Bagaimana jika seorang pemuda kaya raya keturunan dari keluarga Abraham, pemilik perusahaan tersukses di seluruh dunia,
Kini harus menyamar sebagai seorang ojek online!
Apakah dia akan mampu menahan kebiasaan buruk nya untuk menghamburkan uang, dan hidup dalam kemiskinan?
Bara Abraham di paksa oleh papa nya, dan harus menjalani nasib nya menjadi seorang ojek online yang miskin, hingga akhirnya takdir akan mempertemukan dia dengan seorang wanita yang memiliki masalah pelik di dalam keluarga nya,
Mampukah Bara membantu wanita pujaan hati nya tersebut? sedangkan identitas nya hanyalah seorang ojol alias ojek online?
Ikuti kisah Bara Abraham selanjutnya ya readers....!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan cinta Bara Abraham
Arimbi yang sedang memohon kepada pria yang di anggap hina itu pun langsung memegang tangan Arimbi dengan sangat erat..
Membuat Arimbi sedikit lega, karena di saat dia terpuruk hingga sampai kedasar nya,
Masih ada Bara yang mau menemani dan membantu diri nya,
Dan tak lama kemudian, mata Arimbi langsung membulat dengan sempurna, ketika merasakan tangan nya di tarik untuk berbalik arah menuju ke arah teras rumah itu kembali...
Bara berjalan tanpa menghiraukan raut wajah Arimbi yang sudah menggelengkan kepala mencoba mengungkapkan agar jangan kembali ke tempat itu lagi, dai benar-benar merasa sangat panik..
Apakah mungkin Bara akan melepaskan tangan nya dan menyerahkan nya kembali kepada sang papa...
Sungguh... Arimbi tidak bisa berfikir dengan jernih, dengan langkah lunglai, dia pun mengikuti tarikan tangan dari pria tersebut...
Dan tak lama kemudian, terdengar suara Bara yang mulai berkata dengan sangat keras, membuat ketiga orang tersebut yang sedang menatap ke arah mereka berdua langsung terdiam membisu...
"Terimakasih karena sudah mengambil keputusan yang sangat bijak tuan Adi sanjaya, aku akan membawa Arimbi dan segera menjadikan dia sebagai istri ku, aku anggap ini adalah restu dari mu, dan setelah kepergian kami, persiapan kan diri kalian semua untuk mendapatkan karma yang akan datang menghancurkan kalian bertiga"
Ucap Bara dengan nada yang tegas, Membuat Diva langsung tersenyum mengejek..
"Cih, dasar pria miskin tidak sadar diri, sekarang kau bawa saja wanita itu dan segera kau nikahi dirinya, sebelum dia hamil di luar nikah dan membuat malu keluarga kami"
Ucap Diva dengan nada menghina, sedangkan papa Adi hanya diam tanpa mau melihat ke arah mereka berdua,
Bara yang mendengar perkataan hina tersebut pun langsung menggenggam tangan Arimbi kembali dan pergi meninggalkan rumah mewah tersebut.....
Arimbi dan Bara saling melangkah dengan hati yang tegar dan kuat, walaupun belum ada hubungan yang pasti yang mengikat mereka berdua,
Tapi di dalam hati masing-masing sudah terpatri niat untuk saling melengkapi satu sama lain..
Dan setelah ini, Bara akan langsung mengungkapkan perasaan nya yang sebenarnya kepada Arimbi jika dia benar benar sangat mencintai dan menyayangi wanita tersebut ..
Sesampainya di dekat motor milik Bara yang terparkir di luar gerbang, Arimbi langsung berjongkok mengungkapkan kesedihan dirinya..
Sungguh, Arimbi sebenarnya tidak sekuat yang terlihat, dia hanya berpura-pura tabah karena tidak ingin di fitnah terus menerus oleh saudara tiri nya tersebut..
"Hiks.... hiks...., tolong aku Bara..., dada ku sangat sakit rasa nya"
Ucap Arimbi sambil memukul dada nya menggunakan tangan
Bara langsung berjongkok mengikuti Arimbi, dia memeluk tubuh wanita malang itu dengan sangat erat
"Menangis lah Arimbi,luapkan segala kesedihan mu untuk yang terakhir kali nya, karena setelah ini kau harus bisa bangkit dan berubah menjadi wanita yang lebih kuat dan pantang di ganggu Arimbi"
Ucap Bara memberikan semangat untuk wanita itu.. sambil mengelus punggung Arimbi dengan lembut
Arimbi benar-benar meluapkan semua kesedihan nya, dia menangis dengan sangat kencang, dan juga menyedihkan..
Hingga beberapa menit kemudian kini Arimbi sudah kembali lebih tenang, dia mulai melerai pelukan Bara dan menatap wajah pria tersebut dengan lama...
"Bara... apakah kau sungguh mau membantu ku saat ini? "
Tanya Arimbi dengan wajah memohon
"Tentu saja Arimbi, aku adalah penyebab dari masalah ini, dan aku akan selalu ada disamping mu Arimbi"
"Tidak.. ini bukan karena kesalahan mu Bara, sebenarnya mereka sudah sangat lama merencanakan pengusiran ku ini, dan baru kali ini mereka mendapat kan kesempatan yang sangat tepat"
"Iya... aku tahu Arimbi, tapi kau tenang saja, aku pasti akan selalu membantu mu, Arimbi... apakah aku boleh mengatakan sesuatu kepada mu? "
Tanya Bara memasang wajah yang serius, membuat Arimbi langsung menganggukkan kepala nya dan tersenyum tipis..
"Arimbi.... mungkin ini terlalu cepat bagi kita berdua, tapi sungguh.... aku benar-benar sangat mencintai dan menyayangi mu Arimbi, maaf jika aku sudah lancang kepada mu karena memiliki perasaan ini, tapi jujur ini tidak lah bohong, aku sungguh menginginkan jika kita bisa memiliki hubungan lebih dari sekedar teman"
Ucap Bara dengan mata yang memancar kan ketulusan membuat Arimbi sedikit merasa terkejut...
"Apakah ini benar Bara? kau sedang tidak bercanda kan? "
Tanya Arimbi meyakinkan..
"Tentu saja tidak Arimbi, aku sungguh berkata jujur dan tulus dari lubuk hati ku yang paling dalam"
"Hiks.... hiks..... terimakasih Bara,terimakasih karena kau sudah membalas perasaan ku, aku juga benar-benar sangat mencintai mu, tapi.. aku tidak berani mengatakan nya"
"Apa..! jadi kau juga mencintaiku Arimbi? "
Tanya Bara sedikit terkejut
"Iya, dan ini terjadi sudah sangat lama, saat pertama kali aku melihat mu, dan aku mencoba untuk menutupi nya dari mu"
"Arimbi... kau benar-benar sangat menggemaskan, aku sangat mencintaimu sayang"
Ucap Bara langsung memeluk tubuh kekasih nya dengan erat..
Akhirnya cinta tulus milik seorang Bara bisa terbalas kan dengan waktu yang cepat, dan dia berjanji akan membahagiakan Arimbi seumur hidup nya...
Setelah itu mereka langsung naik kembali ke atas motor milik Bara, tujuan Bara saat ini adalah menuju ke kamar kos milik nya, agar Arimbi bisa beristirahat di tempat tersebut
Sedangkan Bara, dia akan numpang menginap di kamar kosan milik Bimo
*****
Sedangkan di sisi lain, tepat nya di dalam sebuah ruang kerja milik Adi sanjaya, pria paruh baya itu benar-benar merasa sangat kesal dan juga marah..
Adi meremas sebuah foto pasangan muda yang sedang berhubungan badan sambil di tutupi oleh sebuah selimut tebal..
Wajah kedua orang tersebut, sangat mirip dengan wajah Arimbi dan juga Bara..
Dan itu lah yang menyebabkan Adi sanjaya merasa kecewa dan marah besar sampai harus mengusir putri kandung nya sendiri...
Walaupun sebenarnya, di hati papa Adi dia benar-benar tidak rela melihat putri nya pergi meninggalkan rumah tersebut...
"Hiks..... hiks..... maafkan aku Tina, aku benar-benar sudah gagal dalam mendidik putri kita satu satu nya, aku telah gagal menjadi seorang papa yang baik, sekarang Putri kita sudah pergi bersama pria miskin itu, dan aku sungguh tidak bisa jika harus menikah kan mereka berdua, aku akan merasa sangat malu jika memiliki menantu yang miskin seperti Bara, jadi aku terpaksa mengusir Arimbi, agar dia bisa menikah diam diam dengan pria miskin itu, sekali lagi ma'af kan aku Tina.., aku telah kalah sekarang "
Ucap Papa Adi sambil meneteskan air mata...
Dia benar-benar merasa kehilangan Putri nya sendiri, tapi... demi harga diri dan kehormatan keluarga, Papa Adi rela mengorbankan Arimbi agar tidak membuat malu dirinya....
Dan di ruangan yang lain nya terdengar suara dentingan gelas berisi minuman beralkohol yang sengaja di benturkan..
Diva dan mama Lina benar-benar merayakan keberhasilan mereka untuk mengusir Arimbi dari rumah tersebut...
Dan itu semua berkat pacar Diva yang telah memberikan ide sangat brilian.
"Nak.... kau benar-benar sangat pintar, akhirnya setelah bertahun-tahun kita berusaha menyingkirkan Arimbi , kini wanita itu bisa pergi juga dari rumah ini Diva"
"Tentu saja ma, karena aku sudah mengikuti semua rencana yang di berikan oleh kekasih ku, dan untuk rencana selanjutnya, kita akan menghabisi Arimbi dengan secepatnya mama"
"Kau benar sayang, agar tidak ada yang bisa mengganggu gugat harta milik Sanjaya lagi"
Ucap mama Lina menyetujui rencana putri nya itu