NovelToon NovelToon
THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:150
Nilai: 5
Nama Author: Yenbi Author

Kematiannya sia-sia. Hidup barunya menyebalkan. Tapi semuanya berubah saat dia mendapatkan Sistem yang aneh.

Kang Ji-Ho, seorang karyawan lelah yang mati secara mengenaskan, bangkit di tubuh Ling Feng, seorang bangsawan muda pemalas dari klan yang terhina. Dunia Murim yang kejam menertawakannya. Namun, Ji-Ho datang dibekali sebuah sistem unik yang memberinya kekuatan dengan satu syarat: Jangan kerja keras!

[Tugas: Tidur Siang 4 jam. Reward: +10 Qi Murni] [Tugas: Nikmati Semangkuk Sup. Reward: Seni Beladiri 'Telapak Tidur Berdarah']

Dengan kekuatan barunya dan sifat aslinya yang kejam dan tak kenal ampun, Ji-Ho memutuskan untuk mengubah segalanya. Aturannya sederhana:

1. Klan ini tidak tunduk pada siapa pun.
2. Langgar perintahku, mati.
3. Bersekongkol dengan musuh, mati bersamaan mereka.

Dia merekrut orang-orang terbuang yang ditakuti dunia—seorang pembunuh gila, seorang gadis racun, seorang pandai besi penghancur—dan membangun kekuatan yang membuat seluruh dunia Murim gemetar ket

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenbi Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Sistem untuk si Pemalas Ultimate

Ji-Ho memandangi Chen Gang di depannya yang masih menyeringai dengan penuh penghinaan. Ingatan Ling Feng yang lama memberitahunya bahwa ini adalah Chen Gang, anak muda dari Klan Chen yang sering mencari-cari masalah dan merasa berkuasa karena kemunduran Klan Ling.

"Kau tuli, sampah? Berlutut dan serahkan lahan itu, atau aku akan memberimu pelajaran yang tidak akan kau lupakan!" hardik Chen Gang lagi, melangkah lebih dalam ke kamar dengan sikap agresif.

Ji-Ho menguap lebar, sangat lebar. Suara itu mengganggu ketenangannya. Sistem di depan matanya langsung bereaksi terhadap gangguan tersebut.

[Misi Spontan: Jaga Kemandirian Tempat Tidur.] [Hilangkan gangguan dengan cara paling efisien.] [Reward: Seni Beladiri - 'Telapak Tidur Berdarah' (Tingkat Awal)]

Hilangkan gangguan? Dengan cara paling efisien? pikir Ji-Ho, merasa semakin tertarik dengan sistem ini. Sempurna. Aku memang malas bergerak.

Dia tidak bangun dari tempat tidurnya yang nyaman. Dia hanya menggerakkan tangannya dengan malas, seolah-olah mengusir lalat yang mengganggu. Namun, energi Qi Murni yang baru saja dia dapatkan—50 titik yang masih segar dalam meridiannya—mengalir dengan sendirinya sesuai insting barunya. Energi itu membentuk telapak tangan energi yang tak terlihat, berwarna kebiruan samar, dan meluncur ke arah Chen Gang dengan kecepatan tinggi.

Chen Gang tertawa terbahak-bahak, melihat gerakan lemah Ji-Ho. "Apa itu? Gerakan lemah si pecund—" Ucapannya terputus tiba-tiba.

THUD!

Telapak tangan energi itu menghantam dadanya dengan kekuatan yang tidak terduga, seolah-olah dia ditabrak batu raksasa. Chen Gang terlempar ke belakang, menabrak dinding kayu solid dengan keras hingga kayunya retak, dan kemudian rubuh tak bergerak di lantai. Matanya membelalak lebar, dipenuhi ketakutan dan ketidakpercayaan yang mendalam. Darah mengucur deras dari sudut bibir dan hidungnya. Napasnya terengah-engah dan tersendat-sendat, cultivationnya yang masih rendah nyaris hancur berantakan hanya oleh satu pukulan sederhana itu. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya tidak mampu bersuara.

Ji-Ho mengangkat satu alis, sedikit terkejut. Lumayan kuat untuk hanya berbaring dan melambai. Sistem ini cukup berguna.

[Misi Selesai! Reward diberikan.]

Seketika, pengetahuan mendalam tentang sebuah seni bela diri yang aneh dan mematikan langsung terserap ke dalam benaknya. Itu adalah teknik yang disebut 'Telapak Tidur Berdarah'—sebuah seni bela diri yang dirancang khusus untuk membunuh dengan efisiensi maksimal, menggunakan sedikit mungkin energi dan gerakan, cocok untuk seseorang yang terlalu malas untuk bertarung secara konvensional.

Beberapa pelayan yang mendengar keributan berani mengintip dari balik pintu. Wajah mereka langsung pucat pasi melihat Chen Gang dari Klan Chen tergeletak tak berdaya dan Tuan Muda mereka, Ling Feng, masih bersantai dengan santai di tempat tidurnya, bahkan tidak berkeringat.

"Bawa sampah ini kembali ke Klan Chen," kata Ji-Ho dengan suara datar dan tanpa emosi, tidak lebih bersemangat daripada saat memerintahkan untuk menyedot debu. "Dan sampaikan pesanku yang sangat jelas. Langkah berikutnya ke wilayah Ling, oleh siapa pun dari Klan Chen, akan dianggap sebagai deklarasi perang. Dan perang dengan kami tidak akan berakhir dengan perundingan. Itu akan berakhir dengan pemusnahan total Klan Chen. Sekarang, pergi. Kau mengotori lantai kamarku."

Para pelayan itu buru-buru menarik tubuh Chen Gang yang setengah pingsan dan mengerang kesakitan, ketakutan setengah mati baik pada ancaman Ji-Ho maupun pada perubahan drastis yang terjadi pada Tuan Muda mereka.

Ji-Ho mengabaikan mereka dan segera memfokuskan perhatiannya kembali pada sistemnya. Dia membuka antarmuka utama dengan pikirannya.

[Host: Ling Feng (Ji-Ho)] [Tingkat Kultivasi: Tahap 1 Pembukaan Meridian - Awal] [Seni Bela Diri: Telapak Tidur Berdarah (Tingkat Awal)] [Qi Murni: 60/100 (menuju Tahap 2 - Penguatan Meridian)] [Kondisi: Sedang Santai]

Dia juga melihat tab "Tugas Harian" yang berkedip-kedip.

[Tugas Harian: Nikmati semangkuk Sup Ayam Ginseng berkualitas tinggi tanpa gangguan.] [Reward: +20 Titik Qi Murni, Pencernaan sempurna tanpa rasa kembung.]

Ji-Ho tersenyum puas. Ini adalah sistem yang sempurna dan sangat memahami kebutuhannya.

"Hey, kamu," panggilnya pada seorang pelayan perempuan muda yang masih gemetar di pintu, mencoba untuk tidak melihat noda darah di lantai. "Bawakanku semangkuk sup ayam ginseng. Yang terbaik yang ada di dapur. Dan jangan lupa sendoknya."

Pelayan itu langsung membungkuk dan berlari ke arah dapur seperti dikejar harimau.

Sementara menunggu, Ji-Ho memeriksa ingatan Ling Feng yang tersisa lebih detail. Klan Ling dulunya adalah klan yang cukup dihormati di wilayah ini, tapi secara drastis merosot setelah kematian patriarknya (ayah Ling Feng) dalam sebuah kecelakaan berburu monster yang mencurigakan. Sekarang hanya tinggal segelintir anggota keluarga inti yang sudah tua, beberapa pelayan setia, dan banyak hutang yang menumpuk. Sumber daya cultivation mereka—tambang spirit stones kecil dan herb garden—nyaris habis dan sering diganggu oleh klan lain, terutama Klan Chen.

Kekacauan yang lengkap, pikirnya dengan dingin. Tapi setidaknya tempat tidurnya sangat nyaman. Dan sistem ini sepertinya bisa memperbaiki situasi dengan... caranya sendiri.

Supnya datang, masih mengepul panas dan mengeluarkan aroma yang menggiurkan. Ji-Ho menyantapnya dengan perlahan, menikmati setiap sendok kaldu gurih dan daging ayam yang lembut. Ini jauh lebih enak daripada makanan delivery di kehidupannya yang lalu.

[Tugas Harian Selesai! Reward diberikan.]

Gelombang energi hangat lainnya, meski lebih kecil dari sebelumnya, kembali membanjiri tubuhnya. Dia merasa cultivationnya menguat dan konsolidasi sedikit, mendorongnya lebih dekat ke tepi breakthrough ke Tahap 2.

Tak lama kemudian, Kepala Pelayan Lin, seorang pria tua yang setia dengan wajah penuh kerutan kekhawatiran, memberanikan diri masuk dengan sebuah gulungan kertas di tangannya. "T-Tuan Muda... ini... surat protes resmi dari Klan Chen. Mereka menuntut penjelasan atas... insiden tersebut dan menuntut ganti rugi yang sangat besar untuk cedera putra saudara kepala klan mereka. Mereka memberi waktu satu hari untuk memberikan tanggapan."

Ji-Ho bahkan tidak melihat surat itu. "Bakar."

"T-Tapi, Tuan Muda—" Kepala Lin bersiap untuk memprotes, kebiasaan lamanya melayani Ling Feng yang pengecut sulit dihilangkan.

Ji-Ho menoleh, dan pandangannya yang dingin dan berisi ancaman yang tak terlihat membuat kata-kata Kepala Lin tersangkut di tenggorokan. Aura yang dipancarkan Ji-Ho sekarang berbeda sama sekali.

"Aturan nomor berapa?" tanya Ji-Ho dengan suara datar, seolah mengulangi pelajaran pada anak kecil.

Kepala Lin gemetar hebat, merasakan tekanan itu. "A-Aturan nomor dua... Yang menentang perintah Tuan Muda... mati saat itu juga."

"Jadi, kau menentang perintahku untuk membakar surat itu?"

"TIDAK! Sekali-kali tidak, Tuan Muda! Permisi!" Kepala Lin langsung bergegas keluar, hampir tersandung ambang pintu. Beberapa detik kemudian, bau kertas terbakar tercium dari halaman.

Ji-Ho mengangguk, puas. Sistem ini dan aturannya bekerja dengan baik. Dia berbaring kembali, merasa sedikit mengantuk setelah makan. Mungkin tidur siang akan memberinya lebih banyak kekuatan atau setidaknya, tugas baru yang menyenangkan.

Dia tertidur dengan mudah, sementara di luar, nama "Ling Feng" mulai dibisikkan dengan nada baru di antara para pelayan dan sisa anggota klan: bukan lagi ejekan, tapi ketakutan dan rasa ingin tahu yang bercampur. Bisikan tentang "perubahan drastis Tuan Muda" dan "insiden dengan Chen Gang" menyebar seperti api. Sang Pemalas telah benar-benar bangkit, dan dunianya yang baru yang awalnya menyebalkan, mulai terlihat sedikit lebih menarik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!