"Plak......" satu tamparan di layangan oleh Diko pada Ruby.
"Aku yang sudah mengangkat derajat mu!" tekan Diko
*****
Ruby di nikahi Diko karena perjodohan dari sang nenek,Ruby perempuan yang sederhana dia berasal dari kampung hingga membuat Diko merasa pernikahan ini memalukan.
Selama pernikahan Diko sama sekali tak memperlakukan Ruby layaknya seorang istri,Diko bertindak semaunya saja bahkan Diko beberapa kali kedapatan selingkuh oleh Ruby.
Mampukah Ruby menghadapi sifat sang suami yang hanya baik saat di hadapan keluarga nya saja?
Akan kah Ruby memiliki pergi dari kehidupan Diko atau justru bertahan dengan kehidupan seperti di neraka ini?
Yuuk baca kisah terbaru ku Salahkan aku berpaling?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di usir
Ruby menyeret kopernya perlahan dia tidak tau harus kemana sekarang sudah satu bulan ini pun dia tak mengirim kan uang untuk keluarga nya di kampung secara Ruby benar-benar tidak punya uang lagi.
Ruby duduk di halte sambil menghela nafas berat,di buka nya dompet dan melihat ada uang yang tersisa seratus ribu.
"Bagaimana mungkin aku bisa bertahan dengan uang ini"batin Ruby
Ruby mengusap wajah nya kasar dia benar-benar bingung saat ini.
Ruby melihat seorang ibu-ibu yang tengah berjualan es di sebrang halte,es nya cukup ramai Ruby tertarik ingin mendekatinya.
"Permisi bu,saya lihat ibu sedang kewalahan apa boleh saya bantu?" tanya Ruby membuat ibu itu menyipitkan matanya,dia melirik ke arah koper yang tengah di bawa Ruby.
"Boleh" sahut nya cepat dan Ruby tersenyum kecil lalu meletakkannya koper nya di pinggir, dengan lincah dia membantu ibu penjual es ini,Ruby yang memang sudah terbiasa bekerja tak merasa kesulitan mengerjakan apapun.
****
"Ma,aku besok harus pulang ke Jakarta apa mama ingin ikut?" tanya Aska karena mama nya sudah keluar dari rumah sakit, Aska berniat membawa mama nya pindah ke Jakarta.
"Mas kata dokter mama belum boleh naik pesawat dulu,bagaimana kalau mas Aska saja yang stay di sini untuk beberapa hari"ujar Risma
"Aku banyak sekali pekerjaan yang masih terbengkalai Risma seperti nya tidak bisa"
"Nggak papa Ka,kamu pulang saja ke Jakarta,Risma bisa mengurus mama di sini,kamu urus saja semua urusan mu dulu di Jakarta nak setelah itu baru ke sini,mama ingin membicarakan pernikahan kamu"
"Iya ma,aku janji akan pulang secepatnya"sahut Aska mengangguk kecil.
Risma tersenyum puas karena mama Dena akan menikah kan nya dengan Aska dalam waktu dekat ini.
****
"Kamu siapa?" tanya ibu penjual es tersebut
"Sa-ya saya Ruby bu,saya butuh pekerjaan dan saya lihat ibu sedang kewalahan menghadapi pembeli"
"Kamu kabur dari rumah?" tanya ibu yang bernama Ema ini
"Tidak bu"
"Lantas kenapa membawa koper pakaian begini?"
"Sa-ya di usir bu"
"Di usir siapa?"
"Di usir mantan suami sa-ya" jawab Ruby jujur
"Astaghfirullah...tega sekali dia,kamu buat kesalahan?"
Ruby menghela nafas panjang
"Cerita nya panjang bu,apa boleh saya bekerja sama ibu?"
"Bukan saya tidak boleh tapi saya tidak bisa menggaji kamu nak,hasil dari jualan es begini tidak seberapa"
"Saya hanya butuh tempat tinggal dan makan bu tidak butuh gaji"
Ibu tersebut melihat raut wajah Ruby yang memang sedang butuh bantuan.
"Baiklah kamu bisa tinggal bersama ibu terlebih dahulu tapi maaf rumah ibu kecil dan ibu punya satu anak lelaki dan satu perempuan "
"Tidak masalah bu,terimakasih buat bantuan nya,aku janji akan membantu ibu dengan baik"
"Ya sudah tolong ibu berkemas kita pulang sekarang" ajak ibu Ema dan di anggukki Ruby patuh.
****
"Mira jujur apa yang sudah terjadi?" tanya Feri serius
"Mas kamu meragukan penjelasan ku"
"Bukan begitu Mira aku tau siapa kamu,kamu orang pertama yang menginginkan kematian mamaku sedangkan Ruby dia yang selama ini merawat mama"
"Mas meskipun aku menginginkan kematian mama mu bukan berarti aku bertindak gegabah untuk membunuh nya,aku masih punya hati mas tanpa di bunuh pun mama mu sudah tua dia akan mati sendiri" ketus Mira
"Aku harap kamu tidak terlibat dalam masalah ini karena jika itu terbukti Diko tidak akan melepaskan mu"
"Aku rasa kamu salah mas justru Diko akan berterima kasih karena aku sudah melepaskan nya dari jeratan perempuan licik itu" jawab Mira
"Kita lihat saja hasil penyelidikan nya Mira"
Feri bukan tak berpihak pada Mira dia tau bagaimana sifat Mira yang antusias melihat mama nya meninggal, karena Feri mencintai perempuan ini saja dia tak mau keras pada Mira.