Kanaya Putri Hermansyah seorang wanita cantik berasal dari keluarga kaya raya.
Apapun yang dia minta bisa terwujud dalam sekejap mata.
Namun semua kebahagiaan itu berubah drastis saat dia resmi menyandang status sebagai istri dari seorang pria bernama Bayu Ramanda.
Naya rela di jadikan babu di rumah keluarga suami nya demi berbakti kepada sang suami.
Penghinaan demi penghinaan masih saja dia terima di tengah pengorbanan nya yang tiada tara.
Salahkah Naya berubah dan melawan penindasan itu demi menyelamatkan hidup nya?
Sampai kapan Naya mampu bertahan dalam kehidupan yang tidak harmonis itu?
Dan mampu kah Naya menghadapi Ibu mertua nya yang tidak punya hati nurani?
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Sudah sejak tadi Ibu Romlah pusing melihat tingkah anak sulungnya,entah sudah berapa kali dia berusaha menghubungi putra nya untuk menagih janji yang telah dia sepakati, tetapi nyata nya sudah menjelang sore begini saja Bayu belum juga menghubungi nya.
" Aduh! Kemana lagi si Bayu ini.jangan-jangan dia sengaja lagi nggak mau mengangkat telepon aku."
" Apa semua ini gara-gara si Naya ya?" batin Ibu Romlah,tidak ingin menjadi malu dan menjadi bahan gunjingan teman-teman arisan nya,Ibu Romlah mencoba menghubungi nomer Naya untuk meminta langsung duit kepada menantunya.
" Kemana lagi nih perempuan,sok sibuk banget sih." sunggut Bu Romlah tidak terima saat panggilan nya tidak pernah bisa tersambung ke nomer ponsel Naya.
" Sial! pengangguran tapi mengangkat telepon aja malas."
Tut..
Tut..
Tut...
" Kemana lagi itu perempuan mandul." Ibu Romlah mulai resah mikirin harga diri nya harus jatuh di depan teman-teman nya gara-gara nggak bisa bayar uang arisan.
" Apa Aku sambangi ke rumah nya aja ya?"gumam nya sambil memutar ponsel yang ada di genggaman tangan nya.
Ibu Romlah berpikir sejenak,apa dia harus datang ke rumah Kanaya atau tetap menunggu sebentar lagi.
" Kalau Bayu sudah transfer uang nya, Aku harus segera belanja baju sama sendal baru! Aku nggak boleh kalah sama Bu Doni dan juga Bu Joko." gumam nya yang selalu tidak ingin terlihat susah di depan teman ghibah nya.
Sudah menjadi kebiasaan Ibu Romlah ketika sudah datang waktu nya untuk kumpul Arisan, wanita ini selalu memaksakan diri nya untuk membeli barang serba baru.dia tidak pernah perduli dan tidak mau tahu tentang keuangan mereka yang sedang tersendat.untung saja dia memiliki menantu yang berduit sehingga bisa mendukung gaya elit nya itu.
" Ini sudah sore, sebaiknya Aku ke rumah Kanaya saja." Bu Romlah yang sudah tidak sabar lagi menunggu kiriman uang dari anak dan menantu nya memutuskan untuk datang langsung ke rumah mereka.
Masih ada waktu 2 jam lagi sebelum arisan di mulai,Bu Romlah bergegas keluar dari rumah sambil memakai payung mencari tukang ojek yang biasa mangkal di depan gang sana.
" Duh! Mana sih tukang ojek nya,mana panas begini lagi?" gumam Bu Romlah sambil menyipitkan mata nya yang silau terkena terik nya sinar matahari.
" Jangan angan sampai tuh perempuan nggak ada di rumah lagi,Aku sudah tidak punya ongkos lagi untuk pulang nanti." Ibu Romlah terus berbicara sendiri dengan langkah kaki yang terus berjalan lurus,di dalam dompet wanita ini hanya tersisa 20 ribu saja sebagai ongkos nya, selebihnya dia sangat berharap banyak kepada menantunya yang selalu dia hina.sebenarnya Ibu Romlah masih memegang uang 200 ribu tetapi sudah habis dia pakai untuk ongkos bolak-balik menuju ATM untuk mengecek saldo yang tidak kunjung bertambah juga.
Tidak ada orang yang bisa dia minta tolong di tengah panas nya sinar matahari,semua tetangga nya memilih mengurung diri di dalam rumah ketimbang gosong terkena paparan sinar matahari.
Rani yang saat itu hendak pergi ke warung tanpa di temani oleh siapapun memutuskan untuk menggunakan mobil nya karena gak kuat melawan panas cuaca hari ini.biasa nya dia akan memilih berjalan kaki karena jarak rumah nya dengan warung sembako itu tidak terlalu jauh juga.
Tanpa sengaja mata Rani memperhatikan seorang wanita yang berada di depan sana berjalan dengan bermandikan peluh.
Rani langsung menghentikan mobil nya dan membuka sedikit kaca mobil nya,lalu kaca mata hitam yang bertengger di hidung nya sengaja dia angkat ke atas kepala nya.
" Sore Ibu mertua!" sapa nya dengan penuh basa-basi. Rani merupakan janda kaya raya tanpa ada anak, mendiang suami nya meninggalkan banyak sekali harta warisan dan juga usaha untuk dia kelola.dulu Rani pernah datang ke rumah Bayu meminta Bayu secara khusus kepada Ibu Romlah,karena ibu Romlah terlanjur jatuh hati dengan kekayaan keluarga Kanaya,Ibu Romlah dengan kasar nya menolak tawaran menarik itu.Rani yang memang cinta mati dengan Bayu sejak lama tidak pernah merasa sakit hati atau pun benci kepada keluarga ini,dia justru menunggu waktu yang tepat agar dia bisa masuk dan menjadi menantu Ibu Romlah.ketampanan yang di miliki Bayu membuat janda kaya raya ini tergila -gila dengan sosok Bayu.
" Kamu ! Rani!" seru Ibu Romlah terkejut saat melihat Rani sedang mengendarai mobil mewah nya.
" Kaya banget ini janda,rumah mewah,kosan banyak,di tambah lagi mobil yang dia pakai ini seperti nya sangat mahal." gumam Ibu Romlah tersenyum simpul kala menatap kepada Rani.
" Eh..Nak Rani! Mau kemana?" tanya Bu Romlah sangat lembut sekali, berbeda sekali dengan sikap dia waktu penolakan satu tahun silam.
" Harus nya wanita ini yang Aku pilih menjadi menantu ku,bukan nya wanita mandul yang sok kaya itu." batin nya dengan saliva yang hampir menetes kala melihat Rani turun dari mobil nya dengan perhiasan mahal yang melekat di tubuh nya.
" Mau ke warung nya Bu Ahmad Bu, karena lagi panas begini maka nya Rani putus kan untuk pakai mobil saja." jawab Rani tersenyum manis berusaha menarik simpati Ibu Romlah agar tertarik menerima tawaran nya kemarin.
" Sebaiknya Aku manfaatkan saja janda kaya ini, seperti nya dia punya uang yang banyak."
" Untuk apalagi Aku mengharapkan belas kasihan wanita mandul itu,toh yang dia kasih hanya cukup untuk biaya satu hari saja." gumam Ibu Romlah merasa bahagia telah menemukan sumber uang nya.
" Ohhh begitu,iya sih, mana panas banget lagi." Bu Romlah langsung berpura-pura mengelap keringat yang sebenarnya memang ada di dahinya.
" Ibu mau kemana? Kenapa jalan kaki?" tanya Rani.
" Ibu ada keperluan sebentar,karena nggak punya ongkos Ibu terpaksa jalan kaki." jawab nya berusaha menjatuhkan harga diri nya agar bisa mendapatkan simpati janda kaya ini.
" Loh! Memang nya Mas Bayu kemana Bu? Apa dia sudah tidak lagi menafkahi Ibu dan juga Clara?"
" Uang Bayu itu di pegang sama istri nya, semakin kesini istri nya semakin pelit dan tidak mau lagi membagi uang nya kepada Ibu dan juga Clara.Ibu bingung sekali di buat nya." ucap Ibu Romlah dengan wajah sedih nya.
" Yes! Akhir nya Aku punya cara agar bisa mendapatkan Anak nya yang ganteng itu." batin Rani kegirangan mendapatkan celah untuk bisa masuk ke dalam keluarga Ibu Romlah.
" Astaga! Terus Mas Bayu nya tahu nggak tentang kelakuan istri nya itu?"
" Nggak Nak,ibu sengaja menyimpan nya karena selalu saja di ancam oleh dia.sekarang dia sudah tidak lagi tinggal di rumah Ibu dan berhasil menghasut Bayu agar mau ikut keluar bersama dia."
" Ya Allah Bu! Kenapa Ibu ngga kasih tahu Mas Bayu nya,Rani yakin Mas Bayu pasti marah dan bakal menceraikan istrinya."
Hiks..Hiks..Hiks..
" Ibu nggak berani nak, Ibu merasa bersalah sudah menolak Kamu dulu, Ibu sebenarnya malu sekali mengatakan hal ini.tapi Ibu sudah nggak sanggup lagi menyimpan nya sendiri." ujar Ibu Romlah begitu meyakinkan.bahkan air mata asli sengaja dia keluar kan agar wanita yang berada di depan nya semakin percaya dengan ucapan nya.
" Rani sudah melupakan nya Bu,Rani maklum kok. Ibu jangan merasa bersalah seperti itu.nanti Rani akan bantu Ibu ngomong sama Mas Bayu, Ibu butuh uang berapa?" tanya Rani membuka dompet nya yang penuh dengan lembaran uang ratusan.
" Akhir nya,Aku berhasil juga!" Ibu Romlah berteriak di dalam hati nya saat melihat isi dompet Rani yang sangat menyilaukan matanya.
" Tidak perlu Nak,Ibu malu untuk menerima nya." ucap nya sok jual mahal,padahal tangan nya sudah sangat gatal ingin memegang gumpalan uang itu.
" Tidak apa-apa Bu! Rani ikhlas kok,Rani sudah menganggap Ibu seperti Ibu Rani sendiri."
" Di terima ya Bu! Ayo Rani antar Ibu pulang, kasihan kalau harus jalan lagi dalam cuaca ekstrim ini." ujar nya memaksa Ibu Romlah agar mau menerima pemberian nya.
" Apa tidak apa-apa? Ibu merasa tidak pantas untuk menerima semua ini."
" Tidak apa-apa Bu,terima saja."
" Terimakasih ya Nak, harus nya Ibu tidak menolak Kamu kemarin itu, sekarang Ibu baru menyesal telah memperlakukan kamu dengan tidak baik, padahal Kamu sebenarnya sangat peduli sekali dengan ibu."
" Sama-sama Bu.mari Rani antar kan Ibu pulang." Rani langsung membuka pintu mobil nya.lalu berlari menuju kemudi nya.
Kedua wanita ini mengobrol membahas pernikahan Bayu yang sudah tidak baik-baik lagi.Ibu Romlah sengaja mengarang cerita agar Rani termakan oleh cerita yang dia buat.
Jangan lupa Like Vote dan Komen ya guys 🥰😍🥰🥰