Reinkarnasi Pendekar Phoenix

Setelah selesai menyantap hidangan, Aaron melanjutkan istirahatnya, sedangkan Starla, Eluna dan Aldy kembali berlatih.

" Dimana Ms. Monica ? " tanya Starla saat tidak melihat wanita paru baya cantik tersebut.

" Ms. Monica masih dalam tahap perawatan..." jawab Justin.

Tak lama kemudian, Smirt datang dengan seorang pria tampan berusia sekitar 25 tahun.

" Smirt, are oke ? " tanya ketiganya.

" Oke..."

" Dimana Aaron ? " tanya Smirt saat tidak melihat keberadaannya.

" Dia izin, karena sedang tidak enak badan " jawab Eluna.

" Selamat siang semuanya, diakbiatkan Ms. Monica yang masih dalam tahap perawatan, jadi hari ini saya yang akan menggantikannya " ucap pria tampan tersebut.

" Sebelum itu, perkenalkan nama saya Mr. Albert, saya juga salah satu alumni dari Academy Perisai " lanjutnya lagi.

Starla dan yang lainnya menganggukan kepalanya tanda mengerti, sebelum kemudian Mr. Albert meminta Eluna untuk berduel dengannya.

Eluna pun manju beberapa langkah, " Mohon bimbingannya " ucap Eluna.

Keduanya mulai bersiap dan kemudian memasang kuda-kuda.

Saat aba-aba sudah dimulai, Eluna dengan cepat menghilang dan muncul di samping Mr. Albert untuk memberikan serangan mendadak, tetapi serangan tersebut dapat dengan mudah di tahan oleh Mr. Albert.

Keduanya kembali bertukar serangan sampai puluhan jurus, Mr. Albert kemudian mengambil jarak dari serangan Eluna.

" Seranganmu terlalu lemah Eluna..."

" Starla masuk dalam pertarungan, bantu Eluna untuk mengalahkanku " ucapnya lagi.

Starla menganggukan kepalanya, sebelum kemudian ia melesat dan menyerang Mr. Albert, serangan Starla terlihat sangat lembut namun penuh dengan tenaga.

Keduanya bertukar serangan selama beberapa saat, sebelum kemudian Eluna ikut bergabung untuk menyerang Mr. Albert.

Kerja sama antara Starla dan Eluna mampu membuat Mr. Albert sedikit kewalahan, namun semua itu hanya beberapa saat saja karena detik berikutnya Mr. Albert mampu memukul mundur keduanya.

" Apa cuma ini kemampuan murid jenius dari Academy Perisai " ucapnya dengan nada yang mengejek.

" Jika kalian tidak bisa mengalahkanku, kalian bermimpi saja untuk memenangkan turnamen ini " lanjutnya lagi dengan senyum sinis.

Kata-kata Mr. Albert membuat Starla dan Eluna merasa geram, keduanya kembali melesat kearah Mr. Albert.

" Tarian Bunga Surgawi "

" Tebasan Rembulan "

Ayunan pedang Starla dan Eluna semakin cepat hingga membuat Mr. Albert meningkatkan kewaspadaannya.

Saat melihat celah dari serangan keduanya, Mr. Albert dengan cepat memberi beberapa pukulan yang membuat kedua gadis cantik itu sekali lagi terpental jauh.

Darah segar mengalir di sudut bibir keduanya, " Starla kita gabungkan kekuatan element kita " ucap Eluna yang langsung di anggukan oleh Starla.

" Serangan Element Kombo : Halilintar Dan Topan "

Seketika dari tangan keduanya keluar halilintar dan Angin yang melesat kearah Mr. Albert dengan kecepatan penuh, sehingga Mr. Albert tak memiliki waktu untuk menghindarinya dan terkena jurus tersebut.

Tubuhnya terpental jauh kebelakang sampai membentur dinding beton. " Huk..huk.. Konbinasi yang sangat hebat " ucapnya.

" Tapi semua itu belum cukup... "

" Serangan Ganda Tanah dan Api " teriaknya yang membuat lantai di sekitarnya perlahan mulai retak dan menjalar kearah Starla dan Eluna.

Retakan tersebut perlahan semakin besar sampai kemudian sosok monster tiba-tiba keluar dari retakan tersebut

Mata Starla dan Eluna membulat dengan sempurna saat melihat sosok yang kelaur dari retakan itu.

" Ce...Cerberus " ucap keduanya secara bersamaan.

Bahkan Smirt dan Julian pun tak kalah terkejut saat melihat salah satu hewan sihir legendaris tersebut.

" Mr. Albert memiliki pendamping dari salah satu hewan legandaris "

" Ini...ini sulit di percaya "

Anjing besar berkepala tiga itu menggonggong kearah Starla dan Eluna.

Tubuh keduanya bergetar dengan hebat saat merasakan aura mencekam dari monster tersebut.

Saat Cerberus ingin menerkam kedua gadis cantik itu tiba-tiba seekor Rubah berekor sembilan menyerangnya hingga membuat tubuh Cerberus mundur beberapa langkah.

Jelas hal itu mengejutkan semuanya, bahkan Mr. Albert pun sampai menatap tak percaya kearah Rubah itu.

" Kyubi " katanya pelan.

Ia tidak menyangka jika dirinya bisa melihat Rubah Berekor Sembilan itu di tempat seperti ini, namun kini pandanganya tertuju kepada seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari Rubah Berekor Sembilan itu.

" Kau...bagaimana kau bisa bersama dengan Kyubi " kata Mr. Albert sambil menunjuk Aaron.

" Apa lagi jika bukan karena dia adalah hewan pendampingku " ucapnya santai sambil berjalan maju kearah Mr. Albert

" Tidak mungkin..."

Mr. Albert tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh pemuda itu, karena dirinya mengetahui seberapa sulit untuknya mendapatkan salah satu dari hewan legendaris.

Terlebih lagi saat mengikat kontrak, rasanya seperti semua tulang-tulangnya di patahkan secara bersamaan.

" Fox! Serang dia "

Rubah Berekor Sembilan itu menganggukan kepalanya sebelum kemudian ia melesat kearah Mr. Albert dan mengayunkan ekor - ekor miliknya.

Namun dengan cepat serangan tersebut di tahan oleh Cerberus, yang sekali lagi membuat tubuh Cerberus terpental jauh kebelakang.

Fox kembali berjalan dengan eker-ekor miliknya yang berubah menjadi 9 warna yang berbeda dan di kelilingi oleh aliran listrik.

Gigi-giginya yang tajam mampu membuat Mr. Albert menelan ludahnya dengan kasar.

Walaupun dirinya memiliki Cerberus, salah satu dari hewan legendaris, namun perbedaan kekuatan diantara keduanya sangat jauh berbeda.

Cerberus miliknya berada di level 500, sedangkan Kyubi atau Rubah Berekor Sembilan mendekati level 700.

Mr. Albert memejamkan matanya saat melihat ekor milik Kyubi mengarah kepada dirinya.

" Hentikan..."

Teriak seseorang yang membuat gerakan ekor tersebut terhenti di udara.

Kini semua pandangan tertuju kepada wanita sepuh yang terlihat berantakan itu.

" Ms. Monica " ucap Aaron.

" Jangan halangi aku Miss, pria tua itu sudah bertindak diluar batas sampai mau menghabisi Starla dan Eluna " katanya dengan nada tinggi.

" Aku mohon...biarkan dia pergi, ini semua kesalahan saya " lirihnya sambil bersujud di depan Aaron.

Melihat ketulusan dari kedua mata Ms. Monica membuat Aaron sedikit lebih tenang.

" Aku meminta penjelasan untuk semua ini " ucapnya dingin sambil berjalan kearah Starla dan Eluna, kemudian membawa keduanya pergi.

Melihat hal itu, Smirt dan Julian pun langsung mengikuti Aaron dan yang lainnya.

#**Note

Autor baru dapet kabar besok di suruh pindah tugas keluar kota.. hikss sedih.. mungkin besok hanya bisa up 1 chep**..