manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.
bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya
*********
Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..
ARSHAN
FATIMAH
AISYAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bait cinta bab 26
"Ada siapa saja di kediaman umi ya Aina" tanya Aisyah cemas tidak biasa biasanya umi Salma meminta nya datang ke kediaman nya langsung malam malam begini meskipun waktu menunjukan pukul 21:00 belum larut malam masih terbilang sore
"hanya ada Abah dan umi saja ustazah"
"baiklah kalau begitu terimakasih ya Aina, kembali lah ke kamarmu"titah Aisyah yang di angguki Aina setelah mengucap salam
"ada apa sebenarnya" batin Aisyah berjalan pelan mendekati pintu rumah utama pondok pesantren milik kyai Malik dan umi Salma
sedangkan Sarah sendiri di minta Aisyah untuk mengantikan dirinya saat Aina datang, sebenarnya Sarah penasaran ada apa kenapa Aisyah di panggil umi Salma dan kyai Malik
"Asalamualaikum" ucap salam Aisyah lembut
" Waalaikumsalam" jawab mereka di dalam mempersilahkan Aisyah masuk duduk di samping umi Salma untuk Arshan sendiri berada di samping kyai malik berhadapan dengan Aisyah dan umi Salma
"ya Allah tenangkan hati ini, rilex Aisyah jangan gugup dirimu harus tenang"batin Aisyah terkejut saat tau Arshan juga berada di ke diaman umi salam dan kyai Malik membuat jantung Aisyah semakin berdebar kencang
"maaf Abah umi ada apa umi dan Abah memangil Aisyah datang ke sini" tanya Aisyah melihat ketiga nya belum juga bersuara malah saling pandang satu sama lain
"sebelumnya umi minta maaf nak Aisyah kalau pertanyaan umi lancang,jadi begini nak Aisyah umi dan abah memangilmu ada hal penting yang ingin kami tanyakan"jeda umi Salma
"silahkan umi tanyakan saja tidak usah ragu tentunya umi sudah paham dengan karakter Aisyah seperti apa selagi Aisyah bisa menjawab akan Aisyah jawab jangan meminta maaf seperti itu"ucap lembut Aisyah masih menunduk kan kepala nya tidak berani memandang Arshan
Aisyah tidak mau memandang Arshan terlalu dalam takut hatinya semakin sakit apa lagi mendengar cerita Sarah tentang Fatimah yang melamar Arshan, secara tidak langsung hatinya berdenyut kuat menahan sesak
"baiklah kalau begitu mungkin pertanyaan umi sedikit pribadi bagimu nak tapi umi harus menanyakan ini langsung padamu dan ingin mendengar jawaban jujur darimu"
"umi sudah menganggap dirimu sebagai putri kandung sendiri bagi umi dan abah sama hal nya seperti Zahra adik Arshan tidak ada beda nya"
"umi ingin tau selama tinggal di pondok pesantren ini apakah nak Aisyah pernah menaruh hari dengan seorang pemuda yang nak Aisyah secara tidak langsung sukai"
"mengingat umur nak Aisyah juga sudah cukup dewasa untuk membina rumah tangga. bukan umi ingin ikut campur hanya saja nak Aisyah sendiri juga selama ini sudah menganggap kita sama seperti orang tua kandung sendiri dan kita sebagai orang tua mu ingin mengetahui langsung hati putrinya seperti apa"senyum umi Salma
mendengar pertanyaan umi Salma membuat Aisyah terkejut mencengkram ke dua tangan nya sendiri kuat kuat, Aisyah tidak menyangka kalau umi Salma akan menanyakan hal itu di hadapan pria yang dia cintai
sedangkan umi Salma sebenarnya bingung sendiri dengan pertanyaan nya karena umi Salma tidak pintar merangkai kata seperti kebanyakan orang orang
"umi" lirih Aisyah menahan getaran di bibirnya rasanya Aisyah ingin menangis mendapat pertanyaan seperti itu
"tidak apa apa nak jangan ragu atau gugup andai nak Aisyah memang belum ada pria yang hadir di dalam hati nak Aisyah tidak apa apa"
"kali saja nak Aisyah masih Ingin fokus sendiri dulu karena umur nak Aisyah juga masih muda kita tidak akan memaksa nak Aisyah apa lagi ingin menjodohkan anak Aisyah"
"karena hati itu tidak bisa di paksakan bukan"timpal kyai Malik di sambut senyum lembut umi Salma mengenggam tangan Aisyah yang berkeringat dingin
"mungkin aku harus mengubur dalam perasaan ini melihat bagimana Aisyah sangat sulit menjawab pertanyaan umi"
"mungkin kah dirinya belum siap membina rumah tangga masih ingin fokus sendiri dulu"batin Arshan melirik Aisyah yang terus menunduk bahkan sedikit pun Aisyah tidak melihatnya
Kyai Malik tersenyum dia tau perasaan putranya saat ini,dirinya mengenggam tangan Arshan dengan satu tangan dan membiarkan umi salma menanyakan langsung pada Aisyah sebagai sesama wanita
"maaf umi sebenarnya Aisyah malu untuk jujur tapi Aisyah tidak bisa berbohong kepada umi dan Abah"lirih Aisyah pelan
"kenapa harus malu nak katakan saja apakah nak Aisyah menyukai salah satu santri di pondok ini"tebak umi Salma
"iya umi"
"siapa pemuda itu nak"tanya umi Salma penasaran begitu juga kyai Malik dan Arshan langsung mantap Aisyah yang masih setia menundukkan kepalanya
jantung Arshan berdebar kencang mendengar jawaban Aisyah terdengar lembut syahdu tapi menyesakan dada, Arshan takut perasaan nya benar benar pupus
"ya rob inikah jawaban dari tahajudku semalam supaya aku harus jujur mengatakan perasaan ini secara langsung kepada pemilik hati"
"berdosa kah diriku ini karena cintaku bukan hanya padamu saja ya Allah tapi terbagi dengan ciptaanmu sendiri"batin Aisyah menitikan air mata mengenai tangan umi Salma
"nak Aisyah kalau memang berat tidak ingin mengatakan kepada umi atau belum siap tidak apa apa jangan di paksakan nak"
"maafkan umi karena lancang menanyakan hal pribadi ini pada dirimu, umi merasa bersalah nak maukah nak Aisyah memaafkan umi"ucap lembut umi Salma menghapus air mata Aisyah lembut
Arshan terduduk lemah ikut menundukkan kepalanya merasa bersalah kepada Aisyah,tidak seharusnya dia meminta orang tuanya untuk menanyakan hal sensitif seperti itu
Lagi lagi kyai Malik menepuk pundak Arshan pelan menengkan hati putranya itu meskipun tidak mengeluarkan kata kata tapi Arshan mengerti langsung mengangguk
"tidak umi jangan meminta maaf begini jangan membuat Aisyah merasa bersalah kepada umi karena umi tidak salah di sini yang salah Aisyah karena terlalu malu untuk mengatakan kebenaran ini"
"Aisyah akan jujur umi Abi dan ustadz Arshan maaf"lirih Aisyah menatap hangat Arshan untuk pertama kali dalam hidupnya melihat secara jelas wajah Arshan dari dekat
meskipun mereka sering bertemu berpapasan Aisyah tidak pernah memandang Arshan secara langsung pasti selalu menunduk tidak seperti sekarang
Mata bening bersinar milik Aisyah secara tidak langsung bertemu dengan mata elang Arshan tapi meneduhkan hati,jantung Arshan berdebar kencang melihat wajah ayu Aisyah begitu juga Aisyah ada rasa sakit tersimpan dalam diri masing masing
"sebenarnya perasaan ini sangat salah dan berdosa umi semakin Aisyah melupakan semakin bayangannya terus melintas di benak ini"
"di saat Aisyah menginjak usia 15 tahun Aisyah telah menaruh hati padanya tapi Aisyah menepis perasaan itu mungkin hanya sekedar kagum dan mencoba mengabaikan perasaan yang datang itu"
"tetapi kenapa perasaan itu semakin menjadi sangat sulit untuk di kendalikan umi segala cara telah Aisyah lakukan dengan cara sholat tahajud memohon petunjuk bagimana caranya untuk melupakannya"
"puncak terahir semalam Aisyah kembali tahajud mungkin ini petunjuk nya umi Abi kalau Aisyah harus jujur untuk mengatakan semuanya"
"pria yang Aisyah sukai sejak lama sampai detik ini dan begitu sulit menghapus nama itu di setiap untaian sujudku dia ada di hadapan Aisyah sekarang umi Abi"
"pria yang tersimpan namanya dan bayangan nya setiap hari yang Aisyah kagumi cintai ya itu ustadz Arshan sendiri"lirih Aisyah bergetar tidak kuat menahan air matanya yang ingin terus mengalir di pelupuk mata
Aisyah kembali menundukkan kepala tidak sanggup menatap Arshan,saat ini Aisyah benar benar malu sedangkan Arshan sendiri langsung menatap Aisyah tidak percaya saat nama nya di sebut bahwa pria yang dia cintai dirinya sendiri
"maafkan perasaan bodoh ini ustadz Arshan karena telah mencintai ustadz Arshan dalam diam selama ini,aku telah berdosa besar telah melakukan hal hina ini"lirih Aisyah pelan tapi masih bisa di dengar
"tidak ya Aisyah jangan berkata begitu ucapanmu membuat hatiku ikut sakit mendengar nya ternyata perasaan ini terbalaskan aku juga telah lama mencintaimu dalam diam ya Aisyah"
"Abi umi ternyata perasaan Arshan terbalaskan tidak bertepuk sebelah tangan"ucap Arshan menitikan air mata begitu juga umi salma menangis haru meskipun hanya aliran air mata saja yang mengalir tidak sampai terisak
"ustadz Arshan" bingung Aisyah memberanikan diri menatap wajah tampan Arshan yang sedang tersenyum lembut menatap dirinya juga
"masyaAllah iya nak Aisyah ternyata cinta kalian sama persis seperti kisah cinta Sayyidina Ali dan Fatimah bermula dari perasaan cinta yang mereka pendam dalam diam dan doa, kesetiaan dan ketulusan"timpal kyai Malik menjelaskan perasaan Arshan yang sempat Arshan curahkan kepada kedua orang tuanya
Di kisahkan perjalanan Sayyidina Ali dan Fatimah putri Rasulullah Dimulai dengan cinta dalam diam
Ali memendam rasa cintanya pada Fatimah karena merasa belum pantas, meski sangat mengagumi kesucian dan kesalehan putri Rasulullah itu.
Keduanya saling menjaga diri dan menyimpan perasaan di hati masing-masing, hanya mengutarakannya dalam doa kepada Allah SWT.
Hal ini membuktikan bahwa cinta tidak harus diumbar dan bisa dipelihara dalam kesucian
Suatu hari, Fatimah mengatakan kepada Ali bahwa dia dulu pernah jatuh cinta pada seorang pemuda dan sangat mengaguminya, membuat Ali terkejut dan sedih.
Ali merasa bersalah dan bertanya kepada Fatimah mengapa mau menikah dengannya.
Fatimah tersenyum dan menjawab bahwa pemuda itu adalah Ali. Pernyataan ini justru semakin mempererat cinta mereka.
Kisah ini menunjukkan bagaimana cinta mereka begitu mulia, didasari ketulusan, dan saling menghargai.