Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 25...
Farel dan Nata akhirnya sampai di salah satu restoran di Surabaya. Sebelum masuk kedalam restoran Nata sempat melihat Atal keluar dari restoran bersama seorang wanita, belum sempat Nata melihat dengan jelas Farel memanggilnya.
"Nata ayo." Panggil Farel yang langsung mengandeng tangan Nata.
"Iya mas." Ucap Nata yang diam tangannya digandeng.
"Kamu kenapa?." Tanya Farel.
"Gak apa kok mas." Ucap Nata yang berfikir apa betul yang dilihatnya Atal.
Farel dan Nata memasuki ruangan VIP yang biasanya di gunakan sebagai ruang rapat.
"Sore Pak Gun. Maaf untuk waktu rapatnya berubah. Oh iya perkenalkan ini teman saya Natasya Anastasya." Ucap Farel.
"Natasya." Ucap Nata yang memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman
Pak Gun pun langsung mengulurkan tangannya untuk bersalaman. "Ya sudah kita mulai meeting nya." Ucap Pak Gun.
Hampir satu setengah jam mereka meeting, akhirnya mereka sepakat akan kerja sama yang diajukan dari pihak Farel. Dan hampir keseluruhan dalam meeting itu di jelaskan oleh Nata. Farel yang heran karena pada saat di rumah Nata hanya sekilas membaca laporan dan membantunya menyusun laporan untuk meeting, tetapi saat meeting hampir semua nya Nata yang menjelaskan kepada Pak Gun.
"Saya kagum dengan sekretaris anda. Bisa menguasai semua materi meeting sehingga saya cukup puas dan jelas atas penjelasan mbak Nata." Ucap Pak Gun yang kagum kepada Nata.
"Terimakasih Pak, sebenarnya saya bukan sekretaris Pak Farel saya cuma teman yang sekedar membantunya, soalnya keadaan Pak Farel masih belum fit." Ucap Nata dengan tersenyum manis.
"Iya Pak, sebenaranya Nata adalah seorang perawat teman dari istri mas Billy, kalau gak ada dia mungkin batal kerjasamanya dengan perusahaan bapak." Ucap Farel.
"Hebat, kalau boleh tahu siapa orang tua mu Nat. Seperti nya saya pernah bertemu dengan mu?." Tanya Pak Gun.
"Ayah saya dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya sedangkan ibu saya seorang wirausaha. Ayah saya bernama Agus Budiman dan ibu saya Cici Melin." Jawab Nata.
"Agus Budiman sama Cici.....itu teman saya waktu di kampus dulu, pantas saja saya pernah lihat kamu di acara reoni kampus. Apa ayah mu pernah mengajak mu ke acara reoni kampusnya?." Tanya Pak Gun dengan santai.
"Pernah pak." Jawab Nata.
"Gimana kabar ayah dan ibu mu?."
"Baik Pak."
Di dalam ruang VIP itu Farel dan asisten Pak Gun hanya diam dan heran karena melihat Nata dan Pak Gun saling berbincang dengan akrab padahal mereka baru saja bertemu tadi.
"Pak Farel sungguh beruntung anda memiliki teman yang baik, pintar dan juga cantik. Kalau anak saya laki-laki pasti sudah saya jodohkan dengan nya." Ucap Pak Gun sambil tertawa.
"Bukan bapak saja, saya juga mau kalau jadi jodoh nya tapi sayang sudah keduluan orang lain." Ucap Farel tersenyum lebar.
Mendengar pembicaraan Pak Gun dan Farel Nata hanya tersenyum malu.
Karena jam sudah menunjukan pukul tujuh akhirnya mereka mengakhiri pembicaraan dan meeting pada malam itu. Farel keluar dari ruang VIP dengan Nata yang diikuti oleh Pak Gun dan asisten nya.
Sebelum sempat berpamitan Nata melihat Atal dengan kedua orang tuanya sedang duduk di meja makan restoran bersama beberapa orang. Nata pun langsung berjalan menghampiri. Farel yang berada di sebelah nya pun kaget karena Nata langsung bejalan meninggalkan Farel dan Pak Gun.
"Nat, tunggu! maaf Pak saya menyusul Nata dulu." Ucap Farel kawatir.
"Iya Pak, tidak apa, kita susul saja takut terjadi sesuatu." Ucap Pak Gun yang mengajak Farel menyusul Nata, karena Pak Gun melihat ada yang aneh pada Nata.
Nata berjalan ke arah Atal dan keluarga nya, sebelum Nata menyapa mereka dia mendengar tentang lamaran dan melihat sebuah kotak cincin di atas meja yang di dalamnya terdapat dua cincin yang Nata dan Atal beli bersama.
"Atal." Sapa Nata yang mengejutkan Atal dan keluarga nya.
"Nata, sedang apa kamu di sini?." Tanya Atal yang kaget melihat Nata ada di restoran.
"Om, Tante maaf tadi saya sempat mendengar tentang lamaran, memang siapa yang akan lamaran?." Tanya Nata dengan raut muka sedih.
Atal dan keluarga nya kaget dan tidak bisa menjawab pertanyaan Nata.
"Siapa mereka Tal? dan siapa gadis itu?." Tanya Nata dengan mata yang hampir menangis.
"Siapa dia sayang?." Tanya gadis yang bersama Atal sambil menggandeng lengan Atal.
"Tolong sekali lagi jawab pertanyaan ku. Siapa mereka dan siapa gadis itu?." Tanya Nata dengan keras sambil menunjuk gadis itu.
Atal pun tetap diam tidak menjawab.
"Baik Tal aku sudah tahu jawabanmu dengan kamu diam, terimakasih banyak. Dan sampai disini hubungan kita, aku sangat kecewa dengan mu dan keluarga mu." Ucap Nata yang pergi meninggalkan mereka.
Farel dan Pak Gun yang berada disana hanya diam. Farel yang melihat Nata pergi, langsung berpamitan kepada Pak Gun untuk pergi mengejar Nata. Atal yang juga ingin mengejar Nata di cegah oleh calon istrinya dengan tetap memegang lengannya.
Pak Gun yang mengenal Ayah Atal, berjalan menuju meja mereka.
"Pak Gun." Ucap ayah Atal yang kaget melihat keberadaan Pak Gun.
"Malam maaf menggangu. Sebenarnya saya tidak punya hak berkomentar, tetapi saya rasa bapak akan menyesal melepas calon menantu yang seperti Nata." Ucap Pakai Gun yang pergi meninggalkan meja itu.
Mereka semua yang ada di meja itu hanya diam dan memandang kepergian Nata, Farel dan Pak Gun.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA