NovelToon NovelToon
Bucin Tolol

Bucin Tolol

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Nikahmuda / Keluarga / Cerai / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Adaptasi dari kisah nyata sorang wanita yang begitu mencintai pasangannya. Menutupi segala keburukan pasangan dengan kebohongan. Dan tidak mau mendengar nasehat untuk kebaikan dirinya. Hingga cinta itu membuatnya buta. Menjerumuskan diri dan ketiga anak-anaknya dalam kehidupan yang menyengsarakan mereka.

Bersumber, dari salah satu sahabat yang memberi ijin dan menceritakan masalah kehidupannya sehingga novel ini tercipta untuk pembelajaran hidup bagi kaum wanita.

Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Periksa Kandungan

Bab 25. Periksa Kandungan

POV Author

Beberapa bulan berlalu.

Airin tidak lagi overthinking soal kehidupan sepupunya, Lola. Wanita beranak 2 itu disibukan dengan mengurusi 2 anaknya juga suaminya saat ini.

Ragil yang semakin tumbuh tidak mudah lagi untuk di tinggal begitu saja. Apalagi Ragil sangat rewel ketika sedang jatuh sakit. Sehingga Airin akhirnya memutuskan untuk tidak lagi menerima pesanan kue karena balita kecilnya.

"Rin, Lola udah 2 bulan ini jarang kesini ya."

"Sibuk jualan kayaknya Mi. Pasang status WA aja nggak sempet kayaknya. Soalnya Airin udah jarang lihat Lola update status."

"Syukurlah kalau jualannya rame. Berdua pasti bisa maju kalau saling kerja sama. Tapi ini udah bulan keberapa kehamilan Lola ya Rin?"

"Kurang tahu juga Umi. Entah rajin atau nggak dia periksa kehamilannya itu."

"Kok Umi jadi nggak tenang. Coba kamu WA Rin, tanya gimana kabarnya."

"Bentar Airin ambil hape dulu."

Airin pun mencari handphonenya yang biasa ia letakkan di atas bufet di ruang tengah. Sayangnya handphonenya itu tidak ia temukan di sana sehingga ia pun mencari ke tempat-tempat dimana ia sering meletakkan handphonenya termasuk di dalam tasnya.

"Selvia, ada lihat handphone Ibu nggak?" Tanya Airin pada anaknya yang sedang asik menggambar.

Kegiatan hari minggu di waktu santai, Selvia suka menggambar sembari duduk di depan televisi yang menyala.

"Ini."

Selvia menunjukan handphone Ibunya yang tertutup oleh buku gambarnya.

"Loh kok disini? Kakak mainin handphone Ibu ya?"

"Iya tadi kirim pesan ke Ayah." Jawab anak perempuan yang masih sangat polos itu.

Airin sedikit cemas. Pasalnya Selvia kalau menggunakan handphonenya, tidak hanya suaminya saja yang di hubungi. Tetapi terkadang pernah juga ke orang lain.

Airin pun segera mengambil handphonenya yang tergeletak di lantai. Lalu mencoba menghubungi Lola.

"Assalamualaikum La?"

"Wa'alaikumsalam. Ada apa Rin?"

Begitu mendengar Lola menjawab, Airin mengubahnya ke loudspeaker agar Umi nya pun bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Gimana kabar mu? Jualan masih rame ya? Umi nyariin loh, kamu udah nggak pernah main ke rumah."

"Ya gitu deh. Udah masuk 6 bulan. Nanti deh kapan-kapan mampir ke sana."

"Kamu masih jualan kan La?"

"Kadang jualan."

"Kok kadang sih?"

"Kalau badan ku nggak lemes aku jualan. Lagian sepi juga Rin. Aku capek nungguinnya."

"Emang suami mu nggak bantu?"

"Kadang bantu kok. Dia juga udah kerja sekarang."

"Kerja dimana?"

"Sales produk deterjen."

"Oh, bagus lah. Jadi walaupun jualan sepi, masih ada gaji dari kerjaan."

"Iya sih."

Lola terdengar lemah menjawab setiap pertanyaan ku. Apa dia benar-benar baik aja?

"La, kamu rajin periksa kandungan nggak?"

"Pernah kok sekali."

"Jangan sekali La. Setahu ku ibu hamil itu periksanya minimal 6 kali selama masa kehamilan. Kalau ada kondisi tertentu, langsung pergi periksa aja biar bisa di kasi solusi sama dokternya."

"Nggak usah lah. Nggak apa-apa juga. Repot nanti tebus obat lagi. Belum lagi periksa baru sentuh perut dah 200 sampai 300 ribu."

"Loh, nggak sampai segitu kalau di puskesmas. Paling berapa ribu aja kalau kamu nggak pake BPJS. Kalau kamu perginya ke dokter spesialis sih mungkin iya."

Sesaat hening sekian detik. Sepertinya Lola sedang berpikir.

"Nanti deh. Aku tanya Jemin dulu."

"Kok malah tanya dulu. Itu penting buat kesehatan kamu sama bayimu. Kalau Jemin keberatan, itu sih kelewatan."

Lola kembali terdiam.

"Kamu ajak ke puskesmas besok Rin." Ucap Umi pelan.

"Besok kamu jualan nggak?kalau nggak biar aku temani ke puskesmas."

"Bukan gitu Rin, aku takutnya biaya nya besar."

"Umi yang bayar." Ucap Umi kembali dengan nada berbisik di depan Airin.

"Nggak usah pikirkan biaya. Periksa aja dulu ke puskesmas. Kamu harus punya buku pink loh, buku yang berisi kesehatan Ibu dan anak. Buku itu nantinya berguna untuk anak mu sampai sekolah SD nanti. Kalau kamu nggak periksa, nanti pas mau lahiran susah loh." Ujar Airin sedikit menakuti."

Lola masih terdiam di seberang sana.

"Kalau mahal, nanti Umi yang bayarin. Mau kan?"

"Iya deh, kalau gitu."

Walau terkadang kesal dengan Lola, tapi Airin dan Umi nya juga kadang kasihan dengan Lola. Lola yang lebih mementingkan kenyamanan suaminya itu lebih sering mengabaikan dirinya sendiri yang sebenarnya butuh untuk di perhatikan. Karena itu, meski jengkel setengah mati, Airin tidak bisa mengabaikan Lola begitu saja karena mereka bersaudara.

Malam harinya, Lola mengirim pesan kepada Airin. Mereka pun menentukan janji temu dan pergi untuk memeriksakan kondisi kehamilan Lola.

***

Keesokan harinya.

Setelah mengantarkan Selvia, Airin pun pergi ke rumah Lola. Untung ada Umi nya yang tidak ada kegiatan di luar rumah sehingga bisa membantu Airin menjaga Ragil untuknya.

Lola pun sudah siap ketika Airin datang. Bergegas ia mengunci pintu dan duduk di atas motor Airin.

"Motor mu kemana La?" Tanya Airin karena tidak melihat motor Lola di depan teras rumah tempatnya biasa menyimpan motor.

"Di pake Jemin kerja."

"Motornya kemana?"

"Rusak. Lagi di bengkel."

"Kamu sudah sarapan belum? Kayaknya lemes banget."

"Belum sempat tadi."

"Ya sudah. Kita sarapan dulu."

Airin membawa Lola ke sebuah warung pinggir jalan yang menjual sarapan di pagi hari. Airin menuruti perintah Uminya yang memberikannya uang untuk membawa Lola sarapan jika sepupunya itu belum makan. Juga biaya berobat untuk Lola.

Meski sebenarnya uang yang di berikan Umi nya itu sedikit banyak berasal dari pemberian Airin dan suaminya, tetapi Airin tidak kecewa. Semua sudah menjadi milik Umi nya. Dan ia tidak mempermasalahkan uangnya mau di gunakan untuk apa.

Airin memperhatikan Lola makan dengan lahap. Entah ini hanya dugaan Airin saja, sepertinya Lola sedang dalam kesulitan keuangan.

Setelah makanan mereka sudah habis, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju puskesmas terdekat. Sesampai disana, mereka. menunggu antrian untuk di periksa.

"Bayinya sehat ya Ibu, cuma Ibunya aja nih yang agak lemah lemah. Berat badan kurang, tensi juga sedikit rendah. Ada minum susul hamil nggak?" Tanya dokter yang bertugas.

Lola menggelengkan kepala.

"Kalau bisa minum susu Ibu hamil ya Bu. Terus makan yang banyak yang bergizi, supaya anaknya juga sehat di dalam sana. Hindari makan mie instan ya Bu. Minuman bersoda juga ya."

"Tapi bayi saya nggak apa-apa kan Dok?"

"Bayinya nggak apa-apa. Tapi mungkin kurang berat aja, kalau Ibunya kurang mau makan. Sehat ibunya, sehat juga bayinya. Minum susu ya nanti."

"Iya Dok."

Kali ini Airin yang menjawab.

Setelah itu, Lola diberikan pil penambah darah, juga vitamin setelah pemeriksaan selesai.

"Kamu nggak pernah minum susu Ibu hamil La?" Tanya Airin ketika mereka di jalan menuju pulang ke rumah Lola.

"Mahal Rin. Aku sudah pernah cek harga."

"Ada titipan dari Umi. Jadi aku belikan kamu susu aja ya."

"Makasih ya Rin. Sampaikan ke Umi, makasih juga."

Kalau sudah begini, bener sikapnya Lola. Tapi nanti kalau dah kumat keras kepalanya, bikin emosi. Batin Airin.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
cabut singkong
Author abal-abal
gak kerasa udah end aja. di tunggu karya berikutnya
💜Bening🍆
wah akhirnya di ujung kisah lola jemin... semangat berkarya mom.. semoga sukses dgn karya2 berikutnya💪
💜Bening🍆
nah bener KB lola jgn anak udah 3 masih kecil2 kasian mereka klo kamu nanti nambah anak lg
💜Bening🍆
semoga beneran berubah ya jemin bkn tobat sementara ntar kambuh lg penyakitnya
Author abal-abal
mudah2an aja Jemin beneran tobat 🤲
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan iya² aja Lola awas aja kalau gak di KB
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bener juga tuh jangan sampai pas pulang dia minta jatah lagi nanti nambah 4 kalau gak di KB
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
semoga jemin benar² berubah dan gak mau mengulangi nya lagi
💜Bening🍆
ya semoga aja emang jemin emang berubah y la... bkn cm pura2
💜Bening🍆
jgn2 jemin dpt ancaman dr neneknya gk dpt bagian warisan makanya balik deketin lola... meski lancar kirim 2jt/bln tp jgn2 di belakang masih bertingkah dia
💜Bening🍆
apa ada campur tangan dr nenek jemin ya jd dia tak lg pamer selingkuhannya
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bener tuh jngn sampai Popo jahat pdmu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
pasti ada maunya nih dia gak mau cerai
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau la lebih baik cpt gugat cerai jemin
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aku curiga malah sama jemin, kayaknya ada yg dia sembunyiin
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
iya aku maafin, gapapa kok kamu selingkuh 😂
Author abal-abal
Elah kirain dah beneran dapet ilham itu si Lola gugat Jemin. taunya gak jadi🙈
💜Bening🍆
nah kan.. dah lah biarin aja klo nyungsep biarin biar kapok... org kok gk ada rasa bersalahnya sama keluarga yg di repotin sama tingkahnya ora sadar diri
💜Bening🍆
helleh... roman2nya balik nyebur lg ini gk jd minta cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!