Sudah satu tahun berlalu Yuna menjanda, setelah dicampakkan Wawan sang mantan suami dengan alasan telah jatuh cinta pada gadis lain yang lebih cantik dan terawat..
huh.. alasan seperti apa itu..
Yuna mendengus kesal..
tunggu lah pembalasanku.. akan ku lakukan hal yang sama padamu..
kan kubuat kau jatuh cinta lagi kepada ku bukan untuk mencintai mu sekali lagi..
tapi untuk mencampakkan mu..
agar kau tahu seberapa sakit dan hancur nya diriku saat kau tinggalkan..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fennira 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bisikan Maut
Sulastri sudah pergi, namun Sony masih termangu duduk sendirian dikafe itu,hatinya masih berharap bisa mendapatkan Yuna..
Gadis lain memang banyak tapi tak ada yang seperti Yuna..
Gadis lain tentu tak akan menolak cinta nya karena silau dengan harta milik nya, tapi Sony hanya ingin wanita yang mau menerima nya dalam keadaan apapun.. dan nama Yuna sudah terlanjur terukir indah didalam lubuk hati nya...
Sony menyulut rokok nya, hal yang tak biasa ia lakukan hanya saja saat ini pikiran nya sedang kalut..
"Aku harus memperjuangkan cinta ku, bagaimana pun cara nya akan kurebut Yuna, bukan kah semua adil dalam perang dan cinta..! " Sony menghempaskan abu rokok nya ke asbak sementara pikiran nya sedang sibuk mengatur rencana..
tak terasa asbak sudah penuh dengan abu rokok,dan cappucino sudah habis di tenggak, namun belum juga ada rencana yang bagus untuk dilakukan...
Malah kini kepala Sony jadi terasa sangat berat..
Entah karena merokok terlalu banyak atau karena cinta nya kepada Yuna yang semakin jauh untuk digapai...
Sore itu langit cerah berwarna biru pastel, matahari masih sangat garang bersinar, beberapa burung gereja sedang bertengger disebuah dahan kecil... mereka berkicau riang tapi Sony yang sedang kesal melempari mereka dengan batu.. seolah merasa kalau burung-burung gereja itu sedang bergunjing tentang nya...
Beberapa remaja yang melihat kejadian itu berbisik-bisik sambil senyam senyum, tapi Sony tak mempedulikan nya.. lantas langsung saja masuk ke mobil nya yang terparkir dibibir jalan..
Bayangan Yuna masih menari-nari di angan nya, Sony merasa tak kan mungkin bisa melupakan Yuna.. ia sudah terlanjur mencintai Yuna bahkan Yuna mungkin tak menyadari kalau Sony sudah tergila-gila pada dirinya...
"Mengapa aku merasa begitu bodoh mencintai mu Yuna, pada hal dimatamu aku hanya lah kekasih bayaran yang tak berarti..! "
Sony mengepal kan tangannya dengan kesal..
Untuk pertama kali dalam hidup nya, Sony merasa kalah dan begitu lemah..
Tidak.. aku tak kan menyerah begitu saja,aku akan berjuang sampai titik darah penghabisan... Sony bergumam.!!
Sementara itu dikediaman Sulastri satu keluarga yang tadinya terpecah bisa bersatu lagi, Wawan telah mendapat restu dari sang mertua untuk rujuk lagi dengan Yuna..
Sesuai tradisi keluarga mereka, Yuna dan Wawan sungkem pada Sulastri..
Tapi pada giliran Wawan yang sungkem, Sulastri membisikkan sesuatu ditelinga Wawan..
"Jaga baik-baik Yuna anakku sekali saja kau menyakiti nya tidak ada lagi kata ampun, kamu mengerti..? "
Wawan sedikit merinding mendengar bisikan Sulastri, terdengar sangat dalam dan parau, seolah suaranya berasal dari hati yang dingin dan menusuk relung jiwa...
Wawan terdiam sejenak lalu beringsut mundur...
Yuna mencium tangan Wawan dan giliran Wawan mencium kening Yuna, sementara Aisyah dan Daffa melompat-lompat kegirangan karena orang tua mereka telah bersatu kembali..
Suasana rumah diliputi kegembiraan dan keceriaan, namun Wawan masih teringat dengan kata-kata ibu mertua nya tadi...
Sebenarnya kata-kata yang dibisikkan Sulastri terkesan biasa saja, toh.. setiap ibu tak ingin melihat anaknya kecewa, tapi mengapa Wawan jadi kepikiran kayak gini..?
***********************
Setelah Yuna dan Wawan rujuk, aktivitas dirumah Sulastri terasa lebih hangat ada canda dan tawa bahagia dari seluruh penghuni rumah.. Sulastri tak mengizinkan Yuna dan Wawan pisah rumah, karena walau bagaimana pun Sulastri tetap memantau menantunya kalau-kalau saja mulai bertingkah macam-macam seperti dulu..