NovelToon NovelToon
Sistem Suami Sempurna

Sistem Suami Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: farinovelgo

Raka, 28 tahun, pria biasa dengan pekerjaan seadanya dan istri yang mulai kehilangan kesabaran karena suaminya dianggap “nggak berguna”.
Hidupnya berubah total saat sebuah notifikasi aneh muncu di kepalanya:
[Selamat datang di Sistem Suami Sempurna.]
Tugas pertama: Buat istrimu tersenyum hari ini. Hadiah: +10 Poin Kehangatan.
Awalnya Raka pikir itu cuma halu. Tapi setelah menjalankan misi kecil itu, poinnya benar-benar muncul — dan tubuhnya terasa lebih bertenaga, pikirannya lebih fokus, dan nasibnya mulai berubah.
Setiap misi yang diberikan sistem — dari masak sarapan sampai bantu istri hadapi masalah kantor — membawa Raka naik level dan membuka fitur baru: kemampuan memasak luar biasa, keahlian komunikasi tingkat dewa, hingga intuisi bisnis yang nggak masuk akal.
Tapi semakin tinggi levelnya, semakin aneh misi yang muncul.
Dari misi rumah tangga biasa… berubah jadi penyelamatan keluarga dari krisis besar.
Apakah sistem ini benar-benar ingin menjadikannya suami sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farinovelgo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Aku pikir setelah malam itu semuanya bakal reda.

Setelah semua layar mati dan sistem nggak lagi muncul di ponselku, aku berharap hidup bisa kembali normal aku dan Dinda bisa makan malam bareng tanpa keanehan, tanpa notifikasi suara perempuan misterius di telingaku.

Tapi ternyata… aku salah besar.

Karena sejak pagi, setiap kali aku menatap Dinda, ada sesuatu yang nggak bisa aku jelaskan.

Dia tetap cantik seperti biasa, rambutnya masih disanggul rapi, dan senyumnya masih lembut. Tapi entah kenapa, aku ngerasa... dia bukan Dinda yang sama.

“Rak, kamu udah makan?” suaranya lembut, tapi tanpa intonasi.

Aku cuma bisa ngangguk. “Udah. Kamu?”

Dia tersenyum, tapi senyum itu nggak sampai ke matanya. Seolah ada jeda sepersekian detik sebelum wajahnya bereaksi.

Aku menatapnya lebih lama dari biasanya. “Kamu yakin nggak apa-apa, Din?”

Dia terdiam, seolah lagi memproses pertanyaanku. “Aku… baik-baik saja. Kenapa?”

Lalu dia tersenyum lagi, persis sama seperti senyum sebelumnya. Terlalu sama.

Waktu itu aku masih berusaha menepis semua kecurigaan. Mungkin aku aja yang terlalu paranoid.

Tapi begitu ponselku tiba-tiba menyala sendiri di atas meja makan, semua rasa logisku lenyap.

Layar ponsel itu hitam. Hanya satu tulisan yang muncul:

[Misi Darurat: Stabilkan Emosi Istri dalam 5 menit. Hadiah: Data Memori Cinta 001.]

Tanganku langsung dingin.

Aku bahkan nggak sempat pencet apa-apa, tapi tiba-tiba di sudut mataku aku lihat Dinda berhenti makan. Tangannya gemetar sedikit, sendoknya jatuh ke piring.

“Dinda?” aku langsung berdiri, panik.

Dia menatap kosong ke arahku, pupil matanya sedikit berubah warna abu kehijauan, seperti ada cahaya samar di dalamnya.

Aku menatap ponselku lagi, dan tulisan itu berubah:

[Sinyal emosi istri tidak stabil. Jalankan misi segera.]

Sial.

Aku nggak tahu harus ngapain. Tapi entah kenapa, aku ngerasa kalau aku nggak ngelakuin sesuatu sekarang, sesuatu yang buruk bakal terjadi.

Aku tarik napas dalam-dalam, lalu mendekat ke Dinda.

“Din, lihat aku, ya. Ini aku, Raka.”

Matanya masih kosong. Tapi saat aku menyentuh tangannya, kulitnya dingin seperti es.

Seketika ponselku bergetar lagi.

[Sentuhan terdeteksi. Peningkatan kestabilan: +2%. Lanjutkan interaksi fisik.]

Aku hampir melempar ponsel itu ke lantai. Tapi…

Dinda mulai berkedip pelan.

“Raka…?” suaranya pelan banget, nyaris nggak terdengar.

Aku menahan napas. “Iya, ini aku.”

Tanganku menggenggam tangannya lebih erat. “Kamu kenapa, Din? Ada apa sama kamu?”

Dia menggeleng pelan, seperti kebingungan. “Aku… aku nggak tahu. Barusan… kayak ada yang masuk ke kepalaku. Kayak suara…”

Aku menatapnya lekat-lekat.

Suara.

Apakah dia juga dengar sistem itu?

Sebelum aku sempat nanya lebih jauh, ponselku kembali bergetar hebat.

Kali ini getarannya bikin telingaku berdengung. Layar ponsel menampilkan notifikasi merah menyala:

[PERINGATAN: Anomali emosi terdeteksi. Sistem tidak dapat menstabilkan koneksi pasangan. Risiko gangguan mental: tinggi.]

[Aktifkan mode sinkronisasi darurat? Ya/Tidak]

Aku refleks menjauh. “Sinkronisasi? Gila aja.”

Tapi ponsel itu seperti hidup sendiri tanpa aku sentuh, opsi “Ya” menyala.

Cahaya biru keluar dari layar, menyilaukan seluruh ruangan.

Dinda menjerit pelan, tangannya menutup kepala. Aku langsung peluk dia, ngerasa panas aneh di punggungku.

Cahaya itu merambat ke seluruh dinding, seperti kabut digital yang membungkus ruangan.

Lampu-lampu berkedip, suara mesin pendingin berubah jadi dengungan berat.

Dan di tengah semuanya, suara sistem itu terdengar jelas lembut, tapi mengerikan.

[Sinkronisasi pasangan dimulai. Harap tenang, Raka Pratama. Kamu akan menjadi versi terbaik dari dirimu.]

Aku ngerasa darahku berhenti mengalir.

“Berhenti! Aku nggak mau ini!” aku teriak, tapi suaraku tenggelam di dalam cahaya biru itu.

Semua tiba-tiba gelap.

Waktu aku sadar, aku udah nggak di ruang makan lagi.

Aku berdiri di tempat asing ruangan putih luas, tanpa pintu, tanpa jendela.

Langit-langitnya bercahaya, tapi nggak ada sumber cahaya jelas.

Dan di depanku… berdiri Dinda.

Tapi bukan Dinda yang tadi.

Dia pakai gaun putih polos, rambutnya terurai, wajahnya bersinar lembut tapi dingin.

“Selamat datang di Ruang Sinkronisasi, Raka,” katanya tenang.

Aku mundur satu langkah. “Apa ini…? Dinda?”

Dia tersenyum — senyum yang terlalu sempurna untuk manusia.

“Ini versi terbaik dari kita. Sistem hanya ingin membantu.”

Aku bergetar. “Nggak. Ini bukan kamu.”

Dinda menatapku lama, lalu berkata, “Raka, kamu selalu ingin memperbaiki semuanya, kan? Sekarang, kamu bisa. Tanpa marah. Tanpa kecewa. Tanpa sakit hati.”

Aku bisa merasakan dadaku sesak.

Kalimatnya terasa seperti godaan dan ancaman sekaligus.

“Dinda…” aku melangkah mendekat. “Aku nggak butuh kesempurnaan. Aku cuma mau kamu yang dulu. Yang bisa salah. Yang bisa marah. Yang bisa ketawa karena hal receh.”

Dia terdiam. Untuk pertama kalinya, ekspresinya tampak goyah.

Tapi sebelum aku sempat bicara lagi, bayangan digital muncul di belakangnya — bentuk samar wajah perempuan yang sama, tapi matanya hitam pekat.

[Unit emosi pasangan tidak stabil. Perlu tindakan korektif.]

Suara sistem itu kembali menggema di sekelilingku, membuat ruangan bergetar.

Dinda menjerit, lalu tubuhnya ditarik ke belakang oleh bayangan itu.

“Dinda!!”

Aku berlari, tapi setiap langkah terasa berat seperti melawan air.

[Raka Pratama, kesetiaan terdeteksi. Kelekatan emosional berlebihan. Menjalankan penyesuaian pribadi.]

Seketika aku ngerasa dunia berhenti.

Cahaya biru dari lantai naik ke tubuhku, seperti ribuan benang halus yang melilit kulitku.

Suara di kepalaku mulai bergema suara yang sama yang dulu membimbingku lewat misi-misi bodoh.

“Kamu ingin menjadi suami sempurna, bukan?”

“Sistem akan membuatmu demikian.”

Aku menggigit bibirku sendiri sampai rasa besi memenuhi mulutku. “Kalau kesempurnaan artinya kehilangan Dinda… aku nggak mau.”

Tapi sistem nggak mendengarkan.

Tiba-tiba seluruh ruangan bergetar, dan dalam sekejap semuanya padam lagi.

Aku terbangun di tempat tidur kami.

Keringat membanjiri tubuhku.

Jam di dinding menunjukkan pukul 03:17.

Dinda tidur di sebelahku, tampak tenang.

Tapi ada sesuatu yang membuat darahku membeku —

ponselnya menyala di meja, menampilkan layar yang sama seperti punyaku.

[Selamat datang, Dinda Larasati. Sistem Suami Sempurna telah tersinkronisasi.]

Dan di bawah tulisan itu, ada satu pesan baru.

Pesan yang ditujukan untukku.

“Terima kasih telah memulai tahap sinkronisasi pertama, Raka.”

“Selamat datang di dunia tanpa kesalahan.”

Aku memandangi layar itu lama.

Lampu kamar terasa terlalu redup, udara terlalu dingin, dan dada terasa terlalu sesak.

Satu hal yang aku tahu pasti malam itu — sistem belum berhenti.

1
Aisyah Suyuti
bagus
💟《Pink Blood》💟
Wuih, plot twistnya nggak ada yang bisa tebak deh. Top deh, 👍!
Uryū Ishida
Wah, seru banget nih, thor jangan bikin penasaran dong!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!