NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Dan Natal

Keesokan harinya, Cindy tiba di apartemen Kevin dengan wajah sedikit tegang. Jari-jarinya yang mungil memeluk erat tas bahan makanan yang dibawanya, sementara matanya sesekali melirik ke sekeliling ruangan seperti mencari sesuatu.

"Aku... aku mulai siapin makan siang ya," ujarnya dengan suara yang sedikit lebih tinggi dari biasanya saat meletakkan tas di meja dapur.

Kevin yang sedang duduk di sofa langsung mengangguk antusias. "Nn, telurnya dimasak lebih mateng ya," pinta sambil tersenyum.

Cindy mengangguk cepat, wajahnya tetap serius tapi ada senyum kecil yang mengintip di sudut bibirnya. "Aku paham."

Meski permintaan Kevin cukup spesifik, suasana hatinya sama sekali tidak terganggu. Malah terlihat sangat bersemangat saat mengenakan celemek favoritnya yang berwarna pastel dan segera sibuk di dapur.

Kevin memperhatikan dari sofa bagaimana Cindy bergerak lincah di antara kompor dan meja persiapan. Ada sesuatu yang berbeda hari ini - mungkin karena ini hari libur, atau mungkin karena mereka akan bermain game bersama setelah makan siang.

Diam-diam, Kevin merasa geli melihat betapa Cindy berusaha menyembunyikan antisipasinya. Dia tahu Cindy sangat menantikan waktu bermain game nanti, sampai-sampai ujung jarinya terlihat gemetar ringan saat mengupas bawang.

"Yah, paling dia cuma excited mau main game aja," bisik Kevin pada dirinya sendiri sambil menatap kuncir kuda Cindy yang bergoyang-goyang mengikuti gerakannya. "Pasti bukan karena mau main game bareng aku."

Ekspresinya berubah kecut saat membayangkan betapa naifnya pikirannya sendiri.

Setelah makan siang yang lezat dengan telur yang dimasak sempurna sesuai permintaan Kevin, mereka akhirnya duduk berdampingan di sofa menghadap TV besar. Kevin memegang dua controller game di tangannya sambil memandang Cindy yang terlihat sangat serius.

"Jadi... game apa yang mau kamu mainin?" tanya Kevin penasaran.

Cindy mengerutkan kening, matanya bolak-balik memandangi koleksi game Kevin yang berjajar rapi di rak TV. "Aku... aku nggak tahu jenis-jenisnya," akunya dengan suara kecil.

Kevin menghela napas tapi matanya berbinar. Akhirnya dia memilih game 2D platformer yang sangat populer dan menyerahkan satu controller ke Cindy. "Ini yang paling gampang buat pemula," janjinya.

Tapi prediksi Kevin terbukti benar. Begitu game dimulai, Cindy langsung panik. Karakter di layar bergerak kacau-balau, menabrak musuh demi musuh sebelum akhirnya mati di tempat yang sama untuk kelima kalinya.

"Baiklah, gini ya," Kevin bergeser mendekati Cindy yang terlihat frustrasi. "Kalau mau gerak, pake stick ini. Terus tombol ini buat lompat."

Yang mengejutkan Kevin, Cindy yang biasanya sangat tenang sekarang terlihat benar-benar kebingungan. Matanya yang lebar bolak-balik memandangi controller di tangannya lalu ke layar TV, seolah tidak percaya betapa sulitnya mengendalikan karakter kecil di layar itu.

"Aku... aku nggak bisa menang," keluh Cindy setelah karakter kesekian kalinya mati. Pipinya memerah karena frustrasi.

Kevin berusaha keras menahan tawa. "Kamu belum bisa ngalahin musuh pertama aja, apalagi ngelewatin level."

Cindy langsung cemberut. "Diamlah."

"Biasain aja dulu. Ini soal memori otot," Kevin mencoba menenangkan.

Dengan tekad yang mengagumkan, Cindy kembali mencoba. Kevin memperhatikan dengan penuh kasih sayang bagaimana bibir Cindy mengatup rapat setiap kali karakternya melompat, dan bagaimana alisnya berkerut saat menghadapi musuh.

Tapi hasilnya tetap sama - game over berturut-turut tanpa kemajuan berarti.

"Muuuu..." Suara protes kecil keluar dari mulut Cindy tanpa dia sadari.

Kevin yang tidak tahan lagi akhirnya mengambil tindakan. "Nih, liat. Begini caranya."

Tanpa berpikir panjang, dia menyelipkan tangannya yang lebih besar untuk membimbing tangan Cindy memegang controller. Jarak mereka tiba-tiba menjadi sangat dekat siku bersentuhan, bahu hampir bertemu, dan Kevin bisa merasakan napas Cindy yang pendek-pendek di kulit lengannya.

Dia juga mencium aroma shampoo Cindy yang segar, dicampur sedikit wangi vanilla dari lotion yang biasa dipakainya. Kevin tiba-tiba sadar betapa dekatnya mereka dan cepat-cepat menarik diri.

"Maaf," ucapnya tergagap, wajahnya memanas.

Cindy yang baru menyadari kedekatan mereka juga mengalihkan pandangan. "Nggak apa-apa. Aku yang harusnya minta maaf."

Tapi yang mengejutkan Kevin, Cindy tidak terlihat jijik atau tidak nyaman sama sekali. Pipinya memang merah, tapi dia malah tersenyum kecil.

"Aku sungguh minta maaf tadi," Kevin mengulangi.

Cindy mengangkat bahu. "Aku bilang kan nggak apa-apa? Lagipula..." Matanya berbinar, "Kamu bukan orang asing buat aku."

Kalimat sederhana itu membuat dada Kevin terasa hangat.

Setelah beberapa jam dan banyak game over, Cindy akhirnya berhasil melewati level pertama. Tapi dia langsung memutuskan untuk berhenti. "Aku capek," keluhnya sambil meletakkan controller.

Kevin yang kasihan segera menawarkan alternatif. "Gimana kalau kita coba game balapan? Ini lebih gampang."

Game balapan ternyata lebih cocok untuk Cindy. Tapi ada satu hal lucu yang Kevin perhatikan setiap kali mobil di layar belok, tubuh Cindy ikut miring mengikuti arah belokan.

"Cindy, kamu tuh... nggak perlu ikut miringin badan," Kevin terkikik.

Tapi Cindy yang sedang fokus sama sekali tidak mendengar. Bibirnya mengatup rapat, alisnya berkerut, dan tubuhnya terus bergoyang-goyang mengikuti gerakan mobil di layar.

Ketika di layar muncul tikungan tajam, tanpa sadar Cindy miringkan tubuhnya begitu ekstrem sampai akhirnya terjatuh ke pangkuan Kevin.

"Pomf!"

Kevin berusaha mati-matian menahan tawa saat Cindy yang ringan seperti boneka jatuh di pahanya. "Seriusan, kamu nggak perlu sampe miring-miring gitu," ujarnya sambil membantu Cindy kembali duduk.

Tapi Cindy malah cemberut. "Aku nggak sengaja!"

Wajahnya yang merah padam dan ekspresi kesalnya membuat Kevin tidak tahan lagi. Dia tertawa terbahak-bahak, perutnya sakit karena menahan tawa terlalu lama.

"Apa kamu nganggep aku bodoh?" tanya Cindy dengan suara kecil.

Kevin cepat-cepat menggeleng. "Nggak! Aku cuma... kamu imut aja pas main game."

"Imut yang kamu maksud itu kayak ngatain anak kecil ya?" Cindy menyilangkan tangan di dada.

Kevin tersenyum penuh kemenangan. "Aku bakal ngatain orang yang lagi serius main game? Nggak mungkin lah."

Cindy masih cemberut tapi Kevin bisa melihat sudut bibirnya sedikit melengkung. Akhirnya dia memalingkan muka sambil bergumam, "Hmph!"

Tapi Kevin tahu di balik semua itu, Cindy juga menikmati waktu mereka bermain bersama. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Kevin merasa Natal yang dihabiskan di rumah bisa begitu spesial.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!