NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26.

Julian melangkah cepat menyusuri koridor sekolah menuju sebuah kelas kosong paling ujung. Wajahnya tidak lagi tenang, sebuah kepalan tangan yang sejak tadi dia tunjukan menandakan betapa pria itu terasa sangat marah.

Brak!!

Dia masuk, membanting pintu kelas kosong itu begitu keras hingga menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga. Tapi hal itu tidak membuat seseorang yang sudah terlebih dahulu berada di sana kaget. Sosok cowok yang duduk di sebuah kursi, tersenyum tipis dengan wajah yang terlampau tenang, menantikan kedatangan Julian.

"Kau datang," ujarnya santai. Ia bisa menangkap raut marah Julian lalu terkekeh kecil. "Kenapa?"

"Kenapa? Anda bertanya kenapa?" Julian mengulangi kalimat tanya yang dilontarkan pria itu, lalu melangkah mendekati kursi sebelum akhirnya berhenti setelah mendengar suara datar yang menahan langkahnya.

"Berhenti di sana!" atmosfer di ruang kelas yang kosong itu terasa mencengkram. Julian tak bersuara, tapi sorot tajamnya berusaha menembus tatapan penuh intimidasi dari pria di depannya.

"Kenapa harus ke sekolah, Jaevan Elbert!?" tanya Julian pada akhirnya, nada suaranya tertahan, pertanyaan yang sejak tadi terus terpendam.

"Hm. Pertanyaan yang menarik," Jaevan tersenyum miring, mengubah sedikit posisi duduknya, menumpu dagu di tangannya, kemudian melirik Julian seolah sedang memindai wajah tampannya. "Seharusnya kamu juga tahu jawabannya, bukan?"

Julian terdiam sejenak. "Tapi tidak harus meneror Nainara dengan pesan-pesan tak jelas seperti itu!" desisnya.

Jaevan bisa merasakan aura Julian yang menahan diri untuk tidak meledak. "Kau terlihat sangat peduli padanya. Ayolah Julian, kau tak lupa perjanjian kita di awal, kan?" Dia berdiri, melangkah mendekat.

"Hanya menjaga… tidak pakai perasaan!" bisik Jaevan di telinga Julian.

"Lagipula, sekalipun kamu jatuh cinta, itu tidak akan berguna. Sia-sia karena sejatinya kalian tidak akan pernah bisa bersama. Takdir kalian berbeda. Dia manusia, dan kamu..." Kalimatnya terhenti saat tatapannya menyapu Julian dari ujung kepala hingga kaki.

...----------------...

Tiba-tiba, udara di sekitar mereka bergetar, seolah ruang kelas dipenuhi energi yang tak terlihat. Serabut cahaya tipis menari di antara mereka, berkelok dan berputar seperti asap listrik. Tangan Jaevan terangkat perlahan, dari ujung jarinya memancar kilatan energi biru pekat yang berputar membentuk lingkaran runik melayang di udara, memancarkan cahaya dingin yang menusuk mata. Julian merasakan tekanan berat menimpa dadanya, setiap helaan napas terasa seperti ditarik oleh tarikan tak terlihat, menggetarkan seluruh tubuhnya.

Saat energi itu diarahkan ke Julian, tubuhnya bergetar hebat. Setiap otot menegang, dan sekuat tenaga ia menahan tumpuan tubuhnya agar tidak jatuh. Dari bagian belakangnya, perlahan muncul ekor putih yang berkilau, bergerak seperti aliran cahaya, menegaskan bahwa Julian bukan manusia biasa.

"Hentikan," desis Julian, menahan sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Jaevan hanya terkekeh samar, lalu perlahan menghentikan kekuatan magic-nya. Lingkaran runik itu memudar, cahaya biru menyusut, dan Julian kembali ke bentuk manusia, tubuhnya lemah namun matanya tetap menyala waspada.

"Sedangkan kau… hanya seekor rubah!" sambung Jaevan, suaranya dingin namun puas, menandai akhir pertunjukan kekuatan yang baru saja ia tunjukkan, mempertegas pada Julian bahwa dia masih yang lebih berkuasa.

"Setelah dipikir-pikir, perasaan sukamu itu tidak akan bisa mengubah takdir gadis itu. Kamu bahkan sudah melihat masa depannya, bukan? Dia akan tetap bersama anak itu, garis takdir mereka sudah tercatat, Julian!" Jaevan bicara panjang lebar, tidak memberi Julian kesempatan untuk menyela.

"Dia mati! Itu takdir! Dan andai sekarang dia bisa kembali ke masa lalu, tentu garis takdirnya tetap bersama dia, bukan kau!" lanjut Jaevan.

"Tapi kesempatan kedua yang diberikan kepada Nainara jelas untuk mengubah semua takdirnya. Aku percaya itu. Dia diberi kesempatan untuk melihat dengan jelas, memperbaiki, dan mungkin memiliki takdir lain dalam asmaranya," jawab Julian, suaranya menggebu, menentang setiap kata Jaevan.

Dia berani bicara mengikuti kata hatinya, kalimatnya tegas, seolah menantang tegas apa yang Jaevan ucapkan.

Mendengar itu, ada sekilas amarah dari wajah Jaevan, tapi sekuat tenaga dia mengendalikannya. "Kamu cukup bekerja kepadaku. Jangan jadi kacang lupa kulit! Ingat, aku mengizinkanmu berada di sekitarnya hanya untuk menjaga, bukan bermain perasaan!" Kalimat Jaevan terdengar sangat datar namun penuh tekanan. Ia melangkah kembali menuju kursi.

"Setidaknya beri sedikit rasa penghormatan padaku. Kamu lupa siapa yang menyelamatkanmu dari kejaran para rubah itu?" Jaevan kembali mengingatkan Julian pada masa lalunya, nada suaranya tetap tenang tapi menohok.

"Tentu aku ingat… bukan kamu, tapi gadis kecil itu," batin Julian, senyum tertahan mengembang di bibirnya. ' Tapi sayangnya dia harus mengembalikan ku di jalanan itu, hingga harus di lihat olehmu,'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hhhmmm mencurigakaann 🤔🤔
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Aih salah ya 🤣 itu si klaron, yg tadina disukain sama naina
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hadeuuh napa julian na lemah coba /Shame/
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Waduh 😂
total 4 replies
Nany Susilowati
berangkat naik motor pulang naik mobil kemana tuh motor...?????
Kusii Yaati
ada ya pembantu model kayak gitu,berasa yang punya rumah 🙄
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: mungkin karena berpikir sudah lama tinggal di situ kali ya kak, jadi semaunya dia...
total 1 replies
Kusii Yaati
siapa kah sosok Julian ini kenapa misterius sekali 🤔
Kusii Yaati
itulah sifat buruk manusia...di kasih kepercayaan bukannya bersyukur tapi malah nglunjak pengen menguasai 🙄
Kusii Yaati
mampir Thor 😁
uni_riva
kmna ya julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Haaahhh ko julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Napa bisa gitu thor
total 2 replies
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Kira2 kalo rubaj na ga di balikin ketempat semula kisahna bakal gimana ya
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Masih itu, kecuali dia bertapa digunung ciremai 😄
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Itu si kalron pasti nyariin
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ga dapet undangan ko bisa masuk /Facepalm/ emang urat malu na si kalron tuh udah putuss tuuss
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ahirna menampakan wujud aslina juga
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ooh gitu toh, lah ko lemah
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Mata2 rumah itu tu pasti
uni_riva
lanjut lg thoorr
uni_riva
julian jujur aja sama naina,,,kyak nya kalung yg wkt itu di curi pembantu naina itu psti ada hubungan nya sama keselamatan Julian yaa.
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: kayaknya kak😁
total 1 replies
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!