Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.
Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.
Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Bahagia
Setelah pulang dari rumah sakit dan dokter menyatakan bahwa tidak ada luka serius ditubuh Elena. Hanya terkilir dikakinya dan lecet-lecet saja, aku merasa sangat lega dan bahagja. Aku bersyukur melihat orang yang aku cintai tak mengalami luka serius.
Bagiku melihat orang yang aku cintai dalam kondisi baik-baik saja dan bahagia, aku sudah senang walau bukan aku yang jadi kekasih hatinya.
Aku ikhlas dia bahagia dengan orang yang dia cintai. Karena bagiku. Ikhlas adalah suatu bentuk rasa cinta dengan tingkatan tertinggi. Dimana kita rela merasakan sakit hati demi melihat orang yang kita cintai bahagia.
Sepanjang jalan aku terus bertanya apa gerangan yang membuatnya sedih dan seperti tidak fokus saat berkendara. Untuk pertama kalinya aku mencoba memberinya perhatian dengan bersikap peduli dengan apa yang dia rasakan. Aku rela menjadi tempat curhatnya agar dia merasa lega, syukur-syukur aku bisa memberinya solusi atas masalah yang sedang dia hadapi.
Aku tak menyangka Elena sudi bercerita tentang masalah yang sedang dia hadapi, dimana pernikahannya dengan Andrea gagal karena penghianatan kekasihnya yang diam-diam telah menikahi gadis bernama Nina karena gadis itu hamil anak Andrea. Padahal semua undangan telah tersebar, semua persiapan berupa katering, Event Organizer hingga baju pengantin juga disudah dipesan.
Elena sangat bingung bagaimana cara menyampaikan semua itu pada kedua orang tuanya. Gadis itu tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.
Mendengar cerita Elena tentang bagaimana masalah yang sedang dihadapi, aku berusaha menguatkan agar dia tetap tegar menghadapi masalah hidupnya.
Kebetulan aku juga mempunyai masalah yang cukup pelik dimana aku sedang mengalami kebangkrutan karena penghiatan orang kepercayaanku yang bernama Roky. Tanpa rasa sungkan aku menceritakan semua pada Elena. Bukan semata-mata untuk menarik simpati agar dia merasa kasian. Aku juga tidak perduli setelah Dia tahu keadaanku yang sebenarnya, dia akan menjauhiku dan tidak sudi berteman denganku.
Setidaknya aku punya alasan untuk melupakannya karena dia bukanlah wanita impianku yang mencintaiku apa adanya. Ternyata setelah aku terbuka tentang bagaimana keadaanku yang sebenarnya, kesedihan Elena mulai berkurang.
"Ternyata bukan aku saja yang mempunyai masalah, masalah kakak jauh lebih berat. Seharusnya aku bersyukur karena aku masih memiliki orang tua yang lengkap, harta yang cukup. Aku ikut merasa bersimpati dengan masalah yang sedang kak Anggara hadapi, terima kasih kak atas semua kebaikan kakak, "ucap Elena.
Hatiku sangat bahagia mendengar ucapan Elena. Ternyata dia gadis yang baik, terbukti setelah tahu aku miskin dia tetap bersikap baik padaku.
Sepanjang jalan kami terus bercerita tentang pengalaman hidup kita masing-masing. Aku merasa sangat nyaman berada didekatnya. Sepanjang jalan pulang, setelah mengantar Elena dan bertemu kedua orangtuanya, aku terus memikirkan, membayangkan betapa sedihnya kedua orangtua itu saat mengetahui putrinya gagal menikah karena sebuah penghianatan.
Saat itu pula terpikir dalam benakku untuk melamar Elena dan menikahinya tepat dihari dimana Elena akan menikah dengan Andrea, agar orangtua Elena tidak jadi menanggung malu atas gagalnya pernikahan putrinya. Alasan utamanya tentu karena aku sudah lama jatuh cinta dengan gadis itu.
Sempat aku merasa minder karena sadar dengan kondisi keuanganku yang tengah porak poranda. Namun sepertinya Elena bukanlah wanita matrealistis yang memilih pasangan karena hartanya, semoga orang tuanya juga begitu.
Saat itu juga aku berbalik arah untuk kembali kerumah Elena. Hari ini juga aku akan melamarnya. Semoga saja mereka menerima lamaranku dan seandainya lamaranku ditolak, setidaknya aku sudah mencobanya.
Dugaanku ternyata benar, mereka menerima lamaranku dan tak mempermasalahkan kondisi keuanganku. Memang sih saat itu Elen menerimaku karena menjaga aib agar orangtua tidak malu atas pernikahannya yang gagal.
Dia juga sempat meminta maaf karena belum bisa mencintaiku. Namun dia akan selalu berusaha memberikan cintanya hanya untukku dan akan menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk anak-anak kami kelak. Aku juga berjanji di dalam hatiku akan berusaha memberikan yang terbaik untuknya dan akan membuatnya jatuh cinta padaku.
Waktu terus berlalu hingga pernikahanku pun sampai pada waktunya. Rasa bahagia yang tiada terkira saat pertama Elena mencium punggung tanganku. Seluruh tubuhku merasakan getaran indah lewat sentuhan bibirnya pada permukaan kulitku. Aku langsung membalasnya dengan menyatukan bibirku kekeningnya, hatiku benar-benar bahagia hingga pandanganku terasa kabur terhalang air mata.
Saat malam pertama, sungguh aku merasa sangat bingung. Aku yang berniat membuat istriku jatuh cinta tapi sama sekali tidak punya pengalaman dalam bercinta. Saat itulah. Aku merasa menjadi manusia paling bodoh, karena tidak tahu bagaimana memperlakukan wanita.
Akhirnya aku melakukan sebisaku, aku hanya mengikuti naluriku. Untungnya Elena wanita yang sangat sabar hingga dia membimbingku untuk melakukan apa yang dia inginkan. Bercinta dengan bimbingan istri yang sepertinya sudah lumayan berpengalaman ternyata rasanya nikmat sekali.
Mulai saat itu, secara diam-diam aku sering membaca buku bagaimana bersikap romantis kepada istriku. Dengan pembawaan sifatku yang kaku bahkan menurut sebagian orang bilang sikapku dingin dan arogan. Rasanya sulit sekali bersikap romantis. Terkadang aku mampu memperlakukan istriku dengan lembut dan romantis hingga istriku terlihat tersipu malu dan bahagia sekali. Namun sesaat kemudian sikapku kembali seperti semula, dingin dan tidak banyak bicara.
Aku juga mulai sering menonton tutorial berbagai gaya sexs yang sangat disukai oleh wanita. Beberapa adegan film dewasa juga sering aku lihat. Semua itu aku lakukan demi bisa membahagiakan istriku tercinta.
Waktu terus berjalan, aku mulai khawatir karena Elena belum menunjukan tanda-tanda kehamilan. Peristiwa saat SMA dulu kembali membuat hatiku merasa cemas. Bagaimana kalau latto-lattoku tak mampu memproduksi sperrma dengan kualitas baik sehingga sperrma yang setiap malam aku siramkan kerahim istriku tidak mampu membuahi sel telur. Bagaimana kalau kerja kerasku setiap malam tidak akan menghasilkan manusia baru penerus generasiku.
Kini semua kekhawatiran yang selalu menghantui telah sirna. Hari ini dokter menyatakan bahwa istriku sedang berbadan dua. Rasa haru, bahagia dan rasa bangga akan kemampuanku bercampur aduk menjadi satu.
Aku merasa kebahagiaan yang Tuhan anugerahkan kepadaku begitu sempurna, menikah dengan wanita yang aku cintai, istriku yang dulu tidak mencintaiku, kini hampir setiap malam menyatakan rasa cintanya yang begitu dalam kepadaku, anak yang aku rindukan sebentar lagi juga akan lahir kedunia.
Kalau soal harta, perusahaanku yang dulu diambil alih oleh pengusaha lain akibat ulah Roky memang belum kembali. Namun aku merasa berkecukupan dengan memiliki beberapa toko yang menjual hasil olahan pisang.
Apalagi istriku dan keluarganya tak pernah mempermasalahkan soal harta. Bagi mereka kebahagiaan tidak melulu soal harta dan kemewahan. Kebahagian terletak pada seberapa besar rasa syukur kita dengan apa yang sudah kita miliki.
Kalau harta dan kemewahan menjadi tolak ukur untuk menentukan kebahagiaan seseorang, maka sulit sekali meraih kebahagiaan yang kita impikan. Karena jumlah harta tak ada batasnya. Diatas langit ada langit, setelah kita kaya ternyata masih ada yang lebih kaya dari pada kita. Akhirnya kita terus berjuang untuk menjadi lebih kaya dan akhirnya lupa untuk bahagia.
POV Anggara End
******
dan andrea segera mampus
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪