiliki keberanian untuk menatap atasannya itu.
"Retensi Perusahaan ini semakin buruk. Jika seperti ini terus dalam hitungan bulan, maka Perusahaan ini akan gulung tikar," ucap Rasyid.
Devia hanya sebagai seorang sekretaris dan apa yang bisa dia lakukan dengan semua itu. Dia bahkan sudah berusaha dengan sebaiknya, tetapi tetap saja ada permasalahan.
"Kamu tinggal meminta bantuan Kakek, maka semua akan selesai," tiba-tiba saja sudah muncul suara dari depan pintu membuat Rasyid menoleh dan siapa lagi jika bukan Metta.
Metta tersenyum memasuki ruangan tersebut.
"Kamu keluarlah!" titah Metta pada Devia membuat sekretaris tersebut menganggukkan kepala dan kemudian langsung pergi.
"Siapa yang menyuruh kamu masuk ke dalam ruangan kamu hah!" tanya Rasyid.
"Apa tidak boleh seorang istri memasuki ruangan suaminya dan memberi semangat kepada suaminya yang sekarang sedang membutuhkan istrinya," jawab Metta.
"Aku tidak membutuhkanmu. Kau sebaiknya keluar dari tempat ini dan jangan mengganggu pekerjaanku!" tegas Rasyid.
"Rasyid, saat ini kamu sedang mengalami masalah. Kamu sedang menghadapi grup Antam dan kamu tidak akan bisa bersaing dengan dia, apalagi sampai grup Antam akan bekerja sama dengan grup Lucy, maka kamu benar-benar akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Karena kamu juga tidak mungkin bekerja sama dengan keluarga mantan istrimu," ucap Metta tersenyum miring seolah menikmati kehancuran dari suaminya itu.
"Metta, kalau berbicara kamu dipikir dulu. Aku dan Cilla belum bercerai. Dia bukan mantan istriku!" tegas Rasyid.
"Kalian mungkin belum resmi bercerai secara hukum, tapi kalian sudah lama tidak bertemu dan artinya secara agama sudah jatuh talak kepada Cilla. Rasyid sadar diri dan buka mata kamu, jika wanita yang sudah menikah itu dan memiliki anak bukan istri kamu lagi!" tegas Metta.
Rasyid hanya mengepal tangannya, bagaimanapun perkataan Metta ada benarnya juga, mereka bukan pasangan suami istri lagi jika mengikuti syariat Islam.
"Aku datang menemui kamu bukan ingin membahas orang yang tidak penting. Aku hanya ingin memberi saran kepada kamu sebaiknya meminta bantuan kepada Kakek untuk membantu kamu daripada kamu hanya menonton bagaimana kehancuran pada Perusahaan kamu!" tegas Metta memberi saran.
"Aku tidak membutuhkan siapa-siapa untuk menyelesaikan masalahku," tegas Rasyid.
"Sampai saat ini kamu masih saja tetap saja gengsi, karena sudah berhasil mendirikan Perusahaan sendiri, tetapi kau lupa di awal semua itu karena bantuan Kakek. Kau selalu marah dan tidak terima dengan pernikahan kita, tetapi ketika kita menikah dan istrimu pergi, kau justru menerima bantuannya yang secara tidak langsung kau sebenarnya menginginkan kehidupan lebih lama lagi bersamaku!" ucap Metta.
"Keluar dari ruanganku! Aku tidak peduli dengan dirimu!" tegas Rasyid.
"Baiklah, aku hanya sekedar memberi saran saja dan kembali lagi semua keputusan ada padamu," jawab Metta dengan tersenyum.
"Aku akan melakukan tes DNA terhadap Mikayla!" langkah Metta terhenti ketika mendengar pernyataan Rasyid membuat mata Metta melotot.
"Apa maksud mu?" tanya Metta membalikkan tubuhnya terlihat begitu panik.
"Jangan kau anggap selama ini aku begitu lemah. Aku juga bisa bertindak sama seperti mu. Ketika semua hidupku sudah dihancurkan olehmu. Aku mengakhiri semua ini, jika terbukti Mikayla bukan darah dagingku!" tegas Rasyid.
"Kamu mau apa hah! Kamu mengancamku dengan menggunakan Mikayla, kamu akan menyakitinya atau melakukan apapun kepadanya?"
"Dia lahir dari rahimmu dan menanggung semua itu adalah dirimu, bukan aku. Aku tidak peduli dengan apapun yang kau lakukan jika semuanya tidak terbukti!" tegas Rasyid.
Metta terlihat begitu panik dengan tangan terkepal, sepertinya ancamannya selama ini sudah mulai memudar. Rasyid mungkin sudah capek menghadapi Metta.
"Lalu bagaimana jika sebaliknya. Bagaimana jika semua pemikiranmu dan tuduhanmu terhadap Mikayla yang bukan dari darah dagingmu. Bagaimana jika dia darah dagingmu?" tanya Metta membuat Rasyid terdiam.
"Jika kau berani mengambil keputusan ketika terbukti bahwa Mikayla bukan darah dagingku dan akan pada perpisahan diantara kita, maka kau juga harus mengambil keputusan jika terbukti dia adalah anak kandungmu. Kau harus memperbaiki pernikahan ini dan harus benar-benar menjadikanku sebagai istri bukan hanya sebagai pajangan selama ini!" tegas Metta.
"Rasyid, kau jangan seenaknya bertindak padaku. Kau juga harus tahu diri dan jangan hanya menang sendiri!" tegas Metta.
Rasyid tidak menanggapi apa-apa tentang kalimat Metta. Metta yang sudah mulai terpancing langsung keluar dari ruangan tersebut membawa kekesalan.
Rasyid menarik nafas panjang dan kemudian membuang perlahan ke depan dengan mata terkejam sebentar.
"Rasyid, bagaimanapun kamu harus tetap memastikan. Benar, Mikayla atau tidak dan apapun yang terjadi setelah itu akan bisa diselesaikan nanti. Aku tidak bisa berlarut-larut dalam situasi seperti ini. Aku harus tegas dan bisa bertindak," batin Rasyid sudah mantap dengan keputusan.
******
Cilla bersama dengan Andrean yang tampak menikmati makan siang di depan sekolah Gama.
"Apa Gama masih lama pulangnya?" tanya Andrea.
"Karena ada tambahan pembelajaran mungkin sekitar 20 menit lagi baru keluar," jawab Cilla.
"Apa Gama tidak akan marah jika kita makan terlebih dahulu seperti ini?" tanya Andrea.
"Kenapa harus marah," jawab Cilla.
"Aku yang seharusnya bertanya kepada kamu. Kamu apa tidak sibuk sampai menemaniku menunggu Gama pulang sekolah?" tanya Andrean.
"Aku tidak sibuk, jika hanya untuk kamu dan Gama," jawab Andrean menatap Cilla dengan dalam membuat Cilla sedikit gugup dengan tatapan yang mematikan itu.
"Apa maksud dari perkataan kamu?" tanya Cilla.
"Cilla, kita adalah sama-sama orang dewasa, kita bukan anak kecil yang harus kode-kodean. Kamu pasti sudah mengerti jika hubungan kita sedekat ini pasti ada tujuannya dan bukan hanya sekedar rekan bisnis saja," jawab Andrean secara jujur mengungkapkan rasa keinginannya kepada Cilla.
"Maksudnya?" tanya Cilla lagi.
"Aku ingin kita berdua menjalani hubungan lebih lanjut lagi. Hubungan serius," jawab Andrean benar-benar ceplas-ceplos.
"Andrean, aku tidak tahu harus menjawab apa dan jujur aku kaget dengan apa yang kamu katakan. Kamu tahu sendiri bagaimana aku. Aku wanita single parent dan juga memiliki anak. Bagaimana mungkin kamu punya pikiran untuk melanjutkan hubungan lebih serius lagi dengan wanita yang sudah pernah menikah dan apalagi sudah memiliki anak, sementara kamu pasti bisa mendapatkan yang lebih dari itu?" tanya Cilla tidak percaya dirinya.
"Cilla, aku memilih kamu pasti ada sesuatu di dalam diri kamu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Aku tidak harus memberi penjelasan secara rinci kenapa aku menginginkan hubungan kita lebih maju dan bukan hanya sekedar akan bisnis,".
"Aku menyukai kamu dan aku ingin kamu menjadi istriku," Andrean dengan sangat cepat langsung menyatakan perasaannya membuat Cilla benar-benar kaget.
Laki-laki di hadapan itu memang tampak tenang dan tidak ingin basa-basi.
Bersambung....
mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla