Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Pintu Keluar yang Tersegel dan Kecemburuan Yue Sha
Jian Wuyou dan rubah cantik yang kini bernama Qing'er berjalan lurus ke depan di tengah kegelapan jurang, namun mereka tak kunjung menemukan jalan keluar. Lingkungan tampak seperti labirin tanpa akhir.
Jian Wuyou berbalik dan menatap Qing'er, yang mengikutinya dengan langkah enggan, sesekali meliriknya dengan tatapan kebencian yang samar di balik jubah pinjamannya.
"Hei," panggil Jian Wuyou, nadanya menuntut. "Kenapa kita tidak menemukan jalan keluarnya? Apa kau tahu sesuatu? Dan siapa namamu yang sebenarnya?"
Qing'er membuang pandangannya ke dinding batu yang lembab. "Cari tahu saja sendiri. Dan aku sudah bilang, aku tidak punya nama." jawabnya sinis, kesal karena posisinya sebagai budak spiritual.
Jian Wuyou mengerutkan kening. Ia merasa perlu segera menegakkan dominasinya. Ia melakukan gerakan tangan, dan rantai Qi yang mengekang di leher Qing'er tiba-tiba mengencang.
"Begitu ya? Kalau begitu sekarang namamu Qing'er, dan kau harus ingat bahwa kau hanyalah alat yang akan membawaku menuju kekuatan!"
"AAARRRG! S-sakit! Ampuni aku, Tuan! Leherku terbakar!" Qing'er tercekik, jatuh berlutut. Rasa sakit panas yang berasal dari Qi murni Jian Wuyou membuatnya tidak berdaya. "A-aku tahu jalan keluar dari sini!"
"Kalau begitu tunjukkan sekarang, Qing'er!" Jian Wuyou mengendorkan rantai pengekangnya.
Qing'er langsung memegang lehernya yang perih, air mata frustrasi membasahi wajahnya. Ia menatap Jian Wuyou dengan kebencian, namun ada sedikit nada terkejut.
"Baik," katanya pelan. "Dan terima kasih, namanya lumayan indah." Sifat rubahnya yang licik masih menolak untuk sepenuhnya tunduk.
Qing'er berjalan ke depan dan secara naluriah mengulurkan tangan untuk memegang tangan Jian Wuyou dan menuntunnya di tengah kegelapan.
CLANG!
Tiba-tiba, pedang Yue Sha yang tersarung di pinggang Jian Wuyou bergetar hebat. Ujung sarungnya bergerak cepat, menghantam pergelangan tangan Qing'er.
"Aw! Apa-apaan ini? Sakit!" Qing'er menarik tangannya, mengusap bekas benturan yang merah. Ia menyipitkan mata, melihat Yue Sha dengan bingung. "Aneh sekali pedangmu, Tuan. Dia seperti cemburu kepadaku."
Jian Wuyou tidak menggubris perkataan Qing'er, tetapi diam-diam merasa terkejut dengan reaksi Yue Sha. "Cepat tunjukkan jalan keluarnya! Jangan membuang waktuku!"
Qing'er memalingkan pandangannya ke arah lain, cemberut. Ia menunjuk ke depan, ke dinding batu yang terlihat biasa saja. "Kita harus menghancurkan formasi penghalang di balik dinding itu. Itulah sebabnya aku terkurung di sini selama ini, dan makhluk-makhluk iblis lain di jurang ini kesulitan untuk keluar dan berakhir menjadi mangsaku."
Alasan Qing'er dapat terkurung di sana karena ulah kultivator kuat di masa lalu karena Qing'er selalu menargetkan kultivator yang lemah secara nafsu dan karena ia di kurung, yang ia dapat lakukanlah adalah memperkuat kekuatannya agar dapat keluar dari jurang ini.
Tanpa banyak bicara, Jian Wuyou maju. Ia memegang Yue Sha, mengambil ancang-ancang. Ia menekuk lutut, membungkukkan sedikit badan, lalu melesat dengan kecepatan gila, Qi biru dan merah yang bercampur menyelimuti tubuhnya.
SHING! SHING! CRACK!
Jian Wuyou melakukan beberapa tebasan cepat dan terfokus ke satu titik di dinding. Tebasan itu menciptakan percikan energi merah dan biru yang intens. Ia lalu mendarat di tanah dan kembali menyimpan Yue Sha di pinggang.
"Ayo kita keluar." Jian Wuyou tanpa menoleh ke arah Qing'er langsung berjalan ke depan.
Tepat saat Jian Wuyou melewati dinding yang ia tebas, formasi penghalang tersebut runtuh dan hancur seperti kaca yang pecah menjadi serpihan spiritual.
Qing'er tampak terkejut. Matanya melebar tak percaya. "D-dia sangat kuat! Padahal aku sudah berada di sini sangat lama dan tidak dapat melukai formasi itu sedikit pun. Tapi dia... hanya dengan beberapa tebasan..." Perkataannya terpotong.
"Hei, Qing'er! Ayo cepat ikuti aku, jangan menghambat perjalanan!" Jian Wuyou sedikit menaikkan suaranya.
Qing'er langsung sadar dan berlari mengikuti Jian Wuyou. "I-iya, aku datang, Master."
Mereka berdua akhirnya dapat keluar dari jurang tersebut dan kembali ke hutan lebat di luar Kota Langit Utara, siap melanjutkan perjalanan ke tempat lain untuk menghadapi orang-orang dan intrik yang lebih hebat.
