Naura saqyla gadis cantik berusia 17 tahun, merantau ke kota Yogyakarta dan bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah.
dengan niat hati ingin mengumpulkan uang untuk oprasi ibu nya yang sedang di rawat di rumah sakit, karena kanker otak.
setelah mengabdi selama 5 tahun, saat dia menginjak usia 21 tahu. majikannya tiba-tiba menawarkan sebuah pernikahan yang tidak terduga pada Naura.
Usia mereka terbilang terpaut cukup jauh yang di mana majikannya berumur 35 tahun, dan sedangkan Naura dia masih muda dan labil. akankah keduanya bisa saling mencintai atau malah sebaiknya.
Bagaimana kelanjutan nya yuk baca aja 🤗
well aku UP gak setiap hari guys🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26.
Evan merasa jenuh berada di dalam pesta, setiap orang yang dia temui selalu membicarakan perjodohan atau bisnis yang tidak dia mengerti, Ia pun keluar dari kerumunan di dalam mencari udara segar saat dia keluar, Evan tak sengaja melihat wanita berparas cantik tengah duduk sendiri di taman menghadap ke air mancur.
Evan seakan tahu siapa wanita cantik itu, senyum lebar merekah di bibir nya Ia merasa bahwa malam ini sangat beruntung, tidak menunggu lama Evan dengan langkah lebar menghampiri wanita itu di taman.
tepat di depan wanita itu Evan berdiri lalu tersenyum bahagia.
" hay, Naura " sapanya dengan lembut.
Naura mendongak untuk melihat siapa yang memanggil nama nya, Ia terkejut orang yang memanggil namanya adalah pria tetangga nya yang aneh, Naura sontak terkejut ya karena akhir-akhir ini pria itu selalau saja menempel seperti permen karet.
" oh_ hay juga " meskipun demikian Naura tetap menyapanya dengan ramah.
" boleh aku duduk di sebelah mu " kata Evan dengan wajah yang penuh harapan.
Naura menoleh kebelakang, dan Ia melirik kanan kiri berharap ada seseorang yang juga ada di sana namun hasilnya nihil hanya ada mereka berdua di sana. Naura dengan enggan mendongak ke atas melihat ke arah Evan yang masih tersenyum dengan penuh harapan.
di mana suamiku, dia bilang akan ke toilet sebentar tapi kok lama sekali _ apa jauh ya toilet nya. ( gerutu Naura dalam hatinya)
" maaf tuan saya tidak biasa_ " tanpa Naura melanjutkan kata-kata nya Evan sudah lebih dahulu duduk di samping Naura, sambil tersenyum lebar tangannya satu di angkat ke belakang Naura.
Melihat senyuman Evan mambuat Naura merasa aneh dan mendadak perasaan nya menjadi tidak nyaman, Naura mengangkat satu alias nya melihat Evan duduk di sebelahnya tanpa menunggu Naura menyelesaikan ucapannya. Naura yang takut suaminya tiba-tiba datang dan melihat mereka duduk berdua saja di taman dan mengundang kesalahpahaman di antaranya dan suaminya.
Naura melihat jam tangan mewah yang di belikan oleh Adrian. Suaminya sudah pergi lebih dari sepuluh menit, cukup lama membuat Naura merasa tidak nyaman.
Evan memperhatikan Naura, ya wanita cantik yang berhasil membuatnya demam cinta dan tergila-gila seminggu ini, Evan tersenyum miring tangannya reflek mengikuti kata otaknya, Ia hendak menyentuh pipi Naura namun sebelum dia menyentuhnya Naura lebih dulu menepis tangan Evan yang lancang dan kurang ajar.
" apa yang anda lakukan 'TUAN' " tanya Naura, Ia tiba-tiba saja merasa bahwa pria di samping nya ini adalah orang yang menakutkan.
" tolong jaga jarak nada tuan, saya tidak ingin ada kesalahpahaman dengan 'SUAMI SAYA' " Naura menekankan kata 'suami' agar Evan tidak berani bertindak lebih jauh.
Evan hanya tertawa kecil, tawa yang tidak menular namun sedikit menyeramkan bagi Naura. Evan tetap di tempat nya bahkan dia bergerak lebih dekat dengan Naura, aroma parfum mahalnya menyeruak mengganggu ketenangan Naura , tangan Evan yang sempat di tepis oleh Naura kembali bergerak ke bahu Naura.
" jangan tegang seperti itu, Naura aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat. saat pertama kali bertemu, senyum tipis mu melekat sempurna di benak ku "
pujian itu meskipun di ucapkan dengan suara yang lembut, namun membuat Naura semakin waspada terhadap Evan. benak Naura mengenali tipe pria seperti Evan... berbahaya, arogan dan terbiasa mendapatkan apa yang dia inginkan.
" perasaan anda sangat tidak relevan tuan bagi saya, saya sudah menikah" tegas Naura, suaranya sedikit meninggi. Ia memutuskan untuk berdiri mengakhiri pembicaraan yang sangat membuatnya tidak nyaman.
" saya harus kembali ke suami saya " kata Naura dia pun melangkah dan ingin segera meninggalkan pria aneh itu.Namun saat Naura hendak melangkah Evan meraih pergelangan tangan Naura, menahan Naura agar tidak pergi dari nya.
" tunggu sebentar " ucap Evan kini suaranya sedikit lebih dalam dan memaksa.
" aku hanya ingin tahu siapa yang berhasil menaklukkan wanita seindah dirimu, _ dan mengapa aku baru melihat m u sekarang " kata Evan, dia menggenggam erat tangan Naura.
wajah Naura memerah karena marah dan takut, Ia mencoba menarik tangannya. tetapi genggaman Evan kuat, tubuh Naura menegang memikirkan apa yang akan terjadi jika Adrian kembali dan melihat nya dengan pria asing, kesalahpahaman akan menjadi awal bagi bencana.
" tuan tolong lepaskan saya " ucap Naura, tangannya mulai merasa perih.
" jika aku melepaskan mu sekarang, mungkin aku tidak akan melihat mu lagi nanti " kata Evan dengan nada berat, pandangan nya beralih pada dada Naura yang malam ini sedikit terbuka. Naura yang sadar kemana tatapan Evan lari, Ia pun segera menutupi bagian dadanya dengan satu tangannya.
" dasar brengsek " umpat Naura, menatap Evan dengan tatapan marah dan kesal, kenapa malam ini dia sial sekali bertemu dengan pria gila macam Evan.
" sssttt...jangan berkata kasar Naura, aku hanya ingin menyampaikan isi hati ku saja bahwa aku mencintaimu dengan segenap hati dan jiwa ku " bisik Evan, Ia semakin mencengkram lengan Naura laku menarik Naura agar mendekat, saat mereka sudah sejajar Evan mendekati wajahnya ke wajah Naura.
Naura memalingkan wajahnya ke arah lain menghindari apa yang akan terjadi, kembali meronta meminta untuk di lepaskan.
" jika kamu berani melakukan hal-hal aneh aku akan berteriak sekenceng mungkin agar orang-orang tahu prilaku busuk mu itu " agama Naura, Ia memberanikan dirinya untuk menghadapi pria seperti Evan.
Evan terkekeh kecil menanggapi ancaman Naura,
" bagus kalau mereka datang dan melihat Kita bermesraan di sini, apa yang akan mereka pikirkan, mungkin saja mereka pikir kamu berselingkuh dengan ku " ucap Evan yang semakin menantang Naura.
" dasar gilak " gumam Naura, dia pun kembali berusaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman Evan.
" sssttt tenang dulu sayang " tangan Evan dengan berani membelai wajah Naura, lalu mendekat kan wajahnya ke wajah Naura dan hendak mencium nya dengan paksa. Naura yang terus memberontak akhirnya menendang salah satu kaki Evan dengan kuat lalu mereka jatuh bersamaan, Evan tersenyum miring jatuh tepat di atas Naura dia mengukung tubuh kecil Naura lalu memaksakan dirinya untuk kembali mencium Naura.
karena terus gagal mendaratkan ciuman di pipi Naura, Evan kali ini berhasil mencium leher jenjang Naura dan meninggalkan sebuah bercak mereh di sanaa. Naura yang merasa jijik dengan itu segera mengusapnya lalu mendorong tubuh Evan menjauh dari nya.
" dasar brengsek kau berani ya " pekik Naura dia memancingkan matanya marah.
perbedaan tubuh mereka yang jauh membuat Naura kewalahan, namun wanita itu tidak habis akal dia segera menendang dua telur yang ada di celana Evan,untuk melumpuhkan nya.
" shitt _ sialan kau, menendang aset berharga ku " pekik Evan, dia meringis kesakitan dan reflek memegang burung perkutut nya yang tertutup celana.
" makan tuh__ dasar pria hidung belang, udah kecil tu burung masih ingin melecehkan istri orang, __!! aku bahkan tidak selara dengan burung kecil mu " umpat Naura, dia segera mendorong tubuh Evan menjauh dari atas tubuhnya,lalu Naura segera berdiri, saat dia hendak melarikan diri tiba-tiba Evan yang masih di di tanah sambil meringis dengan tangan kiri nya yang masih menyentuh bagian yang Naura tendang tadi dan tangan kanan nya memegang pergelangan kakinya dan membuat Naura jatuh tengkurap.
" aduh " pekik Naura, ia merasa sakit.
" bisa-bisa nya dia masih bertahan " gumam Naura, Ia merasa kesal.
" sombong sekali kau_ " rintih Evan.
" tuan lepaskan saya, kalau tidak saya benar-benar akan berteriak " ancam Naura, Ia berusia melepaskan kakinya dari cengkraman kuat Evan.
dapat majikan