NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:381
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Tangan dingin dan kuat Jung Jae-hwan, siswa OSIS berambut putih, mencengkeram pergelangan tangan Kim Hyun, menghentikan pukulan pamungkas yang bisa merenggut nyawa Kim Jin-hyuk.

Kim Hyun mendongak, matanya yang masih dipenuhi api amarah menatap Jae-hwan.

Hyun: (Menarik tangannya dengan kuat dari genggaman Jae-hwan) "Jangan ikut campur, Sunbae. Ini bukan urusan OSIS."

Jae-hwan mundur selangkah. Ia menatap Kim Hyun dengan tenang, lalu melirik ke bawah pada Jin-hyuk yang wajahnya sudah hancur.

Jae-hwan: "Aku tidak bisa tidak ikut campur, Kim Hyun-ssi. Ini adalah tanggung jawab OSIS. Lagipula, lawanmu sudah pingsan." Ia menunjuk ke sekitar taman. "Kau sudah menghajar seluruh aliansi Kelas Dua. Bukankah itu sudah cukup?"

Hyun: "Tidak cukup. Ada masalah lain yang harus kuselesaikan dengan bajingan ini." Ia menendang pelan tubuh Jin-hyuk.

Jae-hwan: (Menghela napas) "Urusan apa lagi? Kau sudah membuat mereka babak belur. Kau masih baru di sini, Kim Hyun-ssi. Jangan menambah masalah. Menghajar semua orang hingga separah ini di pagi hari... kau bisa dihukum berat oleh osis nantinya"

Hyun: (Menggeleng keras) "Aku tidak peduli dengan hukuman. Aku harus menyelamatkan temanku dari sanderaan bajingan ini!" Hyun menunjuk pada surat yang tergeletak di tanah.

Jae-hwan mengambil surat itu, membaca isinya, dan melihat foto Min-ho. Ia terdiam sejenak, lalu tatapan matanya berubah, diselimuti rasa bersalah.

Jae-hwan: (Menghela napas panjang) "Kim Hyun-ssi... Dengarkan aku baik-baik. Temanmu baik-baik saja."

Hyun terkejut. "Apa maksudmu?! Jangan mengarang cerita!"

Jae-hwan: "Kau dijebak. Itu tipuan murahan. Min-ho tidak pernah disandera. Aku bertemu dengannya di koridor sekitar lima menit yang lalu. Dia baru saja masuk ke kelasnya, berjalan santai. Kami bahkan mengobrol sedikit."

Kim Hyun merasakan darahnya mendidih. Wajahnya yang tegang karena kekhawatiran kini berubah menjadi merah karena kemarahan yang membabi buta.

Hyun: (Berbisik, suaranya dipenuhi ancaman) "Apa... Kau yakin? Itu benar?"

Jae-hwan: "Sangat yakin. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kau hanya dijebak agar datang ke sini. Tidak ada penculikan."

Kemarahan Kim Hyun meledak. Ia melihat tubuh Jin-hyuk yang tergeletak.

Hyun: "Bajingan licik!"

Dengan sisa tenaga terakhirnya, Kim Hyun mengayunkan kaki kanannya dan melancarkan Tendangan Samping kuat ke rusuk Jin-hyuk yang sudah pingsan.

DHUK!

Tubuh Jin-hyuk terlempar ke samping beberapa meter karena kekuatan tendangan itu.

Hyun hanya bisa berdiri, mengepalkan tinju. Ia merasa bodoh karena dengan mudah diperdaya oleh foto murahan.

Hyun: (Berbalik ke Jae-hwan) "Aku pergi. Aku tidak punya waktu lagi untuk urusan sepele ini. Tapi, Sunbae... Apakah aku akan dihukum karena semua ini?"

Jae-hwan melihat sekeliling: puluhan siswa babak belur, tanah yang berdebu.

Jae-hwan: "Tidak perlu. Kau pergi saja. Aku yang akan mengurus semuanya di sini. Ini tanggung jawab OSIS untuk menjaga ketertiban, meskipun... ini akan menjadi laporan yang sulit."

Hyun mengangguk. "Terima kasih, Sunbae."

Kim Hyun berbalik dan pergi, meninggalkan pemandangan pembantaian di Taman Samping.

Jae-hwan melihat kepergian Hyun, lalu menghela napas panjang. Ia mengambil handy talky kecil dari sakunya.

Jae-hwan: "Tim Medis OSIS, segera ke Taman Samping. Pemandangan... agak buruk."

Ada aturan tertulis di CSB. Dilarang keras berkelahi di pagi hari sebelum bel masuk berbunyi. Jae-hwan tahu, sebagai anggota OSIS, ia tidak bisa membiarkan keributan ini terjadi, apalagi jika dilakukan oleh puluhan orang. "Aturan itu dibuat agar para preman ini hanya bertarung setelah bel bubar," gumamnya, "bukan di pagi hari. Kim Hyun telah melanggar aturan tak tertulis mereka, dan sekarang mereka melanggar aturan tertulis kami."

Kim Hyun berjalan di koridor. Pakaiannya kotor, tangannya memar, tetapi langkahnya ringan karena rasa lega dan amarah yang mereda.

Jin-hyuk dan 2-B... dan masker hitam dari 2-C. Ternyata Song Dae-ho si bendahara itu memang ikut campur.

Hyun yakin, Dae-ho adalah otak di balik aliansi itu, memanfaatkan Jin-hyuk yang arogan untuk menjalankan rencana itu. Konfliknya yang paling nyata di sekolah memang hanya dengan Dae-ho.

Saat ia sedang asyik merencanakan cara membalas perlakuan Dae-ho, ia mendengar suara yang familiar.

Min-ho: "Hyun-ah! Hei!"

Kim Hyun mendongak. Di depannya, ada Min-ho, baru keluar dari kelas, terlihat segar bugar, tanpa bekas cedera sedikit pun.

Kim Hyun langsung berlari ke arah Min-ho, lega.

Hyun: "Min-ho! Syukurlah kau baik-baik saja!"

Min-ho: (Bingung) "Tentu saja aku baik. Ada apa denganmu? Kenapa kau berlari kencang sekali tadi? Kau sakit perut?"

Hyun menarik Min-ho ke sudut yang lebih sepi. Ia menceritakan seluruh kejadian itu, mulai dari surat ancaman, foto palsu, pengepungan massal semalam, hingga pertarungannya dengan Jin-hyuk dan intervensi OSIS.

Min-ho terkejut. Ekspresinya berganti-ganti dari kaget, takut, hingga akhirnya marah.

Min-ho: "APA?! Bajingan-bajingan itu menggunakan fotoku?! Aku tidak tahu apa-apa! Dan kau menghajar 25 orang sendirian? Hyun-ah, kau gila! Aku tahu kau kuat, tapi ini sudah melampaui batas! Sekarang kau telah menghina seluruh Kelas 2-B dan mungkin seluruh Kelas Dua!"

Hyun: (Mengibaskan tangan) "Tidak apa-apa, Min-ho. Aku bisa menyelesaikan masalah ini sendiri. Kau hanya perlu berhati-hati. Jangan pernah berdekatan dengan siapa pun dari Kelas Dua, terutama di luar sekolah."

Tiba-tiba, bel sekolah berbunyi, menandakan dimulainya kegiatan bebas.

Min-ho: "Aku harus pergi, Hyun-ah. Aku ada janji klub di kantin. Kau harus istirahat dan berhati-hati!"

Min-ho bergegas pergi.

Kim Hyun sendirian lagi. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Ia belum memutuskan klub mana yang akan ia masuki. Ia hanya punya satu ide: mencari Song Dae-ho.

Mungkin aku harus mencari Dae-ho. Dia pasti tahu banyak soal ini.

Hyun akhirnya memutuskan untuk hanya berjalan-jalan santai sambil mencari Dae-ho dan bermalas-malasan di kelas yang kosong.

Sore Hari, Sekitar Pukul 16:00

Kim Hyun berjalan pulang. Hari itu dihabiskannya dengan sia-sia, sebagian besar dihabiskan untuk tidur di kelas yang kosong dan berjalan-jalan. Ia tidak menemukan Song Dae-ho di mana pun.

Hyun: (Meregangkan otot-ototnya) "Aku harus cari cara lain untuk menguji Dae-ho besok."

Saat ia berjalan, ia melewati sebuah lapangan basket terbuka di pinggir jalan dekat taman.

Hyun berhenti.

Di lapangan itu, ada lima siswa berseragam CSB yang sedang bermain basket. Salah satu dari mereka, yang baru saja mencetak three-point dengan swish yang sempurna, berteriak kegirangan.

Siswa itu adalah Song Dae-ho.

Dae-ho, sang bendahara, terlihat senang. Ia meminta bola basket itu kembali, bersiap untuk bermain lagi.

Dae-ho: (Berteriak kepada temannya) "Umpan! Bola di sini! Aku masih panas!"

Tiba-tiba, sebuah suara dingin terdengar dari luar garis lapangan, memotong kesenangan mereka.

Suara Hyun: "Permainan ini cukup seru. Boleh aku ikut?"

Dae-ho dan keempat temannya seketika berbalik. Mereka melihat Kim Hyun berdiri di sana, dengan pakaian yang masih agak kotor.

Wajah Song Dae-ho yang ceria langsung menegang. Bola basket di tangannya terasa berat. Ia merasakan firasat buruk yang sangat dingin dan familiar.

Kim Hyun berdiri di sana, tidak tersenyum. Tatapan matanya lurus, menghakimi, dan mematikan.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!