Suami Pelit Istri Pamit

Sepulang dari mengantarkan Mawar ke rumahnya, Rio pun melajukan mobilnya ke Rumah Ibu Ningsih. Dia masih kefikiran tentang uang hantaran dan juga Mahar untuk pernikahannya, Rio bermaksud ingin meminta pendapatan dari Ibu dan Kakak nya.

"Bu ibu, bu..". Teriak Rio memanggil manggil ibu nya

"Kenapa sih kamu yo teriak teriak segala, Ibu ini belum Tuli yo. Ada yang ketinggalan emang nya kok balik lagi". Ujar Bu Ningsih Sewot

"Bukan begitu bu, ada hal penting yang ingin aku sampaikan. Oh ya mana Mbak Manda bu?". Tanya Rio celingak celinguk sedang mencari keberadaan Kakak Perempuannya.

"Itu ada di kamarnya, paling lagi rebahan sambil main ponsel gk kenal waktu". Ucap Bu Ningsih kesal mengingat sikap Anak Perempuannya itu yang sama sekali tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah

"Bu tolong panggilin Mbak Manda juga, Rio pengen ngomong suatu hal penting ke kalian".

"Hal penting apa sih yo, kok kamu heboh bgt sih". Tanya Bu Ningsih penasaran

"Udah deh Bu, Ibu panggilin dulu Mbak Manda. Trus aku ceritakan semuanya". Jawab Rio

Tanpa pikir panjang, akhirnya Bu Ningsih memanggil Manda di kamarnya.

Tookk..

Toookk..

Tookk..

"Manda, buka pintunya. Itu adikmu mau ngomongin sesuatu yang penting katanya". Ujar Bu Ningsih sembari terus menggedor gedor pintu

Cekkleekk...

Pintu pun terbuka, menampilkan sosok yang tengah di cari Rio.

"Isshh.. Ada apa sih Bu, ganggu aja. Gk lihat apa, aku tuh lagi nyantai lohh" Gerutu Manda kesal karena telah mengganggu waktu bersantainya

"ituloh Rio mau bicara hal penting katanya sama kita, makanya Ibu di suruh manggilin kamu juga". Jawab Bu Ningsih

"Ada apa sih Rio itu, sok penting segala jadi orang ih". Kesal Manda

Akhirnya mau tak mau Manda melangkahkan kakinya menuju dimana Rio berada.

"Ada apa sih yo, kamu ganggu waktu Mbak nyantai tau gk". Ucap Manda dengan kesal

"Maaf, Maaf Mbak. Tapi aku ada satu hal penting, yang mau aku sampaikan, dan aku ingin minta pendapat kalian bagaimana". Ucap Rio

Rio pun menceritakan tentang Mawar yang menghubungi dan meminta Rio setelah pulang kerja langsung ke Rumah Mawar untuk berbicara kepada Kedua Orang Tuanya, Rio pun menceritakan tentang pertemuan nya dengan Keluarga Mawar. Dan juga tentang Uang Hantaran dan Juga Mahar yang harus ia berikan untuk menikahi Mawar.

"APAA!!" Ucap Bu Ningsih dan Manda secara bersamaan

Mereka berdua nampak syok, setelah Rio menceritakan keinginan Kedua Orang Tua Mawar.

"Tunggu dulu, Kamu gk salah ngomong kan Yo". Ujar Bu Ningsih memastikan ucapan yang di lontarkan oleh anaknya.

"Enggak Bu, Rio gk salah ngomong. Memang Kedua Orang Tua Mawar Merestui hubungan kami untuk menikahi Mawar secepat nya. Tapi Pak Ahmad memberikan syarat bahwa aku harus memberi Uang Hantaran 100 juta dan Mahar berupa 24 gram emas murni, Dari mana Rio dapat uang sebanyak itu Bu?". Ucap Rio dengan nada lesu

"Kamu yakin kedua Orang Tua Mawar meminta Uang Hantaran Dan Mahar Emas Murni sebanyak itu?". Tanya Manda bertanya kepada adik nya.

"Iya bener Mbak, Orang Tua Mawar menginginkan itu semua. Telingaku juga masih normal Mbak, untuk mendengar perkataan dari Pak Ahmad". Ucap Rio Frustasi

"Nominal itu terlalu besar loh, Gila apa mereka. Bagaimana keluarga kita bisa mencari uang sebanyak itu. Apa mereka kira mencari uang adalah hal yang mudah ha? Duh Mbak gk habis pikir sama keluarganya Mawar". Ucap Mila mendengus kesal dengan nada ketusnya

"Iya benar apa kata mbak mu itu yo, apa mereka kira mencari uang 100 juta dan emas murni 24 gram adalah hal yang mudah? Ibu gk habis pikir, kenapa orang Tua Mawar meminta Uang hantaran dan Mahar sebegitu mahalnya". Ucap Bu Ningsih mengomel

"Terus gimana Bu, Rio kan udah gk punya uang sebanyak itu, uang Rio udah di pakai buat ganti mobil baru dan juga ngasih jatah bulanan pada Ibu dan Mbak Manda. Terus apa yang harus aku lakukan?". Ujar Rio bertanya dengan nada bingung

"Ya kamu jangan tanya sama Ibu lah Yo, Ibu mana punya uang sebanyak itu. Kalau Ibu punya uang sebanyak itu, Ibu juga ogah ngasih buat Mahar

Pernikahan Mawar. Mending Ibu pakai sendiri uang nya buat beli emas". Ucap Bu Ningsih sinis

Mereka Bertiga pun Bingung memikirkan ucapan dari Pak Ahmad, awalnya mereka senang mendengar kabar bahwa Rio telah di restui untuk menikah dengan Mawar. Tapi kabar baik itu datang di sertai dengan kabar buruk yang sangat mengejutkan.

Uang Hantaran 100 juta dan Mahar berupa 24 gram Emas Murni. Dari mana mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu?

Mereka bertiga saat ini sedang terduduk lemas memikirkan cara mendapatkan uang, Mereka bertiga merasa ada beban yang sangat berat jatuh menimpa pundak mereka.

"Gimana ini Bu, Ayolah carikan uang untukku. Agar Rio bisa menikahi Mawar. Tolong bantu pikirkan caranya Bu". Ucap Rio memelas menatap Bu Ningsih.

"Apa udah Gila kamu yo, dari mana kita mencari uang sebanyak itu ha? Nggak usah ngaco kamu Yo, dari mana mendapatkan uang secepatnya. Mending kamu bilang sama Mawar buat undurin Pernikahan kalian, Nunggu uang sudah ada baru kalian menikah". Ucap Bu Ningsih memberi solusi dengan kesal

"Tapi Bu, Ibu gk sadar apa? Mawar kan lagi mengandung anak Rio Bu, dan lama kelamaan kandungan nya akan terlihat. Maka nya kedua Orang Tua Mawar menginginkan kami menikah secepat nya". Jawab Rio

"Iya Bu, Rio benar. Mawar sedang mengandung, jika kelamaan menikah bisa jadi nanti kandungan nya akan terlihat. Bisa di cemooh warga kita Bu, apalagi Mawar anak kepala desa. Dan apa ibu juga gk mengira, kalau Rio nikah sama Mawar dengan mengeluarkan uang 100 juta, kita bisa mendapatkan nya nanti berkali kali lipat Bu". Ujar Mila tiba tiba

"Nah itu juga yang aku tengah pikirkan Bu, kita bisa mendapatkan berkali kali lipat lebih banyak dari uang itu. Ibu kan juga tahu sendiri kalau Pak Ahmad seorang kepala desa yang memiliki banyak aset berupa usaha, beberapa sawah dan juga kebun, apalagi kalau aku menikah dengan Mawar Rio akan menjadi menantu kepala desa yang di segani oleh para warga. Dan pastinya nanti, Rio pasti akan menjalankan usaha keluarga mereka. Karena Mawar kan anak semata wayangnya Bu".

Bu Ningsih langsung terdiam, terlihat sorot matanya berbinar mendengar hal yang di ucapkan oleh Rio. Dia membenarkan perkataan Rio bahwa mereka pasti akan mendapatkan berkali kali lipat jauh lebih banyak dari uang yang di keluarkan. Tapi yang menjadi pertanyaan nya, Dari mana mereka akan mendapatkan uang sebanyak itu dengan waktu cepat.