Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.
Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membongkar identitas
Saat ini Shanum yang pingsan berada di pangkuan pemimpin acara membuat semua orang menatap dengan berbagai ekspresi. Pemimpin menyuruh agar Shanum di diskualifikasi bersama dengan lawannya yang telah berbuat curang. Mereka semua terpaksa harus mengiyakan
"Maaf yang mulia ketua,,,kenapa anda terus meletakkan dia di dalam pelukanmu,,,?" tanya pembawa acara mewakili semua orang.
"Itu bukanlah urusan kalian, aku memiliki hubungan yang spesial dengannya,,,jadi kali,,," ucapannya terhenti karena Shanum langsung bangun dan keluar dari pelukannya.
"Sejak kapan kita memiliki hubungan yang spesial,,,?" tanyanya sambil menyilangkan kedua tangannya membentuk tanda kali.
"Kau akhirnya bangun,,," senyumnya ke arah Shanum.
"Ahhhh,,ihhhhh,,,,pria tua,,,, jangan tersenyum begitu ke arahku,,," sinis Shanum sambil menunjuk pemimpin acara.
"Semua makanan yang ada di depanku ini boleh kau makan,,," rayunya sambil menunjuk makanan.
"Terimakasih atas makanannya,,," ucap Shanum sambil menyentikkan jarinya, lalu makanan tiba-tiba menghilang dari depan pemimpin acara dan muncul di depan Shanum yang duduk di samping para pemimpin sekte.
"Kau telah didiskualifikasi apa kau tak marah,,,,?" tanya pemimpin sekte pedang.
"Untuk apa marah,,, toh aku memang tidak membutuhkan penghargaan ini. Mau aku diakui atau tidak oleh dunia. Tapi, aku akan selalu menjadi Dewi kecilmu bukan pria tua,,," ucap Shanum sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah pemimpin acara.
"Tentu saja,,," senyumnya balik ke arah Shanum.
"Dia akan menjadi salah satu juri yang akan menilai kalian semua,,," sambung pemimpin acara sambil menunjuk ke arah Shanum.
"Tidak,,,,tidak,,,tidak,,," tolak Shanum cepat.
"Kenapa,,,?"
"Jika aku menjadi juri di usiaku yang sepuluh tahun ini. Bagaimana pendapat mereka yang berada jauh di atasku umurnya,,," celetuk Shanum sambil terus makan.
"Dia selalu saja sedang makan, apakah pikirannya hanya tergila-gila pada makanan,,,bagaimana nasib masa depan permaisuri,,,dia hanya memiliki satu putri yang sibuk makan,,,?" bisik-bisik beberapa orang sambil melihat ke arah Shanum yang di atas podium para guru.
"Kau cantik saat makan gadisku,,," batin Qin Fan.
"Issssss,,,, apa kalian tak bisa diam,,, mengganggu waktu makanku saja,,,?" kesal Shanum membuat semua orang bingung.
"Menyebalkan sekali,,, soal ibuku, siapa bilang dia hanya memiliki satu orang putri. Putri yang berada di perbatasan yang di rawat bersama adik kaisar angin bukanlah aku,,," celetuk Shanum membuat semua orang sangat terkejut.
"Lalu siapa kau,,,,?" tanya adik kaisar yang keluar dari bilik tempat duduk keluarga kekaisaran angin.
"Apa kalian tak bisa mengenali kulit putri yang kalian suruh untuk membuangnya ke jurang kematian,,," ucap Shanum sambil menunjukan wujud aslinya yang memiliki taring.
"Selama lima tahun ini, aku bertukar posisi dengan Lu Yan adikku, dia memilih untuk tidak kembali ke istana yang penuh dengan trik-trik licik dari orang dewasa. Jadi,, ibundaku sayang, kau tidak perlu bersedih lagi, karena putrimu ini telah menjadi orang yang hebat,,,," ucap Shanum sambil mengeluarkan beberapa singa ilahi miliknya. Lalu mereka semua mengikuti Shanum yang memberikan hormat ke arah tirai ke kisaran angin.
"Sayangku,,,,," permaisuri berlari memeluk putrinya.
"Dimana adikmu,,,? Apa dia baik-baik saja,,,?" tanya permaisuri sambil mencium wajah Shanum.
"Ibu,,, dia juga ada di antara mereka,,," jawabnya sambil menunjuk ke arah bawah.
"Sayang, kenapa kau tidak bilang dari awal bahwa kau masih hidup,,,hu,,,hu,,hu" sedih permaisuri masih memeluk putrinya.
"Aku sudah menemui ibunda sebelum ibunda menjemput Lu Yan, apakah ibunda ingat tentang gadis kecil yang berlumuran lumpur yang bibi Meimei langsung menggendongku ke dalam tandu,,," jelas Shanum.
"Jadi, itu kau sayang,,,,?"
"Ya,,,ibunda,,, mulai saat ini aku akan melindungi ibunda,,," senyum Shanum sambil bermanja bersama ibundanya.
"Apakah adikmu sangat menbenci ibunda,,,?" tanya permaisuri.
"Tidak,,,,aku tidak membenci ibunda,," ucap Lu Yan sambil membuka penyamarannya membuat semua orang terkejut terutama mereka dari sekte cahaya. Dia berlari memeluk kakaknya dan ibundanya.
"Mereka benar-benar mirip,,," ucap kompak semua orang sambil melihat bergantian ke arah Shanum dan Lu Yan.
"Ha,,ha,,,ha,,,ha,,, akhirnya aku bisa bertemu denganmu,,,," tawa peramal tua yang tiba-tiba muncul di depan panggung.
"Ahhhh,,,, ibunda tolong aku,,,," ucap Shanum sambil menjadikan Lu Yan dan permaisuri sebagai bentengnya.
Wanita peramal itu meramalkan mantra yang tidak di ketahui oleh semua orang. Mereka mengira bahwa itu tidak berpengaruh apapun. Namun, tubuh Shanum perlahan-lahan berubah.
"Berhentilah sebelum aku yang menghentikan mantramu itu,,," ucap Shanum yang matanya telah berubah menjadi warna merah, dengan urat hitam muncul diantara wajahnya. Membuat semua orang terkejut, terutama anggota kekaisaran Qin yang lebih terkejut karena melihat penampilan Shanum.
Namun, bukannya berhenti wanita peramal itu makin melafalkan mantra yang membuat Shanum terjatuh ke lantai karena lingkaran tulisan telah muncul di bawahnya.
"Sudah cukup,,,," teriak Qin Fan sambil masuk ke lingkaran itu, dia memeluk Shanum yang hampir pingsan kembali.
"Sang legenda telah datang,,,,sang legenda telah lahir,,,aku sangat beruntung,,,," ucap peramal itu, lalu tubuhnya tiba-tiba hancur menjadi debu.
