NovelToon NovelToon
ASI, Untuk Majikanku

ASI, Untuk Majikanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:57.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Aneh Tapi Nyata. Nathan mengidap sebuah penyakit yang sangat aneh dan langka. Dia selalu bergantung pada Asi untuk menjaga kestabilan tubuhnya. Hampir setiap bulan sekali penyakitnya selalu kambuh sehingga Nathan membutuhkan Asi untuk mengembalikan tenaganya. Pada suatu ketika, stok ASI yang dia miliki benar-benar habis sementara penyakitnya sedang kambuh. Kedatangan Vivian, pelayan baru di kediaman Nathan mengubah segalanya. Mungkinkah Nathan bisa sembuh dari penyakit anehnya, atau dia harus terus bergantung pada Vivian? Hanya waktu yang mampu menjawab semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Fenomena Mobil Bergoyyang

"Nathan, aku ingin bekerja," ucap Vivian tiba-tiba, suaranya lembut namun penuh keseriusan.

Nathan menoleh dari tumpukan dokumen di mejanya, menatap Vivian dengan mata dinginnya yang berkilat dengan keheranan.

"Bekerja? Kau ingin bekerja di mana?"

Vivian mengangkat dagunya sedikit, matanya langsung berbinar-binar mendengar pertanyaan itu. "Aku ingin bekerja di perusahaanmu, boleh?"

Nathan terdiam sejenak, memandang Vivian dengan penuh pertimbangan. "Di perusahaanku? Apa kau yakin? Lingkungan perusahaan itu tidak mudah, Vivian."

Vivian mengangguk antusias. "Aku yakin, Nathan. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa berkontribusi, lagipula aku sangat bosan terus berdiam diri di rumah tanpa melakukan apa-apa, boleh ya," rengek Vivian memohon.

Nathan menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. "Baiklah. Aku akan mengatur agar kau bisa bekerja di sana. Tapi ada satu syarat."

Vivian menggelengkan kepalanya, memotong perkataan Nathan. "Sebenarnya, aku juga memiliki satu syarat."

Nathan mengangkat alis, tertarik. "Apa syaratmu?"

"Aku ingin agar kita berdua merahasiakan tentang pernikahan kita dari semua orang di kantor. Aku tidak ingin orang-orang menganggap aku mendapatkan pekerjaan ini hanya karena suamiku adalah CEO. Aku ingin membuktikan kemampuanku sendiri," kata Vivian.

Nathan terdiam, memikirkan permintaan Vivian. "Itu berarti kau harus bekerja lebih keras dari siapa pun. Mereka akan mengawasi setiap langkahmu."

"Aku tahu," jawab Vivian sambil menganggukkan kepala. "Aku siap untuk itu."

Nathan tersenyum tipis, sebuah senyum yang jarang muncul di wajah dinginnya. "Baiklah. Kita akan merahasiakan pernikahan kita. Kau akan bekerja seperti karyawan lainnya, dan tidak akan ada perlakuan khusus."

Vivian tersenyum lebar, lagi-lagi dia menganggukkan kepala. "Tidak masalah karena itu yang aku inginkan. Terima kasih, Nathan. Aku tidak akan mengecewakanmu."

Nathan mengangguk. "Aku percaya padamu, Vivian. Buktikan bahwa kau layak berada di sana."

Vivian mendekat dan mencium pipi Nathan lalu menatap mata kirinya yang dingin. "Aku akan melakukan yang terbaik. Terima kasih telah memberiku kesempatan ini."

Nathan menatap Vivian dengan mata dinginnya yang sedikit melunak. "Kau tidak perlu berterima kasih. Buktikan saja dengan tindakanmu."

Vivian mengangguk sekali lagi, dia benar-benar bersemangat dari sebelumnya. Dan dia akan membuktikan pada Nathan jika dirinya juga bisa diandalkan.

***

Pagi yang cerah membawa semangat baru bagi Vivian. Hari ini, ia akan pergi berbelanja untuk membeli pakaian kerja, seperti yang disarankan oleh Nathan. Nathan menekankan pentingnya penampilan profesional di lingkungan kerja mereka.

Vivian bersiap dengan penuh antusias, mengenakan gaun sederhana namun elegan. Nathan, yang selalu terlihat cool, berjalan di samping Vivian dengan sikap tenang. Mereka menuju pusat perbelanjaan yang terkenal dengan koleksi pakaian bisnis berkualitas tinggi.

Di dalam pusat perbelanjaan, Vivian sibuk memilih pakaian. "Aku ingin sesuatu yang klasik, tapi tetap nyaman," katanya sambil melihat-lihat blazer dan blus yang tergantung rapi di rak.

Nathan menatapnya dengan pandangan dingin namun penuh perhatian. "Pilih saja apa yang kau suka. Pastikan itu sesuai dengan standar perusahaan."

Vivian mengangguk, senyumannya tak pernah pudar. Dia mengambil beberapa blazer, celana panjang, dan blus berwarna netral. "Bagaimana menurutmu yang ini?" tanya Vivian sambil menunjukkan blus putih dengan detail renda di bagian leher.

Nathan mengangguk singkat. "Cocok untukmu. Ambil saja."

Setelah beberapa waktu berkeliling dan memilih, Vivian akhirnya puas dengan pilihannya. "Aku rasa ini sudah cukup. Terima kasih sudah menemaniku, Nathan."

Nathan mengangguk. "Tidak masalah. Ayo kita ke kasir."

Setelah membayar, mereka langsung meninggalkan pusat perbelanjaan. Namun, di tengah perjalanan, tiba-tiba Nathan merasakan sesuatu yang aneh di tubuhnya. Rasa aneh yang familiar mulai menjalar, membuatnya terhenti sejenak. Wajahnya mengeras, menahan rasa sakit yang tiba-tiba datang.

"Nathan, kau baik-baik saja?" tanya Vivian, melihat perubahan ekspresi di wajah suaminya.

Nathan menggenggam tangan Vivian dengan erat, menariknya keluar dari pusat perbelanjaan. "Kita harus pergi sekarang," katanya dengan suara yang terdengar gemetar.

Mereka bergegas menuju mobil. Begitu masuk ke dalam mobil, Nathan langsung memeluk Vivian erat, mendorongnya ke kursi belakang. "Nathan, ada apa?" tanya Vivian panik.

Nathan tidak menjawab. Dengan cepat, dia membuka kancing atas pakaian Vivian, lalu menunduk dan menghisap A-S-I dari payudarranya dengan keras. Vivian terkejut, namun desahhan kecil lolos dari bibirnya. Tangannya meremas pakaian Nathan, merasakan kehangatan tubuhnya yang menekan erat.

Nathan terus menghisap, rasa sakit di tubuhnya perlahan mereda. Vivian menggigit bibirnya, berusaha menahan desahan yang lebih keras. "Nathan...," bisiknya dengan suara bergetar.

Nathan mengangkat wajahnya, menatap Vivian dengan mata dingin namun penuh intensitas. "Maafkan aku," ucapnya pendek, sebelum kembali melanjutkan.

Vivian yang mulai terpancing hasrat dan keinginan untuk melakukan lebih segera membuka vest dan kemeja lengan panjang yang Nathan kenakan, menyisakan singlet putih yang tetap melekat di tubuh suaminya. Tubuh Vivian seketika merasakan panas dingin melihat lengan berotot Nathan. Dia meremas lengan itu dan menggerakkan jari-jarinya dengan gerakan sensuall hingga dessahan keluar dari bibir Nathan.

Terpancing oleh rangssangan itu, Nathan menggunakan tangan kanannya untuk meremas payyudaraa Vivian yang lain. Vivian mendessah hebat, kepalanya mendongak ke atas. Dessahan itu semakin membakar semangat Nathan. Dia beralih mencium bibir Vivian dengan penuh gairah, bibir mereka saling mellumat dalam ciuman yang panas dan intens.

Akhirnya, fenomena mobil berggoyang pun terjadi. Mobil mewah mereka bergerak dengan ritme yang penuh gaiirah dering dengan dalamnya tusukan Nathan pada bagian terdalam Vivian.

Beruntung letak mobil Nathan cukup tersembunyi dari mobil lainnya dan berada di tempat yang gelap sehingga tidak ada yang menyadari apa yang mereka lakukan. Di dalam mobil itu, hanya ada mereka berdua yang terjebak dalam hasrat yang membara.

Malam itu, di dalam mobil yang terus bergoyyang, mereka mengekspresikan cinta dan keinginan yang mendalam satu sama lain. Meski Nathan dikenal sebagai pria yang dingin dan tanpa basa-basi, momen itu membuktikan bahwa di balik sikap dinginnya, ada api yang tak bisa dipadamkan.

Setelah usai, Nathan kembali mencium bibir Vivian sekali lagi. Ciuman itu sangat dalam namun singkat. "Maaf, sayang, aku benar-benar tidak bisa menahan diriku," ucap Nathan pelan, suaranya penuh penyesalan namun juga hasrat.

Vivian tersenyum lembut, mengusap pipi Nathan dengan penuh kasih sayang. "Aku mengerti, Nathan. Aku juga tidak bisa menahan diri," jawabnya dengan nada lembut.

Nathan menghela napas panjang, lalu mulai merapikan dirinya. Dia mengangkat kemejanya untuk memakainya kembali, namun tangan Vivian dengan cepat menahannya. "Jangan pakai kemejamu, Nathan," katanya cepat.

Nathan mengernyit bingung. "Kenapa?"

Vivian tersenyum nakal. "Aku lebih suka melihatmu dengan pakaian lengan terbuka. Menurutku, kau terlihat lebih seksi dan cool seperti itu," ungkapnya tanpa ragu.

Nathan hanya mendengus dan menggelengkan kepala, namun senyum tipis menghiasi wajahnya. "Kau benar-benar wanita yang aneh," gumamnya sambil mengambil vest-nya dan memakainya tanpa kemeja di bawahnya.

Vivian tertawa pelan, menikmati momen ringan di antara mereka. "Mungkin saja. Tapi bukankah kau bahagia memiliki wanita yang aneh seperti ku, bukankah begitu?" ujarnya sambil merapikan rambut Nathan yang sedikit berantakan.

Nathan mengangguk, matanya menatap dalam ke mata hazel Vivian. "Ya, kau wanitaku yang aneh. Dan aku tidak akan mengubah apa pun dari dirimu," katanya dengan nada yang lebih lembut dari biasanya.

Vivian merasakan getaran hangat di hatinya mendengar kata-kata Nathan. Vivian tersipu, dia segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

Setelah memastikan penampilannya sudah rapi, Nathan memeriksa jam tangannya. "Kita harus segera pergi," katanya sambil menyalakan kembali mesin mobilnya.

Mobil itu pun mulai berjalan keluar dari parkiran yang gelap, menuju keramaian kota Beijing yang tetap sibuk meski malam telah larut. Nathan tetap dengan sikapnya yang dingin, tapi ada kehangatan yang dirasakan Vivian dari setiap gerakannya, dari setiap kata yang diucapkannya.

Dalam perjalanan pulang, Nathan terus memegang tangan Vivian erat, seolah memastikan bahwa wanita itu selalu berada di sisinya. Vivian merasa tenang, meski dia tahu ada banyak hal yang Nathan sembunyikan darinya, tapi dia percaya bahwa apapun yang terjadi, mereka akan menghadapinya bersama. Dan untuk saat ini, itu sudah cukup.

***

Bersambung

1
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
sella surya amanda
lanjut
Vanettapink Fashion
Luar biasa
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
Musringah
lanjutt
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Anonymous
semangat nulis😁
Iyan
/Ok/
Meiriya Romadhon
bagus
Putu Sriasih
Luar biasa
NAJ L
/Rose//Rose//Rose/
NAJ L
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!