NovelToon NovelToon
KEJEBAK CINTA

KEJEBAK CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia / Mantan
Popularitas:672
Nilai: 5
Nama Author: Bunny0065

Sebagai murid pindahan, Qiara Natasha lupa bahwa mencari tahu tentang 'isu pacaran' diantara Sangga Evans dan Adara Lathesia yang beredar di lingkungan asrama nusa bangsa, akan mengantarkannya pada sebuah masalah besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunny0065, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejebak Rasa

1 minggu kemudian.

Weekend.

Penghuni asrama di bebaskan menikmati dunia luar guna melepas jenuhnya belajar.

"Natasha di depan ada Gibran," lapor Kak Dita.

Gadis berbaju ungu senada celana jeans hitam mengangguk. "Makasih informasinya Kak," ucapnya.

"Sama-sama. Oh, ya, ini ada titipan dari Kevin dan Sangga," tambah Kak Dita menyodorkan bingkisan fruits serta tiga biji kado.

Natasha menerima dalam kebingungan, tersenyum canggung ketika Kak Dita pamit.

"Perasaan hari ini bukan tanggal ulang tahun gue, orang-orang pada kenapa ngasih hadiah tanpa sebab," monolog Natasha sembari merobek bingkisan buah, setelah menaruh kado di lantai.

"There are grapes!" binar Natasha mengambil anggur terselip di antara aneka buah dalam keranjang.

Disela mengemil anggur, Natasha mengernyit dahi menemukan origami berbentuk love tertindih di bawah tumpukan strawberry. Ditariknya ujung kertas, dipandu keingintahuan menggelitik benak, Natasha membuka lipatannya dan membaca tulisan kurang rapi tertera di situ.

...Dear Jodoh....

...Pada pandangan pertama sejak kita berpapasan di depan pintu kelas, awal mula gue cuek menepis debaran jantung. Gue coba positif thinking kalau apa yang gue rasain cuma hal lumrah, namun saat Lo bermasalah dengan cowok itu, perasaan enggak terima muncul mempengaruhi. Gue berusaha berpikir jernih bahwa rentetan kejadian yang menimpa Lo dan dia hanya semata kebetulan. ...

...Sayangnya semakin ke sini, amarah gue makin mendidih ketika Lo bersamanya ditemukan berduaan di kamar mandi. Dada gue nyesek adanya pelukan diantara kalian. Dan, setelah gue sharing dengan dokter Aga mengenai perasaan gue. Beliau bilang, itu getaran cinta yang gue miliki ke Lo. ...

... From, Kevin Danuarta....

Surat spesial mengatasnamakan Kevin jatuh ke pangkuan, Natasha menelan ludah, kehabisan seluruh kosakata.

"Ke–Kevin suka gue?" terbata Natasha.

"OMG, Lo jadian sama Kevin!"

Pekikan cempreng seorang siswi mengejutkan. Natasha menoleh pucat mendapati Adara menganga mulut di ambang pintu kamar.

"Lo salah paham, gue—"

"Orang lain harus tau Lo jalin hubungan dengan Kevin!" potong Adara seraya kabur.

"Adara, Lo salah paham!" seru Natasha beranjak ngejar.

"Jangan sebarin hoax, apa yang Lo dengar enggak seperti kesimpulan Lo!" sambung Natasha jatuh bangun dari pelesetan kaki karena terburu-buru.

"Satu asrama harus tau dan ikut bersuka cita atas berita bahagia antara Lo dan Kevin! Sangga pasti senang dengar murid baru kayak Lo gercep banget dapat gebetan!" riang Adara tidak peduli menabrak orang di sepanjang lorong.

"Gue mohon jangan!" teriak Natasha.

Tepatnya takut Sangga mengetahui kesalahpahaman ini yang bisa berdampak buruk pada hubungan pernikahannya, meski belum mencintai sepenuhnya tetapi Natasha menghargai sebuah ikatan.

Sampai di lobi, Adara tersengal, kehadirannya sontak mengagetkan perkumpulan penghuni asrama putri yang tengah pada asyik bercengkrama.

"Gue punya pengumuman! Natasha—" seruan tersendat Adara terjeda.

Saat cowok berkaus putih berbalut jaket hitam membelah kerumunan.

"Ada apa dengan Natasha?" tanya Sangga.

Para cewek melongo kagum kedatangan cowok cool berambut pekat, berbingkai kacamata bertengger manis di hidung.

"Gue tanya ada apa dengan Natasha?" ulang Sangga.

Semua kepala menggeleng, tidak tau kabar apa dibawa Adara.

Gibran mendekati Sangga, menepuk pelan satu pundaknya.

"Kali ini pertunjukkan apalagi?" bariton Gibran memecah hening sempat tercipta.

Sangga melirik tangan Gibran yang bertengger tanpa permisi di pundaknya dan menepis pelan

"Biasa aja kali," gumam Gibran.

"Lo juga biasa aja, enggak usah pegang-pegang pundak gue."

Gibran menyengir sebal, tidak Kevin tidak Sangga, dua-duanya sangat sombong.

"Jadi, ini ada apa?" ulang Gibran.

"Adara belum ngomong, coba Lo tanya."

Cowok menggendong gitar di punggung menghampiri perempuan bergaun merah sebatas lutut yang hanya diam menatap Sangga.

"Kasih tau kami, Lo dapat trending apa hari ini? Gue kaget dengar Lo teriak sebut nama Natasha, kenapa Natasha?" berondong Gibran.

Adara tidak langsung menjawab, mulutnya memilih diam.

"Tolong berhenti sebarkan gosip tentang gue!"

Sahutan marah seseorang menolehkan semua wajah. Di sudut ruangan dekat Gucci tinggi, Natasha menyeka air mata sambil mengatur nafas.

"Natasha jadian sama Kevin!" teriak Adara.

Gempar seketika, orang-orang langsung membicarakan Natasha. Mereka membenarkan fakta dimuat Adara mengingat Kevin sering meng-klaim Natasha sebagai jodohnya.

"Berita itu bohong!" elak Natasha.

Adara berbalik, tersenyum puas mempermalukan Natasha di hadapan semua penghuni asrama putri.

Kacamata dilepas, dikantungi ke saku jaket. Sangga mematri langkah, menghiraukan keberadaan Adara ditengah keramaian serta hebohnya suasana, kemudian dalam satu tarikan tubuh gemetar Natasha masuk ke pelukannya.

"Sangga!" syok Adara.

"Gue sama Kevin enggak ada hubungan lebih, kita cuma teman biasa, Adara salah paham mengartikan kedekatan gue dan dia," isak Natasha, jemarinya meremas jaket depan suaminya.

"Gue percaya," bisik Sangga.

"Cewek centil, Lo enggak tau malu asal peluk cowok gue! Lepasin Sangga sekarang juga!" ngamuk Adara maju menjambak rambut panjang Natasha.

Natasha meringis kesakitan, berusaha melepas jemari Adara yang menggenggam sejumput rambutnya.

"Adara lepasin, Lo nyakitin Natasha!" bentak Sangga menyentak kasar tangan adiknya hingga jambakannya terlepas.

"Sangga jangan halangi aku! Dia pantas diperlakukan kasar oleh semua orang! Cewek perebut seperti Natasha tempatnya di tong sampah bukan di asrama!" benci Adara.

"Pergi!" desis Sangga menyorot tajam.

"Aku belum puas beri pelajaran, dia harus lenyap di tangan—"

"PERGI SEBELUM GUE LEPAS KENDALI!" bentak Sangga menatap nyalang.

Adara terperangah, mata hitamnya berkaca-kaca, hatinya sakit bak diremas kuat, dengan perasaan campur aduk, terpaksa meninggalkan lobi.

"Apa yang kalian lihat? Bubar!" galak Sangga mengusir keramaian.

Dalam hitungan jari, lobi kosong melompong menyisakan Gibran mematung konyol di tengah luasnya ruangan.

Sangga menormalkan ekspresi garang sempat ditampilkannya lalu kembali memeluk Natasha yang makin terisak.

"Semua baik-baik aja Lo enggak perlu khawatir tentang kejadian hari ini, masalah Adara biar gue urus nanti," ucap Sangga coba menenangkan.

"Gue beneran takut gimana kalau setelah ini Adara berbuat nekat," tangis Natasha.

"Ada gue jagain Lo," balas Sangga.

Keberadaan Gibran bagaikan nyamuk, perlahan kakinya diseret mundur membawa retakan hati.

*

"Cowok dilarang masuk ke dalam kamar!" tegur Kak Dita.

"Beresin barangnya agak cepetan, gue tunggu di sini," pasrah Sangga.

Natasha menutup pintu kamar, memperbaiki mood jeleknya hendak siap-siap main bersama Sangga.

"Adara dibikin baper, Natasha dibikin nyaman, dasar crocodile kelas kakap!" sindir Kak Dita.

"Gue enggak rayu siapapun, tapi kalau Kak Dita penasaran berurusan sama gue, bisa dicoba buat menguji hati," sahut Sangga.

Kak Dita memukul pelan bahu bocah yang suka meresahkan banyak gadis.

"Mentang-mentang digandrungi banyak cewek, seenak jidat nyakitin perasaan mereka."

"Dibilangin bukan gue yang menggoda."

"Ngeles terus."

Sangga geleng-geleng kepala, tidak menghiraukan keresahan Kak Dita atas kelakuan ubah-ubahnya.

"Kak Dita mau ikut bersepeda bareng gue? Lumayan hirup udara segar sambil numpang makan di pedagang kaki lima," lanjut Sangga.

"Dompet anak sultan enggak biasanya kere, Bu Liza ambil card ATM, Lo?" tembak Kak Dita.

"Enggak, card gue tidur di dompet, gue tinggal di kamar, rencananya cuti kali ini pakai uang cash biar kesannya dapat," jawab Sangga.

"Bucin."

Sangga menyeringai tipis merespon pujian dilontarkan Kak Dita yang mengatainya antara budak cinta atau buta cinta.

"Jadi ikut keliling?" ajak Sangga.

"Memangnya muat sepeda kurus dipakai tiga orang?" tanya Kak Dita meremehkan.

"Muat. Gue mengemudi. Natasha bonceng belakang, sisanya Kak Dita bantu dorong sepeda."

"Kumat, Lo, kumat, minum obat sana, biar Natasha enggak cepat beruban menghadapi cowok titisan random macam Lo," kata Kak Dita.

"Perubahan warna rambut bukan masalah buat gue, kalau Natasha beruban itu tandanya kita menua bersama."

"Menua bersama dalam kategori apa?" ceplos Alleta.

Kak Dita dan Sangga bertukar pandang, topik hampir merembet ke hal serius spontan dimatikan.

Sejak kapan Alleta menguping?

1
Không quan tâm🧚‍
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Naruto Uzumaki
Bosen gak ada akhirnya!
Bunny Bear: Belum juga selesai, memang alur agak lambat sih
total 1 replies
minsook123
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!