Nerina Oceana, seorang mermaid muda, ditugaskan oleh ibunya, sang ratu, untuk menyelidiki hilangnya beberapa mermaid di daratan. Misinya berubah rumit saat ia bertemu Ethan Blackwood, pria yang pernah ia selamatkan. Tanpa Nerina ketahui, Ethan menyimpan rahasia keluarga kelam yang terkait dengan dunia mermaid. Kini, Nerina dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti kata hati dan bersama Ethan, atau mengkhianati cintanya demi membalaskan dendam klannya?
Dukungannya teman teman dengan like dan komen ❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Penguasa Laut
Jason terdiam lama, sorot matanya lembut sekaligus berat. Bayangan wajah kakaknya atau ibu Nerina terlintas jelas dalam pikirannya. Kekuatan, keberanian, dan tekad itu sama persis kini terpancar dari dalam diri Nerina.
Akhirnya ia menghela napas panjang, lalu menepuk bahu keponakannya dengan penuh rasa sayang.
"Baiklah, Nerina. Kalau itu sudah menjadi keputusanmu.Paman tidak akan lagi melarangmu" Suaranya dalam,tetapi bergetar.
Mata Nerina membesar, penuh semangat dan tekad. "Paman… jadi, Paman izinkan aku?"
"Ya. Tapi dengan satu syarat kamu tidak boleh melakukannya sendirian. Aku tahu kamu kuat, tapi Ravendra licik, dan manusia yang bersamanya lebih kejam dari yang kamu bayangkan. Karena itu biarlah Alia ikut menemanimu. Dia mungkin hanya mermaid biasa bukan sepertimu, tapi dia pintar, cekatan, dan bisa menjaga rahasiamu"ucap Paman tegas.
Nerina terdiam sejenak, menimbang. Ia tidak ingin membahayakan Alia, tapi ia juga tahu sang paman benar. Dalam misi ini, dia membutuhkan seseorang yang bisa menjadi mata kedua, telinga kedua, dan juga pengingat ketika emosinya mulai menguasai diri.
"Alia…?"gumam Nerina pelan, sorot matanya sedikit bimbang.
Jason menunduk agar sejajar dengan wajah Nerina.
"Alia sudah lama menjadi bagian dari keluarga mermaid walau dia belum pernah kelautan. Dia tahu banyak tentang manusia di daratan karena di dari bayi sampai sekarang disini. Kalau ada seseorang yang bisa kamu percaya sepenuhnya selain aku itu hanya dia"ucap Jason.
Perlahan, Nerina mengangguk. Senyum tipis terlukis di bibirnya, meski sorot matanya tetap menyimpan kegelisahan.
"Baik, Paman. Aku akan membiarkan Alia ikut. Tapi tolong jangan salahkan aku jika keadaan menjadi berbahaya. Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa, selain aku akan berjuang mati-matian melindungi siapa pun yang bersamaku"
Jason tersenyum lirih, lalu mengusap lembut kepala Nerina. "Kamu memang pewaris sejati laut, Nerina. Ibumu pasti bangga padamu saat ini"
Dalam hati, Jason masih diselimuti ketakutan besar. Tapi di balik itu, ada secercah harapan bahwa keberanian Nerina bisa menjadi awal kebebasan kaum mereka.
🧜♀️🧜♀️🧜♀️🧜♀️🧜♀️
Di dalam laut para petinggi kerajaan dan penguasa laut sedang berkumpul membahas tentang masalah di laut dalam dan para mermaid yang masi hilang,ditambah ancaman para Siren yang makin menjadi jadi mau merebut tahta ratu mermaid.
"Ratu kita harus bertindak"ucap raja gurita.
"Benar ratu,populasi ikan sudah mulai berkurang"ucap raja ikan.
"Siren menyerang kami ratu" ucap ratu lumba lumba.
Sang ratu mengetuk tongkatnya pertanda bahwa ia kesal dengan raja Siren yang selalu ingin merebut tahta kerajaan ini.
"Apakah dari kalian ada rencana bagaimana harus menghadapi raja Siren?"tanya sang ratu kepada semua penguasa laut.
Suasana aula laut itu hening, gelembung-gelembung kecil naik ke permukaan ketika para penguasa laut saling berpandangan. Tak satu pun berani memberi jawaban yang pasti tentang pertanyaan sang ratu.
"Apa kalian semua hanya diam saja?" suara sang ratu meninggi, membuat permata di mahkotanya berkilau terkena cahaya laut dalam.
"Siren semakin berani! Mereka membunuh para mermaid kita, mengancam ikan, bahkan lumba-lumba pun jadi korban!Laut kita bisa hancur jika dibiarkan!!" ucap sang ratu murka.
Para penguasa laut menunduk. Raja Gurita hanya menggeliatkan tentakelnya gelisah, Ratu Lumba-lumba menggigit bibir siripnya, sementara Raja Ikan hanya bisa menatap ke bawah.
Akhirnya, suara serak seorang penasihat tua mermaid terdengar.
"Yang Mulia, jika diperkenankan bagaimana kalau Anda mencoba mendatangi Raja Siren? Bukan untuk menyerah, tapi untuk berkompromi menjaga keseimbangan lautan. Jika Siren merasa dilibatkan, mungkin mereka akan menahan diri"
"APA?!" sang ratu menghentakkan tongkatnya, membuat arus kecil berguncang.
"Aku, ratu seluruh lautan, mendatangi Siren untuk berkompromi? Tidak! Itu sama saja menurunkan martabat kerajaan ini!" ucap Ratu Oceana tegas.
Namun, Ratu Lumba-lumba maju sedikit, menatap Ratu Oceana dengan wajah serius.
"Ratu, jika kita terus bersikeras perang, lautan akan porak-poranda. Populasi ikan akan habis, mermaid akan semakin banyak yang hilang, apa itu yang Anda inginkan?Yang ada itu semakin menghancurkan lautan"
Raja Gurita ikut menimpali, suaranya berat dan dalam.
"Saya tidak suka Siren. Tapi untuk sementara, mungkin benar. Kita butuh waktu. Setidaknya sampai kita menemukan cara melawan mereka,ini mungkin solusi terbaik untuk saat ini Ratu"
Satu per satu para penguasa laut ikut membujuk. Hingga akhirnya sang ratu menghela napas panjang, menurunkan tongkatnya.
"Baiklah aku akan pergi. Bukan untuk tunduk, tapi untuk memastikan lautan ini tidak langsung hancur"ucap sang Ratu tegas.
Para penguasa laut serentak menunduk lega. Namun sang ratu melanjutkan dengan nada tegas,
"Tapi Nerina tidak boleh tahu kalau laut sedang ada masalah biarlah dia tenang di daratan. Jika ita tahu ia akan bersifat impulsif dan segera membantu ku. Aku tidak mau dia terkena bahaya"ucap Ratu Oceana.
Penasihat tua itu maju lagi, suaranya lembut. "Benar, Yang Mulia. Demi keselamatan pewaris tahta, Nerina harus dijauhkan dulu dari laut biarkan ia tetap di daratan bersama Jason dan Anna. Sampai semua ini selesai."
Sang ratu menatap jauh ke arah arus laut yang berkilauan, hatinya terasa berat.
"Baik. Untuk sekarang lindungi Nerina dari semua ini. Jangan biarkan ia tahu bahaya yang sebenarnya"
"Dan satu lagi bahwa dia selalu di incar oleh Siren,jauhkan lah dia dari lautan dan tempat berbahaya lainnya"ucap sang Ratu sambil menatap ke arah seluruh penguasa laut.
"Tenanglah Ratu,kami juga akan selalu senantiasa melindungi putri Nerina"ucap Raja Ikan.
🧜♀️🧜♀️🧜♀️🧜♀️🧜♀️
Dikediaman Jason,Alia dan Nerina sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Semua keluarga Jason beserta Nerina sedaang duduk di meja makan panjang.
"Alia"panggil Jason.
"Iya yah,ada apa pagi pagi udah serius aja"ucap Alia melihat ayahnya yang tampak khawatir.
"Alia ayah ingin bilang bahwa mulai hari ini,kamu harus menjaga Nerina untuk mengungkap penjahat yang mencuri para mermaid itu ya"jelas Jason.
"Apa??"Anna terkejut mendengar perkataan suaminya.
"Kamu ini bagaimana sih mas, itu berbahaya sekali buat mereka"tegas Anna.
"Sudah lah dek,mau kita larang juga tetap saja Nerina akan nekat"jawab Jason.
Anna menepuk meja dengan cukup keras hingga piring-piring bergetar. Wajahnya tegang, mata bulatnya menatap Jason dengan penuh amarah.
"Mas, apa kamu sudah gila?" suaranya bergetar, nyaris pecah.
"Mereka masih anak-anak! Alia dan Nerina tidak akan sanggup menghadapi manusia keji itu. Mereka bahkan belum dewasa, bagaimana mungkin kamu tega melemparkan mereka ke dalam bahaya sebesar ini?" ucap Anna tegas.
Jason menarik napas dalam lalu menunduk sejenak dan menatap istrinya dengan sorot yang tegas.
"Aku tahu, Dek. Aku tahu betul ini berbahaya. Tapi apa kamu pikir kita bisa menahan Nerina? Dia pewaris tahta. Darah ibunya mengalir dalam dirinya, keras kepala, berani. Mau kita larang seperti apapun, dia akan tetap nekat. Lebih baik kita dampingi langkahnya, daripada dia melakukannya sendirian"tegas Jason
🧜♀️🧜♀️🧜♀️
MOHON DUKUNGANNYA JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAAN VOTE SEBANYAK BANYAKNYA TERIMAKASIHHH