Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Pernikahan
"sayang, hari ini kita akan cari cincin pernikahan dan gaun untukmu. Satu jam lagi aku jemput ya!" bagus mengirimkan pesan pada lily
Setelah drama rayu merayu mamanya yang tak terima lily belum kuliah, akhirnya berujung luluh oleh bujukan bagus
Bagus memberikan mamanya kesempatan untuk mengatur pernikahannya dengan lily dan lilu juga setuju saja jika diatur oleh calon mertuanya, tak keberatan baginya asal calon mertuanya kembali baik dan merestuinya
"oke sayang!" balas lily setelah membuka ponselnya
Lilu bersiap untuk pergi bersama dengan bagus, dan sebelumnya izin terlebih dahulu pada bunda dan kakaknya
"bun, aku mau pergi sama kak bagus. Mau cari baju sama cincin katanya" ucap lily tak bisa menahan rona bahagianya
"hm, yang udah baikan sama calon mertua! Ya udah sana pergi, ini kakak ada sedikit tambahan belilah skincare dan make up. Kamu kan calon istri dokter jadi harus selalu tampil cantik" ucap sita menasehati adiknya yang selalu tampak natural tanpa make up dan tak merawat diri
"ngga usah kak, aku masih ada tabungan kok! Lagian kak bagus lebih suka aku yang begini katanya" lily menolak uang pemberian sita
"maaf ya kak, bunda aku pergi dulu kak bagus udah digang katanya" ucap lily
"ya sudah, hati-hati" bu mira mengantarkan lily sampai depan pintu
"bunda, kenapa khawatir begitu?" sita melihat taut wajah bundanya berbeda, ada siratan khawatir dan gelisah
"sita, bunda sebenarnya takut" bu mira sudah tak bisa lagi menyimpannya sendiri
"takut kenapa bunda?" sita semakin bingung
"bunda, bunda takut dengan kehidupan adikmu setelah menikah nanti, bunda tak rela melihat adikmu selalu mengalah dan memohon pada calon mertuanya. Apa adikmu akan diterima dengan baik?" bu mira menyampaikan apa yang menjadi beban pikirannya
"bunda, jangan khawatir bagus sangat mencintai lily pasti akan menjaganya. Sita akan buat mertuanya menerima lily bagaimana pun caranya" sita memeluk sang bunda
"bagaimana caranya?" bu mira mencerna ucapan sita
"em, itu bun! Sita akan memohon jika diperlukan agar mertuanya menerima adik sita dengan baik" ucap sita
"oh, kamu memang kakak yang baik. Bunda lega mendengarnya, tapi sita sebaiknya kamu juga cari pasangan jadi kamu juga ngga perlu bekerja begitu keras, bunda bisa kok hidup sendiri asal anak-anak bunda bahagia" bu mira juga ingin sita bahagia seperti adiknya yang sudah menemukan jodoh
sementara itu ibu dan anak saling mengungkapkan isi hatinya, lily dan bagus sedang memilih salah satu pasang cincin pernikahan diantara beberapa pilihan yang ditawarkan
"sayang yang mana?" lily memakai dua cicin sekaligus untuk meminta pendapat calon suaminya
"hm, bingung sayang semuanya cantik ditanganmu, apa kita beli dua- duanya aja sekalian!" ucap bagus yang bingung untuk memberikan pilihan
"hm, sayang yang benar saja ini cincin pernikahan masa dua pasang sih" lily merajuk
"maaf sayang, maaf! Kalau aku lebih suka ini lebih simple sayang" tunjuk bagus pada salah satu cincin ditangan lily
"aku juga suka yang ini, kita ambil yang ini aja ya mba" ucap lily
"tapi sayang ini harus diukir nama kita dulu jadi belum bisa kita bawa pulang" bagus ingin pernikahannya dengan sang kekasih adalah momen yang akan abadi diukir dalam cincin keduanya
"oh, ya sudah minggu depan sudah jadi belum mba?" lily tak sabar
"nanti dikabarin kalau sudah siap diambil ya kak" ucap pegawai perhiasan
"ayo sayang kita ke butik buat cari gaun" bagus mengajak lily pindah tempat
"oke!" lily semakin tak sabar menunggu satu bulan lagi pernikahannya yang sudah ditentukan oleh bu salsa beserta dengan acaranya
"kak aku ngga sabar deh!" lily sambil menggandeng tangan bagus
"iya sayang, aku juga!"
Keduanya memilih baju dan jas untuk pernikahannya dan setelahnya makan siang yang sedikit telat
