NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Setelah memberikan penjelasan pada Esmeralda dan membujuk Isidore, Celestia pun kini akan berangkat dengan rombongan yang di pimpin oleh Putra mahkota.

“Jangan merindu, Tunangan Ku.” Tutur Enzo, sambil mengecup tangan Esmeralda.

“Jangan sampai Tia terluka. Jika tidak Aku akan menjambak rambut Mu seperti semalam.” Balas Esmeralda dengan tatapan tajam. Merasa barang berharga milik nya di rebut dengan paksa.

“Uwaah, apakah ini perselingkuhan ?”

“Hah ?!”

“Bercanda bercanda.. Kenapa Kau jahat sekali sih ?”

Muach.

“Jangan memaksakan diri di pembasmian selanjutnya. Kau harus pulang dengan selamat.” Ucap Esmeralda sambil mengecup pipi Enzo. Sontak Putra Grand Duke itu tersenyum lebar dan membalas kecupan di kening Esmeralda.

“Aku pasti akan selamat. Tidak akan Kubiarkan Nona Esmeralda berpasangan dengan Pria lain.”

Hubungan Mereka berdua nampak harmonis seperti biasa nya. Marquis dan Marchioness Bloom tersenyum senang dengan interaksi yang selalu terjadi ini.

“Kak Tia, hati-hati ya. Isidore akan merindukan Kakak.” Sungut Isidore dengan ingus yang terus di tarik karena meluncur turun.

“Ini hanya rahasia Kita. Mungkin hanya beberapa bulan saja, setelah itu Saya akan kembali ke Kediaman ini Tuan Muda Isidore.”

“Umm.. Kak Tia sudah mengatakan hal ini sebelumnya. Jaga diri Mu baik-baik Kak.” Jawab isidore sambil memberikan pelukan erat.

Rombongan Putra Mahkota pun berangkat, tangis Isidore makin pecah dalam gendongan Kakak Nya. Hal itu tentu menarik perhatian Enzo, membuatnya menyamakan posisi dengan Celestia kemudian bersuara.

“Isidore sangat menyukai Mu, Ya.”

“Saya pun tidak tahu alasannya Tuan Enzo.”

“Ku dekati Dia untuk tujuan balas dendam. Tapi Aku tidak tahu mengapa Dia bisa sesuka itu dengan diri Ku.” Lanjut nya di dalam batin.

Tapak Kuda menghiasi pendengaran Celestia juga Rara. Kuda putih nya itu nampak bersemangat sekali lantaran mendapat teman untuk beradu kecepatan. Setelah berpacu selama 30 menit, Rombongan akan melewati hutan yang pernah Celestia lewati.

Charles dan Enzo memberikan kode pada Celestia, sehingga Diapun mengangguk, bersama Rara berdiri di hadapan semua rombongan dan mengeluarkan kekuatan Nya.

Sringgg...

“Tidak perlu gelisah ataupun menaikkan kewaspadaan, tidak akan ada monster yang mendekati jalur yang sudah terselubung kekuatan suci.”

“Sejauh mana kekuatan Mu melindungi rute perjalanan ?” Ucap Putra Mahkota.

“Seluruh Rute perjalanan, Yang Mulia.” Jawab Celestia yang kembali mundur dan sejajar dengan Ricard, bukan di depan Putra Mahkota lagi.

“Semuanya, Berpacu lah dengan kecepatan tinggi. Tidak akan ada serangan monster di perjalanan.” Perintah Charles dan melanjutkan perjalanan.

...***...

Dua hari kemudian, Rombongan sudah tiba ditempat peristirahatan Mereka, ‘Kediaman Grand Duke Perch’. Tidak pernah sekalipun Charles menjadikan Istana sebagai tempat peristirahatan kelompok Kesatria utama yang Dia pimpin. Terlalu berbahaya di tengah keadaan politik saat ini.

“Tia, ikuti Aku. Aku akan mengantar Mu ke kamar yang akan Kau tempati” Ucap Ricard dan diangguki oleh Celestia yang sudah menaruh Rara di kandang Kuda.

“Para Kuda akan di rawat oleh petugas di kediaman ini. Kau tidak perlu khawatir.”

Satu anggukan Celestia berikan. Dia pun mengikuti langkah kaki Ricard dalam keheningan.

“Ini kamar Mu, sudah ada kamar mandi di dalam nya. Kau bisa—“

“Aku paham, terimakasih.” Potong Celestia yang masih memberikan tataan tajam sambil membanting pintu.

BRAKH!!

“Dia masih marah.” Cetus Ricard berusaha tersenyum pada situasi nya.

Setelah masuk ke tempat baru, Celestia langsung membersihkan badan dan memilih untuk tidur. Dia tidak ada tenaga untuk mengambil makan dan mengisi perut. Dia hanya butuh tidur saat ini.

...*...

...*...

...*...

...*...

“Sayang~” Suara panggilan itu membuat Celestia tersadar di alam mimpi, lagi.

Nampak Sang Ibu yang tengah berdiri di hadapan nya sambil memberikan pelukan. Celestia tentu langsung membalas pelukan Seraphina.

“Kamu sangat patuh terkait meninggalkan jejak ya, terimakasih sayang.”

“Aku tidak mungkin menolak permintaan Ibu.”

“Umm, Ibu tahu itu. Tetapi Celestia, ingatlah untuk terus meninggalkan jejak Mu di tempat-tempat baru. Sekalipun, di tempat yang Kau benci.”

“Ibu, Kau tidak bermaksud menyuruh Ku meninggalkan jejak di wilayah Viscount Avena kan ?” Celestia melepaskan pelukan

“Sayang, tolong jangan seperti ini. Kekuatan Suci akan terkontaminasi jika Kau punya niat jahat—”

“Tidak mau!” Potong Celestia.

“Tidak mau Ibu. Semua penderitaan Ibu juga diri Ku harus di balas. Walau Ibu pasti melakukan sesuatu pada ingatan Ku yang lain, Aku masih bisa mengingat dengan jelas seperti apa perbuatan Mereka.”

“Ibu mengerti sayang. Tetapi Kau tau sendiri kan tanggung jawab apa yang ada di balik setiap kekuatan besar ? Ibu melarikan diri dan melakukan banyak hal agar Kau tidak perlu melawan dunia seorang diri, tapi tidak ada gunanya. Takdir sudah memilih Mu. Memilih Putri Ibu yang banyak luka nya ini.”

“Jangan menangis Ibu. Aku tidak bisa melihat wajah Mu di hiasi air mata lagi.”

“Tidak bisa sayang. Mana mungkin Ibu tidak menangisi takdir Mu. Dia seolah menjerat Putri Ku yang seharusnya bisa hidup dengan normal.”

Lagi, Ibu dan anak itu berpelukan. Saat Celestia ingin lanjut menangis, Dia tersadar dari alam mimpi. Mata nya berair sungguhan. Disaat Dia berusaha menenangkan diri nya, di sisi lain... Di kamar yang menampung beberapa wanita pemilik kekuatan suci dengan level satu sampai lima.

“Wanita dengan rambut putih itu masuk kelompok Kesatria Utama di bawah naungan Putra Mahkota tanpa melewati seleksi berat seperti Kita.”

“Aku melihat nya juga. Parah sekali. Ternyata Yang Mulia juga memiliki sifat seperti Raja saat ini?”

“Umm... Nama nya juga Pria. Hah! Aku tidak tau aa yang bagus dari wanita itu.”

“Kau benar. Padahal postur tubuh Kita lebih bagus, lebih berisi, tetapi seperti nya selera Yang Mulia adalah wanita dengan rambut seperti kakek nenek itu.”

“Teman-teman. Mari jangan membicarakan hal buruk tentang Yang Mulia.” Tegur Diana, gadis dengan paras manis namun tidak dengan karakter nya.

“Diana, Kau terlalu baik. Padahal Kau lebih banyak membantu Yang Mulia selama ini, tetapi apa-apaan ini ? Hanya satu kali saja Kau tidak ikut dalam rombongan pembasmian, Dia pulang dengan wanita pemilik kekuatan suci lain.”

“Cukup. Mari beristirahat. Kita harus merawat tubuh agar bisa terus memberi bantuan bagi kelompok kesatria.”

Lima wanita yang lain langsung naik ke tempat tidur, hal yang sama di lakukan oleh Diana. Dia langsung berbaring dengan jemari yang meremas kuat selimut.

“J*lang mana yang berani mendekati Putra Mahkota ? Padahal citra Ku sudah baik di mata semua kesatria dan rekan-rekan yang lain, bahkan Aku sudah di jodohkan secara terang-terangan dengan Putra Mahkota. Tapi, apa-apaan ini ? Kepulangan kali ini menghancurkan semua hal yang sudah Ku bangun! Wanita rambut uban itu harus mati di pembasmian selanjutnya.” Batin Diana dengan mata yang terbuka lebar.

...***...

...Tolong banget atuh ninggalin jejak 👣 kalian di kolom komentar 🫵😩 Neo juga butuh tenaga after up tauu😵‍💫 Jangan hening aja, Nanti Neo ngambek ini😩Jangan lupa nulis apa aja di kolom komentar, baru boleh lanjut ke Chapter selanjutnya....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!