NovelToon NovelToon
Ayo, Menikah!

Ayo, Menikah!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Office Romance / Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: QueenBwi

Arkan itu cowok baik—terlalu baik malah. Polos, sopan, dan sering jadi sasaran empuk godaan Elira, si gadis centil dengan energi tak terbatas.

Bagi Elira, membuat Arkan salah tingkah adalah hiburan utama.
Bagi Arkan, Elira adalah sumber stres… sekaligus alasan dia tersenyum tiap hari.

Antara rayuan iseng dan kehebohan yang mereka ciptakan sendiri, siapa sangka hubungan “teman konyol” ini bisa berubah jadi sesuatu yang jauh lebih manis (dan bikin deg-degan)?

Cinta kadang datang bukan karena cocok—tapi karena satu pihak nggak bisa berhenti gangguin yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenBwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Lima

Seperti hari biasanya, Arkan melakukan aktivitasnya dikantor. Tidak ada yang berubah antara Arkan dan Salva, sama-sama masih kaku dan awkward. Tapi setidaknya Arkan sudah tidak segalak itu lagi. Hanya sedikit masih sok jutek dan dingin.

"Umm, kak ini laporannya," Kata Salva sambil memberikan sebuah map pada Arkan yang sedang sibuk menyumpah serapahi Elira dengan layar ponsel menyala dihadapannya. Dengan cepat langsung me-lock screen ponselnya panik.

Ya gimana tidak..

Bagaimana bisa Elira mengirimkan gambar tidak senonoh padanya di jam kerja begini?! Apa gadis itu tidak punya rasa malu?!

Malu? Yang benar saja. Malu dan Elira adalah dua kata yang takkan pernah cocok sama sekali alias Elira memang tidak punya malu.

Perbuatan gadis itu membuat Arkan terus saja gagal fokus hingga beberapa kali salah mengetik isi laporannya. Bisa gawat kalau sampai sudah ia submit lebih dulu. Untung saja selalu ia periksa sebelum di submit.

Elira benar-benar iblis berbentuk wanita cantik.

Pria itu tersenyum kaku dan berdehem pelan. Ia masih belum fokus karena gambar tak senonoh itu terus terbayang-bayang diotak polosnya. Kalau begini terus, Arkan yakin ia bisa menjadi pria paling Mesum seantero Jakarta.

"Kak kau baik?" Tanya Salva cemas karena wajah Arkan yang memucat.

"A-ah, iya," Jawabnya.

Salva mengangguk, hendak pergi sebelum suara Arkan terdengar lagi.

"Kapan magangmu selesai?"

"Minggu depan, Kak.."

"Setelah itu?"

"Setelah itu aku ujian kelulusan," jawabnya tanpa menatap kearah Arkan karena takut.

"Setelah itu?"

Anak itu menggigit sudut bibirnya sejenak, "Mu-mungkin mencari pekerjaan sementara dulu..seharusnya aku meneruskan usaha toko kue Ayah dan Ibu, tapi aku buruk sekali soal bisnis. Jadi rencananya akan kujual dan—"

"Jangan dijual. Tokonya biar aku yang urus, dan kau kuliah lah dulu baru bekerja."

Salva mendongak bingung, kalau dia tak bekerja bagaimana ia bisa menghidupi dirinya serta Sherin?

"Kita mungkin bukan saudara kandung, tapi kau dan Sherin tetap adikku dan kak Arfan. Kami yang akan mengurus segalanya, kau fokus saja belajar."

Seluruh perasaan Salva menghangat, benar-benar menghangat hingga pelupuk matanya basah. Dia jadi teringat dulu ibunya pernah bilang bahwa 'Nanti akan ada orang yang tampak seperti membencimu tapi kenyataannya dia orang yang paling peduli padamu' , apakah yang dimaksud ibunya adalah Arkan dan Arfan?

Karena jika iya, Salva benar-benar bersyukur sekali. Ia bersyukur sekali karena dilahirkan dan dipertemukan oleh kedua kakak tirinya.

Dan kini tanpa sadar, anak itu terisak cukup kuat dan membuat semua karyawan menatap mereka berdua bergantian dengan tatapan berbeda.

Tatapan kasihan pada Salva dan tatapan menuduh pada Arkan karena dianggap membully anak magang.

Arkan sendiri jadi panik, "He-Hei! Ke-kenapa menangis?!!" pekiknya lalu menatap kearah teman-temannya, "Ini tak seperti yang kalian pikirkan! Sumpah!"

Bahkan Ayana dan Raka juga.

Penghianat!

"Be-berhenti menangis.. Mereka mengira aku menjahatimu.. Astaga~"

Salva mengangguk cepat lalu menghapus air matanya sembarangan.

"Maaf dan terima kasih, kak~ A-aku janji akan belajar dengan giat."

"O-oke.. Aku mengerti. Ini pakai tissue nya," katanya lalu memberikan Tissue pada anak itu segera karena ingusnya yang mulai meluber kemana-mana.

Diam-diam tanpa sepengetahuan Arkan, Ayana memotret momen mereka dengan senyuman tulusnya dan mengirimnya pada Elira. Itu permintaan Elira omong-omong, ia meminta Ayana mengawasi progress hubungan Salva dan Arkan yang terkesan begitu kaku sekali sebagai saudara.

Tak ada alasan untuk cemburu lagi, jadi no problem!

***

Saat istirahat..

Salva membawa minuman dan makanan siangnya ke atap kantor. Ia berencana makan siang sambil menelpon adiknya.

"Sherin~sedang apa?" Sapanya sambil memakan salah satu lauk dibekal yang dibuatkan Emi untuknya.

"Sedang mendengalkan adik bayi dalam pelut kak Emi~" Katanya dengan aksen cadelnya. Maklum saja Sherin baru berusia sekitar 5 tahun tapi anak itu sudah pandai sekali berbicara.

"Oh benarkah ? Kirim salam kakak untuk adik bayinya yaa~"

"Iyaa~~adik bayii~kak Salva bilang kilim salam~" Lalu terdengar kekehan Emi disana.

"Terimakasih sayang. Berikan ponselnya pada kak Emi, ya.."

Kemudian suara Emi terdengar, "Haloo Salva.."

"Kak, Terimakasih bekalnya. Ini enak sekali~"

"Benarkah? Syukurlah kalau kau menyukainya.  Oh.. Bagaimana Arkan? Masih bersikap dingin dan cuek padamu?"

Salva tersenyum, mengingat lagi tingkah Arkan yang mencoba cuek tapi setiap detik selalu melirik cemas padanya. Sejak kapan Arkan mengidap tsundere?

"Kak Arkan mengidap tsundere ya, Kak?"

Emi terbahak.

"Anak itu memang begitu. Ia hanya terlalu malu mengakui perasaannya. Lambat laut Arkan akan menunjukkan bahwa ia telah menerimamu dan Sherin.."

"Aku mengerti Kak."

"Ya sudah.. Lanjutkan makan siangmu. Sherin minta susu, sepertinya ia mengantuk.."

"Iya.. Maaf merepotkanmu, Kak."

"Tak masalah.. Adik Arfan dan Arkan berarti adikku juga. Sampai ketemu dirumah yaa~"

Salva hanya menggumam dan membiarkan Emi yang memutuskan sambungannya sepihak. Ia tersenyum sejenak sebelum melanjutkan makan siangnya lagi.

"Wahh.. Kita ketemu lagi cantik! Apa itu? Kau bawa bekal? Sepertinya enak~" Tegur seorang pria yang kalau Salva tak salah ingat namanya Jordi.

Gadis manis itu hanya mendengus, apalagi ia mendapati pria tinggi menyebalkan itu yang berjalan dibelakang Jordi.

Siapa namanya lagi?

Stefe-something.. Duh, dirinya lupa.

"Tch.. Seperti bocah saja.." ejeknya si pria tinggi.

Salva hampir saja melayangkan makian kalau tak melihat susu strawberry ditangan pria tinggi itu. Kemudian ia menutup kotak bekalnya lalu berdiri dengan tersenyum meledek.

"Susu Strawberry? Tuan.. Kau butuh kaca? Menggelikan.. Tch!" Balas Salva lalu beranjak pergi begitu saja setelah merapikan kotak bekalnya.

Lalu suara tawa Jordi menggema diikuti remasan kuat Stefan pada bungkus susu miliknya hingga membuat isinya tumpah membasahi setelannya.

"Arghh.. Sial! Awas dia! Isshh! Aku benci sekali padanya!" umpatnya kesal.

Salva benar-benar membuatnya kesal. Padahal dia duluan yang mulai loh, dasar tak sadar diri.

Jordi sendiri hanya menggelengkan kepalanya, menepuk pundak temannya itu santai.

"Awas loh.. Benci itu dekat sekali dengan suka~dan suka hanya berjarak 0,00001 milimeter dari cinta~"

Stefan melotot lalu tertawa sejenak sebelum menatap Jordi tajam, "Aku takkan pernah menyukai anak sialan itu!"

Lagi, hanya senyuman lebar yang diberikan Jordi hingga kedua matanya tak terlihat.

"Bagus. Karena aku menyukainya dan aku tak mau bersaing dengan sahabatku sendiri.."

***

Di kediaman Elira..

Elira tengah terbahak membaca balasan pesan Arkan yang tampak menderita karena ulahnya.

From : My Sexy Daddy 🍌💋

Elira, sayang. Tolonglah~ (╥﹏╥)

Tapi Elira hanya mengirim pesan suara yang berisi desahannya yang memanggil nama Arkan ketika ia masturbasi.

Setelah itu ia melempar ponselnya santai diatas ranjang lalu berjalan dengan tubuh yang penuh dengan cairan miliknya sendiri menuju kamar mandi.

"Eve! Tolong ganti sepraiku!" Teriaknya sebelum benar-benar menutup pintu kamar mandinya.

Kali ini ia akan memikirkan hal lainnya lagi agar jiwa liar Arkan terlepas. Sekali-kali Elira ingin Arkan yang menyerangnya,  masa dia terus sih~

"Hmm~sepertinya aku harus menggunakan itu lalu merekamnya dan mengirimnya pada Daddy~kkkk~" Gumamnya senang sembari memasuki bathup yang sudah terisi air hangat beserta wewangian.

1
QueenBwi
💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!