*manusia cenderung sadar ketika ditinggal dibanding saat masih di depan mata*
dia adalah shinta. seorang wanita cantik dan baik hati yang sedang mencari peruntungan dikota sebrang.
namun karna kebaikan hatinya yang membuat ia harus menikahi laki-laki dingin yang tidak mencintainya.
sampai ia harus berjuang dan bertahan sendiri dalam rumah tangganya yg dingin bagaikan es dikutub utara.
lalu bagaimanakah kehidupan shinta setelah menikah?
untuk lebih lanjutnya mari kita simak bersama2 novel ini sambil terus menekan like dan komennya..
(maaf jika dalam penulisan, penyajian dan penyampaian yg kurang berkenan atau tidak sesuai, karna ini adalah karya pertama author. mohon dukungannya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VEAA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nongkrong
*ting
Terdengar suara notifikasi pesan masuk di ponsel Shinta
Shinta yang sedang membaca buku di kamar pun segera meraih ponselnya lalu membuka pesan yang baru saja masuk
"Shin malam ini keluar yuk udah kangen nih lama ngga ngumpul" isi pesan itu dari Suci
Shinta pun diam, berfikir sejenak. Saat ini ia memang rindu dengan sahabat-sahabatnya itu. Semenjak ia menikah, ia belum pernah lagi bertemu dengan sahabatnya karena ia yang sibuk mengurus suaminya di rumah dan lagi ia juga tak berani meminta izin untuk bermain dengan sahabatnya karena ia sadar akan statusnya saat ini yang sudah menjadi istri orang.
Namun semenjak mertuanya pergi ke Amerika seminggu yang lalu, membuat Shinta begitu kesepian dan bosan berada di rumah sendiri. Apalagi Evan suaminya yang menjadi jarang dirumah dan bahkan lebih sering tidur di luar dari pada dirumah, membuat Shinta semakin bosan karena kebiasaannya yang mengurus suaminya berangkat atau pulang bekerja menjadi tidak ia lakukan lagi dan membuatnya begitu jengah berada di rumah
"Pengen banget keluar, apa aku coba izin sama mas Evan ya?" batin Shinta
"Mas bolehkah aku pergi bersama Suci dan Reni malam ini" isi pesan Shinta yang sudah ia kirim ke nomor suaminya
Tidak lama 2 pesan masuk berturut-turut pesan masuk
"Iya" isi pesan tersebut dari Evan
"Aku malam ini tidak pulang lagi, masih ada pekerjaan yang harus ku kerjakan. tak usah menungguku" isi pesan selanjutnya
Shinta yang mendapatkan balasan itupun begitu senang dan segera mengirimkan balasan pesan Suci
"Ayo kita bertemu malam ini, aku sangat merindukan kalian. mari kita bertemu di tempat biasa"
Setelah ia kirimkan balasan ke Suci, Shinta lalu bergegas mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai bersiap-siap, Shinta berangkat dengan menggunakan taxi online yang ia pesan dan menuju kesebuah Mall besar yang di dalamnya terdapat sebuah bioskop. Mall itu adalah tempat favorit mereka bertiga untuk bersenang-senang
Sesampainya di sana, Shinta sudah melihat kedua sahabatnya yang sudah menunggunya di depan pintu masuk Mall tersebut
"Haiii....." ucap Shinta berlari kecil menuju arah Suci dan Reni berdiri sambil membuka kedua tangannya
"Aku kangen banget" ucap Reni memeluk Shinta
"Iya aku juga kangen banget Shin" sambung Suci yang juga memeluk Shinta
"Aku juga kangen banget sama kalian" ucap Shinta
"Yaudah kita mau ngapa sekarang? nonton dulu apa nongkrong dulu?" tanya Shinta
"Apa ngga kelamaan kalo pake acara nongkrong segala? nanti suami kamu nyariin" ucap Reni
"Enggak kok, mas Evan udah ngizinin dan lagian dia tidak pulang malam ini karena masih ada pekerjaan yang harus ia selesaikan?" ujar Shinta
"Terus mertuamu gimana? gak enak kali pulang malem-malem" Reni
"Tenang aja, mertuaku sedang pergi ke Amerika" Shinta
Mendengar itupun membuat Suci dan Reni menjadi bersemangat
"Jadi malam ini kau milik kami" ucap Suci sambil melingkarkan tangannya ke tangan kanan Shinta
Shinta pun tersenyum bahagia
"Baiklah ayo kita nongkrong dulu, filmnya akan mulai nanti jam 8. masih ada waktu buat kita nongkrong" ucap Suci sambil menggandeng kedua sahabatnya itu masuk dan menuju cafe langganan mereka yang ada di dalam mall itu. Setelah ia memesan minuman dan cemilan, merekapun berbincang-bincang
"Tau ngga sih Sin, yang nempatin bekas kamar kamu itu ibu-ibu galak dan super cerewet sekali. masak aku main tempat Reni kena marah sama ibu-ibu itu. mana pake nunjuk-nunjuk pake sapu segala lagi" curhat Suci kepada Shinta
"Ya iyalah ibunya marah, dia punya anak kecil dan mulutmu teriak-teriak kek toa masjid" ucap Reni
"Mana ada, suara kek raisya gini dibilang toa masjid" ucap Suci sambil mengerucutkan mulutnya
Shinta yang mendengar perdebatan sahabatnya pun hanya tertawa
"Eh ngomong-ngomong gimana malam pertamamu Shin?" tanya Suci wajah sumringahnya
"Sakit? nikmat? atau...?" tanya Suci lagi dengan penasarannya
"Apa sih ci, mesum aja yang ada dipikiranmu" ucap Reni
"Yakan dedek mau tau, biar jadi pengetahuan buat dede besok" ucap Suci
Sedangkan Shinta ia bingung. tidak mungkin ia menjelaskan kepada sahabatnya tentang hubungannya dengan suaminya yang sampai saat ini mereka belum melakukan hubungan suami istri dan bahkan suaminya sudah dulu memutuskan untuk tidak akan menyentuhnya. Ia tidak ingin sahabatnya khawatir dengan keadaan rumah tangganya
"Kalo mau tau makanya sana cepetan cari suami" ucap Shinta dan tidak menjawab pertanyaan sahabatnya itu
"Iya ya, aku juga pengen nolong ibu-ibu terus ibu-ibu itu menjodohkan anaknya denganku" ucap Suci
"Mimpi sana" ucap Reni
"Kenapa mimpi? Shinta aja bisa kaya gitu. beruntung banget dapet suami yang sangaat tampan dan juga kaya. jadi pengen cepet-cepet" ucap Suci
"Tuh sana, sama Rendi aja tuh. biar cepet" ucap Shinta
"Yah masa sama OB kantor sih Shin" Suci
"Loh jodoh itu ngga ada yang tau lo ci" jawab Shinta sambil tertawa dengan Reni setelah melihat muka masam Suci
Setelah cukup lama di cafe, mereka pun bergegas berdiri untuk membayar dan pergi ke bioskop.
"Hari ini biar aku aja ya yang bayar" ucap Shinta
"Nah gitu dong, aku suka" ucap Reni senang karena sudah pada hakikatnya jika anak kos itu suka dengan kata 'gratis' wkwk
"Dasar suka gratisan" ucap Suci
"Emang kamu ngga suka?" tanya Reni
"Suka lah, gila aja ngga suka" ucap Suci di sambut tawa mereka
Hari ini Shinta berencana mentraktir mereka dengan menggunakan uangnya sendiri. karena selama menikah, Shinta sangat jarang mengeluarkan uang pribadinya untuk membeli sesuatu. karena semua yang dibutuhkan sudah tersedia di rumah itu. Dan Shinta juga tidak pernah menggunakan uang yang di beri suaminya untuk berbelanja kebutuhan-kebutuhan pribadinya.
Setelah selesai membayar tagihan, mereka segera pergi ke bioskop untuk menonton film zombie yang baru keluar beberapa hari yang lalu.
"Gila sih gila, keren bangeet ini. lebih keren dari yang season 1" ucap Reni saat mereka berjalan keluar bioskop
"Iya, sampe nangis tadi liat pas si cowok itu jadi zombie" ucap Reni
"Oh iya Shin, kau pulang naik apa?" tanya Reni yang sekarang mereka bertiga sudah berada di luar mall
"Naik taxi online" jawab Shinta
"Kau tidak minta di jemput sopir aja?" tanya Suci
"Ngga ah, aku ngga mau ngerepotin" Shinta
"Eh itu ojek ku udah dateng" ucap Reni yang pesanan ojeknya sudah datang
"Yaudah sana duluan, Hati-hati ya" ucap Shinta
"Iya aku duluan ya, byee" ucap Reni sambil berjalan menunju motor yang sudah menunggunya di depannya
"Mba Reni ya" ucap ojek itu
"Iya pak" jawab Reni
"Sesuai titik ya mba" ucap tukang ojek sambil menyerahkan helm ke Reni
Reni pun menghilang setelah ojol itu keluar dari mall
"Eh itu kakakku sudah datang" ucap Suci
"Ya sudah sana pergi. kakakmu udah nungguin" ucap Shinta tersenyum
"Kamu ngga papa sendirian?" tanya Suci
"Ngga papalah, sebentar lagi juga datang kok taxinya" ucap Shinta
"Yaudah aku duluan ya, hati-hati" ucap Suci
"Iya Hati-Hati" ucap Shinta sambil melambaikan tangannya kepada Suci
Setelah kepulangan Reni dan Suci, tinggallah Shinta yang masih menunggu taxi onlinenya datang. Shinta berjalan keluar dan sedikit menjauh dari area Mall dan menuju ke pinggir jalan untuk memudahkan taxi online itu agar tak perlu berputar-putar.
"Kok itu kaya mobilnya mas Evan ya" ucap Shinta lirih setelah melihat sebuah mobil yang seperti milik suaminya masuk ke dalam hotel.
Mall yang ia datangi tadi bersebelahan dengan sebuah hotel bintang 5. Jadi Shinta saat ini berada di pinggir jalan, di depan area antara hotel dan mall, sehingga bisa terlihat jelas mobil yang keluar masuk hotel tersebut, sampai ia melihat salah satu mobil yang sepertinya ia kenali sedang masuk ke dalam hotel itu
******Jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate ⭐5 and vote ya.
Terimakasih untuk yang telah memberikan dukungan kepada author. Dan terimakasih atas kritik dan saran yang telah di berikan. Alhamdulillah sudah author perbaiki dan akan terus belajar untuk menjadi baik**.