Pangeran Alvero si bad boy paket komplit SMA Sanjaya
Ganteng? Udah Pasti Dong
Pinter? Genius malah
Tajir? Gak usah ditanya. Sikapnya? Cool banget, atau justru terlalu dingin? Ice Prince loh julukannya.
Kemudian sifat POSSESSIVE-nya muncul ketika ia jatuh Cinta kepada Zea Carista Cewek ketua ekstrakulikuler modern dance yang punya senyum memesona.
Dengan mudahnya, Pangeran mengklaim bahwa Zea itu miliknya. Zea yang notabene hanya mengenal nama Pangeran langsung tak terima
Tapi sayang, Pangeran yang tidak pernah ditolak sekalipun dalam hidupnya tetap akan menjadikan Zea miliknya. Sampai kapan pun
Bagaimana kisahnya ya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tania22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 26
Wajah Zea kusut sekusut-kusutnya saat ia sampai di rumah. ketika ia masuk didapatinya Vino yang sedang duduk anteng di ruang tamu. Dan benar seperti yang dikatakan ibunya di telepon, Wajah Vino terlihat mengenaskan
" Hai, Zea"
" Hai, " balas Zea seperti tak bertenaga
" Hmmm .... aku mau balikin buku ini, " Vino menyerahkan sebuah buku
" Kapan kamu minjem buku ini, Vino ? Aku enggak inget, "
" Pas SMP dulu, "
Zea hanya menggaguk
Vino sebenarnya ingin berlama-lama di sana, tetapi respons yang diterimanya tidak seperti yang ia harapkan. Zea bahkan tidak bertanya mengenai luka di sudut bibirnya.
" Lo kenapa, Zea ? Kok keliatan murung kayak gitu "
" Hah Kenapa, Vino, "
Vino menghela nafas, " Lo kenapa, "
" Gue enggak pa-pa, "
" Lo lagi ribut sama Pangeran ? Vino tersenyum tipis ketika Zea tidak menjawab
" kalo dia beneran Sayang sama Lo seharusnya kalian enggak ribet Kayak gini, "
Zea tampak diam dan mencerna apa yang di katakan Vino. Apakah itu benar ? Apakah itu berarti bahwa Pangeran sudah lelah dan tidak menyayanginya lagi ?
" kalo gitu gue Pulang ya, Zea ? lanjutnya
Zea menggaguk
Dengan langkah gontai, Zea meninggalkan ruang tamu dan Pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua. samar-samar terdengar suara dari dalam kamarnya. itu Pasti teman-temannya
ketiga temannya itu tidak sadar ketika Zea membuka Pintu kamar. mereka terlalu asyik dengan film yang mereka tonton
Marissa yang memang Posisinya Paling dekat dengan Pintu segera menoleh
" Hei Zea buruan sini !" Marissa menepuk lantai di sebelahnya
" Ada apaan emang "
" Nonton, biasa, "
Zea kemudian menyadari sesuatu
" Kok kalian Pake baju tidur, "
Sheila dan Rani Kini menoleh
" kita nginep ya di rumah Lo nggak pa-pa kan ,"
" Terserah Lo deh, " Zea Tersenyum tipis dan mengambil baju di lemari Pakaian lalu Pergi ke kamar mandi
Zea yang sedang mengenakan Celana Pendeknya hampir saja terpeleset karena mendengar suara perempuan berteriak Buru-buru ia keluar dari kamar mandi dan mendapati ketiga temannya sedang menunjuk-nunjuk layar laptopnya
" Seru juga filmnya, " Zea ikut duduk di sebelah Marissa
Zea hanya tersenyum tipis untuk merespons ucapan mereka
ia lalu mengecek layar Ponselnya, tetapi tidak ada notifikasi Pesan atau apa pun. Padahal Zea sudah sangat menantikan kabar dari Pangeran
Apa Cowok itu marah Padanya ? Zea meringis. Pertanyaan bodoh ! Tentu saja Cowok itu marah Padanya, Pasti
" Kok, elo bengong, Zea, " Marissa menyenggol lengan Zea ketika menyadari bahwa Temannya itu sedang memikirkan sesuatu
" Gue lagi mikirin, Pangeran, Marissa "
Ketiga temannya langsung menoleh
" Please berhenti Film dulu , " bisik Sheila Pada Rani
" ia Gue matiin, "
" kenapa Lo mikirin Pangeran, Zea ? kini ketiga temannya itu duduk mengelilingi Zea
" Gini, ya Tadi Pas gue sama Pangeran lagi di kafenya dia. terus Mama nelepon ngasih tahu kalo kalian datang, "
Rani dan Marissa mengganguk, " Iya Zea, tadi kita di suruh nunggu di sini,"
" Terus Mama bilang Vino juga ada di sini,"
Marissa mengerutkan dahinya, " Vino,"
Zea menggaguk
" Emang dia dateng ke sini, " tanya Rani bingung, " kok kita enggak tahu,"
" dia ke sini mau ngembaliin buku, "
Marissa berdecak, sedangkan Sheila dan Rani mendengus
" Cuma ngembaliin buku doang kok nungguin gitu ? Ngasih ke Mama Lo bisa kan, " kata Marissa Sinis
" Modus itu Zea, "
" Iya tuh bener kata Rani, " Ucap Sheila setuju
" Terus Hubungannya sama Pangeran apa ? tanya Marissa kemudian
" Tadi dia lagi bareng sama gue Pas Mama nelepon Pas Mama nyebut nama Vino ya gue kaget refleks nyebut nama dia, "
Ketiga teman Zea menyimak dengan fokus
" Terus kita ribut lagi. Gue nggak mau dianterin Pulang dan dia kayak udah Capek atau kecewa sama gue, "
ketiga temannya saling berpandangan
" Tadi dia sempet hujan-hujanan cuma buat ambiliin gue Payung. gue merasa bersalah masa dia , " Zea menutup wajahnya dan mulai menangis
Ketiga temannya jadi serba salah
" Loh Kok malah nangis sih, Zea ? tanya Marissa bingung
" Udah, udah, enggak usah nangis, " Dea mengusap-usap Punggung Zea
" Mendingan sekarang lo minta deh Zea, " saran Rani
Zea mendongak dan segera menghapus air matanya. ia lalu mengirim pesan yang tergelatak di atas tempat tidur
" Gimana gue ngirim Chat ? kalo Pangeran enggak bales gimana,"
" Di coba dulu aja ,"
Zea mengerjapkan matanya beberapa kali Karena terasa masih Panas,lalu mengetik sesuatu di Ponselnya
Zea
Maaf soal tadi Pangeran
Dengan was-was ia menunggu jawaban dari Pangeran Teman-temannya bahkan ikutan tegang
" Enggak di bales, " keluh Zea Kemudian dengan suara yang mulai bergetar
" Tunggu dulu Zea, siapa tahu dia lagi sibuk apa gitu, "
" Daripada galau kayak gini terus elo mendingan makan deh elo kan dari tadi belum makan kan ? usul Marissa sambil bangkit, " jangan terus-terusan kayak gitu Gue yakin nanti Pangeran bales kok"
Zea menarik nafasnya dalam, " iya deh, "
Zea bangkit dan mengikuti Marissa keluar dari kamarnya menuju dapur di lantai bawah
Zea menatap Ponselnya berkali-kali ia masih belum tidur. Padahal ketiga temannya sudah Pergi ke alam mimpi
Zea bangkit dan memilih duduk di balkon dengan tangan yang masih menggenggam Ponselnya ia berharap Pangeran akan membalas Pesannya. tetapi kenyataannya berkata lain. Dibaca saja tidak apalagi di balasnya.
Begitu marahkah Pangeran dan begitu besarkah kesalahan yang Zea lalukan ?
Zea mengembuskan napasnya, kalau di Pikir-pikir seharusnya ia sangat bersyukur menjadi Pacar Pangeran selain sikap Posesif dan mudah marah Pangeran Cowok itu bisa dikatakan terlalu sempurna
" Kok enggak enggak tidur sih, Zea ? Marissa muncul di Pintu balkon menguap
Zea menoleh dan menggelengkan kepalanya
" Pangeran enggak bales Pesan dari gue, Marissa, " Ujar Zea
" Coba elo telepon "
" Gak aktif, " jawab Zea " Gue tuh bego banget, ya, "
" Emang, " jawab Marissa dengan cepat
Zea mendelik ke arahnya
" Maaf kalo gue kasar ngomong kayak gini tapi elo emang bego, Zea. Pangeran itu baik banget sama lo Dan elo sampe enggak mau dianterin Pangeran cuma karena si Vino Enggak banget seharusnya lo iyain aja sekalian ngebuktiin kalo Lo emang enggak ada apa-apa sama Vino. Karena lo nolak ya Pangeran Pasti mikir yang enggak-enggak," kata Marissa
Zea tampak memikirkan Ucapan sahabatnya itu
" Sekarang gini aja, deh besok di sekolah Lo samperin Pangeran terus minta maaf. Gue yakin dia nggak bakalan jemput Lo. lo enggak mau kan minggu-minggu terakhir sebelum Pangeran ke Amrik kalian malah ribut terus, "
Zea menggeleng dengan cepat
" inget ya Zea Pangeran itu baik, banget,"
Zea menghela nafas, " Gue bakal minta maaf sama Pangeran," ia kembali menatap layar ponselnya , " Gue enggak mau ribut apalagi karena Masalah sepele kayak gini," tekadnya
♥️ 124,790 Likes
ZeaCarista : Maafin aku Pangeran @PangeranAlvero
upss🤭😂😂😂