Jangan pikir cuma orang tua saja yang bisa menjual anak nya. Karena anak pun bisa melakukan hal yang sama.
"Akak cantil! Akak cantil! Mau ndak jadi Mommy kita! Daddy kita duda loh, cekalian dapat anak comel cepelti kami ini."
"Iya! Iya! Nanti daddy akan bayal utang na Mommy! gelatis catu dapat catu. Nikah cama duda dapat anak.. Hehehehe!"
Berharap bertemu jodoh pangeran kuda putih, Larasati Aqela justru bertemu dengan dua anak kembar lucu yang menawarkan Daddy mereka.
Larasati seorang mahasiwi semester akhir yang harus bekerja di sebuah restoran untuk mencukupi kebutuhan nya harus terjebak dengan anak kembar pengusaha paling kaya. Angkara Brawijaya, dia memiliki sikap dan sifat yang sangat aneh bagi Laras.
"20 juta sebulan! Jadi Ibu dari anak saya!"
" Hapaaa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hachichan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPAD. Sekilas Masa Lalu ( Mario Dan Mery)
"Ugh.."Laras menggeliat, kepalanya terasa berat, bahkan untuk membuka mata saja dia sangat enggan. Tapi meski begitu, aroma yang tak sedap masuk ke indra penciuman nya.
Secara perlahan, Laras menggerakkan kelopak matanya, hingga mata jernih itu terbuka dengan samar - samar. Dia bangkit duduk sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Saat nyawanya terkumpul kembali, Laras sadar jika dia berada di tempat yang asing.
Ruangan yang gelap hanya di temani oleh lampu temaran."Dimana aku?"Laras bertanya - tanya. Dia mencoba bangkit tapi sebuah suara mengagetkan dirinya.
"Kamu sudah bangun!!"
DEG...
Detak jantung Laras berpacu lebih cepat, sejenak dia kembali mengingat kejadian sebelum dirinya tak sadarkan diri. Dia ingat bagaimana dirinya bertemu dengan pria - pria bertopeng hingga dirinya jatuh pingsan dan tersadar di ruangan ini.
SREEETTTTTT....
Cahaya menyilaukan masuk! Lampu terang yang berasal dari balkon.
Tampak seorang wanita yang bisa di tebak tidak lagi muda itu sedang berdiri di dekat jendela balkon sambil menatap lurus ke arah Laras. Di tangan nya dia menghisap rokok dan mengeluarkan asap dari mulut dan hidung nya.
Wanita itu mendekat dan membungkukkan setengah badan nya untuk melihat wajah Laras yang sedang ketakutan."Heemmm.. Wajahmu sangat mirip dengan wanita itu!!!"
Dia yang tak lain adalah Mery Aryn Claudia. Sering di sapa Mery, duduk di sofa dengan satu kaki yang memangku kaki lain nya. Tatapan wanita itu menyembunyikan sesuatu yang sangat besar. Dendam, kemarahan, kekecewaan dan juga kebencian menjadi satu dalam hatinya.
"Siapa Tante? Apa tujuan Tante membawaku kesini? Aku nggak kenal sama Tante, tapi kenapa Tante menculik ku?" Laras langsung memberondong berbagai pertanyaan pada wanita itu.
Mery tersenyum smirk, dia mengambil sebuah botol berisi anggur dan menuangkan nya di gelas, meneguk hingga tandas, tangan nya memutar - mutar gelas anggur, matanya menatap dingin Laras yang ketakutan.
"Salahkan Papamu! Dialah penyebab kekacauan semua ini. Keegoisan dan keangkuhan nya membuat ku menderita dan menjadi seorang jalang di luaran sana."
Laras mengerutkan kening, dia tidak mengerti."Maksud Tante apa? Aku nggak punya Papa! Sejak kecil aku hidup di panti asuhan. Kayanya Tante salah orang deh.."
Mery tertawa hambar, ada rasa sakit di hatinya saat menatap wajah Laras. Dia meletakkan gelas dengan kasar dan berdiri. Laras mundur ke pojok dinding saat Mery berjalan ke arah nya.
"Apa kamu tidak penasaran kenapa kamu berada di panti asuhan itu?" Tanya Mery tersenyum penuh arti. Senyum yang menurut Laras sangat mengerikan.
Laras menggeleng, tubuh nya gemetar bukan hanya takut, tapi aura yang di miliki Mery membuat nya menciut. "Bukankah sudah jelas alasan nya. Karena orang tua kandung ku membuang ku." Ya, itulah yang di pikirkan Laras selama ini. Lagi pula jika pikiran nya salah, lalu kenapa dia berada di panti asuhan itu? Berkali-kali Laras bertanya tapi siapa yang bisa memberikan jawaban itu? Tidak ada!
Mery tertawa keras, tapi saat matanya kembali bertemu dengan Laras, tawa wanita itu berubah menjadi senyuman iblis."Jadi itu yang selama ini kamu pikirkan.. Apa kamu membenci mereka karena telah membuang mu? Mereka memang pantas untuk di benci. Mereka berbahagia di atas penderitaan ku. Mereka menghancurkan hidup ku. Tapi yang membuatku tidak bisa terima adalah saat mengetahui bahwa anak yang seharusnya mati sembilan belas tahun yang lalu ternyata masih hidup."
Laras semakin bingung, suaranya bergetar."Maksud Tante apa sih? Aku sama sekali nggak ngerti."
"Mario Admaja.. Dia cukup populer di kalangan para wanita di SMA ataupun kampus nya. Semua wanita tergila - gila pada pria itu, termasuk diriku. Tapi semuanya berubah hanya karena kedatangan seorang gadis yang bersahabat dengan Nona muda keluarga keluarga Admaja.."
FLASHBACK ON...
Seorang wanita cantik yang sering di sebut sebagai primadona kampus sedang membawa bunga di tangan nya. Senyum gadis itu tidak pernah hilang. Dia adalah Mery Aryn Claudia, dia noda muda dari keluarga Reksaya. Kemewahan selalu dia dapatkan, semua yang di inginkan nya harus menjadi milik nya. Itu yang membuat dia menjadi gadis yang begitu berambisi.
Ada dua pria tampan dan populer di kampus nya. Mario Admaja dan Jiro Brawijaya. Tapi Mery lebih tertarik pada Mario karena kekayaan nya. Ya, saat itu keluarga Brawijaya hanyalah keluarga kecil yang tidak sebanding dengan keluarga Admaja yang memiliki harta berlimpah dan mungkin tidak akan habis tujuh turunan dan tujuh tanjakan.
"Hai Mario..." Sapa Mery. Apa reaksi Mario? Pria itu cuek dan masa bodoh. Sikap nya sangat dingin dan tidak pernah peduli pada wanita mana pun. Di kampus dia hanya dekat dengan Jiro yang merupakan sahabat nya.
Tapi Mery tidak menyerah, dia melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan Mario hasilnya nol. Sampai suatu hari, takdir mempertemukan Mario dengan seorang gadis yang terlihat sederhana. Dia menggetarkan hati Mario hanya dengan senyum manis di bibirnya. Kebaikan hatinya yang suka menolong orang lain, membuat Mario tanpa sadar sudah menaruh hati pada gadis itu.
Risa Anggraini.. Dia adalah Risa, Mario memutuskan untuk menikahi Risa. Keluarga Admaja sangat menyetujui pernikahan mereka karena menganggap Risa adalah wanita yang sangat baik dan cocok bersanding dengan anak mereka. Tapi di suatu sudut ruangan, saat semua orang berbahagia merayakan resepsi pernikahan Mario dan Risa. Ada satu tangan yang terkepal dengan erat. Matanya menatap penuh amarah pada kedua pengantin itu.
'AKU BERSUMPAH! KELUARGA KALIAN TIDAK AKAN BAHAGIA.. ' Jerit Mery dalam hatinya.
Sejak saat itu, Mery menyimpan dendam pada Mario yang sering menolak dirinya. Berkali-kali rencananya gagal untuk menghancurkan pernikahan Mario dan Risa. Tapi sepertinya, takdir kembali berpihak pada Mery. Dia yang memang sering datang ke club hanya untuk berfoya-foya, tidak sengaja melihat Mario yang sedang bersama dengan seorang pria.
Mario terpaksa memenuhi keinginan klien penting nya untuk bertemu di club malam. Tapi itu menjadi awal kehancuran nya, Mery mulai merencanakan siasat buruk. Mario yang memang malam itu terlalu mabuk tanpa di duga melihat Mery sebagai Risa di malam itu.
Mery mengambil kesempatan. Akhirnya setelah bertahun-tahun, dia bisa memiliki Mario seutuh nya.
Sampai pagi tiba....
"AAAAAAAA!!!" Mario terbangun dengan tubuh polos. Seorang wanita yang tadinya tertidur lelap mulai mengerjapkan matanya.
"M-mery, k-kamu.. APA YANG KAMU LAKUKAN?"
Mery tampak cuek."Kamu tidak ingat semalam! Kamu sendiri yang mengajak ku ke kamar hotel."
"Tidak! Tidak mungkin, kamu pasti berbohong." Mario menyingkir, dia memunguti pakaian nya tapi saat matanya tertuju pada ranjang. Alangkah terkejut nya dia saat melihat bercak darah pada seprai itu. Tapi sebenarnya, itu bukanlah darah melainkan pewarna merah yang sudah Mery taruh sebelum Mario bangun. Itu dia lakukan agar Mario percaya bahwa dia masih perawan.
Jangan salah! Meski Mery sudah tidur dengan banyak pria. Tapi dia selalu menggunakan pengamanan, dia tidak ingin hamil dari pria biasa. Berbeda dengan Mario yang langsung menyemburkan benih nya langsung.
"Mario.. Aku~~~"
"Stop! Lupakan semua ini dan anggap tidak pernah terjadi. Jangan pernah muncul lagi di hadapan ku!!" Tegas nya.
"Nggak bisa begitu dong! Kamu harus tanggung jawab." Hardik Mery.
Mario menyeringai."Tanggung jawab! Jangan mimpi.. Aku sudah memiliki istri dan anak, aku tidak akan pernah mengkhianati mereka hanya demi seorang jalang seperti dirimu."
"Tapi ini pertama kalinya buatku." Mery tetap kekeh.
"Oke baiklah! Temui asisten ku, dia akan memberikan kompensasi atas kerugian mu. Tapi mulai sekarang jangan pernah muncul lagi di hadapan ku." Ketegasan Mario membuat Mery tidak berkutik.
Malam itu, semua menjadi berantakan. Sebisa mungkin Mario menyembunyikan kebenarannya dari Risa karena tidak mau melukai hatinya. Apa lagi sudah ada Rafael yang berusia 14 tahun.
FLASHBACK OFF...
"Kamu tau.. Yang terjadi di malam itu, telah membuahkan benih dalam rahim ku.."
DEG...
pak angkara mungkin untuk melindungimu dari anabel
kopi & vote untuk mu