NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / CEO / Ibu Pengganti / Duda / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Erina (29th) dipaksa Ayahnya bercerai dari suaminya. Erina dipaksa menikah lagi untuk menebus kesalahan Ayahnya yang terbukti telah menggelapkan uang perusahaan.
Agar terbebas dari hukuman penjara, Erina dipaksa menikah dengan Berry, seorang CEO dari perusahaan ternama tempat Ayahnya bekerja.

"Tolong Nak. Ayah tidak ada pilihan lain. Bercerai lah dengan Arsyad. Ini jalan satu-satunya agar ayahmu ini tidak masuk penjara," Wangsa sangat berharap, Erina menerima keputusannya,

"Tinggalkan suamimu dan menikahlah denganku! Aku akan memberimu keturunan dan kebahagiaan yang tidak kau peroleh dari suamimu." pinta Berry tanpa peduli dengan perasaan Erina saat itu.

Bagaimana Erina menghadapi polemik ini? Bagaimana pula reaksi suami Erina ketika dipaksa bercerai oleh mertuanya sebagai syarat agar Erina bisa menikah lagi?

Yuk baca kisah selengkapnya, seru dan menegangkan! Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 Penculikan Razan

Razan belum menyadari kalau kedua polisi yang membawanya pergi bukan polisi sungguhan. Mereka hanya menyamar sebagai polisi untuk bisa membawa Razan pergi dari sekolah tersebut. Saat itu Razan duduk di tengah-tengah mereka.

"Pak, saya mohon lepasin saya! Saya tidak bersalah, saya hanya difitnah. Percayalah Pak, Bapak salah tangkap!" mohon Razan dengan suara rendah sambil menangkupkan kedua tangannya.

Razan sangat berharap kedua polisi tersebut bisa membiarkannya pergi. Sungguh hatinya berdebar, ini kali pertama berurusan dengan pihak polisi. Menurutnya kenakalan yang ia lakukan sebatas kewajaran hanya karena ingin diperhatikan oleh Papanya. Sementara dugaan dirinya pengedar narkoba murni bukan kesalahannya. Razan tidak tahu apa-apa dalam hal ini.

"Diam kamu! Anak ingusan bisanya nyusahin orang aja. Kamu tuh harusnya hanya belajar saja, mentang-mentang anak sultan selalu bikin onar, persis kayak bapakmu saja," ujar polisi tersebut masih memainkan ponselnya.

"Yah namanya juga buah tidak akan jauh dari pedagangnya," timpal polisi yang sedang nyetir tertawa remeh.

"Dari akarnya Burik!" timpal polisi yang berada di sebelah kiri Razan memperbaiki ucapan temannya yang bernama Burik.

Mereka tertawa senang.

Razan tampak tercenung mencerna percakapan kedua polisi yang berhasil membawanya pergi.

"Kenapa mereka mengaitkan perilakuku dengan papa? Sebenarnya siapa mereka ini?" gumam Razan hanya di dalam hati.

Razan semakin curiga manakala mobil yang mereka tumpangi tidak menuju kantor kepolisian terdekat. Mata Razan menatap sambil menoleh ke arah kantor kepolisian yang dilaluinya.

"Pak kenapa mobilnya lurus terus? Kantornya sudah lewat itu," kata Razan mengingatkan sambil menunjuk kantor polisi yang sudah lewat.

"Oh iya? Tapi sayangnya kita tidak mau membawamu ke sana. Kalau kita masuk sana, itu sama saja kita masuk ke sarang serigala yang siap menjadi santapan mereka, lebih menakutkan!" jelas polisi sebelah kiri tertawa.

Wajah Razan memerah, ada rasa takut menjalar dalam hatinya. Dia harus bisa memutar otaknya agar bisa mengelabui mereka.

"Sebenarnya kalian ini siapa?" tanya Razan penasaran.

Kedua polisi itu tertawa. Mereka merasa sudah tidak ada yang harus disembunyikan lagi.

Dreet!

Dreet

Dreet!

Ponsel polisi sebelah kiri Razan berdering.

"Rik, si bos nelpon!" ujar polisi yang bernama Acun sambil mengangkat ponselnya.

"Jawab aja, kasih tahu kalau kita sudah berhasil membawa anak si Berry. Bila perlu video call," titah si Burik yang tatapannya fokus ke depan.

Polisi yang bernama Acun tersebut langsung menjawab panggilan dari bosnya.

"Iya Bos, ini bentar lagi nyampe. Pokoknya aman. Mereka pintar tapi bodoh, buktinya mereka bisa dikelabui dengan melihat pakaian kita dan surat penangkapan palsu," ujarnya sambil tertawa, seraya menepuk paha Razan.

Razan bergeming mendengar percakapan orang yang di sebelah kirinya. Matanya melirik kiri dan ke kanan melihat situasi. Dianggap aman, tangannya meraba sebuah ponsel yang terselip di kantong celananya. Secara perlahan ia menghubungi Papanya tanpa suara. Dia hanya ingin Papanya tahu keberadaannya kini, yang diyakininya pasti bisa dilacak oleh Papanya.

Setelah menghubungi Papanya, ia perlahan merekam percakapan keduanya untuk dijadikan bukti. Ponselnya ia simpan di belakang tubuh bagian bawah. Berharap sampai selesai, mereka tidak menyadari bahwa percakapannya tegah direkam.

"Pak, sebenarnya kita ini mau ke mana? Kenapa kita engga nyampe-nyampe sejak tadi?" tanya Razan mulai mencari tahu lokasi yang dituju.

"Ck...kamu enggak usah cerewet. Sekarang diam dan nikmati perjalanannya. Nanti kamu bakalan tahu, sebentar lagi kamu akan bertemu dengan seseorang,"

Razan menghela nafas dalam-dalam, seraya perlahan masih merekam percakapannya dengan dua orang polisi gadungan tersebut.

"Pak sebenarnya kalian itu siapa dan ada masalah apa dengan saya. Kita bahkan tidak kenal lho?"

"Kita memang tidak saling kenal. Ya kita mah hanya disuruh doang," ujarnya tertawa.

Razan menelan salivanya dengan susah payah kemudian menggigit bibirnya. Dia harus konsentrasi dan tetap fokus agar ide-idenya bermunculan.

"Jadi ini kita mau ke mana Pak?" tanya Razan mulai lagi mencari tahu lokasi tujuan.

"Pokoknya di suatu tempat yang tidak akan pernah diketemukan orang lain," katanya sambil melihat ke luar jendela.

Si Burik melihat kaca spion yang memperlihatkan kendaraan lain yang berada di belakang mobilnya sedang mengikuti mobilnya.

"Cun, sepertinya kita dikuti dari belakang. Lihat ada satu motor yang mengikuti kita!" kata Burik yang tatapannya sesekali tertuju pada lampu spion.

"Eeeeh iya benar. Percepat nyetirnya! Jangan sampai kita diikuti mereka lagi!" titah Acun sambil melihat ke belakang.

Razan penasaran dengan orang yang mengikuti mobil yang ia tumpangi. Ia menoleh ke belakang, hanya sebentar.

"Itukan bu Erina," gumamnya dalam hati.

Razan tersenyum, pikirannya menjadi tenang. Matanya melirik ke kiri dan ke kanan melihat situasi. Ini kesempatan yang tidak bisa dilewatkan, para penjahat tersebut sedang diburu dengan pikiran kalutnya, dia segera mengirim rekaman tersebut ke nomor Bu Erina dan Papanya berharap keduanya bisa mencerna percakapan yang sudah mereka lakukan dan bisa menjemputnya. Setelah beres, seraya menyimpan ponselnya kembali di kantong celananya.

"Mampus! Mereka kena tilang polisi tuh!" ujar Acun tertawa terpingkal-pingkal.

Burik melihatnya dari spion. Seraya ikut tertawa.

"Ternyata kemampuan mereka hanya segitu," katanya remeh.

Mereka melajukan mobilnya semakin cepat agar tidak diikuti lagi. Sampai pada akhirnya mereka tiba di lokasi, di sebuah hutan yang sepi tanpa penduduk lainnya.

"Turun!" titah Acun menarik lengan Razan

Setelah turun Razan diperlakukan kasar oleh mereka. Kedua tangannya disilang ke belakang tubuhnya.

Penjahat tersebut memperlakukan Razan bak tawanan yang akan dieksekusi.

Terlihat wajah Razan yang tegang melihat situasi lokasi yang ia pijaki sekarang. Dia sanksi orang-orang yang dihubunginya tidak bisa menemukan lokasi tersebut.

"Duh, bagaimana ini?"

1
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Helehhh sok" an kaget padahal dah tau kann
Nahh temui aja.. ntar keburu di dekatin orang lainn
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
hilih gayamu Berry padahal hatimu bersorak gembira karena Razan mau menjodohkan dirimu sama Erina tapi kau pura pura kaget huuuuu🤭😆😆
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Bohong tuh 🤭
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
tuh pinter anak mu. layo semangat Berry anakmu ae mau Bu Erina jadikan calon ibunya ini
Suanti
ayok papa berry segera keteumu ibu erina semangat 💪 jodoh sudah menanti 🤣🤣🤣
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Preman aja takut Ama suara anehh.. cemenn amatt
cerdik kau zannn😀
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga setelah kejadian ini anak sama bapak bisa akur ini
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Maka dari itu jangan jadi orang jahat dong
☘𝓡𝓳diahps94
sontoloyo banget nih punya bapak modelan begini 🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Noh ada juga si Razan 🤣🤣🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Preman takut juga sama hantu 🤣🤣
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
Razan jadi Kunti wkwkwk dasar preman cap kadal buntung yg satu pingsan satunya lari ga setia kawan itu moga terkuak dalang dibalik penculikan Razan
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Kudu cerdik buat hal macam tuhh
☘𝓡𝓳diahps94
nge lag dikit, udah nikah di jodohin ini bapaknya agak gimana
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
owalahhhhhhh Razan ucul dewe alias kabur dengan leluasa karena burik ketiduran saat Acun ke toilet 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kirain Razan di tolong anak buah ayahnya ternyata kabur sendiri 😌
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Razan kan cerdas 🤭
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Wahh bisa jadi tuhh adik km.. yg segaja di pisahkan olehh orang yg ngk suka sama keluarga mu ..
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
jadi berharap kalo Alana ini adilnya Razan tapi apa iya kan katanya sudah tiada....
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kun Fayakun, semoga Alana memang adik kandungmu 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!