NovelToon NovelToon
Hidden Love From The Past

Hidden Love From The Past

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Kisah cinta masa kecil / Gadis Amnesia
Popularitas:517
Nilai: 5
Nama Author: Midnight Blue

Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di hadang mobil

Sementara di tempat lain, Setelah sarapan, Narynra dan Elisya bersiap untuk berangkat. Narynra memeriksa tasnya dengan seksama, memastikan bahwa semua yang dibutuhkan ada di dalamnya, sementara Elisya mengecek dompet dan kunci mobilnya dengan teliti.

"Kita siap, sayang?" tanya Elisya, sambil memberikan senyum cerah kepada Narynra.

"Ya," jawab Narynra, sambil mengangguk dan menyesuaikan tasnya di bahu dengan gerakan yang gesit.

Mereka berdua kemudian melangkah keluar dari rumah dan menuju ke mobil yang terparkir di depan. Elisya membuka pintu mobil dengan gerakan yang cepat, dan Narynra masuk ke dalam dengan langkah yang ringan.

Elisya menyalakan mobil dan mereka berdua berangkat meninggalkan rumah. Narynra memandang ke luar jendela, sambil memikirkan tentang pengakuan Kayvan dan kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya. Dia terlihat sedikit termenung, dengan pikiran yang masih dipenuhi dengan perasaan yang kompleks.

"Kemana kita pergi?" tanya Narynra, sambil memandang Elisya.

"Kita pergi ke mall, sayang," jawab Elisya, sambil tersenyum hangat. "Ibu perlu membeli sesuatu."

Narynra mengangguk, sambil memandang ke luar jendela lagi, pikirannya masih dipenuhi dengan perasaan Kayvan dan kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah beberapa menit berkendara, Elisya dan Narynra akhirnya tiba di mall. Elisya memarkirkan mobilnya di tempat yang strategis, lalu mereka turun dari mobil dan berjalan masuk ke mall dengan langkah santai.

Elisya tersenyum dan membuka tangan lebar-lebar sambil berkata, "Naryn, hari ini kamu mau belanja apa aja, terserah kamu, ibu yang bayar."

Narynra mengangkat sebelah alisnya, mata lebar dengan rasa penasaran, sambil bertanya, "Apapun?"

Elisya mengangguk dengan senyum lebar dan mengulangi, "Iya, apapun."

Narynra tersenyum nakal dan menggodanya, "Emmm... kalau gitu saya mau beli mall ini."

Elisya langsung memainkan peran serius, meraih tasnya dan mengeluarkan ponsel sambil berkata, "Oke, Ibu telpon Ayah kamu dulu buat urus pembeliannya."

Narynra dengan cepat meraih tangan Elisya yang hendak menelpon, "Jangan, saya cuma bercanda, malah diseriusin. Tadi kalau saya minta beliin rumah juga langsung dibeliin?"

Elisya tersenyum dan menggelengkan kepala, "Kalo untuk itu ya bisa aja, tapi dengan syarat kamu tetap tinggal di rumah yang sekarang, ga boleh pindah ke rumah yang kamu beli."

Narynra menggelengkan kepala sambil tertawa, "Kalau gitu mending ga usah beli sekalian."

"Jadi kamu mau beli yang mana, mall atau rumah?" Tanya Elisya dengan lembut

"Ga dua-duanya." Narynra menjawab dengan santainya.

"Jadi kamu mau beli apa sayang?" Tanya Elisya dengan lembut

Narynra menggelengkan kepala, "Ga deh, saya ga mau beli apa-apa."

Elisya tersenyum lembut. "Hmm... Ya sudah, kalo kamu ga mau beli apa-apa, temenin ibu beli ya."

Narynra mengangguk singkat, "Iya."

Elisya menarik tangan Narynra berjalan menuju toko perhiasan yang terletak di sebelahnya. Mereka memasuki toko dan disambut oleh pelayan toko yang ramah.

"Selamat datang, Ibu dan Nona. Apa yang bisa saya bantu?" tanya pelayan.

"Kita mau lihat-lihat dulu," jawab Elisya dengan tersenyum.

Penjual mengangguk dan membiarkan mereka melihat-lihat perhiasan yang tersedia. Elisya langsung tertarik dengan sebuah kalung yang indah.

"Sayang menurut kamu ini gimana? Tanya Elisya menunjukan sebuah kalung pada Narynra.

"Bagus" jawab Narynra setelah melihat kalung itu

"Tolong saya mau yang ini" ucap Elisya pada pelayan

Pelayan itu membungkus kalung itu dan menyerahkannya kepada Elisya. Elisya membayar dengan kartu debit dan menerima nota pembelian.

Setelah itu, mereka keluar dari toko perhiasan. Narynra menoleh ke Elisya dengan wajah penasaran.

"Udah?" Tanya Narynra sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Belum, masih ada yang mau ibu beli," ucap Elisya dengan tersenyum lebar, sambil memandang sekitar mall.

Narynra mengangguk, lalu bertanya dengan muka datar, "Oke, kemana lagi?"

"Kita coba ke toko pakaian itu," kata Elisya, sambil menunjuk ke arah toko pakaian yang terletak di sebelahnya.

Elisya mengajak Narynra berjalan ke toko pakaian dan menghabiskan waktu beberapa jam untuk mencari pakaian. Mereka juga mengunjungi beberapa toko pakaian lainnya, dan Elisya membeli beberapa pakaian yang menarik perhatiannya. Sepanjang berbelanja Elisya juga beberapa kali menawarkan Narynra pakaian tapi Narynra tidak tertarik.

Narynra menghela napas dengan lelah, "Cape banget. Udahan ya belanjanya?" keluhnya sambil mengatur nafas.

Elisya tersenyum dan memandang Narynra dengan penuh kasih, sambil meletakkan tangan kanannya di bahu Narynra. "Baiklah, sayang, mau makan dulu?" Tanya Elisya dengan suara yang lembut.

Narynra menggelengkan kepala, "Engga langsung, pulang aja," ucapnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Elisya menyetujui untuk pulang dan mereka pergi meninggalkan mall tersebut. Di dalam mobil, Elisya mengemudikan mobilnya dengan pelan dan hati-hati, sambil sesekali memandang jalan di depannya.

Sementara itu, Narynra fokus memainkan Hp-nya, tidak memperhatikan apa yang dilakukan Elisya. Suasana di dalam mobil cukup sunyi, hanya terdengar suara Hp Narynra dan suara mesin mobil yang berjalan pelan.

Di tengah perjalanan, mobil Elisya tiba-tiba dihadang oleh sebuah mobil yang menghalangi jalan. Suasana jalanan sangat sepi, tidak ada kendaraan lain yang lewat.

1
Rien
semangat, 👍
Ignacia belen Gamboa rojas
Sumpah baper! 😭
Blue Persona
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
ANGELBRODROIX
Kehabisan kata-kata. 😶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!