Perhatikan batas usia ketika membaca...
Banyak ****** ****** ( *** )
Tumbuh besar di lingkungan yang tak menyenangkan membuat Ayara menjadi gadis keras kepala dan arogan, perceraian kedua orang tuanya membuat dirinya harus tinggal di negara asing seorang diri dan terpaksa menyamar untuk menjadi bodyguard sampai akhirnya benih cinta tumbuh dalam dirinya pada pria yang menjadi atasannya.
"Kau akan menjadi milikku malam ini Yara ," bisik Henry pelan pada Ayara saat baru melangkahkan kakinya menuju kamar pengantin mereka.
"AKu takut Henry..." jawab Ayara dengan wajah memerah.
"Tenanglah, aku akan membuatmu menjadi wanita seutuhnya...
Henry menghentikan pergerakan tangannya saat akan membuka gaun pengantin sang istri karena tangannya menyentuh suatu cairan yang sedikit pekat dan kental.
"Yara kau..."
Wajah Ayara semakin memerah saat melihat warna tangan Henry berubah.
"S-sepertinya aku datang bulan Henry!!!" ucap Ayara dengan keras.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na fadila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tugas pertama
Budayakan vote dan Ratting sebelum baca , terima kasih .
Ryan menatap semua bodyguard dan para pelayan yang ada di hadapannya satu-persatu , ia merasa harus segera menemukan orang yang memasang kamera CCTV di kamar semua pelayan wanita . Karena jika ia tak berhasil menemukannya maka harga dirinya akan jatuh didepan Ayara.
"Jadi di antara kalian belum ada yang mau mengaku , baiklah kalau begitu aku akan menggunakan cara lain "Ucap Ryan sambil melirik ke arah Joshua .
Joshua yang mengerti isyarat Ryan langsung mengeluarkan laptopnya dan memeriksa semua rekaman CCTV di semua tempat , termasuk di lorong depan rumah khusus para pelayan wanita yang terhubung dengan rumah utama di mana Ryan dan Joshua tinggal . Tak lama kemudian Joshua tersenyum ketika melihat rekaman yang sangat mencurigakan Ia lalu memberikan rekaman itu kepada Ryan .
"Bobby... tangkap dan keluarkan Tomi dan Larry dari rumahku sekarang juga." Teriak Ryan dengan penuh emosi.
Bruk
Tomi dan Larry langsung berlutut di hadapan Ryan dengan wajah ketakutan , mereka berdua akhirnya mengaku bersalah karena telah memasang kamera CCTV dikamar para pelayan wanita . Ryan yang sudah terlanjur emosi pun tak memaafkan mereka berdua , akhirnya Joshua meminta bodyguard lainnya untuk menyeret Tomy dan Larry keluar dari kediaman Ryan Bray .
Setelah Tomi dan Lary keluar bersama Joshua sang tangan kanan , Ryan pun akhirnya membubarkan para pekerja yang sedang berkumpul di ruang kerjanya dan menahan Ayara untuk tetap disampingnya .
"Kau sudah puas kan.?" Tanya Ryan dingin pada Ayara yang masih berdiri disebelahnya
"Mana mungkin bisa puas , seharusnya dua pria itu di penjara saja karena tindakan yang termasuk pelecehan seksual terhadap wanita." Jawab Ayara dengan ketus .
"Mereka berdua akan ku kirim kembali pulang ke Inggris ." Sahut Ryan merespon perkataan Ayara.
"Oh..." Ucap Ayara pelan .
Krettt
Ryan langsung bangun dari kursinya hingga sehingga membuat kursinya bergeser dan jatuh karena mendengar perkataan terakhir Ayara .
"Apa maksudmu dengan berkata oh seperti itu Ayara." Hardik Ryan dengan penuh amarah.
"Memangnya aku harus bagaimana ?apakah aku harus menari hula-hula dihadapanmu untuk mengucapkan selamat karena berhasil menemukan pelakunya.?" Jawab Ayara tanpa rasa takut.
"Kau benar-benar sangat pandai sekali memancing amarah seseorang Ayara , kalau kau bukan seorang wanita aku pasti sudah.....
"Sudah apa ? memukul atau membunuhku
." Ucap Ayara memotong perkataan Ryan.
"Aku bukan orang yang sekejam itu lagipula aku ....heiii kau mau kemana ?" Teriak Ryan kaget ketika melihat Ayara pergi sehingga membuatnya tak dapat menyelesaikan perkataannya .
Ayara terus melangkahkan kakinya menuju ke ke rumah khusus untuk para pelayan , ia tak mengindahkan suara teriakan Ryan yang memintanya untuk berhenti . Ayara langsung mengambil tasnya yang ada di atas ranjang , ia lalu bersiap untuk pergi namun lagi-lagi langkah kakinya terhenti saat melihat Ryan sudah berdiri di depan pintu kamarnya .
"Kau mau kemana .?" Tanya Ryan dingin sambil menatap tas yang dibawa Ayara .
"Pulang." Jawab Ayara singkat .
"Apa maksudmu dengan kata pulang , bukankah kau sudah menandatangani kontrak untuk bekerja di rumahku." Sahut Ryan mengingatkan Ayara tentang surat perjanjian kerja yang sudah ia tanda tangani di hadapan Joshua tadi pagi.
"Cancel saja , lagi pula aku tak mau bekerja di rumah orang yang yang terdapat banyak pria mesum seperti di sini ." Ucap Ayara tanpa rasa bersalah.
"Bagaimana bisa di cancel sedangkan surat itu sudah resmi secara hukum , karena aku langsung mendaftarkannya atas nama advokat yang sudah aku tunjuk jadi itu adalah surat kerja resmi yang tidak bisa di cancel semudah itu nona ." Jawab Ryan dengan senyum penuh kemenangan .
"Surat perjanjian kerja pelayan sampai diresmikan oleh advokat ?? Kau benar-benar sungguh berlebihan Ryan ." Jerit Ayara penuh emosi.
"Aku tak mau mengambil resiko dengan menerima sembarang orang bekerja dirumahku " Sahut Ryan sambil melipat tangannya di dada.
"Kalau begitu sebutkan saja dendanya aku akan membayarnya ." Tanya Ayara ketus .
"Dua milliar rupiah ". Jawab Ryan singkat .
Glek
Ayara menelan salivanya mendengar jawaban Ryan yang sangat tidak masuk akal .
"Mana ada surat perjanjian kerja seorang pelayan dendanya sampai dua miliar seperti itu , lalu dimana aku mendapatkan uang sebanyak itu ." Pekik Ayara penuh emosi .
"Makanya jangan pernah berpikir untuk berhenti dari pekerjaan yang sudah kau setujui ." Ucap Ryan sambil tersenyum tipis.
"Tapi aku tidak mau tinggal di kamar ini lagi , siapa yang bisa menjamin kalau di tempat lain terpasang CCTV juga ." Cicit Ayara sambil menatap sekeliling kamarnya dengan tatapan penuh curiga.
"Memangnya kau pikir ini adalah drama Korea yang mempunyai banyak backup CCTV yang terpasang di tempat tersembunyi , kau ini benar-benar gadis yang aneh." Cibir Ryan mengejek Ayara.
"Waspada tak ada salahnya bukan." Sahut Ayara dengan keras.
Ryan tersenyum mendengar perkataan Ayara , dengan cepat ia lalu merebut tas yang sedang dipegang Ayara dan berjalan dengan cepat menuju ke rumah utama meninggalkan Ayara dibelakang yang sedang berlari mengejarnya sambil berteriak meminta agar tasnya dikembalikan . Alih-alih mendengarkan teriakan Ayara , Ryan justru mempercepat langkahnya masuk ke dalam rumah utamanya . Ia lalu berjalan ke sebuah kamar yang tak jauh dari dapur yang ia jadikan gudang , saat pintu dibuka banyak debu yang berterbangan sehingga membuat Ayara yang baru sampai di sebelahnya terbatuk-batuk .
"Bodoh ." Gumam Ryan ketus saat melihat Ayara terbatuk-batuk .
"I--nii salahmu ...uhuk uhuk .." Jawab Ayara terbata-bata .
"Panggil keempat temanmu yang lainnya untuk membersihkan kamar ini , mulai hari ini kalian akan tidur disini ." Ucap Ryan sambil membuka lebar-lebar kamar yang baru saja terkunci rapat itu .
"What ????tidur dikamar ini ?? no aku tak mau , disini pasti banyak tikus dan binatang lainnya !! aku tak mau ." Jerit Ayara spontan .
"Ya makanya bersihkan terlebih dahulu." Sahut Ryan jengkel .
"No Aku tak mau membersihkan kamar sekotor ini ." Pekik Ayara sambil berjalan mundur menjauhi Ryan.
Ryan yang sudah kehabisan kesabaran langsung membanting tas Ayara yang ia pegang , ia lalu menatap tajam kearah Ayara yang sedang menutup mulut dan hidungnya menggunakan tangan.
"Aku membayarmu untuk menjadi pelayan di rumahku , jadi kau harus mengikuti perintah yang aku berikan Ayara ." Bentak Ryan dengan penuh emosi.
"Kalau aku tak mau membersihkan gudang ini kau mau apa ? mau memecat ku ? oh dengan senang hati aku menerimanya ." Jawab Ayara dengan cepat .
"Ayara , kau ini benar-benar ...
🌼Bersambung 🌼
Jangan lupa like , komentar dan baca novel Thor yang lainya diantaranya :
Faith 2 The return of the prince
Budayakan vote dan Ratting setelah baca , terima kasih .
. hebat kak authornya