NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:17.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Evelyn sampai di depan markas lamanya. Dia melihat mobil yang terparkir di sana dan mulai memeriksanya. Ada jejak darah di sana, dan ia semakin yakin jika Jack ada di dalam.

Tanpa ragu, ia mendekat dan mendorong pagar besi yang berderit dan melangkah masuk. Namun, belum juga kakinya menjejak tanah halaman, beberapa anggota yang berjaga langsung mengangkat senjata, menodongkannya ke arah Evelyn.

DEG!

Mereka terkejut saat melihat Evelyn yang tampak tenang melangkah melewati pagar.

"LV?" gumam mereka hampir bersamaan.

"Siapa lagi yang datang?" Dari tengah barisan, Rein menerobos maju. Namun, wajahnya seketika kaku saat melihat siapa yang datang

"Evelyn?" Rein tidak menyangka jika Evelyn benar-benar datang. Dan, ia yakin kedatangan wanita itu karena pria yang datang bersama Rose.

"Untuk apa kau kemari, Ev?" Tanya Rein.

Evelyn mengangkat bahunya santai. "Lama tidak bertemu, kau masih terlihat sama, Kak," ujar Evelyn.

Rein menarik nafas dalam, "tidak perlu mengalihkan pembicaraan. Kau belum menjawab pertanyaan ku."

"Aku rasa, kau tahu alasannya," seru Evelyn.

Rein tersenyum miring. "Jadi benar, kau datang untuk menghabisi pria itu?"

Evelyn menaikkan kedua alisnya. "Sepertinya, Rose sudah mengatakan semua padamu."

"Tentu saja, dan aku tidak akan membiarkan kau menghakimi orang yang tidak bersalah di wilayah ku."

"Tidak bersalah?" Evelyn tertawa keras. "Jika dia tidak bersalah, aku tidak akan mencarinya sampai ke sini, kak. Jadi, aku harap kau tidak ikut campur. Biar aku menyelesaikan masalah ku sendiri." Evelyn hendak maju, namun Rein justru menodongkan belati ke arahnya.

Evelyn berhenti, jarak antara mereka tinggal beberapa langkah. Di bawah cahaya lampu halaman, wajah keduanya tampak jelas. Dua orang yang pernah berjuang bersama, sekarang saling berhadapan.

"Aku tidak ingin ikut campur. Tapi, pria itu ada di wilayah ku. Itu artinya, dia adalah tanggung jawab ku."

Evelyn mencondongkan badan, dengan sudut bibir yang terangkat. "Jangan kau kira, aku takut padamu, Kak. Aku tidak akan mundur."

"Aku juga tidak ingin bertarung, tapi, aku tidak akan membiarkan pembunuhan terjadi di sini," ujar Rein.

"Kalau itu alasannya, mudah saja. Aku akan membawa bajingan itu pergi dari sini." Evelyn kembali melangkah maju, namun, Rein menekan belatinya, hingga ujungnya yang runcing menyentuh leher Evelyn.

Evelyn menutup mata sesaat, lalu membuka lagi. Tatapannya begitu tajam, namun ia tetap terlihat tenang, tidak menunjukkan rasa gentar sedikitpun.

"Kalau kau menghalangiku, kau ikut bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi di sini, kak," ucapnya dingin. Tangan kirinya menyentuh pinggang, petunjuk kecil bahwa ia tidak datang tanpa persiapan.

Suasana semakin menegang. Anggota Rein hanya diam, menelan ludahnya, tidak berani menyela keduanya.

Rein diam, menatap mata Evelyn yang begitu tajam. Tatapan yang sama saat wanita itu berhadapan dengan musuhnya.

"Sepertinya, kau menganggap aku ini musuhmu, Ev," seru Rein.

"Kau salah, aku tidak pernah menganggap mu musuh. Tapi, jika kau masih melindungi bajingan itu, maka aku tidak akan segan untuk melawan mu."

Cukup lama mereka bersitegang. Hingga akhirnya, Rein menurunkan belatinya. Bukan karena takut atau menyerah, tapi ia ingin mendengar penjelasan dari Evelyn.

"Aku tahu, kau tidak akan bertindak tanpa alasan. Jadi, aku ingin mendengarnya langsung darimu," ucap Rein.

Evelyn menarik nafas dalam. "Aku tidak akan banyak bicara. Tapi yang jelas, dia bukan orang baik. Dia sudah menipuku, mengkhianati ku, dan bahkan mencoba membunuhku. Jadi, aku datang untuk membalas dendam. Apa penjelasanku cukup jelas?"

Rein terdiam. Dari sorot mata Evelyn, ia tahu wanita itu tidak berbohong. Tatapan Evelyn tajam, penuh luka dan dendam yang membara. Tidak ada sedikit pun keraguan di dalamnya.

Namun, di sisi lain, kata-kata Rose kembali terngiang. Wanita itu mengatakan jika Evelyn lah yang berkhianat. Padahal, pria itu sudah menolongnya. Dua cerita yang bertolak belakang membuat Rein sulit menilai mana yang benar.

"Kenapa? Kau tidak percaya padaku?" tanya Evelyn tajam.

"Tidak, bukan begitu. Aku percaya padamu. Hanya saja, bagaimana pun juga, dia pernah menyelamatkanmu. Jadi, aku rasa ... "

"Aku sudah bersamanya selama tiga tahun," potong Evelyn cepat, dengan nada yang dingin dan tegas. "Selama itu, aku selalu membantunya mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Apa itu belum cukup untuk balas budi?"

Rein tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia akhirnya menyingkir, memberi jalan untuk Evelyn. "Baiklah, aku tidak akan menghalangi mu lagi. Selesaikan masalah kalian, tapi jangan di sini."

"Aku mengerti. Terima kasih, Kak," ucap Evelyn.

Langkahnya mantap saat melangkah masuk ke dalam markas. Para penjaga hanya menunduk hormat ketika ia lewat. Tidak ada yang berani menatap langsung ke arahnya. Bahkan, udara di dalam terasa menegangkan, seakan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Evelyn berhenti di depan sebuah pintu besar, ruangan tempat Rose dan Jack berada. Ia menatapnya sesaat, lalu tanpa ragu menendang pintu itu keras-keras hingga terbuka lebar.

Brak!

Kedua orang di dalam, sontak terkejut.

"Evelyn?" gumam Rose dengan mata melebar, tidak percaya wanita itu benar-benar datang.

Evelyn melangkah maju dengan tatapan tajam penuh amarah. Namun, Rose dengan sigap berdiri di depan, menghalangi jalannya.

"Minggir!" seru Evelyn dingin, dengan suara tajam bak sebilah pisau.

Rose menatapnya dengan sinis. "Kalau aku tidak mau, kau mau apa? Membunuhku, hah?"

Evelyn menyipitkan mata. "Kau menantang ku?"

Belum sempat Rose menjawab, Evelyn sudah melayangkan tinju ke arah wajahnya. Namun, Rose berhasil menangkisnya dengan mudah, tapi serangan berikutnya datang lebih cepat, sebuah tendangan keras yang menghantam perutnya.

"Ugh!" Rose terhuyung mundur beberapa langkah, napasnya tertahan sesaat.

Evelyn tidak memberinya kesempatan untuk membalas. Ia segera mengeluarkan belati, dan tanpa ragu kembali menerjang, menebas udara dengan gerakan cepat dan mematikan.

Rose terkejut, ia segera menghindar, menjadikan apapun yang ada di sekitarnya untuk menghalau serangan Evelyn. Namun, akhirnya Evelyn berhasil mengembalikan luka yang ia dapat dengan menikam lengan Rose, hingga darah mengucur cukup deras.

"Akh!" Rose memekik kesakitan, memegang lengannya yang berdarah. "Kau ... "

"Harusnya kau sadar, kau bukan tandingan ku, Rose," ucap Evelyn cepat, lalu menoleh ke arah Jack yang sejak tadi meringkuk di atas tempat tidur. "Sepertinya, kau begitu menikmati hidup mu, Jack."

"Ti-tidak, jangan bunuh aku, Evelyn. Aku masih mencintaimu."

"Cih, cinta? Aku sudah tidak membutuhkan nya lagi." Evelyn menarik Jack dengan kasar, menyeretnya tanpa memperdulikan teriakan pria itu. Tapi, sebelum ia benar-benar pergi, Evelyn melepas cengkeramannya dengan kasar, sehingga Jack tersungkur di lantai. Lalu, Evelyn menekan luka di lengannya, sehingga mengeluarkan darah.

Ia berbalik menatap Rose dengan tangan yang mengepal erat. "Dulu, aku menganggap mu adikku sendiri. Tapi, sekarang tidak lagi. Dengan darah ini, aku memutuskan hubungan denganmu. Kita sudah tidak mempunyai ikatan apapun lagi."

DEG!

Rose merasakan sesuatu yang menghantam dadanya begitu keras. Sangat menyesakkan. Dia membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu, namun lidahnya kelu.

"Oh, ya. Aku memang melepaskan mu, tapi aku tidak yakin dengan Jacob. Jadi, jaga dirimu baik-baik." Evelyn kembali menyeret Jack, keluar dari sana.

Sedangkan Rein dan yang lain, hanya bisa terdiam, tanpa bisa menolong Jack yang terus berteriak, memohon untuk di lepaskan.

"Maaf, sudah membuat kekacauan di sini. Aku akan menyelesaikannya di tempat lain," ujar Evelyn.

Rein hanya mengangguk, membiarkan Evelyn pergi begitu saja.

1
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngompol dy
cholifah 22: 🤣🤣🤣🤣...seorang dean bisa jg ketakutan smpe ngompol....🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
aaaaa gt dong... mn visual mu kk🤣
@pry😛: mn aci tu.... tu persaan mu z kk... mikirn omg org... yg pntg ada visual....
sk atau tdk... gk sk skip .
total 2 replies
cholifah 22
👍👍...lanjutkan
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Siyap
total 1 replies
Patrish
lanjuuut...
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Sek sek, tak mandi dulu💃
total 1 replies
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣 pusing aq
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Minum procold🤣
total 1 replies
cholifah 22
Selamat mamud Evelyn smoga dedek bayi yg ada di perut bs mengubah jalan hidup mu ...😍
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aamiin, paling kuenceng😌
total 1 replies
sutiasih kasih
sia" km mncitai laki" pecundang macam jack....
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Pake banget😌
total 1 replies
@pry😛
ya mnjg ny lh bodoh...
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Mungkin, dia sedang linglung 😆
total 1 replies
@pry😛
kok asam lambug z sich... longor x dokter ni
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Radang🥲
total 1 replies
Patrish
ceritanya bagus...aku kebut dua hari kelar sampai sini....masih nunggu lanjutannya...suka karakter Evelyn...keras..kuat..tapi berhati lembut....
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Thankiyu, kak 💜
total 1 replies
Dania
semangat tor
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Thankiyu, lope sekebon 💜
total 1 replies
Patrish
cauvade syndrome....Evelyn hamil yang ngidam Jacob...
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Yessss
total 1 replies
Patrish
LV kereen...benar benar andalan
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: /Casual//Casual//Casual/
total 1 replies
mery harwati
Bagus debay, kalian siksa itu daddy kalian meski kalian masih di dalam rahim mommy kalian 🤣
Eh kok pede ya mereka bakal anaknya kembar 😄
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Sakit, tapi tak berdarah. mau bales, juga gak bakal berani Si Jac Jac 😆
total 1 replies
Patrish
hidup main kucing2an
Patrish
lhaah...itu LV kw...yang asli ada di depanmu
Patrish
ini salah tulis..apa Evelyn salah ucap?...Jac...Jacob..!?
Patrish
Evelyn membahasakannya Jacob..apa mereka tidak curiga kalau Evelyn tidak amnesia?
T o R a 21
kasian si eve yg bunting dia Jacob yg ngidam😄
@pry😛
dy nyidam... mask evelyn gk tau klo dy hamil
@pry😛: aish.... yak aq dlh🤣🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!