KEMBALINYA DEWA PERANG

"Apa yang kau lihat?" tanya Indra

"Kamu dan Lelaki itu??" ucap Nebula segera membuka matanya

Seketika ia begitu ketakutan, tatap matanya yang kosong dengan embusan nafas yang terengah-engah membuat Indra berusaha menenangkannya.

"Sebaiknya jangan katakan jika kau tidak berani mengungkapnya?" ucap Indra

"Lelaki itu berusaha menyelamatkan mu?" jawab Nebula

"Apa maksudnya, katakan dengan jelas aku tak mengerti?" desak Indra

Rasanya wanita itu ingin memberitahukan Semuanya kepada Indra namun ia tak bisa menjelaskan rahasia langit kepada manusia karena itu melanggar ketentuan kayangan.

Namun melihat Indra yang semakin penasaran membuatnya mau tidak mau harus memberikan jawaban.

"Sebenarnya pria itu adalah ...."

*Wuuushhh!!!!

*Grep!!

Tiba-tiba sebuah belati melesat kearah Nebula membuat wanita itu seketika terkapar saat benda itu menusuk jantungnya.

"Apa yang terjadi padamu?" ucap Indra berusaha menyelamatkan wanita itu

Lelaki itu mengedarkan pandangannya, mencari siapa yang sudah mencoba membunuh Nebula

Namun sayangnya ia tak menemukan siapapun di sana.

Indra segera menggendong Nebula dan membawanya ke rumah sakit.

Lelaki itu melesatkan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju je rumah sakit.

"Tahanlah sebentar!" seru Indra mempercepat laju kendaraannya

Sebuah mobil SUV warna putih tiba-tiba menghadang laju kendaraannya membuat Indra terpaksa menghentikan mendadak mobil.

Ia langsung turun dari mobilnya dan memaki-maki pengendara mobil itu.

"Cepat singkirkan mobilmu, atau aku akan menabraknya!" hardik Indra dengan suara lantang

"Oi, cepat keluar!!!"

Karena merasa diacuhkan Indra menggedor-gedor kaca mobil itu dan memerintah sang pengemudi untuk segera keluar.

Ia segera menyeret wanita itu saat melihat ia membuka pintu mobilnya.

Betapa terkejutnya Indra saat mengetahui sang pengemudi adalah Anggi.

"Anggi??"

"Kenapa kau menjegal ku?" tanyanya penasaran

Wanita itu langsung menepis lengannya dan berjalan menghampiri Nebula.

Melihat wanita itu sekarat membuat ia langsung menempelkan telapak tangannya ke luka gadis itu.

Seketika lukanya mengering dan menghilang.

Indra tak berkedip melihat bagaimana wanita itu mengobati Nebula.

Nebula seketika membuka matanya dan langsung duduk menghela nafas panjang.

"Sebaiknya cepat kembali ke kayangan sebelum semuanya makin kacau!" seru Anggi

"Kenapa dia harus kembali, sebenarnya ada apa ini?" tanya Indra yang begitu penasaran

Rasa ingin tahunya yang begitu besar membuat lelaki itu berkali-kali menggaruk kepalanya saat Anggi tetap bungkam dan tak menjawab pertanyaannya.

"Apa yang haru aku katakan pada Siwa?" tanya gadis itu

"Katakan saja semuanya baik-baik saja, butuh waktu lama untuk menemukan apa yang dicari oleh Indra," terang Anggi

"Baiklah kalau begitu, sekarang aku pergi. Aku harap kau akan melindunginya," tukas Nebula menatap intens kearah Indra

"Kenapa aku harus melindunginya," gerutu Anggi kemudian meninggalkan keduanya

Wanita itu segera masuk ke dalam mobilnya dan melesat meninggalkan tempat itu.

"Ah dasar wanita jahat, kenapa ia selalu saja membuat aku kesal!"

Indra mendengus kesal saat ia melihat Nebula sudah menghilang.

"Kenapa ia juga ikut-ikutan menyebalkan, haish dasar wanita selalu saja membuat aku kesal!"

Indra kemudian melesatkan mobilnya menuju ke kantor polisi.

Ia sengaja datang untuk melihat ayahnya yang sudah di tangkap oleh polisi atas kasus pencemaran nama baik dan pemalsuan obat.

"Kenapa kau hanya melaporkan aku, kenapa kau tidak memenjarakan gadis itu!" gerutu Surya

"Asal kau tahu semua ini adalah ide darinya, dia yang mengajukan diri bekerja sama denganku dan memberitahukan tentang obat itu padaku," terang Surya

"Tidak mungkin wanita polos seperti Tasya akan berbuat culas seperti itu. Aku yakin kau yang sudah mengancamnya hingga ia berbuat seperti itu,"

"Jangan bodoh Owen, justru orang yang terlihat lemah bisa sangat berbahaya karena ia pandai menutupi jati dirinya agar musuh tidak bisa mendeteksi kejahatannya. Sebagai seorang yang sering melakukan kejahatan tentu saja aku bisa berkata seperti itu karena aku belajar dari pengalaman," sahut Surya

Indra tetap saja tak percaya dengan apa yang di sampaikan oleh ayah mertuanya itu.

Meskipun ia tahu pria itu berkata jujur namun Indra tak mau gegabah. Ia ingin menyelidiki dulu apa yang sebenarnya terjadi.

***********

#Kediaman Surya Atmaja.

Laila terlihat sibuk di dapur mempersiapkan makanan untuk keluarganya.

Begitupun dengan Karina yang sibuk membantunya.

"Ibu kenapa kita harus repot-repot masak sih, kenapa gak pesan delivery saja!" ucap Karina menggerutu

"Sudahlah jangan berisik, cepat lakukan saja. Kau tidak tahu kan kalau ayahmu itu adalah orang paling rewel sedunia. Ia tidak pernah mau makanan dari restoran manapun dengan beragam alasan. Dan di setiap hari ulang tahunnya, aku harus memasak aneka makanan untuknya," keluh Laila

"Harusnya momi senang dong karena ayah hanya mau makan masakan mu!" celetuk Anggi segera duduk di meja makan dan menuangkan nasi dan aneka lauk pauk kedalam piringnya.

Melihat anak gadisnya pulang dan langsung makan membuat Laila begitu geram. Wanita itu kemudian memakinya karena ia tak mau membantunya memasak.

"Dasar anak malas, bukanya membantu momi malah enak-enakan makan. Sebenarnya apa saja sih kerjaan mu di luar sana. Kau selalu saja bilang sibuk kerja, berangkat pagi pulang malam, tapi aku tak pernah tahu kau kerja di perusahaan mana dan berapa penghasilan mu!!"

"Percuma saja kalau aku membantu momi. Kan momi tahu aku gak bisa masak, yang ada bukannya meringankan pekerjaan momi aku malah menambah pekerjaan momi karena mengacaukan segalanya. Btw jangan bahas pekerjaan kalau di meja makan pamali!" jawab Anggi

Wanita itu langsung memasukan makanannya ke dalam mulutnya, dengan cepat ia menghabiskan dua piring nasi dalam waktu beberapa menit saja.

"Astaga, aku iri denganmu, kau selalu makan banyak tapi badanmu tetap bagus, sementara aku harus menjalani diet ekstrim agar bisa memiliki tubuh yang ramping. Karena makan dikit aja badanku langsung melar. Btw apa rahasianya agar tetap langsing?" tanya Karina

"Banyakin aja hutang, dengan begitu kamu akan banyak pikiran dan langsing deh karena selalu dikejar-kejar oleh debt kolektor, hahaha!" jawab Anggini kemudian tertawa terbahak-bahak

"Dasar stress!" gerutu Karina

Tidak lama Indra pulang, pria itu langsung menghampiri istrinya yang masih menikmati buah-buahan di meja makan.

Ia segera menuangkan air putih ke dalam gelasnya

"Wah syukurlah Owen pulang," ucap Laila langsung menghampirinya

"Kamu bisa kan bantu momi untuk buat kue ulang tahun?" tanya wanita itu

"Maaf momi, sepertinya aku tak bisa karena cedera di kepalaku membuat aku lupa bagaimana cara membuat kue," jawab Indra dengan enteng

"astaga kenapa sekarang tidak ada satupun orang di rumah ini yang mau membantuku, kalau begini terus aku bisa mati berdiri!" gerutu Laila

"Jangan khawatir momi, aku sudah memesankan kue ulang tahun untuk ayah, jadi kau tak perlu repot-repot membuatnya," sahut Owen

"Sungguh, memang dari semua orang yang ada di rumah ini hanya kamu yang paling mengerti momi, thanks Owen,"