"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Kedekatan Ken dan Retha semakin hari semakin terlihat, di tambah orang tua kedua nya juga mendukung hubungan yang masih menggantung itu.
Sudah tiga bulan semenjak kedekatan mereka, banyak yang mendukung tapi banyak juga yang tak setuju, salah satu nya Jessi yang masih belum rela Ken berpaling dari nya.
Kini, Jessi sedang berjalan di koridor bersama kedua teman nya. Sembari bercanda tawa dan menguasai koridor.
Tak lama Jessi nampak menghentikan langkah nya begitu juga kedua teman nya yang belum mengerti.
"Kenapa Jes?" tanya Vanya menoleh ke arah Jessi yang hanya menatap lurus ke arah depan dengan tatapan penuh emosi.
"Lo liat dia? Udah lebih tiga bulan dia disini, tapi nggak pernah ada yang mau temenin dia" cibir Jessi membuat Vanya dan Rose menoleh ke depan.
Terlihat Retha yang sedang duduk di tribun sendirian dengan sandwich yang baru di belikan oleh Rimba.
"Dia cewek yang gatel itukan? Siapa sih nama nya? Retha? Kalau nggak iya deh" tanya Rose di angguki Jessi.
"Iya, dia yang embat semua cowok ganteng yang ada di sekolah ini dan sekolah sebelah, ganjen banget" cibir Jessi dengan tatapan sinis mengarah ke Retha.
"Bahkan Rimba pun di deketin, padahal seantero sekolah tau, Rimba itu pacar gue!" sahut Vanya ikut menatap Retha sinis.
"Mau kasih dia pelajaran nggak Van? Gue udah beli minuman botol nih" tawar Rose yang tersenyum licik.
Jessi dan Vanya ikut tersenyum. Ketiga nya pun melancarkan aksi nya dan melangkah lebih dekat tanpa Retha sadari.
Byurr
Retha memekik karena rambut sekaligus seragam nya basah karena air minum yang dingin.
"Eh ups! Sorry ya gue nggak liat kalau ada yang duduk disini, gue kira tadi debu makanya gue siram" ucap Vanya di sertai senyum mengejek membuat Retha mendongak.
Retha menelan ludah nya pelan, ia baru selesai makan sandwich, tapi sudah mendapat kemalangan yang selalu ia rasakan sejak dulu.
Apakah kejadian di sekolah nya dulu akan kembali terulang? Retha takut itu terjadi.
"Kakak buta ya sampai nggak liat orang segede aku duduk disini?" sarkas Retha mencoba membela diri nya.
Vanya terdiam dengan mulut menganga kemudian terkekeh. "Mulut lo di jaga ya! Jangan kurang ajar sama Kakak tingkat" geram Vanya makin kesal.
"Kalau aku nggak salah, nggak masalah buat ngebela diri kan?" sebenarnya Retha takut bahkan jantung nya sudah berdegup kencang.
"Berani juga ya lo, bakingan nya cowok-cowok ganteng ya? Embat aja semua embat! Dasar cewek gatel, murah banget tubuh lo" timpal Jessi membuat Retha membeku.
"Mau gue gatel sama siapapun, urusan nya sama kalian apa?" tanya Retha masih mencoba untuk tenang selama berdebat dengan ketiga gadis di depan nya.
Sebenarnya banyak yang menonton mereka, tapi mereka benar-benar hanya menonton tanpa berniat melerai apalagi jika berurusan dengan Jessi dan kedua teman nya.
"Jadi urusan kami lah! Lo ngedeketin gebetan kami bertiga, gatel banget kayaknya, gue garukin sini" Rose yang tak tahan langsung menarik seragam Retha hingga kancing nya terlepas.
Deg, Plak!
Retha tak segan menampar pipi Rose lalu ia menutupi tubuh bagian depan nya.
"Emang anj!ng ya lo!" sungut Rose berteriak dan tanpa pikir panjang menarik rambut Retha dengan sekuat tenaga saat Retha hendak beranjak dari hadapan nya.
Retha tak akan diam saja saat rambut nya di tarik kencang, walau ia juga kesakitan karena rambut nya yang terasa di cabut secara menyeluruh.
Jessi dan Vanya pun tak diam saja saat Rose memekik sakit karena rambut nya yang di tarik kuat oleh Retha seiring dengan tarikan nya di rambut Retha.
Tiga lawan satu, lawan yang tak seimbang. Membuat Retha kewalahan, hingga akhirnya guru datang melerai.