Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25 .Sifatnya Wanita
"Kenapa mas Pandu pilih Echa buat dijadikan istri ? Bukankah banyak wanita yang pantas bersanding dengan mas Pandu . Dari sekian banyaknya wanita kenapa harus Echa yang mas pilih ". Ucap Echa mengucapkan isi hatinya dengan menggebu-gebu serta air mata yang kembali bercucuran membasahi pipinya.
Pandu mengerutkan keningnya . Apa ada sesuatu yang tak ia ketahui ? Pikir Pandu
"Mas yang berhak tentukan siapa yang pantas menjadi istri mas , kamu ini kenapa mempertanyakan hal sepele seperti ini hm?" tanya Pandu tak habis pikir
Echa menggeleng pelan . Dia belum begitu puas dengan jawaban dari Pandu .
"Tapi kenapa mas harus pilih Echa , Echa gak mau disudutkan dan dijadikan gunjingan mas ". Ucap Echa
"Siapa yang berani menyudutkan dan menggunjingi mu . Katakan sama mas ". Tegas Pandu
"Gak ada mas , Echa hanya merasa gak pantas bersanding dengan mas Pandu yang hidup nya sesempurna seperti ini ".
"Gak mau kalo gak ada apa-apa , kamu sampai bicara seperti ini . Katakan Cha ! Jangan sampai mas turun tangan sendiri ." Ancam Pandu sambil menatap tajam netra Echa .
Echa menegak ludah nya susah payah . Tatapan tajam Pandu benar-benar menciutkan nyali nya . Dengan terpaksa ia menceritakan apa yang tadi dia dengar saat dipantry .
Pandu mengeraskan rahangnya mendengar cerita dari calon istrinya .
"Kamu tunggu sini ..." titah Pandu lalu menurunkan Echa dari pangkuannya .
"Mas mau kemana ?" tanya Echa dengan perasaan was-was takut jika orang-orang yang menggunjingnya tadi mendapatkan amukan dari Pandu .
"Saya mau beri pelajaran sama orang-orang yang sudah berani membicarakan calon istri saya dari belakang ". Ucap Pandu dengan suara dingin
"Tapi mas -" belum selesai Echa berbicara Pandu sudah lebih dulu melangkahkan kaki nya keluar dari ruangannya .
Kebetulan saat itu Asisten Gara baru saja keluar dari lift dan berpapasan dengan Pandu .
"Kebetulan sekali , bos saya mau -"
"Kita bicarakan nanti ada hal penting yang harus saya urus ".
Asisten Gara mengernyit bingung melihat aura bos nya yang tengah diliputi amarah. Ada apakah gerangan ?
Asisten Gara segera berbalik badan dan mengikuti Pandu dari belakang . Dalam benak nya bertanya-tanya apa yang terjadi ? Kenapa Pandu kelihatan. Sangat marah sekali ?
"Mas .." Echa berteriak sambil berlari menyusul Pandu . Dan untungnya Echa berhasil meraih lengan Pandu sebelum pria itu masuk kedalam lift .
Echa langsung menarik tubuh Pandu dan membenturkannya kedinding .
"Mas , plis ... Tolong tahan emosi mu , Echa gak mau mereka berpikir macam-macam tentang Echa . Dan Echa gak mau dicap sebagai tukang ngadu .. Plis !" mohon Echa seraya menangkupkan kedua tangannya didepan wajahnya .
"Minggir sayang , jangan halangi mas buat berikan mereka pelajaran ". Tegas Pandu
Echa menggelengkan kepala nya kuat , seolah meminta Pandu untuk jangan memperpanjang masalah ini .
"Plis mas , Echa mohon sekali ini saja ..." pinta nya sekali lagi dengan wajah yang ia buat se-melas mungkin agar Pandu mengasihani nya .
Dan benar , Pandu langsung menghela nafas kasar menatap tak tega pada calon istrinya yang terus memohon .
"baiklah , tapi ada syaratnya ". Kata Pandu
"Apa syaratnya mas ?" tanya Echa
Pandu segera mendekatkan wajahnya tepat ditelinga Echa dan membisikkan sesuatu .
Asisten Gara yang melihat adegan itu hanya memutar bola matanya jengah . Ia sudah hapal betul dengan watak tuannya itu jika keinginannya dituruti .
Asisten Gara segera memutar badannya dan berjalan meninggalkan dua sejoli itu .
"Gak bisa gitu dong mas ..." tolak Echa
"Gak bisa gitu gimana hm?" kata Pandu seraya memasukkan sebelah tangannya kedalam saku celana
"Kita belum sah , gak bisa tinggal serumah ".
"Ya sudah ayo kita ke KUA sekarang ". Kata Pandu langsung menarik tangan Echa menuju lift
"T-tapi mas ..." Echa menghentikan langkah kaki Pandu
"Apalagi ?" ucap Pandu dengan gemas
Echa menghela nafas pelan , susah sekali merangkai kata untuk menjawab pertanyaan Pandu . Maksud Echa adalah , dia mau menikah sekarang tapi tidak belum siap jika secepat ini juga .
"Kenapa diam hm? Mau kasih mas alasan apa ?" cecar Pandu seraya berkacak pinggang
"Yaa .. Anu mas ".
"Anu apa hm? " Pandu maju selangkah lalu tangannya meraih pinggang ramping Echa kemudian membalikkan tubuh Echa dan menyudutkannya ke tembok .
tukk ...
Pandu memukul pelan kening Echa dengan jari telunjuknya .
"Aakhh sakitt mas .." rintih Echa seraya mengusap kening nya
"Kamu itu maunya gimana hm? . Dikasih mas yang sat set malah banyak dan tanggap malah masih banyak alasan ". Omel Pandu
"Bukan gitu maksud Echa mas , Echa pengen nikah tapi kalo sekarang ya terlalu cepat mas ". Kilahnya
Pandu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan , ia sampai mengusap kasar wajah nya karena saking gemas nya mendengar jawaban yang dilontarkan oleh calon istrinya itu.
Memang wanita itu selalu banyak alasan dan mau nya yaa ? Kita sebagai pria hanya bisanya disalahkan karena tak bisa mengerti isi hati para wanita ,pikir Pandu .
"Mas ..." panggil Echa lirih ketika melihat Pandu yang tengah menatapnya datar .
"Apa ?" sinis Pandu
"Galak amat sih .. Inget umur mas udah tua entar keluar keriput ". Seloroh Echa bergurau
Pandu membulatkan matanya tak percaya , kini calon istrinya sudah mulai berani mengatainya tua .
Tapi bukankah dirinya memang sudah tua ? Bahkan dua tahun lagi dirinya memasuki usia kepala empat .
"Coba katakan sekali lagi ? Tadi bilang apa ?" pinta Pandu
"Mas Pandu ...."
"Apa ha ? Saya kenapa ? Masih berani kamu bilang saya tua ?" geram nya
"Tuh kan yang bilang kan mas sendiri bukan Echa , kenapa mas yang marah sama Echa ".
Pandu langsung mengepalkan tangannya ke udara merasa jengkel dengan tingkah calon istrinya .
"Sudahlah terserah mu saja . Hari ini kamu saya bebaskan , tapi jangan harap kamu bisa lepas dari hukuman setelah kita menikah ". Ancam Pandu sembari menatap tajam Echa .
Echa menegak ludah nya susah payah melihat mata tajam milik calon suami nya .
Apa hukuman yang Pandu berikan buat Echa setelah sah nanti ? Oh astaga jangan bilang jika hukuman yang seperti dinovel yang sering Echa baca . Pasti dengan senang hati Echa menerima nya .
Seketika otak suci Echa mendadak travelling memikirkannya. Tanpa sadar Echa menyunggingkan senyum .
Tukk ....
Pandu kembali memukul kening Echa dengan jari telunjuknya.
"Mikir apa kamu ?" Ucap Pandu
"Eng-enggak , Echa gak mikirin apa-apa ". jawab Echa gugup takut Pandu mengetahui isi pikirannya
"Saya tau apa yang ada diotak mu itu " kata Pandu
"Emang mas tau apa yang Echa pikirin ?" tanya Echa
"Apalagi kalo bukan adegan mesum, hayo ngaku ". Tebak Pandu dengan percaya dirinya
Pandu langsung mencondongkan sedikit tubuhnya dan menatap Echa dengan tatapan nakal .
"Tenang , setelah kita sah . Kita rengkuh sama-sama kenikmatan duniawi itu hm..." ucap Pandu lirih seraya mengerlingkan sebelah matanya .
.
.
.
Haii .. Jangan lupa tinggalin jejak like dan komen , terimakasih 🌹♥️
