NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 – Badai di Kota Hongya

Udara di luar gua terasa berbeda. Angin membawa aroma asap dan besi, seolah dunia baru saja menyaksikan pertumpahan darah. Xiao Feng keluar dari pintu batu yang kini tertutup kembali rapat, dengan Ling’er di sisinya. Cahaya malam menyelimuti mereka, namun yang lebih jelas terasa adalah tekanan spiritual yang menggantung di udara.

 Xiao Feng menatap ke arah kota Hongya dari kejauhan. Biasanya, dari hutan timur, ia bisa melihat lampu-lampu kota berkelip seperti bintang kecil. Tapi kali ini, hanya asap hitam yang membubung, bercampur teriakan samar yang menusuk telinga.

 Ling’er menggenggam lengan bajunya. “Xiao Feng… sesuatu telah terjadi.”

 Xiao Feng mengepalkan tinjunya. Aura naga di dalam tubuhnya bergetar, merespons insting bahaya. “Sekte sudah datang lebih cepat dari dugaanku.”

 Ketika mereka mendekati kota, pemandangan yang mereka lihat membuat darah mendidih. Gerbang kota Hongya terbakar, dan mayat para penjaga berserakan di tanah. Pasukan berbaju merah dengan simbol naga di punggung mereka berjalan dengan tenang, memaksa warga kota berlutut di jalan.

 Di depan pasukan itu berdiri seorang pria tinggi dengan rambut panjang merah menyala. Wajahnya dipenuhi bekas luka, dan aura membakar mengelilinginya. Dialah Elder Huo Yan, salah satu tetua dari Sekte Naga Merah yang terkenal karena kekejamannya.

 Dengan suara lantang, ia berteriak di depan warga yang berkerumun:

 “Dengarkan baik-baik! Si bocah bernama Xiao Feng telah berani menodai nama besar Sekte Naga Merah. Kami tahu dia bersembunyi di kota ini. Jika dalam satu malam dia tidak menyerahkan diri, maka kota ini akan dijadikan abu!”

 Warga yang ketakutan menangis, beberapa memohon ampun.

 “Tidak! Kami tidak tahu di mana dia!”

 “Xiao Feng bukan dari sini! Jangan hancurkan rumah kami!”

 Namun, Huo Yan hanya tertawa. Api menyembur dari tangannya, membakar salah satu rumah hingga rata dengan tanah. Jeritan pemilik rumah itu menggema, membuat semua orang menunduk gemetar.

 “Kalau begitu, anggap saja ini peringatan pertama,” katanya dingin.

 Xiao Feng menyaksikan semuanya dari atap gedung tua di pinggiran kota. Napasnya berat, hatinya mendidih penuh amarah. Ling’er menatapnya dengan cemas.

 “Xiao Feng… apa yang akan kau lakukan? Mereka terlalu banyak. Kalau kau melawan sekarang—”

 Xiao Feng menatap ke arah warga yang dipaksa berlutut, lalu menggenggam giok naga di dadanya. Matanya memancarkan cahaya keemasan. “Kalau aku tidak berdiri sekarang, apa artinya ujian yang sudah kulewati? Aku tidak bisa membiarkan mereka binasa karenaku.”

 Ling’er hendak menahan, tapi melihat sorot tekad di mata Xiao Feng, ia hanya bisa menggigit bibirnya. “Kalau begitu, aku akan berada di sisimu. Jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku.”

 Xiao Feng menoleh, menatap wajah Ling’er yang dipenuhi keteguhan meski ketakutan jelas terlihat. Ia tersenyum samar. “Baik. Tapi berjanjilah satu hal: kalau aku jatuh, kau harus pergi.”

 Ling’er menampar pundaknya. “Jangan bicara bodoh! Aku lebih memilih jatuh bersamamu daripada hidup tanpamu.”

 Xiao Feng terdiam, lalu menunduk sedikit, menahan senyum getir. Gadis ini benar-benar bodoh… tapi bodoh yang membuatku kuat.

 Xiao Feng melompat dari atap, mendarat di tengah alun-alun kota dengan suara dentuman yang membuat semua mata tertuju padanya.

 Warga terperangah. Beberapa berseru dengan suara lirih.

 “Itu dia… Xiao Feng!”

 “Dia kembali…”

 Huo Yan menghentikan langkahnya. Tatapannya tajam, bibirnya menyeringai sinis. “Akhirnya muncul juga, bocah sialan.”

 Xiao Feng berdiri tegak, meski hatinya bergejolak. Aura naga dari dalam tubuhnya perlahan keluar, membuat udara di sekitarnya bergetar. Bayangan samar naga keemasan muncul di belakangnya, membuat semua orang menahan napas.

 Dengan suara mantap, ia berkata, “Kalau kau mencari aku, lepaskan warga kota ini. Mereka tidak ada hubungannya dengan urusan kita.”

 Huo Yan terkekeh. “Bocah, kau pikir kau siapa? Aku bisa menghancurkan seluruh kota ini hanya dengan satu jentikan jari. Kalau kau benar-benar peduli, menyerahlah sekarang. Sujud di hadapanku, serahkan giok itu, dan mungkin aku akan membiarkan sebagian dari mereka hidup.”

 Warga menatap Xiao Feng dengan mata penuh harap sekaligus ketakutan. Sebagian ingin ia menyerah demi keselamatan mereka, sebagian lain berdoa dalam hati agar ia benar-benar bisa melawan.

 Xiao Feng tidak menjawab. Sebaliknya, ia mengangkat tinjunya, cahaya naga melilit tangannya. “Kalau begitu, mari kita lihat siapa yang harus sujud.”

 Raungan naga menggema ketika ia meninju tanah. Gelombang energi menyapu alun-alun, membuat pasukan sekte terlempar beberapa langkah. Warga menjerit, namun sebagian menatap dengan takjub.

 Huo Yan mengerutkan alis, lalu tertawa. “Menarik. Jadi kau memang telah mendapatkan sesuatu dari warisan itu. Tapi kekuatanmu baru seujung kuku dibandingku!”

 Ia mengangkat tangannya, api merah membara berkumpul, membentuk naga api raksasa yang mengaum, lalu meluncur ke arah Xiao Feng.

 Xiao Feng berteriak, aura naga dari tubuhnya melesat keluar, membentuk naga emas yang menyambar naga api. Dua naga itu bertabrakan di udara, ledakan besar terjadi, membuat bangunan sekitar runtuh.

 Warga berlarian panik, tapi mata mereka tak bisa lepas dari pertempuran itu. Bagi mereka, ini bukan lagi pertarungan manusia, melainkan pertarungan dua naga yang melambangkan kehancuran dan harapan.

 Xiao Feng terhuyung, darah merembes dari bibirnya. Tapi ia tidak jatuh. Naga emas di belakangnya masih berdiri tegak, meski tubuhnya sendiri penuh luka.

 Ling’er yang bersembunyi di antara warga menggenggam kain bajunya, air mata berlinang. “Xiao Feng… bertahanlah. Aku percaya padamu.”

 Sementara itu, beberapa warga yang tadinya hanya ketakutan mulai bersorak pelan.

 “Dia melawan tetua sekte…”

 “Dia benar-benar berdiri demi kita!”

 Sorakan kecil itu merambat, menjadi gemuruh. Meski mereka masih takut, secercah harapan mulai tumbuh di hati mereka.

 Namun Huo Yan hanya menyeringai lebih lebar. Api di sekitarnya semakin membara, aura membunuh meluap.

 “Bagus, bagus sekali. Semakin kuat kau, semakin pantas kepalamu dijadikan hadiah untuk Patriark. Mari kita lihat… berapa lama kau bisa bertahan!”

 Dengan itu, api membentuk sayap di punggungnya, dan tubuhnya melesat seperti meteor merah menuju Xiao Feng.

 Xiao Feng menarik napas panjang, aura naga di tubuhnya meledak lebih terang dari sebelumnya. “Kalau langit ingin menghalangiku… maka aku akan menantang langit itu!”

 Kedua sosok itu bertabrakan di udara, ledakan cahaya emas dan merah menerangi seluruh kota Hongya.

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!