Hidup Ayana yang sudah retak ini dihancurkan secara sempurna oleh seorang mafia kejam yang tega menodainya untuk membalaskan dendam istrinya. Ayana yang tak pernah disukai oleh ibu dan kakaknya membuat ia semakin dibenci saat ia dinyatakan hamil.
Ayana memilih untuk pergi tanpa tujuan, hanya bermodalkan nekat. entah bagaimana kelanjutan hidup Ayana Gadis itu hanya bisa membujuk Tuhan yang selama ini ia benci, untuk membuat takdir dan semesta bekerjasama untuk membantu hidup Ayana.
bagaimana kisah seorang mafia kejam yg menodai gadis biasa ini? mari kita ikuti kisahnya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis penjual sarapan pagi.
^----^
Disisi lain seorang wanita bersama ibu nya sedang bersiap-siap membereskan dagangannya untuk mereka jual ke pasar pagi ini. Seakan sudah pandai gadis itu sangat gesit melakukan nya .
"Ayo bu," ucap nya sambil merapikan bajunya kembali.
"Ayo,"ucap ibunya .
Mereka pun keluar rumah dengan bawaan banyak lalu ibu nya pun mengunci pintu sebelum pergi. Gadis itu lalu menunggangi sepeda motor nya dengan kecepatan sedang.
"Pelan-pelan Naya,kita tidak sedang balapan motor apalagi balapan liar,"ibu yang di bonceng pun sedikit ngedumel kepada anak gadis nya itu karna membawa motor begitu ngebut.
Gadis yang diketahui bernama Naya itupun terkekeh kecil melihat wanita cantik yang tak lagi muda itu marah-marah kepada dirinya. "Ibu,Cukup duduk manis saja di belakang. Maka kita akan sampai dengan selamat,"ucap nya enteng.
"Enak bener jawabnya,ini hampir mau terbang,"ucap ibu lagi lalu diam.
"Hehe.''
Tak butuh waktu lama ibu dan anak itu tiba di sebuah pasar besar atau biasa di sebut induk pasar,dan hari menunjukkan pukul 6 pagi namun namanya pasar sudah mulai rame di kunjungi orang-orang untuk berbelanja.Disinilah Bu Yati dan Naya mengais rejeki, mencari sesuatu nasi dan kebutuhan hidup mereka lainnya .
Naya pun langsung membersihkan meja,sedangkan ibu mengeluarkan barang² yang mereka bawa tadi . Yah, Bu Yati dan Naya adalah seorang pedagang sarapan pagi di sana . Mulai dari nasi uduk dan lontong sayur mereka jual beserta goreng-gorengan lainnya.
Tak butuh waktu lama, Orang-orang sudah berdatangan untuk membeli sarapan di warung Bu Yati. Dengan lincah dua wanita itu pun melayani setiap pembeli.
"Nay,"panggil Bu Yati kepada anak gadis nya itu.
Naya pun langsung melihat ke arah ibu nya,"Iyabu,ada apa?"
"Kan sisa dikit ni dagangan,biar ibu aja yang yang urus,kamu pergi belanja gih buat besok dan sekalian beli sayur dan lauk buat siang ini kita makan,"perintah Bu Yati kepada Naya.
"Baik buk,"Naya pun langsung mengambil beberapa uang di kaleng tempat ibu nya meletakkan uang dagangan.
"Nay pergi dulu Bu,"
Gadis itu pun langsung melihat-lihat barang apa yang harus ia beli di pasar itu seperti biasanya.gadis itu pun langsung membeli labu siam untuk kuah lontong besok,tahu,tempe,cabe dan lain-lain nya.Namun, Nay berhenti do tempat tukang ikan. Sudah lama ia dan ibu nya tidak makan ikan laut dan Naya pun bergegas untuk membelinya.
"Paman,berapa harga 1 kg ikan yang ini?" Tanya Naya kepada pedagang ikan itu.
"Yang ini neng?"
Naya pun mengangguk dan tersenyum tipis.
"1 kg nya 85rb neng,"ucap pedagang itu.
"Apa aku bisa beli setengah nya aja paman?"tanya Naya.
"Boleh,bentar ya.biar paman timbang dan lalu paman bersihkan,"
"Baik,terimakasih paman,"
"Jangan setengah pak,bungkuskan 2 kg untuk nya,"tiba-tiba terdengar suara pria di samping Naya yang menyebutkan 2 kg untuk dirinya.
Pedagang itu melihat suara yang berbicara lalu mengangguk.
"Hah?"
"Kamu?"Naya kaget.
"Ada apa?"pria itu seakan berekspresi seperti Naya ikutan kaget.
"K-kamu,kamu ngapain disini Adam?" Ucap Naya yang masih melototkan matanya yang sipit tapi tidak ada seram-seram nya di mata Adam,karna wanita itu tidak bisa berekspresi menyeramkan.
"Loh? Emangnya kenapa?inilah pasar?boleh dong?"jawab Adam enteng lalu mengeluarkan uang dan mengambil ikan dua kilo tersebut dan menarik Naya pergi dari sana.
Adam betul juga,ini kan pasar.
Batin Naya, gadis itu masih diam mematung menatap laki-laki itu yang membawanya ke tempat tukang sayur lain nya.
"Ini ikan nya lalu kita mau beli apa lagi?"ucap Adam yang meletakkan ikan itu di keranjang belanjaan yang ada ditangan Naya lalu bertanya kepada gadis itu.
"Em,em aku.tidak ada lagi yang harus aku beli,"ucap Naya cepat.
"Begitu?" Adam malah bingung.
"Ya sudah pulanglah,"usir Naya kepada laki-laki didepan nya itu.
"Kau mengusir ku?apa kau tidak kangen dengan kekasih tampan mu ini?"tanya Adam dengan wajah murah di depan Naya.
Naya pun langsung menarik Adam ke arah belakang pasar yang sedikit sepi orang lewat disana.
"Awh..Nay,jangan kasar dong.kamu itu wanita,ga baik dengan laki-laki seperti itu." Ucap Adam pura-pura sakit tangannya yang di tarik Naya tadi.
"Iya maaf,"
"Adam,disini banyak orang. Ngapain kesini?" Ucap Naya sambil melirik kanan kiri.
"Aku rindu dengan kekasih ku,dan kata ibu mertua kau sedang berbelanja,makanya aku nyusul," ucap nya enteng.
"Kita belum menikah Adam, jadi jangan panggil ibu ku dengan sebutan ibu mertua,paham,"ucap Naya menjelaskan dengan Adam.
Gadis itu tak mau berangan-angan terlalu tinggi terhadap laki-laki tampan yang sangat ia cintai yang berada di hadapannya saat ini.
Adam pun diam sejenak lalu berjalan kearah dua kursi kosong itu,dan Naya pun menyusul nya.
"Apa kau tidak mencintaiku?apa kau sudah ada pria lain?sampai-sampai aku tidak boleh menyebut ibu mu sebagai calon mertua ku?"cercah Adam yang tak mau menatap Naya.
Naya pun jadi tak enak hati,karna membuat laki-laki itu menjadi marah kepadanya, Namun tak bisa di pungkiri Naya tau dirinya dan Adam bagaikan langit dan bumi.
"Bukan begitu,baiklah baiklah. Kamu boleh panggil ibu ku dengan sebutan apa saja, oh iya sudah sarapan belum?" Naya pun mencairkan suasana.
Adam langsung tersenyum dan menatap Naya dan menggelengkan kepalanya." Tadi aku mau sarapan tempat ibuk,tapi katanya habis."ucap Adam dengan wajah kecewa ala anak kecil.
"Jangan miring begitu, ini aku ada kue barusan beli tadi," Naya langsung mengeluarkan kue yang ia beli seharga 10 ribu tadi.
Sebenarnya itu bukanlah makanan yang sering dikonsumsi oleh Adam dan keluarganya, akan tetapi pria itu sangat mencintai Naya dan apapun yang diberikan oleh Naya maka akan ia makan.
"Kenapa masih pakai pakaian dinas?" Tanya Naya yang membersihkan bekas kotoran kue di baju Adam.
"Oh ini, aku piket malam dan ada penangkapan bandar narkoba tidak jauh dari pasar dan baru selesai subuh tadi,makanya pas lihat udah jam 6 lewat,mampu deh kesini," ucap Adam yang mana mulut nya begitu penuh makanan.
Pria itu seakan menjadi bocah kecil yang sedang menceritakan aksinya atau apa yang ia lakukan kepada ibunya sendiri. Adam tidak pernah menceritakan apa-apa kepada keluarganya apalagi kepada mamanya, namun dengan Naya dia Seakan mendapat kenyamanan dan membuat dirinya betah. Saya pun seakan bisa dan mengerti apa yang Adam jelaskan.
"Ya udah habis ini,pulang dan istirahat lah yah,"ucap Naya dan memberikan air putih kepada Adam.
"Baik calon istri," goda Adam sambil melihat mata sipit Naya, yang mana jika gadis itu tersenyum maka matanya pun seakan ikut tersenyum,membuat Adam gemes terhadap dirinya.
"Oh iya,beli apa aja tadi di pasar?" Adam pun bertanya balik.
"Banyak, ada sayuran,ada telur,tempe tahu,cabe,bawang dan ikan untuk di masak nanti,dan ikan ini masih seger banget. Karena kaya paman nya baru di tangkap pagi ini di laut,"ucap Naya.
Adam pun mengangguk lalu berkata, "Heran sama orang yang suka nangkap ikan atau mancing ikan di laut?"ucap Adam pelan namun masih bisa Naya mendengarkan nya.
"Lah,emang kenapa?"tanya balik.
"Heran aja, capek-capek nangkap ikan di laut kan dipasar banyak yang jual, ngapain susah susah ke laut,Iya kan?"ucap nya ambigu membuat Naya tepuk jidat.
"Nggk gitu konsep nya Adam Lucifer."
Next...
Jangan lupa like dan komen ya
terimakasih .
tetap semangaat yaaa
jdi malas baca lw bgni thor,
masa ayana dan anak2nya yg trs menderita dn knpa rey tdj tegas sama sekali