NovelToon NovelToon
Jatuh Cintanya Sang Juara Qori.

Jatuh Cintanya Sang Juara Qori.

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:72k
Nilai: 5
Nama Author: Arizkha

Alifa Rizky Aulia..gadis cantik yang sejak kecil selalu terdidik dengan hebat karena sejak usia 4 tahun Alifa sudah merasakan hidup di lingkungan pesantren. Alifa di tuntut belajar belajar dan terus belajar di kala teman seusianya merasakan di manja orang tua.tapi beda dengan Alifa.tak ada istilah manja di kamus hidup Alifa.
karena kehidupan pesantren yang menuntut Alifa hidup dalam kedisiplinan yang ketat akhirnya Alifa tumbuh menjadi gadis manis yang penuh prestasi dia menjadi qori terkenal berkat didikan sang kyai.
suatu ketika Alifa mengenal laki laki lewat media sosial. sejak itu Alifa melabuhkan hati pada sang doi yang baru di kenal nya.
bagaimana hidup sang qori setelah mengenal seorang laki-laki ? ujian dan cobaan apa yang harus di tempuh Alifa sehingga menjadi gadis manis penuh prestasi???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arizkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.

Zia dan Sofi pun keluar kamar dan duduk di emperan asrama. banyak santri yang berada di sana. Ada yang mengerjakan tugas sekolah, ada yang sekedar ingin duduk dan ngobrol dengan santri lainnya, ada pula yang hanya melihat aktivitas temannya sambil menikmati camilan yang baru dibeli nya.

Waktu satu jam menjelang jam tidur selalu di gunakan sebagian santri untuk bersantai bersama temannya. Ada pula yang menggunakan waktu satu jam untuk mengerjakan tugas sekolah pagi.

"Besok Alifa berangkat ke kota M Sofi.., tentu kita akan kesepian lagi." kata Zia membuka obrolan nya.

"Iya ya Zi.., kita bakal berpisah dengan Alifa beberapa hari."

"Kita doakan saja semoga Alifa menang lagi."

"Tunggu.. tunggu, bukanya itu si kunyuk ya..!" ucap Zia sambil menunjuk ke arah seseorang yang agak jauh dari nya.

"Ngapain tu orang malam-malam mungutin sampah. Apa jangan-jangan kena hukuman lagi ya." ucap Zia.

Sofi hanya mengangkat kedua bahunya sesaat. Ia malas berurusan dengan Maya. Manusia paling aneh dan unik sealam pondok. Ia tak mau tau dengan Maya. 'Dihukum ya berarti emang Maya manusia super menurut nya. Kalau manusia pada umumnya di hukum sekali dua kali pasti kapok.' batinnya

"Zia..Zia.., noh Maya kena hukuman lagi dari ustadzah niken.'' ucap ayu teman satu asrama tapi beda kamar dengan nya.

"Maya adu mulut dengan teman sekamarnya berujung menampar temannya. Dan langsung ketauan pengasuh. dan anak-anak lainnya pada gak terima akhirnya si Maya kena hukuman lagi." ucapnya lagi.

"Menampar...??" ucap Sofi melotot.

Sofi begitu kaget dengan fakta yang barusan di dengarnya. bahwa, Maya dihukum malam-malam begini karena menampar pipi temannya.

"Tunggu..., sebenarnya otak nya Maya dimana sich. Heran.., menampar orang sembarangan. keenakan kalau hanya hukuman memungut sampah." ucap Sofi yang hanya bisa menggelengkan kepala.

"Pantas saja malam begini masih di hukum. Kelakuannya sungguh luar biasa."

"Di hukum seratus kali pun gak bakal kapok itu anak." jawab Zia.

"Iya bener, Kok ada ya orang kek gitu di pondok sini. Amit-amit deh jangan sampai kita ketularan kek gitu." ucap teman Zia yang bergidik ngeri membayangkan Maya.

"Udah jangan ghibah.., gak baik. Biar kan saja mudahan Maya segera di beri hidayah dan tidak bikin rusuh lagi." Ucap Sofi

Setelah satu jam berlalu mereka pun membubarkan diri dan masuk ke dalam kamar masing-masing untuk istirahat. sebelum pengasuh asrama keliling dari kamar ke kamar untuk mengontrol.

***

Terdengar suara adzan subuh dari masjid pondok. Semua santri pun berjalan menuju masjid untuk menunaikan jamaah subuh.

Itulah rutinitas sehari-hari ketika subuh. Semua santri wajib untuk jamaah di masjid tanpa terkecuali. Dan kemudian di lanjutkan ngaji kitab sampai jam enam pagi. Setelah jam enam, semua bersiap-siap untuk pergi ke sekolah masing-masing sesuai tingkatan nya.

kehidupan disiplin yang sangat tinggi yang di terapkan di pondok pesantren tentu juga berpengaruh pada santrinya.

Begitu juga dengan Alifa, Pagi ini setelah jama'ah dan ngaji kitab ia bersiap-siap bukan untuk pergi sekolah, tetapi ia bersama ustadzah Nia dan ustadzah pendamping lain nya akan berkumpul dipendopo kabupaten untuk bersama-sama dengan kafilah lainnya berangkat menuju kota M untuk mengikuti ajang MTQ.

Saat dirinya bersiap di kamar, Zia dan lainnya yang sudah mau berangkat sekolah menghampiri nya.

"Fa..., semoga kamu menang ya fa..! semoga kamu baik-baik saja disana. Jangan telat makan ya fa..!" Ucap Zia yang mata nya sudah berkaca-kaca.

" Iya fa.., jangan sampai telat makan ya fa..! kita di sini mendoakan kamu." timpal Sofi.

"Terimakasih ya semuanya, aku Bakal berusaha semaksimal mungkin."

Alifa pun memeluk Zia, Sofi dan kedua teman sekamarnya itu. Mereka berpelukan erat melepas kepergian Alifa yang akan bertanding di event provinsi.

"Jangan menangis donk..!" ucap Alifa sambil mendorong tubuh Zia yang masih dalam pelukannya.

Zia pun melepas pelukan Alifa. Ia nampak menghapus airmata nya dengan ujung jilbab yang dipakai nya.

"Hii...jorok !" jerit Alifa sambil menyentil kening Zia.

Alifa begidik geli melihat kelakuan temannya itu.

"Kelakuan kamu sama seperti teman baru ku di kompetisi lalu Zia.., Putri namanya. Jorok nya sama kayak kamu." ucap Alifa masih begidik geli melihat Zia.

"Hehehe.., ya maaf atuh gak sengaja fa. Yaudah kamu baik-baik di sana ya fa..! jaga kondisi kamu.''

"Kita berangkat sekolah dulu, Semoga kamu menang Alifa Rizky Aulia." kata Zia dan teman-temannya.

"Makasih teman. Hati-hati ya ..!" jawab Alifa.

Zia pun tersenyum dan mengangguk. Kemudian mereka pun beranjak dan mengambil tasnya masing-masing.

Zia, Sofi dan dua teman sekamarnya pergi keluar kamar untuk berangkat ke sekolah. Sesekali mereka masih menoleh ke belakang di mana Alifa yang masih berdiri sambil melambaikan tangan ke arah mereka.

Mereka berempat terasa berat berpisah dengan Alifa. meskipun hanya berpisah beberapa hari, tapi kebersamaan mereka berlima dalam satu kamar selama ini sungguh menyenangkan. Tentu kamar akan terasa sepi jika Alifa tak ada.

***

Setelah kepergian mereka, Alifa pun mengambil koper kecil nya yang sudah di siapkan dua hari lalu.

Ia pun merapikan kerudung panjangnya supaya terlihat lebih rapi. Disaat dirinya sibuk merapikan diri. Dari arah pintu kamar yang terbuka terdengar seseorang mengucapkan salam.

"Assalamualaikum.., Alifa.. ditunggu ustadzah Nia dan lainnya di depan ya..! Ucap salah satu ustadzah yang sedang patroli memantau kamar santri satu persatu.

" Waalaikumussalam. Baik ustadzah..! terimakasih. Sebentar lagi saya akan ke depan.'' jawab Alifa sopan.

"Okeh kalau gitu saya lanjut keliling ya..!"

"Baik ustadzah."

Setelah selesai merapikan diri, Alifa pun membawa koper kecilnya keluar dari kamar.

Ia pun tampak masuk lagi untuk mengambil sepatu yang akan dipakai nya. Setelah menemukan sepatu yang akan dipakai, ia pun keluar dari kamar dan menutup pintu kamar yang di tempatinya.

Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Alifa melangkahkan kaki sambil mendorong koper kecilnya menuju depan dimana ustadzah Nia sudah menunggu.

Dari jauh terlihat ustadzah Nia dan ustadzah pendamping lain nya berdiri di samping mobil yang akan mengantarkan ke pendopo kabupaten.

Nampak di sana ummi khasanah turut melepas kepergiannya bersama rombongan.

"Ummi.., Alifa berangkat dulu. doakan saya semoga membawa hasil terbaik ummi..!"

Alifa pun pamit ke ummi khasanah dan salim dengan takzim ke istri pimpinan pondok tersebut.

"Hati-hati di sana nak..! semoga Allah memberikan kemudahan untukmu."

Ummi khasanah memeluk Alifa dan melepas keberangkatannya menuju pendopo kabupaten dan akan bertanding di MTQ tingkat provinsi itu.

Kemudian, Alifa pun pamit ke ustadzah yang berada di sana dan menyalami mereka satu persatu.

Mereka melepas keberangkatannya Alifa dengan iringan doa dan harapan semoga Alifa kembali memenangkan kompetisi ini

_________

jangan lupa like coment dan vote nya ya teman..!!

1
گسنيتي نيي
lnjud doung thor
Herry Murniasih
senangnya ketemu teman berasa saudara 🥰🥰
Nur Baeti
masih setia D alur cerita ini, semangat kk buat cerita nya
Herry Murniasih
bisa jadi Gus Al , mungkin saja sekarang ada di pesantren
Herry Murniasih
Apa memang sengaja Al tidak memberi khabar pada Alifa, ternyata kangen juga yah 😁😁
Herry Murniasih
awas Alifa nanti ada yang diam2 sama lo 😁😁
Herry Murniasih
ustadzah Arin sangat bijaksana, tadi saya kira Alifa akan di hukum 😁😁😁, benar itu kalau jodoh pasti ketemu, ayo semangat Alifa kejar cita2nya
Herry Murniasih
Duhh.. Alifa keceplosan deh kan semua pada tahu 😂😂
Herry Murniasih
bagus juga kalau Alifa tetap tinggal di pesantren walaupun melanjutkan kuliahnya, biar selalu dekat dengan Kyai dan Umi
Herry Murniasih
benar kata ustadzh Nia langitkan doa semoga ada jalan keluarnya.
Herry Murniasih
semoga saja Ustadzh Nia bisa membantu dan dapat di percaya
Herry Murniasih
tu kan ustadzh Nia saja kaget, aduhh semoga ga nyebar kemana mana deh
Herry Murniasih
benar kata Alifa cincin itu biarlah Umi yang simpan takut hilang atau jadi bahan ghibahan para santri, sabar ya Al kalau jodoh takkan kemana
Herry Murniasih
kayaknya Al kebelet nikah ini, benar kata Alifa harus minta izin dan restu dulu sama ayahnya
Herry Murniasih
khitbah saja dulu Al menikahnya nanti tunggu Alifa menyelesaikan studynya
Herry Murniasih
Alifa mungkin bingung menjawab khitbahnya Al , semoga ada jalan terbaik
Herry Murniasih
ga usah kaget gitu Alifa dengar dulu apa kata kyai
Herry Murniasih
kami juga bingung Alifa sekaligus penasaran
Herry Murniasih
walaupun mereka diam di asrama ponpes masih bisa ghibah sama teman2 nya 😁😁
Nur Baeti
kk knapa blm update juga🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!