NovelToon NovelToon
Rahasia Istri Pengganti

Rahasia Istri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.

Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.

Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.

Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Kemarahan Ken

Erina terkejut melihat siapa yang memanggilnya, dia pun membeku ketika sosok itu menatapnya tajam. Apa lagi posisinya seperti di peluk oleh Aldo.

"Tuan Ken? Owh, Ken?" ucap Erina lirih.

Dia benar-benar tidak bisa mengelak, tapi kemudian menepis tangan Aldo dan mendekat pada Ken.

"Dia yang memaksaku," kata Erina mencoba menenangkan Ken dan menjelaskan situasinya.

"Memaksa? Kenapa kamu ada di hotel ini?"

"Aku..."

"Hahah, tuan Ken. Anda tahu, aku ini siapa?" tanya Aldo dengan tawanya.

"Kamu teman istriku, kenapa kamu juga di sini? Dan kenapa kamu memaksa istriku?" Ken balik bertanya dengan wajah dingin.

"Tanyakan saja pada istri anda, hubungan apa yang aku dan istri anda lalui. Dia tahu semua dan menikmatinya."

Aldo menatap Erina dengan senyum smirik lalu melangkah pergi, tentu Erina jadi takut dengan Aldo apa lagi Ken. Apa yang di rasakan laki-laki itu?

Ken melangkah pergi hendak meninggalkan Erina, tapi kemudian berhenti dan berbalik menatap gadis itu.

"Kenapa masih diam di situ? Kamu mau mengejar laki-laki itu?" tanya Ken, tatapannya dingin.

Erina belum pernah melihat wajah dingin Ken sebelumnya, itu adalah kemarahan Ken. Tapi dia masih bisa mengendalikannya karena di tempat lain.

Gadis itu pun melangkah mengikuti Ken keluar dari hotel, orang menyapa Ken hanya mengangguk saja. Erina masih diam, melirik ke arah Ken dan menarik napas panjang.

Setidaknya dia selamat dari cengkeraman Aldo, dia akan berpikir lebih jauh lagi tentang kekasih Erika itu. Harus mencari alasan kenapa dia ada di hotel itu dengan Aldo.

"Aku tunggu penjelasanmu di rumah, sebaiknya kamu pulang." ucap Ken dingin.

"Iya."

Erina hanya menurut saja, dia memesan taksi online karena tidak mungkin juga dia numpang di mobil Ken. Ini masih siang, dan Ken belum selesai kerja. Tapi, Erina heran kenapa Ken ada di hotel itu. Bukankah laki-laki itu sedang keluar kota?

_

Malam hari, setelah makan malam Erina langsung ke kamarnya. Ken belum pulang malam ini, dia masih gelisah akan kemarahan Ken tentang siang tadi di hotel itu.

"Dia belum pulang, apa pekerjaannya terlalu banyak sehingga harus berhari-hari keluar kota," ucap Erina.

Langkahnya dari ranjang sampai ke pintu berulang kali dia lakukan, hatinya masih gelisah. Apa yang akan di tanyakan oleh laki-laki itu.

"Sebenarnya sih wajar kalau Ken itu marah padaku, tapi apa harus bersikap dingin seperti itu? Aku ini bukan istrinya, kenapa dia harus marah?" ucapnya lagi.

Dia terus menggerutu sepanjang jalannya dari ranjang ke pintu, beberapa kali dia lakukan. Sampai Tita masuk ke dalam membawakan beberapa pakaian yang sudah di cuci.

"Nyonya, kenapa anda terlihat gelisah? Apa yang anda pikirkan?" tanya Tita memperhatikan Erina.

"Suamiku marah, dia marah padaku," jawab Erina tanpa sadar.

"Marah? Tuan Ken marah begitu lama? Nyonya melakukan apa?" tanya Tita penasaran.

"Aku bertemu dengan Al..."

Ucapan Erina terputus melihat Tita berdiri di depannya, dahinya mengerut karena heran pada gadis pembantu itu.

"Tita, sejak kapan kamu masuk?" tanya Erina.

"Beberapa menit lalu, nyonya tidak menyadari aku masuk? Aku membawa baju yang sudah di setrika," jawab Tita.

Erina diam, pandangannya pada tumpukan baju di tangan Tita. Dia mendekat mencondongkan wajahnya pada gadis itu, membuat Tita mengerutkan dahinya.

"Ada apa nyonya?" tanya Tita.

"Tunggu, kamu tahu nomor ponselku?" tanya Erina membuat Tita tegang wajahnya.

"Nyonya, aku tidak tahu nomor baru nyonya jadi saya...."

"Jadi kamu mencatat nomor ponselku secara diam-diam?!" tanya Erina menatap tajam pada Tita.

"Nyonya, maafkan saya. Saya cuma ingin minta nomor ponsel anda karena saya perlu menanyakan sesuatu di rumah ini. Anda kan nyonya di rumah besar ini, jadi saya harus punya nomor anda," jawab Tita dengan takut, kepalanya menunduk dalam.

"Ck, kamu tidak sopan Tita! Seharusnya kamu minta padaku, jangan mengambil dan mencatat sendiri!" ucap Erina kesal.

"Maafkan saya nyonya, saya tidak akan mengulanginya lagi. Maafkan saya," ucap Tita masih dengan rasa takutnya.

Erina menatap kesal lalu menarik napas panjang, dia ingin mengatakan lagi tapi seseorang berdiri di depan pintu menatapnya tajam. Erina balas menatap lalu beralih pada Tita.

"Sekarang kamu keluar dari kamarku," ucap Erina.

"Iya nyonya, saya simpan baju-baju ini dulu."

"Tidak usah, letakan saja di ranjang dan kamu cepat keluar!"

Tita mengangguk, dia tahu kedua suami istri itu sedang marah. Entah marah karena masalah apa, yang jelas kemarahan Ken sejak kembalinya Erika ke rumah itu.

Tita segera keluar dari kamar Erina, melirik sekilas pada Ken lalu pada Erina kemudian menghilang di balik pintu. Ken menutup pintunya pelan, tatapannya masih dingin pada Erina. Sedangkan gadis itu masih diam di tempatnya, mencoba menetralkan hatinya yang sejak tadi gelisah. Kini, dia harus menghadapi kemarahan Ken.

Ken mendekat, tatapannya datar. Berjalan berkeliling kamar. Ekor mata Erina mengikuti kemana Ken melangkah.

"Kamu kesini mau apa?" tanya Erina berpura-pura tidak terjadi apa pun sejak siang tadi.

"Cih, berlagak bodoh. Apa kamu lupa dengan ucapanku siang tadi?" tanya Ken menatap dingin padanya.

"Aku tahu," ucap Erina lirih menundukkan kepala.

"Lalu, kenapa tidak menjelaskan apa yang kamu lakukan tadi siang di hotel dengan laki-laki itu?" ucap Ken.

Erina menarik napas panjang, dia harus siap menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dia berusaha tenang, perlahan mendekati laki-laki yang di anggapnya suami. Dia mencoba menatap wajah tampan suami dari Erika tersebut, menahan napasnya.

Dia berdiri di depan Ken, matanya tak berkedip. Sejenak dia memperhatikan wajah tampan nan bersih itu, tenggorokannya sedikit tercekat. Dia belum pernah menatap wajah Ken sedekat itu.

"Katakan padaku, sedang apa kamu di sana?" tanya Ken lagi.

"Aku tadi itu..."

Ucapan Erina terhenti, dia menunduk untuk menarik napas panjang lalu...

"Aku di jebak," jawab Erina pelan.

"Di jebak? Heh, jelas-jelas apa yang laki-laki itu katakan. Apa yang kamu sembunyikan dariku dengan laki-laki brengsek itu?"

Pikiran Erina berputar, dia kembali menatap Ken.

"Aku tidak tahu dia mendapatkan nomor ponselku dari mana, tapi mungkin Tita yang memberikannya. Jadi laki-laki itu meneleponku, dia menerorku," jawab Erina.

"Menerormu? Apakah kamu punya rahasia sampai dia menerormu? Lalu kamu menemui laki-laki itu?" tanya Ken.

"Tidak. Aku tidak punya rahasia," jawab Erina cepat, dia mencoba menenangkan hatinya.

Bingung apa yang akan dia jelaskan, situasinya tidak bisa bicara dengan tenang. Ken sedang marah, tapi marahnya laki-laki itu begitu dingin dan tenang. Entah apakah itu adalah sikap Ken sebenarnya atau karena marah saja.

"Maafkan aku," akhirnya Erina meminta maaf agar tidak di teruskan perdebatan itu dan kembali seperti semula.

"Maaf? Kamu sering minta maaf padaku, tapi selalu saja kamu melakukan hal yang tidak aku sukai. Dan tadi siang? Kamu bertemu dengan laki-laki selain suamimu, apakah itu sikap seorang istri?"

"Ken, aku...."

_

_

******

1
Husein
😀 kisah yg rumit...
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
Sazmah Maa
lanjut
Husein
aku bukan istrimu yg sesungguhnya... 🤭
Husein
apakah itu Ken?
ato Nadia?
puspa Sari
lanjut..👍👍👍
puspa Sari
🤣🤣🤣🤭😄😄
Laila Isabella
di tunggu update nya thor
puspa Sari
lanjut kan 👍👍👍👍
puspa Sari
lanjut👍👍👍👍
mama yogi
sedikit setiap bab nya 🤭🤭, semoga ga panjang episode nya😂
puspa Sari
di tunggu Ken jantuh cinta kebaran istrinya
puspa Sari
lanjut makin penasaran ceritanya...
Laila Isabella
permulaan bab yg menyenangkn..d tunggu update nya lagi author..
Laila Isabella
kembaran kah mereka??..masih tertanya2..🤭
Husein
kak up nya baanyakin dong 🙏🤗🤗🤗
Husein: eh ummi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!