NovelToon NovelToon
DI BALIK WAJAH PENYAMARAN SI TOMPEL

DI BALIK WAJAH PENYAMARAN SI TOMPEL

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konglomerat berpura-pura miskin / Pembantu
Popularitas:823
Nilai: 5
Nama Author: pocynelv

Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,

akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?

(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula

silakan baca cerita Lindi si tompel........

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 Tak enak badan

perkenalkan telah selesai, Lindi sudah di perkenalkan, ke anak-anak Bu Deria satu persatu.

Semua orang, masing-masing sudah kembali ke kamar, setelah selesai makan, dan perut pun terisi.

Lindi juga sudah makan bersama bi Surti, di meja makan yang sama, bersama dengan Bu Deria dan anak-anak, yang menyambut nya dengan begitu ramah, tapi tidak dengan dua orang itu, Vano cuek tapi memiliki wajah yang sangat tampan dengan bahu yang kokoh dan rahang yang tegas, sangat di sukai oleh para kaum hawa, Xiver pun sebenarnya tampan, tapi ia sangat suka menjahili Lindi.

"tapi setelah di pikir-pikir lagi, Vano itu kayak aku ngak asing deh sama dia" ucap Lindi sambil mengingat, siapa Vano itu.

"ah sudahlah, ribet, mending tidur, ngantuk banget" ucap Lindi kemudian, ia berbaring memposisikan dirinya agar nyaman saat tidur, dan menarik selimut sebatas dada, ia pun tak lama tertidur dengan lelap nya.

Pagi itu suasana begitu dingin, di karenakan cuaca hari ini sedang gerimis, tetesan-tetesan hujan mulai membasahi bumi dan setiap rumput kering, yang perlahan mulai basah di kenai hujan.

Suasana pagi yang begitu dingin, terdapat seseorang yang tengah meringkuk di balik selimut tebal, dengan sesekali ia menaik kan kembali selimut nya, yang sempat beberapa kali terturun.

"hatchuu.. hatchuu" bersin seseorang yang tak lain adalah Lindi, ia sesekali mengambil tisu untuk melap ingus nya yang sedikit keluar.

"masuk angin gw co, astaga baru juga hari pertama mau kerja" ucap Lindi dengan suara parau akibat, dari masuk angin,

Tak lama ia pun kembali bersin, hidung nya yang putih itu kini berubah menjadi pink, di karenakan Lindi terus menerus menekan hidung nya agar ingus keluar dan tak menghambat pernafasan.

Tok..tok..tok

bunyi ketukan pintu

"aduh siapa sih, malas banget bangun gw co" ucap Lindi malas, tapi kemudian ia pun perlahan membuka selimut nya, dan berjalan ke rah pintu, guna melihat siapa gerangan yang mengetuk pintu nya.

Pintu perlahan terbuka dan menampilkan wajah Bu Deria yang tengah tersenyum ke arah nya.

"ehh.. Bu, ada apa" tanya Lindi sesekali kembali melap ingus yang sedikit keluar menggunakan tisu, yang berada di tangan nya.

"nak, Lindi lagi tak enak badan yah?" tanya Bu Deria dengan perasaan bersalah, "ibu ke sini niat nya mau nyuruh nak Lindi untuk, membereskan kamar Vano sama Xiver, tapi ternyata nak Lindi sedang tak enak badan" ucap kembali Deria.

"oh, gitu Bu, tak apa Lindi akan segera bersiap" ucap Lindi berbalik dan berniat menganti pakaian nya.

"eh.. ngak usah nak lindi, kamu istirahat aja dulu, besok baru bisa kerja kalau badan nak Lindi sudah membaik" ucap Bu Deria sambil menahan Lindi, agar tak pergi menganti pakaian nya, ia tak ingin orang yang sedang tak enak badan memaksakan diri, yang akan membuat seseorang itu pingsan tak sadarkan diri.

"emang ngak papa Bu?" tanya Lindi dengan ekspresi wajah bersalah, padahal hari ini adalah hari pertama kerja tapi, ternyata ia tak bisa.

"ngak apa-apa nak Lindi" ucap Bu Deria sembari tersenyum,"kalau begitu ibu, pergi dulu yah, kamu istirahat aja dulu sampai keadaan kamu membaik" ucap kembali Bu Deria dengan lembut.

"Iyah Bu, makasih" ucap Lindi.

Bu Deria pun berbalik pergi menuju, ke arah belakang guna untuk melihat kolam renang apakah dalam keadaan bersih apa tidak, di karenakan sebentar lagi ia dan anak-anak nya akan mandi di kolam renang.

"hatchuu..." hadeh parah ni bersin ngak kelar-kelar, mana ing*s gw juga turun terus hadeh.

Lindi berbalik ke arah tempat tidur, ia akan kembali berbaring di atas nya kemudian mulai, menarik selimut hingga menutupi kepalanya.

Di karenakan dia sudah cukup lelah dengan bersin dan ing*s yang selalu keluar, tak lama terdengar suara dengkuran halus milik Lindi.

Dia tertidur kembali dengan pulas.

Kembali ke halaman belakang di mana Bu Deria berada.

"bi, bi Surti" panggil Bu Deria agak mengeras kan suara nya.

"i-yah, nyo-nya ada apa?" tanya bi Surti dengan nafas tak stabil di karenakan habis berlari menghampiri sang majikan.

"ini bi, bantu saya siapkan minum dan aneka cemilan di meja ini, bi" jawab Bu Deria sambil menunjuk ke meja besar yang berada di kolam renang.

"iya, nyonya, memang nya ada acara apa lagi nyonya?" jawab bi Surti kembali bertanya di ujung kalimat nya.

"yah, mumpung anak-anak masih di rumah, bi saya mau, buat acara renang bersama anak-anak bi" ucap Bu Deria menjelaskan.

"oh, gitu nyonya, kalau begitu bibi siapkan dulu minuman dan cemilan-cemilan, buat para anak-anak nya nyonya" ucap bi Surti, ia pun kemudian berjalan menuju arah dapur untuk membuat cemilan dan minuman.

"Iyah, bi"

Bu Deria pun kembali masuk ke dalam rumah, guna untuk membangun kan anak-anak nya,

Di sisi lain

Hujan telah berhenti dan matahari pun mulai menampakkan diri, yang perlahan-lahan cahaya matahari itu mulai masuk melalui celah di jendela kamar Lindi.

Lindi yang tengah asik meringkuk di dalam nya, kemudian terbangun karena cahaya matahari sedikit mengarah ke matanya yang membuat ia, saat membuka mata, "wah silau, banget abangku" ucap Lindi, sedikit menghalau sinar matahari yang mengenai nya.

Lindi yang berniat untuk tidur kembali itu, ternyata tak jadi ia malah kembali bangun dan duduk di tepi ranjang, setelah itu ia pun berdiri dan beranjak dari tempat tidur.

Dia perlahan mendekat ke arah jendela, dan membuka tirai nya dengan perlahan, yang membuat matahari mulai masuk ke dalam nya.

"wah udah selesai hujan ternyata, hangat banget kena sinar matahari" ucap Lindi ia pun merentang kan kedua tangannya.

Setelah itu dia pun pergi ke arah kamar mandi, dan memulai ritual mandinya.

Sembari bersenandung kecil, Lindi juga ternyata sengaja berlama-lama di dalam nya, ia sekarang sedang memain kan sabun dan air.

Lindi kemudian meraih jubah mandinya yang tergantung di pintu kamar mandi, dan mulai mengunakannya.

Dia pun perlahan keluar dari kamar mandi dan menuju ke lemari, perlahan ia membukanya dan memilih pakaian yang ingin di gunakan.

Pandangan nya tertuju pada kaos berwana merah dan rok hitam sebatas lutut menjadi pasangan nya.

kemudian ia pergi ke meja rias, dan mulai melap rambut nya mengunakan handuk kecil milik nya, di karenakan ia tak membawa pengering rambut, alhasil ia pun mengeringkan rambutnya secara manual.

Setelah sedikit kering, dia pun mulai menyisirnya dengan lembut, kemudian memberikan vitamin ke rambut nya.

Di rasa sudah cukup ia berjalan kembali ke sofa kecil dan mendudukkan bokong nya di sana, sambil membiarkan kan rambut nya terkena angin.

Tak lama...

terdengar dering ponsel milik nya..

telolet...telolet.. begitu lah bunyinya.

Lindi kemudian meraih ponsel miliknya yang berada di meja, dan melihat nama di layar ponsel, ia perlahan mengangkat nya.

"hallo..

Selamat membaca 🙏

Abaikan typo 🙏

Makasih :)

1
byerr...
mengusap kk, /Scowl//Facepalm/
@ivivi
sangat menghibur, up banyak banyak Thor, semangat 💪
Pluto
karya ini benar-benar bikin saya terhibur. Terima kasih thor banyak, keep up the good work!
@ivivi
wih
byerr...
semangat thor, aku tunggu up selanjutnya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!